Aaron Ramsey harus menerima kenyataan bahwa musim ini adalah masa bakti terakhirnya bersama Arsenal. Ia akan mengakhiri pengabdian selama sebelas tahun, yang meliputi 341 penampilan dan 59 gol. Sejak diboyong dari Cardiff City di usia 17 tahun hanya dengan harga 5 juta pounds (Rp79,5 miliar) pada 2008, Ramsey praktis selalu menjadi idola publik Emirates.
Meski para bintang terdahulu silih berganti meninggalkan Arsenal, para fans tak menyangka Ramsey benar-benar pergi. Pasalnya, tak seperti kasus Robin van Persie ke Manchester United atau Cesc Fabregas ke Barcelona, di mana dua kapten tersebut memang memaksakan pindah, Ramsey tak pernah minta pindah. Ia malah mengaku akan dengan senang hati bertahan di London Utara.
Walau tak pernah menjabat sebagai kapten utama, para fans selalu mencintai Ramsey. Lantas, mengapa pula manajemen Arsenal memilih membiarkan Ramsey pergi?
Ramsey dan pihak manajemen sama-sama tahu kontraknya akan berakhir pada akhir musim ini. Sang pemain berulang kali berujar ke media bahwa ia selalu menunggu tawaran pembaruan kontrak dari pihak manajemen, yang dalam hal ini diwakili Direktur Olahraga Raul Sanllehi.
Pada Oktober 2018, Ramsey tiba-tiba curhat ke Evening Standard bahwa Arsenal tak memberinya kontrak baru. Ia mengaku sempat mendapat tawaran, tapi kemudian tawaran tersebut ditarik kembali oleh manajemen.
Ramsey pun bertanya-tanya. “Aku berharap seseorang akan datang dan memberi tahu apa alasannya (kenapa pembicaraan kontrak dilanjutkan). Aku akan menerima jika ada penjelasan apa pun.” Ramsey juga mengungkap beberapa sebelumnya ia dan manajemen telah “menyetujui beberapa hal” mengenai kontrak baru.
Jadi, ketika manajemen Arsenal mengabaikan permintaan Ramsey, pemain asal Wales tersebut pun diperbolehkan pergi secara gratis pada akhir musim.
Spekulasi pun menyeruak. Dengan semua peran penting yang diemban Ramsey selama dilatih Arsene Wenger, bagaimana mungkin Ramsey sampai dilepas. Setidaknya ada empat alasan logis yang bisa diajukan…
Pertama, revolusi Unai Emery dimulai. Ramsey mulai kehilangan pengaruh sejak pelatih pengganti Arsene Wenger datang. Perannya di sisi ofensif tertutupi oleh duet Aubameyang dan Lacazette, sementara peran di sisi defensif sudah digantikan Lucas Torreira. Begitu Ramsey dipastikan tak memperpanjang kontrak, Emery pun mulai mengurangi jatah main sang pemain.
Kedua, pemain yang tak jelas posisinya. Adalah rahasia umum bahwa meskipun menjadi pemain kepercayaan Wenger, Ramsey tak pernah memiliki posisi pasti. Ia pernah jadi second striker, serang wide-attacking midfielder, serta pernah pula dipasang sebagai gelandang pivot. Penampilan terbaiknya justru keluar saat memperkuat Wales di Euro 2016. Pandit Justinus Laksana bahkan menganggap Ramsey adalah pemain medioker…
Ketiga, permintaan gaji yang terlalu mahal. Tak diketahui dengan pasti berapa permintaan gaji Ramsey, tapi wajar jika ia meminta menggandakan gajinya saat ini yang berada di angka 110 ribu pounds (Rp1,9 miliar) per pekan. Manajemen Arsenal mungkin belajar dari kasus Ozil, yang mendapat kontrak baru dengan gaji 350 ribu pounds (Rp6,3 miliar) per pekan tapi langsung jadi pemanas bangku cadangan begitu Unai Emery tiba.
Keempat, kepercayaan ke pemain muda. Dalam usia 27 tahun, Ramsey memang masih berada di usian keemasan. Tapi lini tengah Arsenal sudah disesaki pemain yang sudah mematenkan tempat seperti Granit Xhaka dan Lucas Torreira. Sementara itu, pemain muda juga semakin menyeruak, seperti Matteo Guendouzi (19 tahun), atau yang sedang dipinjamkan seperti Reiss Nelson (19 tahun) atau Emile Smith-Rowe (18 tahun).
Meski telah mempertimbangkan empat alasan tadi, manajemen bisa dikatakan telah mengambil resiko dengan melepas Ramsey. Selain terlalu berani dengan melepas ikon klub, belum tentu pula pemain pengganti yang didatangkan bisa menyatu dengan skuad seperti Ramsey.
Sementara itu, Ramsey sendiri sudah move on. Ia sudah menandatangani kontrak empat tahun di tim tersukses Italia, Juventus. Ramsey punya karakter yang berbeda dibanding semua gelandang di skuad Juventus saat ini. Jadi, selamat menempuh petualangan baru, Ramsey…