Cardiff City tak main-main demi memboyong Emiliano Sala. Setelah mendapat laporan dari tim scouting, pelatih Neil Warnock terbang ke pertandingan kandang Nantes demi menyaksikan aksi Sala dengan mata kepalanya sendiri. Pada 6 Desember 2018, Warnock menyaksikan sendiri Sala membobol gawang Marseille di Stade de la Beujoire.
Jadilah pada bulan Januari 2019, Cardiff melayangkan tawaran ke Nantes. Banderol awal Nantes dipercaya mencapai 25 juta pounds. Namun, kedua klub akhirnya menyepakati biaya transfer pada 19 Januari 2019. Biaya yang disepakati adalah 15 juta pounds (Rp271,7 miliar), sebuah rekor bagi Cardiff.
Sala sudah berada di Cardiff dan sudah berfoto dengan jersey Cardiff. Meski begitu, ia minta izin kembali ke Nantes untuk mengepak beberapa barang dan berpamitan dengan rekan-rekannya. Tak ada firasat apa pun sampai muncul kabar pada Senin sore, 21 Januari, pesawat Sala dilaporkan hilang.
Pencarian resmi sempat dihentikan, lalu dilanjutkan misi pencarian yang dibiayai penggalangan dana. Kepastian terungkap pada 7 Februari oleh Kepolisian Dorset: Emiliano Sala berada dalam pesawat yang tenggelam di Selat Inggris.
Saat pencarian masih berlangsung, manajemen Cardiff dikejutkan dengan datagnya surat resmi dari Nantes pada 5 Februari. Isi surat tersebut bernada ancaman: jika Cardiff belum membayar termin pertama biaya transfer Sala, pihak Nantes akan mengambil langkah hukum.
Tentu saja ada perbedaan pendapat. Secara hukum dan administrasi, Cardiff memang harus memenuhi kewajiban yang telah disepakati dengan Nantes. Namun, tepatkah waktu yang dipilih Nantes saat Sala bahkan belum diketahui nasibnya?
Kini setelah jenazah Sala ditemukan, Cardiff masih menahan pembayaran. CEO Cardiff, Mehmet Dalman mengkonfirmasi ancaman Nantes. Namun, klubnya masih mencari klarifikasi mengenai kasus yang teramat khusus ini. Dalman buru-buru memastikan klubnya akan membayar Nantes jika “secara kontrak diharuskan”.
Beberapa pernyataan Dalman mengindikasikan Cardiff akan menolak melakukan pembayaran. Sepeti dilansir BBC, Delmet menyatakan, “Tentu saja, jika kami secara kontrak diwajibkan membayar, maka tentu saja kami akan melakukannya. Kami klub yang terhormat.”
Meski begitu, Dalman mengungkapkan alasan mengapa hingga kini Cardiff belum melakukan pembayaran. “Tapi jika kami tidak—dan ada beberapa keganjilan dalam hal ini- maka tentunya Anda akan mengharapkan saya sebagai chairman dan pelindung kepentingan klub ini untuk melihat situasi dan mempertahankan posisi kami. Itu yang sedang kami lakukan.”
Dalman menuturkan ia sedang mencari tahu apakah ada kepastian tentang kasus ini. “Kami sedang berada dalam proses mengumpulkan informasi dan proses itu akan berlanjut. Lalu ketika kami mencapai titik di mana kami memiliki cukup informasi, saya yakon kami akan duduk bersama Nantes dan melanjutkan pembicaraan.”
Jadi, Kasus ini memasuki hukum kontrak. Di satu sisi, Nantes berhak menuntut pembayaran karena Sala sudah berstatus pemain Cardiff saat ia kecelakaan. Di sisi lain, Cardiff merasa tidak perlu melakukan pembayaran karena tidak menerima keuntungan yang seharusnya mereka dapatkan.
Dalam beberapa hari ke depan, sengketa diprediksi akan terjadi.
