Menakar Masa Depan Liverpool Jika Tanpa Sadio Mane

spot_img

Sudah jatuh tertimpa tangga pula, itulah yang dirasakan fans The Reds. Setelah gagal di final Liga Champions, kabarnya Liverpool akan kehilangan satu pemain pentingnya musim depan, yakni Sadio Mane.

Itu berarti berakhir sudah era trio Firmansyah (Firmino-Mane-Salah) yang selama ini didengung-dengungkan fans The Reds. Lantas, apakah Liverpool harus menyesali kepergian Mane? Liverpool mau tidak mau harus move on dengan kepergian bintangnya, Klopp pasti punya sesuatu di balik keluarnya Sadio Mane musim depan.

Mane Dan Prestasinya Di Anfield

Mane datang dari Southampton tahun 2016 dengan bandrol 34 juta pounds (625 miliar). Kedatangannya ke Anfield awalnya terdengar bukan suatu transfer yang “wah”. Namun dengan biaya segitu, ia diam-diam telah mencatatkan rekor sebagai pemain Afrika termahal ketika itu. Wajar saja kalau ia dihargai segitu. Karena ia di Soton sudah bisa mencatatkan 25 gol dan 14 assist dalam 75 laga

Berkat sentuhan Klopp ia tumbuh menjadi pemain besar dan konsisten hingga kini. Ia telah mencetak 120 gol dan 48 assist selama karirnya berseragam Liverpool. Gol ke 120-nya itu ia lesakan ke gawang Wolves di partai terakhir Liga Inggris pada Mei 2022.

Mane di Liverpool telah mendapatkan segalanya. Gelar Liga Inggris, Liga Champions, Piala FA, Piala Liga, serta Piala Dunia Antarklub sudah ia raih bersama The Reds. Ia bersama Liverpool sudah sekitar 6 tahun.

Gelar atas nama pribadi pun sudah ia raih bersama Liverpool. Seperti Golden Boot di musim 2018/19 dengan 22 gol. Kemudian ia beberapa kali menjadi Players Of The Month Liga Inggris, juga gelar Liverpool Players Of The Season. Lantas apa lagi yang belum diraih Mane? Juara bersama negaranya pun sudah di AFCON lalu bersama Senegal.

Lantas apa lagi, mungkin tantangan baru di klub lain atau gaji yang lebih di klub lain atau mungkin juga Ballon D’or? Mengingat dirinya sudah tak muda lagi sekarang.

Situasi Kontrak Di Anfield

Mane di Liverpool telah memperbaharui kontraknya di tahun 2018 dengan durasi 5 tahun dan akan habis pada tahun 2023 mendatang. Ya, ia akan habis tahun depan dan jika Liverpool tak memperpanjangnya ia akan berstatus free transfer. Tentu pihak Liverpool sangat menghindari itu.

Pasca final Liga Champions, belum ada kabar Liverpool ada gelagat untuk menambah masa pengabdian Mane di Anfield. Ya begitulah FSG (Fenway Sports Group) di bawah Henry pemilik Liverpool asal Amerika yang pelitnya minta ampun. Pemain penting seperti Mane yang mau minta gajinya dinaikkan saja malah enggan. Padahal secara prestasi sudah mereka hadirkan bagi klub.

Dikabarkan Mane meminta gajinya naik menjadi 300 ribu pounds per minggu atau sekitar 5,5 miliar rupiah. Kini, The Reds berada dalam posisi sulit. Ketika mereka juga harus menangani perpanjangan kontrak Mohamed Salah, yang kontraknya sendiri juga akan berakhir tahun depan dan juga minta kenaikan gaji 400 ribu pounds per minggu atau sekitar 7,3 miliar rupiah.

Apakah ada kemungkinan keduanya akan diperpanjang Liverpool musim depan? Kemungkinannya bahwa klub dipaksa untuk memilih salah satu dari Mane atau Salah yang diperpanjang. Hasil transfer Luis Diaz Januari lalu, sebenarnya telah membuktikan bahwa Anfield sudah siap ancang-ancang akan kehilangan salah satu dari Mane atau Salah.

Klopp sendiri berkomentar mengenai kemungkinan perginya Mane musim depan. Ia berdalih transfer itu akan diperbincangkan lebih lanjut setelah hasil final Liga Champions. Begitupun pernyataan sikap Mane. Ia juga mengatakan kepada beberapa media bahwa masa depannya akan ia putuskan setelah hasil final Liga Champions

Namun hasilnya, setelah final Liga Champions, Diario AS melaporkan bahwa Mane sudah mengucapkan selamat tinggal kepada rekan satu timnya dan memutuskan untuk pergi pada sela-sela parade perayaan gelar juara Liverpool. Beberapa jam kemudian, Fabrizio Romano juga mengkonfirmasi hal yang sama. Artinya kemungkinan Liverpool untuk merelakan Mane musim depan hampir 100%.

Kemana sebenarnya Sadio Mane akan berlabuh musim depan? Hal ini sebenarnya sudah diketahui dari 23 Mei 2022 setelah media Jerman, Bild melaporkan bahwa Mane menjadi target utama raksasa Bundesliga, Bayern Munchen. Hal itu semakin diperkuat oleh laporan media Prancis L’Equipe yang mengatakan bahwa Bayern semakin dekat dengan kepindahan Mane. L’Equipe melaporkan bahwa direktur olahraga Bayern Hasan Salihamidzic telah bertemu dengan perwakilan Mane.

End Of Era Trio Firmansyah

Artinya dengan kehilangan Mane musim depan maka berakhirlah sudah era trio penyerang Liverpool “Firmansyah” (Firmino-Mane-Salah). Trio itu sudah terbentuk sejak musim 2017/18.

Trio itu merupakan trio penyerang yang menakutkan di Eropa selain trio MSN (Messi-Suarez-Neymar) milik Barca maupun BBC (Benzema-Bale-Cristiano Ronaldo) milik Madrid. Trio Firmansyah telah menyumbangkan banyak prestasi bagi Liverpool di masa kejayaannya bersama Klopp hingga sekarang.

Mane dengan 120 golnya, Firmino dengan 98 golnya serta Salah dengan 156 golnya. Jika di total dari ketiga jumlah gol yang diraih trio tersebut yakni 374 gol sejak 2017/18 hingga sekarang.

Kehilangan Mane berarti Klopp harus punya rencana lain supaya torehan gol Liverpool maupun kekompakan lini depannya bisa terjamin musim depan. Otomatis dengan hilangnya Mane peta kekuatan harus diubah dan sekaligus Liverpool di atas kertas kehilangan satu kekuatannya musim depan.

Siapa Penggantinya?

Klopp tentu tau apa yang harus dilakukannya tanpa Mane. Dengan semakin nyetelnya Diaz dan Jota tentu Klopp tak terlalu dipusingkan dengan hengkangnya Mane. Diaz memang disiapkan sengaja untuk menjadi penerus Mane di posisi penyerang kiri Liverpool. Di posisi itu perannya juga sering diisi Jota.

Dengan tetap dipertahankannya Firmino dan Salah, otomatis posisi di penyerang tengah dan kanan Liverpool masih aman. Terlepas dengan hengkangnya legenda dewa penyelamat mereka Divock Origi di penyerang tengah. Kini, praktis hanya Firmino, atau Jota yang akan mengisi pos itu.

Dengan stok penyerangnya yang berkurang dua, mau tidak mau kedalaman Liverpool di lini penyerangan berkurang dan itu mempunyai efek buruk jika musibah cedera, absen, virus datang menimpa kubu The Reds. Sementara, di sisi pihak lawan macam City atau Chelsea terus memperdalam kedalaman skuadnya musim depan.

Dengan hal itu, mungkin Liverpool dengan mendapat dana segar penjualan Mane bisa dialihkan dengan mendatangkan 1 attacking lagi. Baik itu di sayap maupun tengah. Tapi dengan beberapa pasar pemain yang ada, serta harga yang masuk akal bagi Liverpool mungkin cuma Christopher Nkunku dari Leipzig. Itu pun masih bersaing dengan MU yang ngotot membelinya.

Ousmane Dembele dan Darwin Nunez yang kabarnya diincar, mungkin akan susah dengan keterbatasan harga dan gaji. Di mana Nunez dibandrol Benfica di kisaran 70-an juta pounds(1,2 triliun) Sedangkan Dembele meskipun gratis, gajinya yang akan menjadi masalah.

Liverpool memang akan kedatangkan wonderkid Fulham yang moncer musim lalu, Fabio Carvalho. Namun, Carvalho sejatinya lebih bertipe sebagai gelandang serang, bukan striker murni. Kalaupun diperlukan, Klopp mungkin saja bisa menyulapnya sebagai sayap penyerangan Liverpool di depan seperti peran Coutinho dulu.

Komposisi penyerangan dengan poros Diaz-Jota-Salah atau Diaz-Firmino-Salah mungkin tetap menjadi prioritas Klopp musim depan. Dengan backup pemain macam Carvalho, Minamino maupun Chamberlain. Dengan komposisi itu sebenarnya Liverpool tak usah terlalu khawatir.

Dengan sistem dan konsep yang sama tidak usah diragukan lagi Liverpool akan bermain seperti apa musim depan. Selama masih ada Klopp, fans Liverpool bisa tetap berharap lebih musim depan. Kecuali kalau Klopp yang hengkang, bisa hancur Liverpool.

https://youtu.be/PDpDFzO6y0k

Sumber Referensi : fourfourtwo, 90min, sportingnews, dailymail, si.com

Gabung sekarang juga, Member Kami Batasi!

spot_img

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

ORIGINAL MERCHANDISE STARTING ELEVEN

Obral!
Obral!

Glory Glory Manchester United

Rp109,000Rp125,000
Obral!
Obral!

Cristiano Ronaldo Siuuuu...

Rp109,000Rp120,000

Artikel Terbaru