Mats Hummels: Sosok Penyerang Yang Kini Jadi Bek Terbaik Dunia

spot_img

Dianugerahi perawakan tegap, Mats Hummels menjadi sosok tak terbantahkan saat menjaga pertahanan tim. Memiliki gaya bermain yang pantang menyerah, Hummels rela menggunakan cara apapun demi bisa menahan berbagai serangan lawan.

Kini, pria berusia 30 tahun tersebut menjadi salah satu bek terbaik dunia. Namun tahukah kalian, jauh sebelum dirinya memutuskan untuk menjadi seorang pemain belakang, Hummels pernah bermain sebagai penyerang.

Mats Julian Hummels, lahir pada 16 Desember 1988 di Bergisch Gladbach, Jerman. Pria sagitarius ini lahir dari pasangan Herman Hummels dan Ulla Holthoff.

Perlu diketahui bahwa sang ayah merupakan mantan pesepakbola profesional. Kini, ayahnya itu bekerja sebagai konsultan pemain di perusahaan yang dikelolanya sendiri, yaitu HMH-Sport management. Mats Hummels juga memiliki saudara laki-laki yang berprofesi sebagai pesepakbola. Akan tetapi karier yang tak terlalu mujur memaksanya untuk pensiun akibat cedera.

Saat masih berusia enam tahun, Hummels bergabung dengan akademi Bayern Munich karena sang ayah masih menjabat sebagai pengelola tim muda The Bavarian.

Mats Hummels memulai kariernya sebagai penyerang. Sejak kecil, dirinya memang bercita-cita untuk menjadi penyerang. Hal itu didasari dengan keinginannya untuk selalu mencetak gol. Akan tetapi, setelah menjalani beberapa periode di bangku cadangan, Hummels diplot sebagai gelandang hingga bek tengah.

Meski masuk ke akademi Bayern berkat bantuan sang ayah, Hummels sama sekali tak merasa diuntungkan. Dirinya tetap bekerja keras untuk bisa menampilkan permainan yang disukai pelatih. Setelah menjalani serangkaian latihan dengan berposisi sebagai bek tengah, Hummels akhirnya menemukan jati diri sesungguhnya.

Ia sukses membuktikan diri sebagai salah satu bek masa depan.

Meski mendabamkan untuk bisa bermain di tim Bayern, Hummels menerima penolakan menyakitkan. Hummels sempat merasa senang kala dirinya berhasil masuk ke tim cadangan Bayern. Artinya, kesempatan untuk bisa bermain di tim utama menjadi semakin lebar.

Namun, tepat pada 2008, dirinya diberi tahu pelatih jika Bayern akan melegonya ke Dortmud. Hummels kemudian berjalan dengan kepala menunduk. Ia merasa sangat kecewa karena saat itu Dortmund identik dengan tim papan tengah.

Setelah meyakinkan diri untuk terus maju, Hummels berlatih keras. Bahkan, ia merasa jika dirinya berlatih lebih keras dari para pemain lain.

Tak bisa mewujudkan cita-citanya sebagai penyerang, Hummels ingin membuktikan kepada dunia bahwa dirinya bisa sukses dengan posisi nya sekarang. Ditambah dengan penolakan pelatih Bayern waktu itu, Hummels menyimpan sedikit dendam sekaligus ingin menjadi pemain hebat.

Hingga pada akhirnya tepat di musim 2010/11, Hummels membawa Dortmund menjadi jawara Bundesliga. Ia merasa sangat bahagia dan yakin jika Bayern pasti menyesal karena telah menjualnya. Musim 2012/13, Hummels berada di puncak performa, meski gagal membawa Dortmund juara Bundesliga, dirinya sukses mengantarkan tim yang bermarkas di Signal Iduna Park itu melesat hingga partai puncak Liga Champions Eropa.

Dan di tahun 2014, Hummels menjadi bagian dari timnas Jerman yang sukses merengkuh trofi Piala Dunia di Brasil. Dirinya pun bernar-benar menjelma menjadi salah satu bek tangguh. Gaya permainannya semakin kuat, kemampuan bertahannya pun semakin meningkat.

Setelah sempat diincar oleh tim-tim kuat Eropa seperti FC Barcelona dan Real Madrid, Hummels memutuskan untuk hijrah ke tim masa kecilnya dulu, yakni FC Bayern Munchen.

Hingga kini, penyerang yang gagal mewujudkan cita-citanya itu menjelma menjadi sosok bek terbaik di dunia.

Gabung sekarang juga, Member Kami Batasi!

spot_img

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

ORIGINAL MERCHANDISE STARTING ELEVEN

Obral!
Obral!

Glory Glory Manchester United

Rp109,000Rp125,000
Obral!
Obral!

Cristiano Ronaldo Siuuuu...

Rp109,000Rp120,000

Artikel Terbaru