Siapa yang tak kenal dengan sosok striker mungil nan lincah milik klub Serie A Napoli, Lorenzo Insigne? Insigne lahir di Frattamaggiore, Italia pada tanggal 4 Juni 1991. Kini ia genap berusia 30 tahun.
Pria kecil itu memulai kariernya bersama klub lokal Italia Olimpia Sant’ Alpino di usia yang masih sangat muda. Kala itu, Insigne sudah menampilkan permainan sepak bola yang atraktif dan tajam di depan mulut gawang. Penampilan yang cemerlang bersama Olimpia Sant’ Alpino terdengar juga sampai Kota Naples.
Klub asal Naples, Napoli yang berlaga di Serie A pun kepincut untuk mendapatkan jasa Insigne. Ia diboyong Napoli pada tahun 2006, saat usianya baru menginjak 15 tahun. Insigne diproyeksikan untuk masuk skuad muda Napoli yang masih berlaga di Primavera C. Bersama Tim Muda Napoli, Insigne tampil menawan dengan mencetak 18 gol selama 2 musim.
🌟La stella del mese🌟
✅Efficienza Tecnica al 95,8% e Fisica al 93,5%
💡Soluzioni di gioco al top: K-Solution 96%
⚡️Capacità di accelerare la manovra offensiva con un indice di aggressività 95,8%@Lor_Insigne è l’MVP della #SerieATIM di Marzo ➡️ https://t.co/iaz2WinFhH pic.twitter.com/spPrLaz3fh— Lega Serie A (@SerieA) March 31, 2021
Namun, Insigne baru bisa masuk skuad utama Partenopei pada tahun 2010. Saat itulah ia memulai debut di kompetisi tertinggi Italia, Serie A.
Setelah sekian purnama, penantian Insigne pun usai, setelah dirasa cukup berkompeten untuk masuk skuad utama, Insigne pun melakoni debutnya di kompetisi tertinggi Serie A Italia pada tahun 2010.
Ironis, usai penampilan perdananya itu, Insigne justru dipinjamkan ke klub-klub Serie B, seperti Cavese, Calcio Foggia, sampai Pescara. Kala itu klub-klub tersebut juga masih dihuni talenta seperti Ciro Immobile dan Marco Verratti. Insigne pun kemudian kembali ke Napoli pada tahun 2012.
Daftar Isi
Sempat Putus Asa dengan Tinggi Badannya
Pada awal kariernya, Lorenzo Insigne sempat merasa frustasi dengan tinggi badannya. Penilaian pada fisiknya selalu jadi persoalan untuk sebagian klub di Italia.
Dengan tinggi yang hanya 163 sentimeter, Insigne dirasa kurang ideal untuk menjadi pemain bola, apalagi untuk ukuran pemain depan. Bahkan, foto Insigne yang selalu disandingkan dengan Player Escort yang tingginya hampir sama dengannya, entah tak disengaja atau malah sengaja dijadikan bahan candaan oleh rekan setimnya.
Terlepas dari candaan tersebut. Hal itu membuat dirinya sedikit berkecil hati, bahkan penilaian dari para pemandu bakat sempat membuatnya nyaris tak mau melanjutkan karier sebagai pesepakbola.
Pemandu bakat selalu mengatakan bahwa di dalam diri Insigne terdapat potensi yang apabila ditangani dengan tepat, Insigne dapat menjadi pemain sukses di masa mendatang. Namun, Insigne bakal terkendala pada postur tubuhnya.
Sang Inspirator Italia dalam Menjuarai EURO 2020
Bersama Napoli Insigne tampil cemerlang, ia menjawab segala keraguan pada tinggi badannya, usai mengantarkan Napoli menjuarai Coppa Italia pada musim 2013/2014 dan 2019/2020, serta Piala Super Italia 2014.
Kecemerlangan Insigne berlanjut ketika ia dipercaya Luciano Spalletti untuk mengapteni skuad utama Napoli. Spalletti percaya Insigne bisa menginspirasi rekan setimnya untuk meraih hasil terbaik di setiap laga. Hal itu pun berlanjut di EURO 2020 kemarin.
Meskipun di EURO 2020 tak menjadi kapten, kedewasaan dari seorang Insigne pun terbentuk. Ia menjadi pribadi yang lebih sabar dari yang tadinya emosional ketika tim yang ia bela mengalami kekalahan. Sekarang semua yang Insigne lakukan hanya untuk klub dan Italia. Menang atau kalah itu urusan belakangan, ia akan berjuang sepenuh tenaga hanya untuk Gli Azzurri dan Napoli.
Peekaboo! 😛#Azzurri 🏆🇮🇹 #EURO2020 #VivoAzzurro pic.twitter.com/KPj8jcTVFo
— Italy ⭐️⭐️⭐️⭐️ (@Azzurri_En) July 13, 2021
Dari situ, pemain yang mengidolakan sosok Del Piero ini sangat percaya diri untuk memotivasi rekan setimnya. Ia yakin dengan materi tim saat itu, dan kinerja tim yang bagus akan menghantarkan Italia menuju kejayaan di EURO 2020.
Puncaknya pada gelaran EURO 2020 berlangsung, Insigne pun selalu menjadi pembeda di setiap pertandingan Italia. Ia selalu datang di waktu yang tepat apabila Italia mengalami kebuntuan dalam mencetak gol.
Dengan akselerasinya, Insigne kerap merepotkan pertahanan lawan, seringkali hal itu membuahkan peluang atau free kick bagi Italia. Sang inspirator pun akhirnya dapat mengantarkan Italia ke tangga juara EURO 2020
Keputusan Insigne Meninggalkan Napoli
Sang penyerang Timnas Italia tersebut akan berstatus tanpa klub pada akhir musim ini. Kontraknya bersama Napoli akan berakhir pada tanggal 30 Juni 2022 mendatang. Namun ia memutuskan untuk meninggalkan klub yang sudah membesarkan namanya itu, sekaligus meninggalkan negara kelahirannya, Italia. Dan memilih bergabung ke klub MLS, Toronto FC.
“He will be the anchor for this team over the next four seasons on how we’re going to rebuild ourselves into a champion.”@Lor_Insigne | #TFCLive
— Toronto FC (@TorontoFC) January 9, 2022
Padahal pemain kelahiran 1991 ini masih layak untuk bersaing di kasta tertinggi kompetisi Eropa. Terlebih ia masih berusia 30 tahun, yang mana masih tergolong usia emas bagi pesepakbola profesional.
Performa Insigne di kancah persepakbolaan Italia musim lalu tak buruk-buruk amat. Musim 2020/2021, ia masih bermain rutin untuk Napoli, dengan mencatatkan 35 pertandingan serta mencetak 19 gol dan 7 assist. Insigne juga menjadi pemain istimewa karena berhasil membawa Italia juara EURO 2020. Jadi, apa yang membuat pemain gacor ini bergabung ke Toronto?
Negosiasi Kontrak yang Tak Berujung Titik Temu
Semua bermula ketika kontrak Insigne bersama Napoli yang akan habis pada jeda musim panas mendatang tak kunjung mendapat kepastian. Negosiasi perpanjangan kontrak dengan Napoli berjalan alot, karena klub Serie A itu tidak bersedia menawarkan gaji lebih dari 3,5 juta euro atau Rp 56,6 miliar per tahun.
Tawaran tersebut jauh lebih rendah dari gaji yang Insigne peroleh musim ini, yaitu 5 juta euro atau sekira Rp 80,9 miliar per tahun. Sedangkan Toronto datang dengan tawaran yang menjanjikan. Insigne akan dikontrak hingga tahun 2026 dengan gaji yang jauh lebih tinggi daripada di Napoli.
Ia akan mendapatkan sekitar 11 juta dollar dan bonus 4,5 juta dollar apabila target yang dibebankan kepada Insigne tercapai, atau bisa dibilang Insigne bisa menghasilkan Rp 214,5 miliar dalam setahun, yang mana itu lebih besar tiga kali lipat dari gajinya sekarang.
Kabar ini pun menimbulkan stigma buruk di kalangan para fans. Mereka pun beranggapan Insigne adalah pemain mata duitan, sama seperti Donnarumma. Fans berfikir Insigne menyepakati kontrak dengan klub MLS tersebut hanya karena uang.
Kecintaan Pada Napoli yang Terlalu Dalam
Meski begitu, Insigne tak akan melupakan dari mana ia berasal. Napoli sudah dianggap sebagai rumah kedua bagi Insigne, yang tidak mempermasalahkan tinggi badannya yang bahkan tak mencapai 165 sentimeter.
💪🏻💙 #grintaecuore pic.twitter.com/GBomeIkBhG
— Lorenzo Insigne (@Lor_Insigne) April 22, 2018
Napoli datang bak dewa penolong dalam karier Insigne. Di saat ia mulai putus asa dan berniat untuk menyudahi saja harapannya bisa sukses di bidang sepak bola, Napoli menerimanya dengan baik dan percaya pada potensi yang ia miliki.
Insigne menerima tawaran dari klub di Amerika Serikat karena ia tak mau lagi bermain di Eropa selain bersama Napoli. Tak pernah terbayangkan olehnya apabila suatu hari nanti, ia akan bermain melawan klub yang ia cintai selama ini, jika memutuskan akan tetap bermain di kompetisi level tertinggi Eropa.
Sumber: Transfermarkt, ESPN, Wakingthered, Ligaolahraga