Mari Mengenal Peran Director of Football

spot_img

Dalam dunia sepak bola yang sudah sedemikian modern ini, masih banyak fans yang belum mengenal jabatan Director of Football. Bagi fans layar kaca seperti di Indonesia, posisi tersebut tentu sangat asing. Apalagi, tidak ada klub Indonesia yang punya sosok pengisi pos Director of Football, atau Direktur Sepakbola.

Gambaran kasar di mana posisi Direktur Sepakbola dalam jajaran manajemen klub kurang lebih seperti ini: di posisi paling pucuk, terdapat Chairman (atau pemilik), serta jajaran direksi. Florentino Perez dan Roman Abramovic adalah beberapa pemilik klub yang cukup populer.

Di bawah mereka, terdapat Chief Executive Officer (CEO/Direktur Eksekutif Utama) yang menjadi bos dalam menggerakkan klub setiap harinya. Peran ini pernah diemban Gede Widiade di Persija. Seorang CEO membawahi beberapa figur yang mengawal sejumlah lini klub sebagai perusahaan.

Meski tiap klub punya struktur berbeda, paling tidak terdapat divisi finansial yang bertugas mengontrol keuangan klub, atau divisi marketing yang bertugas mencari uang bagi klub melalui sponsorship dan sebagainya. Dalam satu garis komando yang sejajar, terdapat posisi yang akan kita bahas: Director of Football.

Meski menempati unsur terpenting dalam sepak bola, posisi ini terdengar seperti alien bagi beberapa orang. Arsene Wenger, orang yang pernah sangat berkuasa di Arsenal, berujar “tak pernah paham bagaimana Director of Football bekerja”.

Wenger bahkan secara satir bertanya, “Apakah tugasnya duduk di tepi lapangan dan memberi instruksi kepada para pemain untuk bergerak ke kanan atau ke kiri?”

Well, peran Director of Football, atau Sporting Director, atau Technical Director, memang tak terdefiniskan  secara pasti. Yang jelas, mereka menjadi figur bagi klub yang mengontrol sisi teknis klub sepak bola bersangkutan.

Tanggung jawab mereka bisa bervariasi, tapi pasti berkutat pada menentukan siapa pelatih tim utama hingga tim junior, memantau para pemain  di segala level usia, perekrutan dan penjualan pemain, pengembangan jangka panjang tim, serta pengembangan fasilitas tim.

Karena amat berhubungan dengan tetek bengek sepak bola, pengisi jabatan ini biasanya mempunyai latar belakang sebagai seorang pemain atau pelatih. Meski punya peran yang sangat berbeda dengan pelatih, baik Direktur Sepakbola maupun Pelatih seharusnya bekerja sama tiap hari.

Bisa dikatakan pula bahwa Direktur Sepakbola adalah orang yang menjembatani seorang pelatih dengan manajemen klub. Bila seorang pelatih menginginkan dua atau tiga pemain, ia akan meminta pada Direktur Sepakbola. Sang direktur lalu melaksanakan proses transfer, yang uangnya berasal dari pemilik klub.

Banyak pula yang menganggap bahwa peran pelatih dan direktur sepakbola tumpang tindih. Masalah itu pula yang membuat beberapa pelatih tak nyaman bekerja dengan direktur sepakbola, seperti Wenger tadi.

Namun, beberapa klub membuktikan sukses menerapkan model manajemen dengan menempatkan direktur sepakbola. Manchester City punya Ferran Sorriano  sebagai CEO, lalu Txiki Begiristain sebagai Direktur Sepakbola, lalu Pep Guardiola sebagai pelatih. Ketiganya pernah bekerja sama di Barcelona.

Beberapa nama lain yang tenar memegang posisi ini antara lain, Ramon Rodriguez Verdejo alias Monchi, orang yang dianggap sebagai otak kesuksesan transfer Sevilla dalam satu setengah dekade terakhir. Ia saat ini menjalani posisi serupa di Roma, dan sedang diincar Arsenal.

Adapula Leonardo, mantan direktur sepakbola PSG yang kini menjalani peran serupa di AC Milan,. Ada pula Damien Comolli, yang pernah mengisi pos tersebut di Tottenham dan Liverpool. Nama-nama tersebut dikenal karena menjadi orang yang merekomendasikan seorang pemain ke pelatih.

Manchester United tak pernah punya Direktur Sepakbola, tapi menyatakan tengah membuka lowongan untuk posisi ini. Di Indonesia, peran Direktur Sepakbola bisa dimunculkan untuk memperbaiki sistem perekrutan pemain.

Persija Jakarta misalnya. Jika mereka punya Direktur Sepakbola yang bervisi mumpuni, mereka sejak awal akan mempertahankan Rohit Chand, bukan membuang untuk kemudian memanggilnya lagi, serta mampu mengendus Steven Paulle yang sejak awal akan dilepas PSM. Situasi di Indonesia memang unik: banyak klub yang sudah merekrut pemain meski belum punya pelatih. Akibatnya, banyak kasus pemutusan kontrak pemain di tengah jalan.

Sebagai tindak lanjut dari menonton video ini, football lovers mungkin bisa mempekerjakan seorang Direktur Sepakbola di gim Football Manager…

Gabung sekarang juga, Member Kami Batasi!

spot_img

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

ORIGINAL MERCHANDISE STARTING ELEVEN

Obral!
Obral!

Glory Glory Manchester United

Rp109,000Rp125,000
Obral!
Obral!

Cristiano Ronaldo Siuuuu...

Rp109,000Rp120,000

Artikel Terbaru