Kurang lebih setengah perjalanan di putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia dilewati. Akhir tahun 2024 tidak ada jadwal putaran ketiga. Kita baru akan menyaksikan lagi pada tahun depan. Namun begitu, Timnas Indonesia masih harus berjuang di kompetisi lain.
Di akhir tahun 2024 hingga permulaan tahun 2025, Indonesia akan berkiprah di kompetisi paling bergengsi di Asia Tenggara. Kompetisi itu tiada lain bernama Piala Tiger atau Piala AFF atau sekarang disebut ASEAN Championship. Pasukan Merah Putih tergabung di Grup B bersama Myanmar, Filipina, Vietnam, dan Laos.
Kompetisi ini sempat disepelekan karena konon, Indonesia levelnya bukan Asia Tenggara lagi, melainkan Asia bahkan dunia. Tapi kenyataannya, Indonesia tetap melakukan persiapan yang boleh dibilang sedikit lebih serius. Tak kurang dari 33 pemain dipanggil untuk mengikuti pemusatan latihan.
Selain para pemain abroad, dari 33 nama ada beberapa pemain yang belum pernah dipanggil ke timnas di level mana pun. Jadi, ini adalah pemanggilan debut mereka. Mungkinkah para debutan ini akhirnya menembus skuad Indonesia di Piala AFF 2024?
Daftar Isi
Hampir Semuanya Pernah Dipanggil
Jika kamu perhatikan unggahan “Garuda Calling” di akun X, @TimnasIndonesia, dari 33 nama yang ada di daftar, hampir semuanya pernah dipanggil Timnas Indonesia. Baik itu di level kelompok umur maupun tim senior. Selain sudah pernah dipanggil dan kemudian lolos seleksi, ada pula beberapa pemain yang dipanggil namun tidak lolos.
Salah satunya Victor Benjamin Dethan. Pemain berdarah Kanada ini pernah dipanggil Shin Tae-yong untuk pemusatan latihan Timnas Indonesia U-20 yang disiapkan untuk Piala Dunia U-20. Sayangnya Indonesia batal menjadi tuan rumah ajang tersebut. Victor juga pernah dipanggil Timnas Indonesia U-16 asuhan Bima Sakti namun gagal lolos.
TIMNAS U16: Bima Sakti kembali panggil pemain blasteran 🇮🇩🇨🇦 Victor Jonson Benjamin Dethan (16) pada pemusatan latihan bulan Desember. Victor bermain reguler sebagai bek tengah bersama PSM U16, pada musim lalu. pic.twitter.com/rp356cHPF3
— . (@Indostransfer) December 5, 2020
Kendati demikian, ia tetap membuktikan kemampuannya di Elite Pro Academy, sehingga di Piala AFF 2024 ini dipanggil lagi dan berharap bisa lolos seleksi Shin Tae-yong. Nah, Dethan itu salah satu contoh yang pernah dipanggil.
Dari 32 nama lainnya, ada empat nama yang sama sekali belum pernah mendapat panggilan Timnas Indonesia. Empat pemain itu adalah Rivaldo Eneiro, Armando Obet Oropa, Made Tito Wiratama, dan Alfan Suaib.
Alfan Suaib
Kita mulai dari nama yang terakhir. Ini adalah pemanggilan pertama Alfan Suaib ke Timnas Indonesia. Performanya di Persebaya Surabaya memikat perhatian Shin Tae-yong. Alfan masih muda. Usianya baru 20 tahun. Pria kelahiran Ternate, 24 Maret 2004 ini merupakan jebolan akademi klub yang sering jadi pabrik pemain timnas. Apa lagi kalau bukan Persebaya.
Alfan memulai karier di tim muda Persebaya. Ia masuk tim U-20 yang melakoni kompetisi EPA U-20 musim 2022/23. Potensinya ditempa di sana. Setelah dari EPA U-20, Alfan dalam sekejap dipromosikan ke tim senior. Itu terjadi di Liga 1 musim 2023/24. Lantas, seperti apa pemain yang satu ini?
EPA Liga 1 2023: Gol Salto Alfan Suaib Pembuka Kemenangan Persebaya U-20 Atas Barito Putera U-20 https://t.co/j5yPwTTRv9 pic.twitter.com/CR1n73G7aS
— #SurabayauntukIndonesia (@SelasarSurabaya) January 28, 2024
Alfan biasa menempati posisi bek kanan maupun sayap kanan. Posisi yang sejatinya cukup krusial di skema Shin Tae-yong. Pelatih asal Korea Selatan itu menyukai skema tiga bek. Entah dalam formasi 3-4-3, 3-4-2-1, atau 3-5-2, bek sayap tetap dibutuhkan. Portofolio Alfan cocok mengisi bek sayap sebelah kanan.
Selain punya kecepatan, fleksibilitasnya di lapangan juga bisa menunjang skema STY. Alfan juga punya kemampuan ball recovery dan crossing yang cukup. Namun yang jadi soal, menit bermainnya musim ini masih sedikit. Ia baru bermain selama empat laga di Liga 1.
Aksi Ngosek Duo Ternate Persebaya
Ardi Idrus dan Alfan Suaib, duo pemain asal Ternate, tampil impresif dalam pertandingan Persebaya melawan PSS Minggu lalu (11/8). Ardi dan Alfan yang beda generasi, sama-sama menjadi starter dalam laga yang berakhir 1-0 untuk kemenangan Bajol… pic.twitter.com/ZfH6SjFVWB
— Official Persebaya (@persebayaupdate) August 13, 2024
Alfan perlu bekerja lebih keras lagi selama pemusatan latihan agar STY meliriknya. Sebab di posisinya banyak nama-nama lain yang mungkin akan berpeluang main di Piala AFF 2024. Disamping Asnawi Mangkualam, ada nama Dzaky Asraf yang pernah bermain di Timnas U-20.
Made Tito Wiratama
Dari Bali United, Shin Tae-yong memanggil satu nama yang belum pernah dipanggil. Dia adalah Made Tito Wiratama. Berbeda dengan Alfan, pemain yang satu ini sudah menjadi pemain inti di Serdadu Tridatu. Musim ini saja, 11 kaps dia kemas, mencetak satu gol dan satu asis.
Tito boleh dibilang pemain muda yang menarik perhatian di Liga 1 musim ini. Usianya baru 21 tahun, tapi penampilannya sudah dipuji berkali-kali oleh Stefano Cugurra. Teco, begitu sapaan pelatih Bali United, menyanjung kerja keras yang ditunjukan Made Tito.
Menurut Teco, pemain jebolan akademi Bali United ini mampu tampil konsisten dalam membantu timnya saat menyerang atau bertahan. Made Tito musim ini sudah menyabet dua kali penghargaan pemain muda terbaik dalam dua bulan beruntun, yakni Agustus dan September. “Dia (Tito) berhasil kerja keras buat balik kondisi fisik dan tekniknya,” kata Teco.
– Young player of the month August ✅️
– Young player of the month September ✅️Made Tito Wiratama. Remember the name.
📷: @BaliUtd pic.twitter.com/apqJfKxUJN— football Indonesia (@footballinanews) November 3, 2024
Tito adalah gelandang pemutus serangan. Di Liga 1 musim ini, tak kurang dari 10 kali ia melakukan intersep. Lewat umpan-umpannya, Tito juga berkontribusi dalam penguasaan bola Bali United. Mengingat Tito punya dua penghargaan pemain muda terbaik, kesempatan memperoleh satu tempat di Piala AFF terbuka lebar. Sekalipun di sana ada Ivar Jenner.
Walau dipanggil, sepertinya agak sulit bagi Ivar untuk membela Timnas Indonesia di Piala AFF. Lagi pula ketimbang ikut Piala AFF, mungkin akan lebih baik PSSI membiarkan Ivar berjuang untuk menembus tim senior FC Utrecht. Untuk Piala AFF, Made Tito layak dicoba. Namun yah, dia mungkin akan bersaing dengan Rayhan Hannan, putra pemain legendaris Harry Salisbury.
I’ve told you, everyone.
The next big thing over here…
Muhammad Rayhan Hannan (19/MF) malam ini berkontribusi dengan 1 asis 🅰️🎯
Another future potential player for Indonesia & Persija Jakarta. 🔜⚡️✨ https://t.co/n0ze7p4mPD pic.twitter.com/T7bVQKwWwk
— L. Musaddad A. Sadat (@labiebsadat) September 12, 2023
Armando Obet Oropa
Di posisi gelandang ada nama lain yang belum pernah dipanggil sebelumnya, dan dia adalah dari Papua. Pemain itu adalah Armando Obet Oropa. Ia pemain Papua kesekian yang dipanggil Timnas Indonesia. Kita tahu Timnas Indonesia sering diperkuat pemain dari Bumi Cenderawasih.
Di tim senior saja kini masih ada Sayuri Bersaudara yang berasal dari Kabupaten Yapen. Kebetulan Armando Oropa juga berasal dari Kepulauan Yapen, namun dari Kota Serui. Namanya mungkin asing di telinga. Tapi bagi penggemar PSBS Biak atau mereka yang menyaksikan Liga 1, mungkin tidak.
Pria yang akrab disapa Obet ini salah satu talenta menjanjikan dari PSBS Biak. Di Liga 1 musim ini, sudah sembilan kali Obet turun. Ia juga menorehkan setidaknya satu asis. Perjalanan Obet di dunia sepak bola juga dimulai dari tingkat terkecil. Pria 21 tahun itu memulai karier dari SSB Sapta Marga Saireri di Papua sana.
Ia belajar teknik-teknik dasar hingga akhirnya mendapat kesempatan gabung ke tim profesional. Walau di daftar ia masuk sebagai pemain gelandang, Obet sejatinya berposisi sebagai pemain sayap. Ia bisa bermain di kedua sisi. Obet punya kemampuan dribel dan kecepatan yang luar biasa. Kemampuannya kurang lebih mirip Jeam Kelly Sroyer.
Agak mengejutkan juga kenapa STY tak memanggil Sroyer dan memilih Obet dari PSBS Biak. Padahal dari segi pengalaman di timnas, jelas Obet kalah. Mungkin ada kemampuan istimewa yang dimiliki Obet, tapi tak dimiliki Sroyer. Kita belum tahu kemampuan apa itu, sampai Obet bermain di Piala AFF.
Rivaldo Enero Pakpahan
Terakhir dan masih di posisi gelandang, ada nama Rivaldo Enero Pakpahan. Pemuda 21 tahun ini belum pernah dipanggil timnas. Di pemusatan latihan untuk Piala AFF 2024, STY memberi kesempatan bagi pemain Borneo tersebut menunjukkan kualitasnya.
Rivaldo pemain yang diperhitungkan di Borneo FC. Sebanyak 11 laga sudah ia mainkan di Liga 1. Namun mungkin bukan karena itu STY memanggil Rivaldo. Kerja keras dan kedisiplinan menjadi daya tarik pemuda kelahiran Tapanuli Utara ini. Betapa tidak? Selama latihan di Pesut Etam, Rivaldo serius betul mengasah kemampuannya sebagai gelandang.
Debutan👀
Emang pemain bagus ini. Well deserve Rivaldo 👏 pic.twitter.com/E9CcKmYNl5— Lapangbola.com (@lapangbolastats) November 26, 2024
Salah satu latihan yang ia tekankan adalah mempertajam kemampuan scanning dan passing. Sebab menurutnya, dua kemampuan itu sangat dibutuhkan oleh seorang gelandang. Nggak kaget sih kalau Pieter Huistra sering memainkannya di lini tengah. Kemampuan ball recovery-nya bagus banget. Bahkan jadi yang terbaik dari seluruh pemain Borneo.
Melihat nama-nama yang ada, termasuk yang belum pernah dipanggil, lini tengah menjadi sektor yang paling kaya. Tanpa Marselino dan Ivar pun, STY tidak akan kekurangan pemain bagus. Ya kecuali PSSI beneran ngebet banget buat meraih gelar Kejuaraan Perbara.
Sumber: BorneoFC, Liputan6, JawaPos, CNNIndonesia, LigaOlahraga, LIB