Lupakan Euro 2020. Penyesalan kekalahan di Wembley atas Italia haruslah disudahi. Kini Timnas Inggris harus membuka lembaran baru di turnamen yang sama, tahun depan. Euro 2024 akan menjadi pembuktian Harry Kane dan kawan-kawan bahwa mereka tetaplah yang terbaik di Benua Biru. Apalagi skuad The Three Lions sekarang sudah semakin mengerikan.
🚨Gareth Southgate gives stern Euro 2024 warning to England star who turned down international call-up
— SPORTbible (@sportbible) November 10, 2023
Many would think he's one of the first names on the teamsheet🤯 pic.twitter.com/kIbQI3Gw3B
Daftar Isi
Skuad Timnas Inggris Makin Komplit
Skuad Inggris sekarang yang berlaga di Kualifikasi Euro 2024 materinya tak jauh dari apa yang dibawa Southgate sejak Piala Dunia 2018. Mereka di antaranya adalah Jordan Pickford, Harry Maguire, Kyle Walker, Kieran Trippier, Jordan Henderson, maupun Harry Kane.
🏋️♂️📸 pic.twitter.com/TYOYecz0WO
— England (@England) November 14, 2023
Namun dalam perkembangannya, skuad inti The Three Lions kini juga banyak berubah. seiring dengan matangnya para pemain muda mereka seperti Jude Bellingham, Declan Rice, Bukayo Saka, Jack Grealish, James Maddison, maupun Phil Foden.
Kita tahu bahwa para pemain muda tadi, masih moncer di klubnya masing-masing. Kita lihat Jude Bellingham ketika menjadi top skor sementara Real Madrid. Declan Rice dan Bukayo Saka juga makin moncer bersama Arteta. Begitupun James Maddison yang makin gacor bersama Postecoglou.
🚨 20 Year Old – Jude Bellingham for Real Madrid in His Debut Season :
— Cristiano Ronaldo (Parody) (@IsraelOziomaN1) October 28, 2023
— La Liga Top Scorer This Season 🔝⚽
— UCL 2023-24 Joint Top Scorer 🔝⚽
— Real Madrid's Top Scorer This Season 🔝⚽
— 14 G/A Contributions in 12 Games ⚽🎯
— The Only Player to Score in 3/3 UCL Games… pic.twitter.com/1CvmHJwXpO
Banyaknya pemain muda yang makin moncer tersebut membuat Southgate tenang. Pasalnya Southgate dalam beberapa kesempatan banyak dikritik ketika hanya memanggil pemain ke timnas yang katanya “itu-itu saja”.
Southgate Tanggung Jawab
Southgate memang dikenal sebagai pelatih yang loyal terhadap pemain kepercayaannya. Sebut saja Harry Maguire maupun Kalvin Phillips. Southgate pernah kena semprot ketika memanggil kedua pemain tersebut di Piala Dunia 2022 lalu. Legenda Chelsea Chris Sutton dan beberapa pengamat sepakbola di Inggris mempertanyakan perjudian Southgate memanggil Maguire dan Phillips karena jarang bermain di klubnya.
Chris Sutton blames Gareth Southgate for making Harry Maguire situation even worse by adding 'petrol to the flames'https://t.co/A4Ra5CMGhA pic.twitter.com/eK7qKGp1wF
— Daily Record Sport (@Record_Sport) September 14, 2023
Namun Southgate berani pasang badan. Ia bertanggung jawab terhadap kebijakannya tersebut. Dilansir ESPN, ia bahkan sampai membela diri dengan mengatakan bahwa selama ia menjabat sebagai pelatih The Three Lions, terbukti selalu membawa Inggris ke arah yang lebih baik. Namun kegagalan di perempat final Piala Dunia 2022 lalu jadi sorotan. Posisi Southgate pun dikabarkan semakin dipertanyakan.
Pembuktian Southgate
Dilansir ESPN, Southgate pasca kegagalan Piala Dunia ternyata masih berharap bisa menukangi The Three Lions hingga kontraknya berakhir. FYI aja, Southgate ini kontraknya akan berakhir pada tahun 2024 mendatang.
Akhirnya FA pun setuju dan mempertahankan Southgate. FA memberikan satu kesempatan lagi buat Southgate yakni di ajang Euro 2024. Itulah ajang terakhir yang akan jadi penilaian FA, apakah Southgate layak dipertahankan atau dipecat.
Kini Southgate kembali diuji pembuktiannya. Mengawali perjuangannya di Euro 2024, Kane dan kawan-kawan akan berlaga terlebih dahulu di babak kualifikasi. The Three Lions berada satu grup dengan Malta, Makedonia Utara, Ukraina, dan Italia.
👏 England confidently beat Italy and qualified early for Euro 2024
— PariPesa Africa Sports Betting (@paripesa) October 18, 2023
🗞 Gareth Southgate's men top the Group C table with 16 points from six matches. The Italians dropped to third place, earning 10 points after six meetings.#england pic.twitter.com/G3tWaQw4ET
Nyatanya, Southgate membuktikan bahwa perjalanannya menuju Jerman masih mulus-mulus saja. Inggris kini bahkan sudah dipastikan lolos ke Euro 2024, setelah mengumpulkan 16 poin dari 6 laga. Tersisa dua laga, menghadapi Malta dan Makedonia Utara yang hasilnya tidak mempengaruhi apa pun.
Banyak Pemain Baru Dicoba
Banyak hal baru yang dilakukan Southgate sejak awal menjalani babak Kualifikasi Euro 2024. Southgate mulai banyak memanggil pemain-pemain baru lagi yang sedang moncer di klub. Ia tampaknya ingin menghilangkan stigma hanya memanggil pemain kepercayaannya saja.
Muka baru yang mulai dipanggil Southgate di kualifikasi Euro 2024 ini misal Marc Guehi, Ivan Toney, Eberechi Eze, Levi Colwill, Ollie Watkins, Jarrod Bowen, Rico Lewis, Nketiah, Ezri Konsa, hingga Cole Palmer.
First full day for our new #ThreeLions: ✅ pic.twitter.com/yHAW9Lkefd
— England (@England) November 14, 2023
Perpaduan pemain yang fresh dengan kerangka pemain kepercayaan Southgate, ternyata mampu membuat Inggris makin ngeri selama babak Kualifikasi Euro 2024. Bahkan tim yang mengalahkan mereka di final Euro 2020, Italia sempat dikalahkan dua kali oleh mereka. Inggris juga belum terkalahkan di 6 laga awal selama kualifikasi Euro 2024.
Sistem Permainan Southgate
Kebijakan pemanggilan pemain tersebut, tentu juga ditunjang dengan sistem permainan Southgate yang setia dipertahankan sejak Piala Eropa 2020 lalu. Dikatakan Coaches Voice, taktik Southgate 4-2-3-1 atau 4-3-3 dianggap menggunakan pendekatan yang taktis dan komprehensif.
• A high press
— The Coaches' Voice (@CoachesVoice) June 19, 2023
• Defends with a mid-block
• Attacking midfielder rotations
• Can play a 4-3-3, 4-2-3-1 and 3-4-3
• Full-backs offering overlapping and underlapping runs
How Gareth Southgate's playing style has evolved with England… 🏴🦁#ENG • #ThreeLions
Dalam format tersebut poros double pivot selalu jadi andalan Southgate. Fleksibilitas empat bek dalam bertahan, juga jadi andalan di format Southgate. Dua sayapnya terlihat eksplosif menyerang sisi flank lawan baik dengan cut inside maupun mengandalkan speed. Yang jadi spesial menurut Coaches Voice, yakni peran gelandang serang atau pemain di belakang striker yang progresif dalam menerobos pertahanan lawan.
Di Euro 2024 nanti, Southgate sepertinya akan tetap mempertahankan sistemnya tersebut. Seperti apa yang terus dikatakan Southgate kepada media akhir-akhir ini bahwa ia tak akan mengubah sistem “The Winning Team”-nya selama ini.
Akan tetapi, Southgate bukannya tanpa kritik menggunakan sistem tersebut. Dilansir Mirror, mantan legenda Liverpool, Graham Souness mengkritik cara Southgate menggunakan metode double pivot di saat menghadapi tim lemah.
🗣️"When I see in this game players picking each other up off the ground…it shouldn't happen in this game, sorry."
— Football Scotland ⚽️🏴 (@Football_Scot) September 12, 2023
Graeme Souness furious at Scotland performance and insists England player should have been ‘emptied’
🔗https://t.co/yBjzmzA3dV pic.twitter.com/r9xPmT0zVS
Contoh kasusnya seperti ketika menghadapi Skotlandia di laga persahabatan September 2023. Menurut Souness, penggunaan double pivot dinilai sebagai bentuk ketidakberanian Southgate. Southgate dinilai terlalu bertahan dan hati-hati dalam menukangi tim besar seperti Inggris.
Formasi Ideal Timnas Inggris
Terlepas dari kritik tersebut, Southgate nyatanya terus berjalan sesuai keyakinannya. Selama hasilnya positif, baginya tak jadi soal. Ia kini hanya fokus mempersiapkan skuad terbaik untuk Timnas Inggris di Euro 2024 nanti.
🚨 Gareth Southgate left stunned by reporters question after England squad announcement pic.twitter.com/d7kKRn5JJj
— SPORTbible (@sportbible) November 9, 2023
Melihat rekam jejak di kualifikasi Euro 2024, format 4-2-3-1 dirasa tepat untuk tetap dipertahankan. Di kiper, Southgate punya banyak pilihan. Diantaranya Ramsdale, Pope, Sam Johnstone, maupun Pickford. Namun sepertinya posisi Pickford masih tak tergoyahkan di bawah mistar. Kiper Everton tersebut adalah kiper kesayangan Southgate sejak Piala Dunia 2018.
Di bek kanan, banyak nama beken yang akan bersaing. Diantaranya adalah Kyle Walker, Reece James, Ben White, Alexander-Arnold, maupun Trippier. Dicobanya Alexandre-Arnold di posisi gelandang tengah maupun Trippier di bek kiri, sepertinya posisi bek kanan sepertinya akan diisi Kyle Walker.
Sementara di bek tengah, duo pemain kesayangan Southgate, Maguire dan John Stones tampaknya masih akan jadi pilar utama. Mereka bisa dilapisi pemain seperti Tomori, Guehi, Colwill, atau Konsa.
Di sektor double pivot ada nama Alexander-Arnold, Declan Rice, Kalvin Phillips, maupun Jordan Henderson. Mereka akan silih berganti berduet menjaga kedalaman lini tengah. Sementara itu, sosok gelandang serang di belakang striker, akan semakin ngeri ketika diisi Jude Bellingham yang makin gacor di Real Madrid. Pelapisnya juga masih ada James Maddison yang juga sedang gacor bersama Spurs.
Lalu di sisi sayap, di kanan akan menjadi milik bintang Arsenal Bukayo Saka. Ia akan dilapis pemain seperti Foden maupun Bowen. Sedangkan di sisi kiri, saling bersaing antara Rashford, Sterling, maupun Grealish.
Di posisi ujung tombak, masih akan menjadi milik Harry Kane yang kini makin gacor bersama Bayern Munchen. Kane juga punya banyak pelapis seperti Ollie Watkins, Callum Wilson, maupun Eddie Nketiah.
OFFICIAL: Gareth Southgate has named a 25-man England squad for the November internationals. 🏴 pic.twitter.com/Iw7bRx9OwZ
— Squawka (@Squawka) November 9, 2023
Dengan makin melimpahnya materi timnas Inggris yang semakin gacor di klubnya masing-masing, membuat Southgate makin yakin bahwa racikannya akan berbuah hasil yang makin positif di Euro 2024 nanti.
Well, dengan ngerinya materi skuad timnas Inggris ini, tak ada alasan lagi untuk tidak juara. “Football’s Coming Home” harusnya tak lagi jadi slogan semata. Kalaupun masih tetap tak bisa juara, bisa jadi tamatlah riwayat Southgate melatih Timnas Inggris.
Sumber Referensi : independent, espn, dailymail, mirror, coachesvoice, theathletic