Luis Figo: Kombinasi Prestasi dan Kontroversi

spot_img

Aku hanya tahu satu jalan menuju kemenangan, yaitu pengorbanan dan kerja keras,”

Kira-kira seperti itulah ucapan Luis Figo ketika ditanya apa rahasia menjadi pemain hebat dan sukses diatas lapangan. Luis Figo memang dikenal sebagai salah satu pemain paling berbakat yang pernah ada.

Selain skil dan kemampuan mencetak gol, Figo juga menjadi figur pemimpin yang banyak disegani kawan maupun lawan. Perawakan tinggi besar membuatnya semakin terlihat gagah kala ban kapten melingkar di lengan.

Tumbuh di distrik kelas pekerja Cova da Piedade, Luis Figo tidak asing dengan hal-hal yang tidak diinginkan. Kecurangan, korupsi, hingga kriminalitas lainnya kerap mengiringi langkah mulianya untuk menjadi seorang terpandang.

Figo tumbuh sebagai bocah dengan kualitas dalam bermain sepak bola. Ia selalu hadir dengan gaya permainan yang begitu mengagumkan. Pada tahun 1984, ia lebih dulu memulai karirnya di klub lokal, UFC Os Pastilhas. Berkat bakat dan kreativitasnya, Figo lalu direkrut oleh akademi sepak bola Sporting Lisbon, di usia 12 tahun.

Setelah selama kurang lebih enam tahun tampil di tim muda, Figo lalu memulai debut profesionalnya di usia 18 tahun, atau tepat pada musim 1989/90, dimana ia tampil dari bangku cadangan sebagai pengganti Marlon Brandao.

Pertandingan yang digelar pada 1 April 1990 itu sendiri dimenangkan oleh Sporting saat melawan Maritimo. Setahun kemudian, Figo berhasil mencetak gol pada pertandingan dimana ia menjadi pahlawan. Di laga melawan Torreense, saat kedudukan masih imbang 1-1, Figo berhasil menciptakan gol penentu kemenangan Sporting Lisbon. Sejak saat itu, kemampuan yang ada pada dirinya benar-benar berkembang. Ia dipandang sebagai salah satu pemain berbakat yang akan menjadi masa depan tim samba Eropa.

Benar saja, pada tahun 1991, ia melakoni debut Internasional di timnas Portugal. Sebelumnya, ia bahkan turut mengantar Portugal menjuarai turnamen Piala Dunia U20, bersama dengan nama tenar lainnya, Rui Costa.

Enam tahun bermain untuk tim utama Sporting Lisbon membuat Figo diamati oleh sejumlah klub-klub besar Eropa. Namun dalam proses kepindahannya dari Sporting Lisbon, Figo sempat tamui hadangan. Ada kontroversi yang membuatnya marah.

Diceritakan, Figo saat itu resmi menandatangani kontrak dengan Juventus. Akan tetapi, kabar tersebut segera dibantah oleh sang pemain karena ia merasa tidak mengetahui apapun tentang kesepakatan dengan tim asal Italia tersebut.

Sebagai balasan Figo lalu mencoba untuk menerima tawaran kontrak yang disodorkan Parma.

Akan tetapi, karena kedua tim asal Italia itu diklaim telah menggunakan jalur yang tidak semestinya untuk mengontrak pemain, jadilah hukuman berupa embargo transfer dijatuhkan selama dua tahun. Di Tengah situasi pelik tersebut, FC Barcelona yang memang sedang mencari pengganti Michael Laudrup turut melancarkan aksi.

Mereka menawarkan Figo untuk gabung dengan klub asal Spanyol tersebut. Tanpa berlama-lama, jadilah kedua belah pihak menuntaskan kesepakatan. Barcelona diberitakan telah mengeluarkan dana senilai 2,25 juta pounds untuk mendaratkan Figo di Camp Nou.

“Itu adalah keputusan terbaik yang pernah aku buat,” Ucap Figo usai resmi diperkenalkan sebagai pemain anyar La Blaugrana.

Kepindahan Figo menuju FC Barcelona saat itu benar-benar menjadi pusat perhatian. Pasalnya, pemain ajaib asal Portugal yang telah diminati banyak sekali klub-klub Eropa itu memilih untuk meramaikan kompetisi Spanyol. Benar saja, hegemoni tentang transfer Figo menuju Katalan memunculkan klub tersebut sebagai salah satu yang terhebat di La Liga maupun Eropa.

Figo menjadi bagian penting dari Los Cules dalam menuntaskan segala ambisi di panggung tertinggi. Bermain bersama nama seperti Ronaldo, Rivaldo, hingga Patrick Kluivert membuatnya memenangi banyak sekali gelar. Tercatat, Figo mampu antarkan Barcelona ke panggung tertinggi kompetisi Piala Winners, Piala Super Eropa, La Liga, Piala Raja, hingga Piala Super Spanyol.

Berada di kubu Barcelona, Figo merupakan sosok pejuang sejati. Lebih dari itu, ia juga bisa diandalkan untuk menjadi seorang pemimpin. Ia mampu mewakili filosofi FC Barcelona yang begitu dipuja. Garis biru dan merah pada saat itu, memberikan kesan mendalam pada setiap langkahnya diatas lapangan.

Namun begitu, tak semua lipatan manis bisa dijaga dengan baik. Kolom cerita yang telah ditulisnya seketika berubah menjadi pengalaman terburuk bagi setiap penggemar yang berada di belakang.

Figo berpaling dari Barcelona. Parahnya, ia menyeberang ke tim rival asal ibukota!

Florentino Perez yang saat itu masih menjadi calon presiden Real Madrid dianggap sebagai penyebabnya. Perez yang jika diberi kuasa berjanji bahwa dia akan mendatangkan Figo ke ibukota. Mendengar janji tersebut, praktis banyak sekali pihak yang mendukungnya.

Janji manis Perez ketika itu terbukti. Figo datang dan memunculkan fakta bahwa sang pemain dipaksa untuk gabung ke Santiago Bernabeu. Pasalnya, ada perjanjian pra kontrak antara Real Madrid dan Luis Figo melalui sang agen, bahwa jika Perez berhasil menduduki kursi presiden Madrid, Figo wajib pindah ke ibukota. Namun, apabila dia kalah dalam proses pemilihan, Figo bakal mendapat uang senilai 1 juta euro.

Celakanya, Perez berhasil menduduki kursi presiden Real Madrid, dan membuat Figo mau tak mau harus pindah ke ibukota. Jika Figo menolak, maka dia harus membayar dana senilai 30 juta euro kepada Perez.

Sebenarnya, Figo sudah meminta Barcelona untuk meringankan bebannya kala itu. Akan tetapi, tidak ada respon berarti, meski mereka sudah mengetahui kepindahan ini akan timbulkan caci maki.

Karena tidak ada pencegahan serius dari manajemen el Barca, Figo akhirnya resmi diperkenalkan sebagai pemain Real Madrid. Ia ditebus dengan nilai 62 juta euro dan pada akhirnya menempatkannya dengan nama-nama seperti Ronaldo dan Zidane, dalam klub berjuluk Los Galacticos.

Dari Figo sendiri, ia memiliki alasan mengapa berani meninggalkan FC Barcelona dan bergabung dengan Real Madrid. Karena seperti diketahui, pertanyaan akan hal tersebut terus menyeruak.

Figo menjelaskan bahwa Barcelona kurang menghargai kontribusinya kepada klub. Saat di Barcelona, performa Figo memang sedikit tertutupi oleh kebintangan Rivaldo. Pemain asal Brasil tersebut berhasil menyabet gelar Ballon d’Or 1999.

“Aku meninggalkan kota yang memberi ku banyak hal dan aku merasa baik disana,”

“Tetapi ketika kalian merasa seperti tak dihargai atas apa yang kalian lakukan dan saat itu ada klub yang memberikan tawaran, kalian jelas akan mulai memikirkannya.” ujar Figo (via Marca).

Buntut dari kepindahan Figo menuju Real Madrid memang sangatlah luar biasa. Pria Portugal itu dianggap sebagai pengkhianat sejati oleh para penggemar tim Katalan.

Puncaknya, tepat pada 23 November 2002, Luis Figo kembali ke Camp Nou untuk kali kedua sejak hijrah ke Santiago Bernabeu dua tahun sebelumnya, dimana episode pada tanggal ini tidak berjalan mulus.

Pada saat itu Figo baru saja memenangkan gelar La Liga yang disandingkan dengan trofi prestisius Liga Champions hingga meningkatkan tensi rivalitas.

Figo tengah bersiap mengeksekusi sepak pojok dan emosi memuncak di tribun, fans melempar berbagai benda pada Figo seperti botol plastik, kaleng, korek api dan kemudian seseorang melempar kepala babi.

Situasi kemudian memburuk hingga wasit menghentikan pertandingan selama 16 menit sebelum duel dua raksasa ini berlanjut. Figo jelas menjadi perhatian dalam laga yang berakhir 0-0 itu. Ia akan selalu diingat akan kisah kelamnya dalam wujud pendukung FC Barcelona.

Namun begitu, jangan lupakan pula kontribusinya terhadap raksasa ibukota. Pindah ke Real Madrid tidak membuat kemampuan Figo berkurang. Ia patut dianggap legenda dengan nama-nama besar lainnya, setelah berhasil persembahkan piala La Liga, Piala Super Spanyol, dan tentunya Liga Champions Eropa.

Yang tak kalah hebat, berkat penampilan terbaiknya di kubu Los Blancos, Figo sempat dinobatkan sebagai pemain yang berhak atas penghargaan Ballon D’or.

Figo yang bertahan selama lima musim di Madrid kemudian hengkang ke Inter Milan, yang merupakan klub terakhirnya sebelum memutuskan pensiun pada 2009, dengan catatan empat trofi Serie A, satu Piala Italia, dan dua Piala Super Italia.

Mencintai atau membencinya, pilihan itu ada dalam diri kalian.

Yang pasti, nama Luis Figo akan selalu berada dalam daftar pemain paling dihormati.

Gabung sekarang juga, Member Kami Batasi!

spot_img

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

ORIGINAL MERCHANDISE STARTING ELEVEN

Obral!
Obral!

Glory Glory Manchester United

Rp109,000Rp125,000
Obral!
Obral!

Cristiano Ronaldo Siuuuu...

Rp109,000Rp120,000

Artikel Terbaru