Lolos Mulu dari Pemecatan, Allegri yang Licin Seperti Belut

spot_img

Jika “Si Muka Badak” adalah sebuah gelar prestisius, pelatih Juventus, Massimiliano Allegri pantas mendapatkannya. Ia benar-benar merepresentasikan sosok manusia bermuka badak alias tidak tahu malu. Bagaimana mungkin seorang pelatih dengan gaya bermain tak atraktif, tidak terlalu berdampak pada tim, tapi masih saja bertahan dan sangat percaya diri tidak dipecat?

Ya begitulah Allegri. Selain bermuka badak, ia juga licin seperti belut. Susah ditangkap. Sulit untuk disingkirkan. Padahal yakinlah, para fans Juventus sudah sangat geram dengan pria yang satu ini. Namun, La Vecchia Signora tampaknya tidak ada gerak-gerik untuk memecatnya. Bahkan sampai musim sudah berakhir.

Didesak untuk Mundur

Max Allegri amat sangat sering dihujani desakan untuk segera menanggalkan jabatannya. Selama beberapa musim terakhir, Si Nyonya Tua memang tidak pernah lepas dari hujatan. Apalagi sejak Allegri kembali menukangi Juventus. Desakan-desakan buat mundur yang menyerbu Allegri bisa dipahami sebagai bentuk kegusaran terhadap performa Juventus yang tak kunjung membaik.

Saat Allegri ditunjuk lagi sebagai pelatih tahun 2021 menggantikan Andrea Pirlo, Juventus mengalami titik kemunduran yang dahsyat. Tak ada satu pun trofi yang bisa dibawa pulang Allegri. Memang betul Allegri pernah membawa kejayaan untuk Juventus. Namun, itu dulu.

Kita tidak sedang membicarakan sejarah. Hari ini nyatanya Juventus di tangan Allegri sama sekali tidak berkembang. Selain capaian gelar yang kering kerontang, secara permainan juga tak menggairahkan. Dengan kata lain, ketika menonton Juventus, penggemar tidak bisa yakin kalau timnya itu akan mengakhiri laga dengan kemenangan.

Misalnya saja musim ini. Terlepas dari hukuman pengurangan skor yang malu-malu dijatuhkan pada Juventus, penampilan tim musim ini memang jauh dari harapan. Bianconeri hampir saja tidak akan tampil di kompetisi Eropa musim depan. Untung, mereka bisa finis di posisi ketujuh dan berhak tampil ke babak play-off Liga Konferensi Eropa.

Juventus juga beruntung karena yang meraih Coppa Italia adalah Inter yang finis di posisi tiga. Jadi, untuk slot Liga Eropa zona Serie A ditambah satu. Atalanta dan AS Roma yang akan bertarung di Liga Malam Jumat. Nah, Juventus kebagian bermain di Liga Konferensi.

Permainan Allegri Musim Ini Meragukan

Tampil di Liga Konferensi Eropa sangat tidak Juventus sekali. Tim ini terlalu besar untuk tampil di kasta ketiga kompetisi Eropa. Namun, apalah hendak diperbuat, nasi sudah menjadi bubur yang sudah tidak layak untuk dikonsumsi karena basi. Ya, taktik Allegri itulah yang basi.

Formasi 4-3-3 Allegri tidak meyakinkan, format 3-5-2 juga tidak meyakinkan, tidak ada yang meyakinkan dari Allegri. Kepemimpinannya di pinggir lapangan juga meragukan. Hal itu terbukti ketika Allegri dihadapkan pilihan sulit ketika timnya diliputi badai cedera.

Ketika diwawancara Corriere dello Sport, sebagaimana dikutip Goal, Allegri justru mengklaim bahwa ia tidak bisa melakukan banyak hal saat timnya diterpa badai cedera. Anjloknya performa Juventus di pertengahan musim juga karena hal itu. Allegri malah menekankan kualitas timnya terletak dari kemampuan individu, bukan pada taktik.

Waktu itu, memang Allegri kehilangan banyak pemain penting seperti Adrien Rabiot, Paul Pogba, Wojciech Szczesny, sampai Alex Sandro. Namun, menyandarkan performa tim yang jelek dengan cederanya para pemain tidak tepat. Tentu saja hal itu tidak mencerminkan seorang pelatih. Klaim Allegri tersebut kemudian memicu ketidakpercayaan para pendukung dan pakar.

Mantan gelandang AC Milan, Riccardo Montolivo mengatakan kepada DAZN, bahwa ada dua jenis pelatih. Pertama, pelatih yang mengajari pemain bermain berdasarkan ingatan. Jadi, ketika sang pemain masuk ke lapangan, dia tahu harus berbuat apa bermodalkan arahan pelatihnya.

Lalu yang kedua, jenis Allegri. Yaitu pelatih yang memberi garis besar rencana permainan dan menyerahkan interpretasinya ke setiap pemain. Nah, untuk yang jenis kedua ini, setiap pelatih semestinya melihat apakah anak didiknya mampu melakukan hal tersebut atau tidak.

Masalahnya, pemain Juve termasuk yang tidak. Mereka membutuhkan hal lain untuk menerapkan strategi pelatih. Seperti misalnya, Dusan Vlahovic, seorang striker berbakat tapi jarang menyentuh bola. Allegri mestinya memberi pengaruh positif pada pemain sepertinya, namun ia tidak bisa melakukan itu.

Dibela CEO Juventus yang Lama

Di tengah keterpurukan timnya, bahkan setelah dikalahkan tim gurem Maccabi Haifa 2-0 di Liga Champions, muka badak Allegri menyembul. Keyakinan Allegri itu didorong karena Juventus tidak punya niatan untuk memecat Allegri. Dikutip Football Italia, Juventus tidak akan memecat Allegri lantaran berkaitan dengan finansial.

Dapat dipahami, manajer kelahiran Livorno memiliki kontrak 7 juta euro (Rp114,7 miliar) per tahun dengan add-ons di Juventus. Sementara kontrak Allegri di Juventus baru habis tahun 2025. Jadi, apabila Juventus hendak memecat Allegri, mereka harus membayar biaya kompensasi ke pelatih tersebut.

Dilaporkan The Athletic, biaya kompensasinya cukup tinggi, yaitu 36 juta euro (Rp590 miliar). Akan tetapi, menurut laporan yang sama, eks bos Juventus, Andrea Agnelli tersinggung dengan anggapan biaya kompensasi adalah satu-satunya faktor kenapa Allegri tidak kunjung dipecat.

“Saya sangat marah. Sepak bola itu olahraga tim. Anda menang dengan 11. Anda kalah dengan 11. Situasi seperti ini tidak bergantung pada satu orang,” kata Andrea Agnelli seperti dikutip The Athletic.

Sementara itu, media kenamaan Italia, La Gazzetta Dello Sport seperti dikutip Football Italia memberitakan, Juventus tidak kunjung memecat Allegri lantaran minimnya opsi pengganti. Bianconeri juga tidak mau mengambil keputusan ceroboh di tengah musim dengan mengganti pelatih.

Selain itu, menurut laporan yang sama, Allegri dan Agnelli ternyata memiliki ikatan yang kuat. Kembalinya Allegri untuk melatih Juventus juga sedikit banyak karena ikatan kuat tersebut.

Dibela CEO Baru

Setelah Agnelli dan para cecunguknya mengundurkan diri dari Juventus, isu untuk menggantikan Allegri mencuat. Sebab otomatis nepotisme itu sudah tidak ada lagi. Rumor soal siapa yang akan menggantikan Allegri pun mengemuka. Dilaporkan Get Italian Football News sebagaimana dikutip One Football, pelatih Marseille, Igor Tudor dikabarkan bakal menggantikan Allegri.

Wartawan kenamaan Gianluca di Marzio juga membocorkan bahwa akan ada banyak perubahan di tubuh Juventus, terutama di bagian manajemen. Per 19 Juni 2023, Direktur Olahraga Napoli, Cristiano Giuntoli masih santer dikabarkan bakal direkrut Juventus. Namun, masih menurut Di Marzio, Allegri justru tetap bertahan di Juventus walau kelak Guintoli beneran merapat.

CEO Juventus yang baru, Maurizio Scanavino menggarisbawahi keyakinan klub pada Allegri tidak akan berubah. Berbicara pada Sky Sports Italia, ia mengatakan, Allegri akan tetap berada dalam tim. Scanavino dan Allegri sudah sering berkonsolidasi. Jadi, ia yakin bahwa Allegri adalah sosok yang tepat. Malah, dilaporkan 90 Minutes, Allegri siap ditawari jabatan direktur olahraga.

Tidak memecat Allegri membuat Juventus beresiko kehilangan beberapa pemain pentingnya. Dilansir Goal, pemain seperti Dusan Vlahovic, Angel Di Maria, sampai Federico Chiesa bisa jadi akan hengkang dari Juventus lantaran frustrasi akan kepemimpinan Allegri.

Allegri yang Tidak Peduli

Namun, sang pelatih tidak peduli. Meskipun ia sebetulnya tak perlu khawatir kalau dipecat Juventus. Muncul tawaran fantastis dari klub Arab Saudi, Al-Hilal. Klub itu ingin mendatangkan Allegri, kendati para penggemar tidak menginginkannya. Namun, Allegri tegas menolak Al-Hilal.

Ia menegaskan bakal tetap bertahan di Juventus sesuai kontraknya. Ya sudah, penggemar Juventus suka maupun tidak suka harus tetap menerima keputusan ini. Harus pasrah dan berharap Juventus masih diselimuti keberuntungan di musim depan. Sebab sejauh ini, Juventus di tangan Allegri bisa “selamat” cuma karena keberuntungan.

Sumber: 90Min, Football-Italia, BWRAO, OneFootball, Goal1, Goal2, TheAthletic, Bolanet

Gabung sekarang juga, Member Kami Batasi!

spot_img

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

ORIGINAL MERCHANDISE STARTING ELEVEN

Obral!
Obral!

Glory Glory Manchester United

Rp109,000Rp125,000
Obral!
Obral!

Cristiano Ronaldo Siuuuu...

Rp109,000Rp120,000

Artikel Terbaru