Langganan Ikut, Mengapa Tahun Ini PSSI Tak Melirik Turnamen Toulon?

spot_img

Belum reda soal polemik “Exco PSSI”, di jagad media sosial kembali marak pembicaraan mengenai polemik mengenai PSSI yang belum merespon soal undangan keikutsertaanya di Turnamen Toulon.

Berawal dari unggahan akun resmi instagram Turnamen Toulon @tournoimrevello yang mengunggah foto Egy bersama kompatriotnya di Timnas Indonesia U-19 saat itu, Witan Sulaeman.

Seorang netizen @ferdinan672 lalu meminta Timnas Indonesia untuk kembali diundang dalam Turnamen Toulon.

Kemudian akun resmi @tournoimrevello pun membalas, “Kami ingin Timnas Indonesia berpartisipasi dalam edisi berikutnya dan kami mengundang mereka. Namun, sayangnya PSSI tidak merespons itu.

Alih-alih merespon, Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan a.k.a Iwan Bule malah memposting di Instagram pribadinya, dengan pernyataan seolah menunjukkan turnamen itu tidak penting. Apa sebenarnya Turnamen Toulon itu, kok sampai bikin geger jagad sepak bola dalam negeri?

Apa sih Turnamen Toulon itu?

Sebagaimana Ketum PSSI, mengutip Wikipedia, Turnamen Toulon adalah turnamen yang tidak dijalankan di bawah pengawasan FIFA.

Oleh karena itu, meskipun turnamen ini dianggap sebagai yang paling bergengsi dari semua turnamen persahabatan yang melibatkan tim-tim muda, tetap saja dianggap sebagai turnamen kejuaraan dunia tidak resmi.

Sebelum FIFA memperkenalkan Piala Dunia Usia Muda atau Piala Dunia U-20 secara resmi pada tahun 1977, Turnamen Toulon tetap menjadi salah satu kompetisi utama untuk tim sepak bola muda.

Keberadaan Piala Dunia U-20 pun secara tidak langsung sukses menggeser pamor Turnamen Toulon. Meskipun begitu, Turnamen Toulon sampai sekarang tetap menarik untuk disimak. Karena turnamen ini kerap mencetak bintang hebat.

Turnamen Toulon atau yang sebelumnya bernama Tournoi Maurice Revello ini perdana digelar sejak tahun 1967, dan baru rutin digelar tiap tahun, sejak tahun 1974.

Turnamen ini memang menjadi salah satu ajang bergengsi untuk tim-tim di belahan dunia terutama bagi para pasukan muda di rentang jenjang U-17 sampai U-23.

Awalnya, aturan yang diterapkan oleh Turnamen Toulon ini berbeda dari sepak bola pada umumnya. Dimainkan dalam dua babak, Turnamen Toulon hanya menerapkan 40 menit di masing-masing babak.

Namun, regulasi itu berubah sejak 2019, di mana pergantian pemain menjadi sebanyak empat orang pemain. Aturan sistem gugur yang berlaku juga berbeda, Toulon langsung menerapkan babak adu penalti jika hasil imbang. Dari segi peserta juga berubah, dari yang semula hanya 6 peserta, sekarang kuota maksimal menjadi 12 peserta.

Kenapa namanya Toulon? Karena tempat penyelenggaraanya adalah di Kota Toulon, sebuah kota di Prancis Selatan, yang terletak di tepi Laut Mediterania. Selain merupakan kota pelabuhan, Toulon juga menjadi kota pusat perdagangan alat-alat militer, persenjataan militer angkatan laut Perancis.

Bicara prestasi gelar di turnamen ini, Timnas Prancis sebagai tuan rumah, adalah tim dengan juara terbanyak, yaitu 12 kali, disusul Brasil 9 kali, dan Inggris 8 kali.

Indonesia ikut di Turnamen Toulon 2017

Keikutsertaan Timnas Indonesia di Turnamen Toulon untuk pertama kalinya pada tahun 2017. Untuk edisi tersebut, Timnas Indonesia mendapatkan undangan dan berkesempatan untuk tampil.

Di turnamen ini Indonesia justru mengirim Timnas U-19 mereka asuhan Indra Sjafri. Indonesia tergabung di Grup 3 bersama Ceko, Skotlandia, dan Brazil.

Ketika itu skuad timnas yang diisi pemain macam Egy dan Witan, bertemu dengan pemain pemain muda Ceko macam striker Timnas Ceko sekarang, Patrik Schick, dari Skotlandia ada Oliver Burke, dan darii Brazil ada Emerson Royal yang kini berseragam Tottenham Hotspur.

Indonesia finish di urutan paling bawah ketika itu dengan 0 poin. Indonesia menyapu bersih pertandingan dengan kekalahan atas Brazil 1-0, Ceko 2-0, dan Skotlandia 2-1. Satu-satunya gol Indonesia yang dicetak di turnamen itu adalah ketika melawan Skotlandia melalui Hanis Saghara.

Meskipun berada di dasar klasemen, pujian demi pujian diraih Timnas Indonesia. Panitia penyelenggara ketika itu menyebut Indonesia sebagai perwakilan terbaik dari Benua Asia dibandingkan Jepang dan Bahrain.

Bahkan salah satu pilar andalan Indonesia, Egy Maulana Vikri, berhasil mendapat penghargaan Jouer Revelation Trophee. Konon penghargaan tersebut pernah juga didapat pemain-pemain bintang seperti Cristiano Ronaldo dan Zinedine Zidane.

Di Turnamen Toulon 2017 ini juga disebutkan bahwa ada tiga pemain Indonesia yang dilirik oleh para pemandu bakat Eropa yang hadir dalam ajang tersebut. Namun, tidak disebutkan siapa saja tiga pemain yang menjadi incaran mereka itu. Mungkin mereka adalah Egy dan Witan yang sekarang benar-benar tampil di Liga Eropa.

Batal karena Covid di 2020

Sampai pada tahun 2020 rencana awalnya Timnas Indonesia akan melakoni debut keduanya di Turnamen Toulon.Seperti apa yang dikatakan ketua PSSI ketika itu, Iwan Bule bahwa timnas memastikan ikut dalam Turnamen Toulon 2020 di bawah asuhan Shin Tae-yong.

Timnas nantinya terlebih dahulu akan bertolak untuk pemusatan latihan di Kroasia sebelum berangkat ke Prancis untuk mengikuti Turnamen Toulon.

Setelahnya, Timnas Indonesia akan menjalani beberapa training camp di Prancis dengan beruji coba melawan klub-klub Prancis sebelum berangkat ke Piala Asia U-19 di Uzbekistan pada awal tahun 2021.

Akan tetapi, itu sekadar angan belaka. Sebab turnamen itu batal digelar karena pandemi Covid-19 yang melanda. Timnas pun gagal berkompetisi dan memilih untuk pulang ke tanah air. Padahal Kejuaraan Toulon ini merupakan ajang bagi para pencari bakat di seluruh dunia berkumpul. Maklum, ajang tersebut dimainkan oleh pemain-pemain muda potensial.

Di sanalah waktu yang tepat bagi para pemandu bakat itu untuk bekerja, memperhatikan, dan menganalisis pemain-pemain yang mereka anggap layak untuk direkomendasikan kepada kesebelasan elit di dunia.

Pemain bintang jebolan Turnamen Toulon

Melihat para pemain muda potensial yang berlaga di Toulon, tak ayal banyak bintang yang lahir dari rahim turnamen ini. Misalnya, Cristiano Ronaldo yang dipandang oleh banyak pencari bakat ketika mengikuti Turnamen Toulon tahun 2003.

Ketika itu Ronaldo masih berseragam Sporting Lisbon. Ronaldo sukses membawa Portugal meraih juara turnamen tersebut kala itu. Ronaldo pun hijrah ke Manchester United di tahun yang sama.

Thierry Henry juga salah satu pemain yang pernah mengikuti ajang Turnamen Toulon. Ia mengantarkan Prancis menjadi juara pada tahun 1997, dan keluar sebagai top skor sekaligus pemain terbaik dalam turnamen tersebut.

Ada juga banyak pemain timnas Inggris jebolan Turnamen Toulon seperti Jack Grealish, Reece James, Harvey Barnes, Aaron Ramsdale, maupun Tammy Abraham. Inggris bahkan mampu menjuarai Turnamen Toulon secara beruntun pada tahun 2016, 2017 dan 2018.

Indonesia Pikir Pikir di Turnamen Toulon 2022

Nah, setelah ditunda karena pandemi, di tahun 2022 Turnamen Toulon kembali akan digelar, Timnas Indonesia semestinya bersiap untuk mengikuti turnamen ini setelah mereka sudah mempersiapkannya pada 2020. Namun, alih-alih mengikuti, keikutsertaan Indonesia di Turnamen Toulon justru menjadi bahan ontran-ontran.

Meski PSSI sebagai lembaga belum mengeluarkan pernyataan resmi, Direktur Teknik Timnas Indonesia, Indra Sjafri bilang masih pikir-pikir dulu, dan merancang formula yang tepat. Apalagi jadwal Timnas Indonesia di bawah Shin Tae-yong ini, kan, padat banget, jadi butuh nafas untuk mengatur ulang jadwalnya.

Belum lagi, Shin Tae-yong yang dikontrak PSSI masih harus menangani tiga timnas sekaligus, yakni U-18, U-23, dan senior. Tentu hal ini membuat pelatih asal Korea Selatan itu memiliki jadwal yang padat.

Saat ini, PSSI fokus untuk mempersiapkan Timnas Indonesia di berbagai ajang terdekat, seperti Piala AFF U-23 2022 yang akan berlangsung di Kamboja pada 14-16 Februari 2022. Jika Timnas Indonesia ingin berpartisipasi di Turnamen Toulon tahun ini, PSSI mau atau tidak harus mengeluarkan biaya yang tidak sedikit.

Namun, seandainya Turnamen Toulon tak masuk agenda tahun ini, PSSI kemungkinan besar tak merencanakan anggarannya. Oh iya, belum lagi pandemi masih melanda Eropa dengan varian barunya, Omicron.

https://youtu.be/7BD71nxmjKE

Sumber Referensi : sportdetik, 90min, bola.com, skorid,

 

Gabung sekarang juga, Member Kami Batasi!

spot_img

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

ORIGINAL MERCHANDISE STARTING ELEVEN

Obral!

Glory Glory Manchester United v.2

Rentang harga: Rp109,000 hingga Rp125,000
Obral!

Glory Glory Manchester United

Rentang harga: Rp109,000 hingga Rp125,000
Obral!

Magnificent 7 Manchester United v.2

Rentang harga: Rp109,000 hingga Rp125,000
Obral!

Cristiano Ronaldo Siuuuu...

Rentang harga: Rp109,000 hingga Rp120,000
Obral!

Cristiano Ronaldo Back Home Manchester United

Rentang harga: Rp109,000 hingga Rp120,000

Artikel Terbaru