Belum reda soal polemik “Exco PSSI”, di jagad media sosial kembali marak pembicaraan mengenai polemik mengenai PSSI yang belum merespon soal undangan keikutsertaanya di Turnamen Toulon.
Berawal dari unggahan akun resmi instagram Turnamen Toulon @tournoimrevello yang mengunggah foto Egy bersama kompatriotnya di Timnas Indonesia U-19 saat itu, Witan Sulaeman.
Selamat siang @PSSI 👋🏼
Dapat salam nih dari Egy dan Witan pas mereka main bareng di tournamen Toulon.
📸 @TournoiMRevello pic.twitter.com/CD4e1X2AIT
— PanditFootball.com (@panditfootball) January 26, 2022
Seorang netizen @ferdinan672 lalu meminta Timnas Indonesia untuk kembali diundang dalam Turnamen Toulon.
Kemudian akun resmi @tournoimrevello pun membalas, “Kami ingin Timnas Indonesia berpartisipasi dalam edisi berikutnya dan kami mengundang mereka. Namun, sayangnya PSSI tidak merespons itu.
Alih-alih merespon, Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan a.k.a Iwan Bule malah memposting di Instagram pribadinya, dengan pernyataan seolah menunjukkan turnamen itu tidak penting. Apa sebenarnya Turnamen Toulon itu, kok sampai bikin geger jagad sepak bola dalam negeri?
Daftar Isi
Apa sih Turnamen Toulon itu?
Sebagaimana Ketum PSSI, mengutip Wikipedia, Turnamen Toulon adalah turnamen yang tidak dijalankan di bawah pengawasan FIFA.
Tentang keikutsertaan Turnamen Toulon, belum ada rilis resmi akan ikut/tidak.
Kata Pak Ketum @iriawan84 pic.twitter.com/8al5HyHOGc
— indosupporter (@indosupporter) January 25, 2022
Oleh karena itu, meskipun turnamen ini dianggap sebagai yang paling bergengsi dari semua turnamen persahabatan yang melibatkan tim-tim muda, tetap saja dianggap sebagai turnamen kejuaraan dunia tidak resmi.
Sebelum FIFA memperkenalkan Piala Dunia Usia Muda atau Piala Dunia U-20 secara resmi pada tahun 1977, Turnamen Toulon tetap menjadi salah satu kompetisi utama untuk tim sepak bola muda.
Keberadaan Piala Dunia U-20 pun secara tidak langsung sukses menggeser pamor Turnamen Toulon. Meskipun begitu, Turnamen Toulon sampai sekarang tetap menarik untuk disimak. Karena turnamen ini kerap mencetak bintang hebat.
Turnamen Toulon atau yang sebelumnya bernama Tournoi Maurice Revello ini perdana digelar sejak tahun 1967, dan baru rutin digelar tiap tahun, sejak tahun 1974.
Turnamen ini memang menjadi salah satu ajang bergengsi untuk tim-tim di belahan dunia terutama bagi para pasukan muda di rentang jenjang U-17 sampai U-23.
Awalnya, aturan yang diterapkan oleh Turnamen Toulon ini berbeda dari sepak bola pada umumnya. Dimainkan dalam dua babak, Turnamen Toulon hanya menerapkan 40 menit di masing-masing babak.
Namun, regulasi itu berubah sejak 2019, di mana pergantian pemain menjadi sebanyak empat orang pemain. Aturan sistem gugur yang berlaku juga berbeda, Toulon langsung menerapkan babak adu penalti jika hasil imbang. Dari segi peserta juga berubah, dari yang semula hanya 6 peserta, sekarang kuota maksimal menjadi 12 peserta.
Kenapa namanya Toulon? Karena tempat penyelenggaraanya adalah di Kota Toulon, sebuah kota di Prancis Selatan, yang terletak di tepi Laut Mediterania. Selain merupakan kota pelabuhan, Toulon juga menjadi kota pusat perdagangan alat-alat militer, persenjataan militer angkatan laut Perancis.
#Toulon 7ème grande ville de #France où il fait bon passer sa retraite 🏆
Santé, cadre de vie, offre de services, prix du logement, activités culturelles, sportives et environnementales 🧓 pic.twitter.com/93fTKPLfSq— Ville de Toulon (@VilleDeToulon) January 25, 2022
Bicara prestasi gelar di turnamen ini, Timnas Prancis sebagai tuan rumah, adalah tim dengan juara terbanyak, yaitu 12 kali, disusul Brasil 9 kali, dan Inggris 8 kali.
Indonesia ikut di Turnamen Toulon 2017
Keikutsertaan Timnas Indonesia di Turnamen Toulon untuk pertama kalinya pada tahun 2017. Untuk edisi tersebut, Timnas Indonesia mendapatkan undangan dan berkesempatan untuk tampil.
Di turnamen ini Indonesia justru mengirim Timnas U-19 mereka asuhan Indra Sjafri. Indonesia tergabung di Grup 3 bersama Ceko, Skotlandia, dan Brazil.
Timnas U-19 Satu Grup dengan Brasil di Toulon Tournament 2017https://t.co/wrZwOapkmK pic.twitter.com/Ji90BqWg3Y
— Bolalob.com (@Bolalob) April 15, 2017
Ketika itu skuad timnas yang diisi pemain macam Egy dan Witan, bertemu dengan pemain pemain muda Ceko macam striker Timnas Ceko sekarang, Patrik Schick, dari Skotlandia ada Oliver Burke, dan darii Brazil ada Emerson Royal yang kini berseragam Tottenham Hotspur.
Indonesia finish di urutan paling bawah ketika itu dengan 0 poin. Indonesia menyapu bersih pertandingan dengan kekalahan atas Brazil 1-0, Ceko 2-0, dan Skotlandia 2-1. Satu-satunya gol Indonesia yang dicetak di turnamen itu adalah ketika melawan Skotlandia melalui Hanis Saghara.
Meskipun berada di dasar klasemen, pujian demi pujian diraih Timnas Indonesia. Panitia penyelenggara ketika itu menyebut Indonesia sebagai perwakilan terbaik dari Benua Asia dibandingkan Jepang dan Bahrain.
Bahkan salah satu pilar andalan Indonesia, Egy Maulana Vikri, berhasil mendapat penghargaan Jouer Revelation Trophee. Konon penghargaan tersebut pernah juga didapat pemain-pemain bintang seperti Cristiano Ronaldo dan Zinedine Zidane.
Turnamen Toulon – Dimana tahun 2017 si Egy Maulana Vikri mendapatkan penghargaan Jouer Revelation Trophee. Alhasil sekarang dia eksis beredar di Eropa.
Tapi taun ini PSSI ndak berpartisipasi, entah apa pikirannya padahal ya diundang. Kebanyakan ngurusin undangan PODCAST mungkin. pic.twitter.com/7upMaEcj4H
— GIBOLofficial (@GIBOLofficial) January 25, 2022
Di Turnamen Toulon 2017 ini juga disebutkan bahwa ada tiga pemain Indonesia yang dilirik oleh para pemandu bakat Eropa yang hadir dalam ajang tersebut. Namun, tidak disebutkan siapa saja tiga pemain yang menjadi incaran mereka itu. Mungkin mereka adalah Egy dan Witan yang sekarang benar-benar tampil di Liga Eropa.
Batal karena Covid di 2020
Sampai pada tahun 2020 rencana awalnya Timnas Indonesia akan melakoni debut keduanya di Turnamen Toulon.Seperti apa yang dikatakan ketua PSSI ketika itu, Iwan Bule bahwa timnas memastikan ikut dalam Turnamen Toulon 2020 di bawah asuhan Shin Tae-yong.
Timnas nantinya terlebih dahulu akan bertolak untuk pemusatan latihan di Kroasia sebelum berangkat ke Prancis untuk mengikuti Turnamen Toulon.
Setelahnya, Timnas Indonesia akan menjalani beberapa training camp di Prancis dengan beruji coba melawan klub-klub Prancis sebelum berangkat ke Piala Asia U-19 di Uzbekistan pada awal tahun 2021.
Timnas Indonesia U-19 bakal menjalani training center (TC) di Prancis pada akhir 2020. Garuda Muda nantinya akan tampil di Toulon Tournament.#timnas #timnasu19 https://t.co/eyaM3MFMDu
— detikcom (@detikcom) October 20, 2020
Akan tetapi, itu sekadar angan belaka. Sebab turnamen itu batal digelar karena pandemi Covid-19 yang melanda. Timnas pun gagal berkompetisi dan memilih untuk pulang ke tanah air. Padahal Kejuaraan Toulon ini merupakan ajang bagi para pencari bakat di seluruh dunia berkumpul. Maklum, ajang tersebut dimainkan oleh pemain-pemain muda potensial.
Di sanalah waktu yang tepat bagi para pemandu bakat itu untuk bekerja, memperhatikan, dan menganalisis pemain-pemain yang mereka anggap layak untuk direkomendasikan kepada kesebelasan elit di dunia.
Pemain bintang jebolan Turnamen Toulon
Melihat para pemain muda potensial yang berlaga di Toulon, tak ayal banyak bintang yang lahir dari rahim turnamen ini. Misalnya, Cristiano Ronaldo yang dipandang oleh banyak pencari bakat ketika mengikuti Turnamen Toulon tahun 2003.
Ketika itu Ronaldo masih berseragam Sporting Lisbon. Ronaldo sukses membawa Portugal meraih juara turnamen tersebut kala itu. Ronaldo pun hijrah ke Manchester United di tahun yang sama.
Portugal U19 are in action against Chile in the Toulon Tournament!
Throwback to the last time Portugal lifted this cup in 2003..
A team that included Cristiano Ronaldo, Raul Meireles, Hugo Almeida and Danny!
🇵🇹💫 pic.twitter.com/O5UTQkdlRX
— Próxima Jornada (@ProximaJornada1) June 1, 2019
Thierry Henry juga salah satu pemain yang pernah mengikuti ajang Turnamen Toulon. Ia mengantarkan Prancis menjadi juara pada tahun 1997, dan keluar sebagai top skor sekaligus pemain terbaik dalam turnamen tersebut.
Ada juga banyak pemain timnas Inggris jebolan Turnamen Toulon seperti Jack Grealish, Reece James, Harvey Barnes, Aaron Ramsdale, maupun Tammy Abraham. Inggris bahkan mampu menjuarai Turnamen Toulon secara beruntun pada tahun 2016, 2017 dan 2018.
🏆🏆🏆
England in the Toulon Tournament…
– 2016: Winners
– 2017: Winners
– 2018: Winners
GET IN THERE BOYS #ThreeLions #YoungLions pic.twitter.com/IEwDV03YGH
— The Sportsman (@TheSportsman) June 10, 2018
Indonesia Pikir Pikir di Turnamen Toulon 2022
Nah, setelah ditunda karena pandemi, di tahun 2022 Turnamen Toulon kembali akan digelar, Timnas Indonesia semestinya bersiap untuk mengikuti turnamen ini setelah mereka sudah mempersiapkannya pada 2020. Namun, alih-alih mengikuti, keikutsertaan Indonesia di Turnamen Toulon justru menjadi bahan ontran-ontran.
Meski PSSI sebagai lembaga belum mengeluarkan pernyataan resmi, Direktur Teknik Timnas Indonesia, Indra Sjafri bilang masih pikir-pikir dulu, dan merancang formula yang tepat. Apalagi jadwal Timnas Indonesia di bawah Shin Tae-yong ini, kan, padat banget, jadi butuh nafas untuk mengatur ulang jadwalnya.
Belum lagi, Shin Tae-yong yang dikontrak PSSI masih harus menangani tiga timnas sekaligus, yakni U-18, U-23, dan senior. Tentu hal ini membuat pelatih asal Korea Selatan itu memiliki jadwal yang padat.
Saat ini, PSSI fokus untuk mempersiapkan Timnas Indonesia di berbagai ajang terdekat, seperti Piala AFF U-23 2022 yang akan berlangsung di Kamboja pada 14-16 Februari 2022. Jika Timnas Indonesia ingin berpartisipasi di Turnamen Toulon tahun ini, PSSI mau atau tidak harus mengeluarkan biaya yang tidak sedikit.
Timnas Indonesia Tak Akan Ikut Toulon Tournament 2022, Ketua PSSI Anggap Bukan Turnamen Resmi dari FIFA https://t.co/C5stchNbLz#BanggaSepakBolaKita
— SuperBall.id (@tribunSUPERBALL) January 25, 2022
Namun, seandainya Turnamen Toulon tak masuk agenda tahun ini, PSSI kemungkinan besar tak merencanakan anggarannya. Oh iya, belum lagi pandemi masih melanda Eropa dengan varian barunya, Omicron.
https://youtu.be/7BD71nxmjKE
Sumber Referensi : sportdetik, 90min, bola.com, skorid,


