Rasulullah Saw. pernah bersabda bahwa kita tidak boleh saling mendengki, saling benci, dan saling mendiamkan. Karena kita adalah hamba-hamba Allah yang bersaudara, tidak boleh zalim, berdusta, dan menghina satu sama lain. Tapi, kalau semua itu ditujukan kepada Doan Van Hau, sepertinya masih sah-sah saja. Karena pesepakbola yang satu ini emang semenyebalkan itu.
Tingkat menyebalkan dari Doan Van Hau sudah berada di level internasional. Terlebih pasca Van Hau membuat salah satu pemain andalan Skuad Garuda, yakni Evan Dimas mengalami cedera parah. Cedera itu sampai-sampai mempengaruhi karir mantan kapten tim nasional Indonesia tersebut.
Tapi kita tak perlu repot-repot untuk membalaskan dendam Evan Dimas. Karena Tuhan sudah memberikan balasan yang setimpal. Lantas, apa balasan yang diterima Van Hau?
Daftar Isi
Siapa Doan Van Hau?
Sebagai fans Timnas Indonesia, seharusnya kalian tak asing dengan nama Doan Van Hau. Jika kalian tidak mengenalnya, maka kecintaan kalian terhadap tim nasional Indonesia, patut dipertanyakan. Ya, tidak salah lagi Doan Van Hau adalah salah satu pemain muda berbakat yang dimiliki Timnas Vietnam.
Pemain kelahiran 19 April 1999 itu berposisi sebagai bek, tepatnya bek kiri. Selayaknya pemain Asia Tenggara, Doan Van Hau mengawali kariernya bersama klub lokal, Hanoi FC. Tercatat dirinya bergabung klub tersebut sejak 2017 silam. Dua tahun membela Hanoi, Doan Van Hau mendapat kesempatan untuk meningkatkan karirnya di Eropa.
Doan Van Hau debut buat Heerenveen pada pertandingan KNVB Beker tadi malam. Masuk menit 89 sebagai pemain pengganti dan menit 90+2 dapat kartu kuning.pic.twitter.com/wimDqOvmfE
— Agung Harsya (@agungharsya) December 18, 2019
Kala itu, klub Belanda, SC Heerenveen datang untuk memboyong Van Hau dengan status pinjaman pada tahun 2019. Sayangnya, bersama tim yang kini ditukangi Robin Van Persie itu, Van Hau cuma jadi camat alias cadangan mati. Dirinya lebih banyak dimainkan di tim muda Heerenveen.
Satu-satunya penampilan bersama skuad utama Heerenveen tercipta di Piala KNVB. Itu pun cuma satu menit. Selebihnya, Van Hau cuma numpang latihan. Dirinya hanya bertahan semusim sebelum akhirnya kembali ke Vietnam bersama Hanoi. Meski cuma cadangan mati, Van Hau jadi salah satu pembuka gerbang pemain-pemain Vietnam yang ingin berkarir di Eropa
Dikenal Tengil dan Kasar
Tapi apakah kalian penasaran kenapa Heerenveen tidak berminat untuk mempermanenkan Doan Van Hau? Sebagai klub Eropa yang memiliki standar tinggi, jelas Doan Van Hau belum memenuhi kriteria yang diminta pelatih Heerenveen saat itu, Johnny Jansen. Namun, selain kualitas, gaya bermain Van Hau juga jadi pertimbangan mantan klub Thom Haye itu.
Pemain yang gemar menggunakan nomor punggung lima ini dikenal memiliki gaya bermain yang lugas dan tak kenal kompromi. Atau lebih tepat disebut kasar. Tak bisa dipungkiri, permainan tak kenal kompromi memang jadi ciri khas pemain-pemain Asia Tenggara. Di Indonesia pun buanyak pemain modelan Van Hau.
Namun, bukannya sadar diri, Van Hau justru mempertahankan identitas permainannya itu. Keras dan lugas jadi ciri khasnya di lapangan, baik bersama klub, maupun saat membela tim nasional Vietnam. Entah apa yang ada di kepala pemain yang satu ini sehingga persona itu yang dipilihnya ketika turun di lapangan.
Van Hau selalu menghalalkan segala cara untuk merebut bola dari lawan. Ia bahkan tak segan menggunakan seluruh tubuhnya untuk menjatuhkan lawan. Kaki, tangan, hingga siku, semuanya dipakai oleh Van Hau. Yang bikin kesel lagi, pihak federasi dan pelatih tim nasional Vietnam seakan acuh akan hal itu. Padahal gaya bermain Van Hau jauh dari kata sportif.
Final SEA Games 2019
Dari sekian aksi tak terhormat yang dilakukan Doan Van Hau, insiden di SEA Games 2019 jadi yang paling terpatri di benak masyarakat Indonesia. Saat itu Vietnam bertemu Indonesia di laga final. Doan Van Hau yang mengisi posisi bek kiri The Golden Stars menginjak kaki Evan Dimas.
Bek Vietnam Doan Van Hau terlihat dgn sengaja menginjak engkel Evan Dimas di tengah babak pertama.
Evan Dimas cedera. Timnas mjd tak sama. Sudah 28 tahun kita menunggu emas sepak bola SEA Games.
Dan penantian dipastikan akan berlangsung lebih lama.pic.twitter.com/m2vZCWsvZr
— A. Ainur Rohman (@ainurohman) December 10, 2019
Padahal saat itu kedua pemain tidak sedang terlibat duel. Evan bahkan sedang tidak menguasai bola. Tapi memang kelewat kurang ajar ini si Van Hau. Dengan tanpa merasa berdosa, pemain yang kini berusia 25 tahun itu menginjak pergelangan kaki mantan kapten Timnas Indonesia itu.
Evan seketika tersungkur dan tak bisa bangun lagi. Alhasil, Evan harus ditarik keluar meski laga baru berjalan kurang dari 30 menit. Keluarnya sang motor serangan jadi kerugian besar Skuad Garuda. Alhasil kekalahan pun tak terhindarkan. Timnas Indonesia kalah 0-3 dari Vietnam kala itu.
Selepas laga, Evan Dimas terlihat tak bisa berjalan dan harus menggunakan kursi roda. Yang makin parah, cedera itu ternyata berdampak besar pada karir dan kepercayaan diri Evan Dimas. Padahal saat itu Evan berstatus salah satu gelandang terbaik di Indonesia.
Meski pada akhirnya bisa pulih, Evan tak pernah mencapai top performnya lagi. Kualitas permainannya kian menurun. Evan yang dulu kita kenal sebagai gelandang dengan kontrol bola yang baik sudah tidak terlihat lagi. Dirinya bahkan sempat menghilang dari radar selama beberapa bulan sehingga diisukan bakal pensiun dini.
Karma Bagi Doan Van Hau
Sejak hal ini terjadi, banyak masyarakat Indonesia yang menyalahkan Doan Van Hau atas kemerosotan karir Evan Dimas. Maka dari itu, fans Indonesia selalu bersemangat ketika Indonesia bersua Vietnam di ajang apa pun. Sialnya, setelah insiden di final SEA Games, Doan Van Hau mulai jarang terlibat dalam pertandingan Nguyen FC.
Alasannya bukan karena takut menghadapi Indonesia, tapi karena Van Hau sedang dalam belenggu karmanya sendiri. Sekitar satu tahun dari insiden di final SEA Games, Van Hau mengalami cedera lutut yang cukup parah pada Desember 2020. Cedera lututnya memaksa Van Hau absen selama tiga bulan. Namun, karena masih jeda kompetisi, dirinya bisa fokus pemulihan bersama Hanoi FC.
[News]
LB/CB Doan Van Hau will return to Vietnam today after 4 months at South Korea for injury treatment.#Doanvanhau #injury pic.twitter.com/ttRo2rGles— Vietnam sports news (@VNSportsnews) February 10, 2022
Nahas, ketika sudah pulih pada Maret 2021, dirinya mengalami cedera lutut lagi. Kali ini lebih parah. Dilansir Transfermarkt, cedera di lokasi yang sama membuat Van Hau harus absen selama satu tahun. Dalam jangka waktu segitu, Van Hau mulai sering absen membela tim nasional, sehingga tak pernah bertemu dengan Indonesia lagi.
Cedera yang tak kunjung pulih membuat kepercayaan Hanoi FC kepadanya mulai turun. Alhasil, setelah pulih Van Hau dilego ke CAHN FC pada awal tahun 2023. Baru setengah musim membela CAHN, dirinya cedera lagi pada Agustus 2023. Kali ini menyerang tulang tumit. Awalnya Van Hau diperkirakan bakal absen selama tiga bulan saja. Tapi ternyata cederanya lebih parah dari itu.
Van Hau absen sepanjang musim 2023/24. Hal itu membuat fans Indonesia kembali gagal melampiaskan kekesalan kepada Van Hau karena dirinya terpaksa melewatkan panggilan Timnas Vietnam di Piala Asia 2023 dan Kualifikasi Piala Dunia 2026. Selama absen dari panggilan timnas, Van Hau memaksimalkan waktu yang ada untuk pemulihan.
Namun, seperti terkena teluh, cederanya tak kunjung pulih hingga sekarang. Dokter tim CAHN FC sudah menyerah. Segala bentuk terapi dan pengobatan yang ada di Vietnam sudah dicoba. Tapi hasilnya nihil. Dirasa buntu, CAHN FC pun mulai mengabaikan Doan Van Hau dan mencari solusi lain.
Akhir Karier Doan Van Hau?
Ketimbang memperjuangkan cedera Doan Van Hau, CAHN FC lebih memilih untuk mendatangkan pemain baru. Dilansir TVOneNews, belum lama ini CAHN FC telah menyelesaikan transfer Jason Pendant Quang Vinh. Pemain yang akan mengisi posisi bek sayap kiri yang ditinggalkan Van Hau.
Maka dari itu, Van Hau yang karirnya mulai terancam memutuskan untuk berobat ke luar negeri. Langkah ini diambil karena dirinya ingin segera membantu tim nasional Vietnam yang sedang terpuruk. Van Hau memasang target agar bisa kembali tampil bersama Timnas Vietnam pada gelaran ASEAN Championship 2024 mendatang. Cepet sembuh deh buat Bang Van Hau, biar bisa adu mekanik sama Justin Hubner
Sumber: Goal, CNN Indonesia, TV One News, Bola.net