Mata publik fokus pada Barcelona. Klub itu sedang sakit karena terjepit hutang. Barcelona sampai-sampai harus menjual tak sedikit asetnya. Namun, jauh sebelum itu, Real Madrid juga pernah merasakan hal yang sama.
Sekitar akhir tahun 1990-an, rival Barcelona itu pernah terjepit hutang. Bahkan Los Merengues harus menjual tak sedikit asetnya. Hmmm… Bagaimana kisahnya?
Daftar Isi
Jual Aset Tempat Latihan
Era Presiden Lorenzo Sanz di Real Madrid berakhir. Florentino Perez terpilih jadi presiden berikutnya. Apes, ia mewariskan hutang Real Madrid yang menumpuk. Waktu itu nilainya mencapai 245,4 juta dolar, atau sekitar Rp3,6 triliun kurs sekarang.
Declaración del presidente Florentino Pérez sobre Lorenzo Sanz.#RealMadrid
— Real Madrid C.F. (@realmadrid) March 22, 2020
Perez pun berjanji menghapus semua hutang itu segera. Ia juga berjanji membangun Madrid sebagai tim yang bermaterikan para pemain bintang. Lalu dengan cara bagaimana?
Ternyata oh ternyata, Perez melakukannya dengan menjual aset mereka, yakni tempat latihan yang bernama Ciudad Deportiva. El Real menjualnya kepada dewan regional Kota Madrid senilai 400 juta dolar (Rp5,9 triliun). Beberapa perjanjian pun disepakati dengan dewan kota waktu itu. Sebagian yang dibayar dewan kota kepada Madrid berupa tanah kosong yang nantinya akan digunakan membangun pusat latihan yang baru.
“Saya telah bekerja untuk ini sejak saya menjadi presiden. Penjualan ini sangat penting bagi Real Madrid. Kini kami telah menghilangkan beban berat dan akan segera memiliki tempat latihan baru yang akan lebih baik dari klub mana pun,” kata Florentino Perez waktu itu.
Setelah menyelesaikan penjualan tempat latihan mereka, Real Madrid benar-benar bisa menghapus semua hutang itu. Bahkan ada uang sisa. Uang sisa itu kemudian dipakai untuk menggaet pemain seperti, Zidane, Beckham, Ronaldo, hingga Figo. Yang kemudian proyeknya dikenal dengan Galacticos jilid 1.
⚽️ Florentino’s project
At the heart of the financial turnaround was the sale of Real Madrid’s training ground in the city centre.
The club built a state of the art complex on the outskirts in Valdebebas.
The money raised by the sale allowed him to invest.#LLL
🧡🇪🇸⚽️ pic.twitter.com/9GOiIdMheP— La Liga Lowdown 🧡🇪🇸⚽️ (@LaLigaLowdown) April 19, 2021
Strategi membangun tim superstar ini sangat sukses menghasilkan uang bagi klub. Cara Perez yang sangat agresif memasarkan tim Galacticos secara global, dan merayu beberapa perusahaan multinasional terbesar di dunia untuk mendapatkan sponsor, terbukti berhasil. Ditambah tim Galacticos itu juga banyak menuai prestasi di medio tahun 2000 awal.
Sempat Terkena Kasus Sengketa Tanah
Dari penjualan tempat latihan Ciudad Deportiva, Madrid diketahui mendapatkan sebagian pembayarannya dengan sebidang tanah yang bernilai 488 ribu euro. Tanah itu dikenal dengan nama “Las Tablas”.
Menurut El Pais, tanah itu malah dijual kembali kepada dewan Kota Madrid pada tahun 2011. Anehnya, pada tahun 2011 nilai tanah tersebut sudah melonjak tajam menjadi 22,7 juta euro. Artinya, kenaikan nilai tanahnya jauh di atas nilai properti yang ada. Akhirnya, Komisi Eropa (EC) pun turun tangan dan menyelidiki kesepakatan tanah mencurigakan tersebut.
Dewan kota Madrid pun akhirnya dituduh memberikan kompensasi yang kelewat besar pada Real Madrid. Secara keseluruhan, Los Blancos ketika itu mendapatkan kompensasi sebesar 22,7 juta euro dari penjualan kembali tanah Las Tablas pada tahun 2011.
Sedangkan menurut audit Komisi Eropa (EC), wajarnya nilai tanah Las Tablas di tahun 2011 nilainya mentok sekitar 12,2 juta euro. Real Madrid pun diancam Komisi Eropa (EC) untuk mengembalikan uang sebesar 10,5 juta euro.
Komisi Eropa saat itu, juga mencurigai uang yang dipakai dewan kota untuk membayar tanah Las Tablas berasal dari uang bantuan milik Uni Eropa. Karena ketika itu, Uni Eropa sedang dalam program penyuntikan dana miliaran untuk mengatasi krisis ekonomi di Spanyol.
Jual Hak Siar 2006-2013
Selain soal penjualan tempat latihan dan sengketa tukar guling tanah yang bermasalah, Los Blancos di zaman Ramon Calderon juga pernah melakukan penjualan aset. Betul bahwa era Perez berkuasa, kebijakan ekonominya membuat El Real kembali stabil. Keuangan oke, dan prestasi terangkat.
Namun, ketika Perez lengser dan digantikan Ramon Calderon, keuangan Real Madrid kembali goyang. Perkaranya, Calderon meniru cara Perez. Ia menghamburkan uang untuk membeli pemain bintang. Padahal Calderon tidak secerdas Perez. Maka dari itu, hutang Madrid pun kembali tumbuh secara signifikan di zaman Calderon.
Masalah keuangan itu akhirnya perlahan berkurang pada tahun 2006. Calderon ketika itu menyiasatinya dengan menandatangani kontrak hak siar televisi dengan pihak Mediapro senilai 1,1 miliar euro. Hak siar Real Madrid dijual 100% kepada Mediapro selama 7 tahun hingga tahun 2013.
Real madrid sold 100% of their TV rights from 2006-2013 and it was considered the best deal of all time.
Perez also sold training grounds to wipe out the debt.
Barca are selling 25% of their TV rights for a much better deal with a buyback clause but Twitter pundits know better. pic.twitter.com/Kx1T3KJD0U— Subhash (@Subhash__Tweets) July 27, 2022
Pinjaman Madrid Untuk Tutupi Biaya Galacticos Jilid 2
Selain menjual hak siar televisinya, Madrid juga pernah berhutang untuk menutupi pengeluaranya yang tinggi di zaman Perez jilid 2 berkuasa. Menurut Guardian, Madrid mengalami masalah pembengkakan keuangan.
Penyebabnya, sebagian besar pengeluaran dihabiskan untuk membeli pemain bintang. Tepat ketika Perez berkuasa lagi pada tahun 2009. Maka dari itu, Perez segera melakukan manuver-manuver cerdiknya lagi.
Dilansir juga dari Guardian, Bank Spanyol, Caja Madrid akhirnya mengakui bahwa mereka telah setuju dengan Perez untuk memberikan pinjaman 76 juta euro. Perez juga diketahui memiliki kesepakatan serupa dengan bank lain, Banco Santander. Kedua pinjaman tersebut digunakan untuk menutupi pengeluaran Madrid yang jor-joran ketika itu.
Victor, no es cierto lo que dice. Caja Madrid prestó 76.5 mill € https://t.co/PpVt4qkUG8
Y el Banco Santander prestó 73.5 mill € https://t.co/MVk9uY5cM2
Revisa las garantías que aportó el Real, contrato con Mediapro por 600 mill €…dónde ve usted aquí el problema?? 🤷♂️🤷♂️— Bruce Wayne (@elmozo7) February 4, 2020
Karena ketika itu, banyak pemain bintang merapat. Cristiano Ronaldo, Kaka, Karim Benzema, Xabi Alonso, sampai Raul Albiol merapat ke El Real. Dengan hampir sekitar 250 juta euro habis untuk membangun proyek Galacticos Jilid 2, Perez menantang kemerosotan ekonomi hanya demi trofi kala itu.
Le mercato du Real Madrid lors de l’été 2009 🤩
🇵🇹 C.Ronaldo : 94 M€
🇧🇷 Kaká : 67 M€
🇫🇷 Benzema : 35 M€
🇪🇸 Xabi Alonso : 34.5 M€
🇪🇸 Raúl Albiol : 15 M€ pic.twitter.com/G1Y9ObJyls— BeFootball (@_BeFootball) October 20, 2020
“Kami sedang melalui momen sulit dengan krisis, tetapi kami harus melakukan upaya besar untuk mendatangkan para bintang baru,” kata Florentino Perez.
Strategi itu tentu saja sangat beresiko. Namun, Florentino Perez sepertinya punya cara agar para fans percaya. Bahwa pendapatan dari proyek membentuk Galacticos jilid 2 ini, akan meningkat pada tahun-tahun berikutnya. Perez yakin, pendapatan yang meningkat, perlahan bisa mengurangi beban hutang Real Madrid beberapa tahun ke depan.
Rencana Florentino Perez tersebut terbukti jitu. Prinsip gali lubang tutup lubang ala Perez berhasil menyelamatkan klub. Berkali-kali Los Galacticos berhasil keluar dari belenggu krisis. Semua itu berkat kebijakan cerdik Florentino Perez. Entah itu dengan hutang atau menjual aset berharga sebagaimana di periode pertamanya menjabat.
Sumber Referensi : irishexaminer, dailymail, bbc, theversed, poland.postsen, bleacherreport