FC Utrecht dan Ole Romeny seakan sudah menyatu diantara keduanya. Kalau kita menyebut FC Utrecht, pasti akan langsung teringat bayangan Bang Ole sedang bermain. Ia sudah demikian melekatnya dengan klub.
Tetapi pemain naturalisasi Indonesia itu dikabarkan akan hengkang dari klub yang membesarkan namanya. Ini memicu tanda tanya besar. Terutama publik yang ada di Indonesia. Mengapa pemain yang begitu diandalkan FC Utrecht itu harus pergi? Ada apa di balik skenario kepindahan Bang Ole ke Oxford?
Daftar Isi
Kedatangan Striker Baru
Kejutan datang di transfer musim dingin 2025, di mana FC Utrecht akhirnya berhasil memboyong striker baru. Striker baru itu adalah Milliano Jonathans. Pemain yang tadinya memperkuat Vitesse Arnhem.
Di klubnya yang lama, Milliano bermain sangat bagus. Sepanjang karirnya di sepakbola, ia sudah mencetak 11 gol dan 8 assist. Performa bagus inilah yang kemudian ia diminati klub-klub.
Sementara Milliano kontraknya dengan Vitesse Arnhem, berakhir pada 30 Juni 2025. Tentu bagi Vitesse jadi kesempatan untuk mendulang uang. Apalagi klub sedang didera masalah finansial. Maka menjual Milliano Jonathans adalah ide yang bagus.
Sesuai dengan market value, Jonathans berkisar di bawah satu juta euro. Klub dari Belgia Anderlecht berminat memboyong Jonathans. Tetapi karena tak jodoh, Jonathans mengaku masih ingin berkarir di Liga Belanda saja. Beberapa klub lain seperti FC Twente, SC Heerenveen, AZ Alkmaar, dan Go Ahead Eagles juga berminat. Tapi hanya FC Utrecht yang diterima.
Tentu kedatangan Milliano Jonathans menggoyang kemapanan Ole Romeny di FC Utrecht. Milliano meski berasal dari klub divisi dua Liga Belanda, tapi tak kalah hebat dengan Ole Romeny. Bahkan sudah sejak lama manajemen FC Utrecht mengamati Jonathans di tim junior Vitesse. Ole Romeny pun tersingkirkan begitu Milliano menandatangani kontrak selama 3,5 tahun pada 1 Januari 2025.
Pindah ke Oxford
Setelah Milliano Jonathans resmi ke FC Utrecht dengan durasi kontrak sampai 30 Juni 2028, Ole Romeny pun angkat kaki. Pihak klub juga ingin menjualnya di bursa transfer musim dingin ini. Nantinya uang penjualan Romeny akan digunakan untuk membiayai transfer pemain di musim dingin.
Hi there, Ole Romeny! 👋 pic.twitter.com/iuluc4Hk3a
— Oxford United (@OUFCOfficial) January 5, 2025
Sesuai harga di Transfermarkt, Oxford berani mengeluarkan uang sebesar 2 juta euro untuk seorang Ole Romeny. Sebab pelatih kepala Oxford United Gary Rowett menilai, Ole Romeny cocok untuk mengisi lini depan. Romeny berpotensi jadi keran gol untuk Oxford United.
Ada alasan logis mengapa akhirnya Oxford United memilih Ole Romeny. Satu hal yang pasti adalah Garry Rowett sudah mengamatinya sejak lama. Dalam pengamatan Rowett, Romeny adalah sosok pemain yang kreatif. Ole Romeny kreatif dalam menciptakan peluang maupun menghasilkan gol.
Kebijakan Sang Pelatih
Mendengar Oxford United berminat memboyong Ole Romeny, manajemen FC Utrecht tak menyia-nyiakan hal itu. Romeny langsung dijual ke Oxford United. Ia resmi berseragam Oxford United pada 5 Januari 2025.
Kepindahan salah satu pemain keturunan Indonesia ini sebenarnya tak cuma dipicu oleh masuknya Milliano Jonathans saja. Tapi ada faktor lain yang mempengaruhinya. Siapa lagi kalau bukan karena kebijakan sang pelatih Ron Jans belakangan ini.
Pelatih berusia 66 tahun itu menginginkan salah satu mantan pemain FC Utrecht yang pernah berlaga di Premier League. Pemain itu adalah Sebastien Haller. Pemain berusia 30 tahun itu merupakan salah satu penyerang produktif di FC Utrecht pada rentang waktu 2017-2019. Pihak klub ingin reuni ceritanya.
Fyi saja, Sebastian Haller sejak tidak di FC Utrecht, ia melalang buana di kompetisi bergengsi Liga Inggris dan Bundesliga. Ia pernah memperkuat West Ham United dan Borussia Dortmund. Meski pada akhirnya di Borussia Dortmund dipinjamkan ke Leganes hingga 30 Juni 2025.
Nah, sosok inilah yang turut serta menggeser posisi Ole Romeny di FC Utrecht. Mau tak mau, suka tidak suka, Ole pun harus angkat kaki dari Stadion Galgenwaard. Tempat di mana ia mengasah karir sepakbolanya yang tak bisa dikatakan mudah.
Ultimatum Terakhir Buat Ole Romeny
Ya, karir Ole Romeny memang sudah saatnya beranjak. Entah suatu saat akan kembali lagi ke FC Utrecht atau tidak, yang jelas paruh musim ini klub tak lagi membutuhkan tenaganya. Alias ia dicoret dari daftar pemain penyerang di bawah asuhan Ron Jans. Namun, sebenarnya rencana pencoretan Ole Romeny dari daftar Skuad FC Utrecht itu sudah terjadi sejak pra musim 2024/25.
Ole Romeny is a Yellow. 💛 pic.twitter.com/PYfwrjH2uE
— Oxford United (@OUFCOfficial) January 5, 2025
Tepatnya pada Agustus 2024, sang pelatih Ron Jans sudah merilis siapa saja yang akan dicoret. Ole Romeny salah satunya. Tapi beruntung Romeny masih selamat dari rencana pencoretan Ron Jans kala itu. Sang pelatih masih memberi kesempatan kepada Ole untuk membuktikan kapasitasnya sebagai penyerang mematikan di FC Utrecht. Semacam ultimatum terakhir untuk Ole Romeny.
Itu semua dilakukan demi mempersiapkan musim dengan baik. Pelatih FC Utrecht itu musti mendepak satu pemain. Karena Ron Jans merasa pemain depan di FC Utrecht terlalu banyak. Sehingga mengurangi satu pemain adalah salah satu jalan keluarnya.
“Empat terlalu banyak, tiga penyerang sudah cukup,” kata pelatih Ron Jans dikutip dari media asal Belanda, Utrecht Fans pada Kamis (8/24)
Memang jika melihat FC Utrecht sekarang ini menggembirakan. Sebab FC Utrecht bertengger di 3 besar klasemen liga utama Belanda. Melebihi target yang ditentukan Ron Jans sendiri di awal musim. Di mana ia ingin FC Utrecht menggapai di posisi 5 klasemen liga Belanda.
Tapi ini masih baru jalan di pertengahan musim, yang artinya apapun bisa terjadi. Maka untuk bisa sesuai target Ron Jans di awal, ia perlu melakukan perombakan. Sehingga setiap pemain wajib untuk mengerahkan potensi terbaiknya bila ingin bertahan lama di FC Utrecht.
Namun sayang, di mata Ron Jans, tampaknya Ole Romeny belum memenuhi kriteria. Nafasnya di Utrecht pun hanya bertahan paruh musim. Di bursa transfer Januari ini, Ron Jans memilih untuk melepas Ole Romeny. Tapi benarkah Ole Romeny adalah pemain yang layak diusir dari Tim Katedral?
Statistik yang Membanggakan
Pemain kelahiran 2000 ini sebetulnya tak buruk-buruk amat secara penampilan. Walau jarang menjadi starter. Bahkan apabila dibandingkan dengan pemain lain, harusnya Ole Romeny layak dipertahankan. FotMob bahkan memberi nilai performa Ole Romeny dengan rating 6,9 musim ini di FC Utrecht.
Rating yang bahkan lebih tinggi dari pemain lain seperti David Min (6,8) dan Noah Ohio (6,5). Harusnya ini jadi pertimbangan bagi Ron Jans. Daripada melepas Romeny, mending di antara dua pemain ini. Romeny juga bermain sangat efektif. Misalnya saja pada pertandingan melawan PEC Zwolle pada Agustus 2024, ia jadi penentu kemenangan FC Utrecht. Ia mencetak gol di menit ke-16. Gol itu semata wayang sampai 90 menit berakhir.
Satunya-satunya yang kurang dari Ole Romeny adalah menit bermainnya. Ron Jans masih belum terlalu mempercayakan Romeny sebagai starter. Padahal dari segi kualitas dan kebugaran, Romeny memilikinya.
Tinggal kita menunggu, apakah dengan pindah ke Oxford, Romeny bakal mendapat lebih banyak bermain, terutama sebagai starter, atau tidak. Jika sama saja cuma menjadi penghuni bangku cadangan, ya, sama aja bohong.
https://youtu.be/Ev8idTaRscI