Kisah di Balik Buncit nya Perut Para Pemain Bola

spot_img

Belum lama ini, Samir Nasri membuat kaget insan sepakbola dunia setelah tampil dengan bentuk fisik yang aneh untuk pemain yang baru pensiun tanggal 26 September 2021 lalu. Diceritakan, Samir Nasri diundang dalam sebuah pertandingan amal bersama Marseille. Mereka tampil menghadapi Tim UNICEF yang dilatih Arsene Wenger.

Saat tampil di pertandingan bersama legenda lainnya, termasuk Didier Drogba, Djibril Cisse, hingga Fabrizio Ravanelli, Nasri membuat para penonton terbelalak. Nasri tampil dengan perut buncit. Selain itu dia juga terlihat kesulitan ketika jongkok dalam sebuah sesi foto sebelum laga dimulai.

Dalam laga yang kemudian berlangsung itu, Nasri kian membuat semua orang tak kuasa menahan tawa usai dirinya kesulitan berlari, apalagi saat mencoba menerima bola. Di momen tersebut, Nasri yang diberi umpan oleh rekan setimnya gagal menyeimbangkan tubuhnya, hingga membuatnya malah terjatuh.

Bila ditelusuri, tubuh gemuk yang dimiliki Nasri terjadi karena dirinya memang sudah tak bermain lagi di atas lapangan selama setahun penuh, tepat setelah dilepas Anderlecht. Maka dari itu wajar bila dirinya kemudian memiliki tubuh yang tidak ideal meski baru saja pensiun sekitar sebulan lalu.

Terlebih, Nasri sebelumnya memang terbiasa mengkonsumsi obat-obatan guna menambah stamina dalam dosis yang dianggap berlebihan. Dari situ, mulai muncul kabar bahwa Nasri sulit mengontrol berat badan tubuhnya.

Apa yang dialami Samir Nasri saat ini sejatinya sudah banyak dialami oleh pemain lainnya. Seperti misalnya Ronaldo Luis Nazario de Lima.

Ronaldo de Lima

Ronaldo de Lima, yang memiliki julukan sebagai sang fenomenal telah menikmati karir yang begitu luar biasa dalam dunia sepakbola. Akan tetapi, selain dikenal dengan deretan prestasi yang sulit dikejar, Ronaldo juga banyak diketahui sebagai pemain yang tidak pandai dalam mengontrol bentuk tubuh.

Berat badan Ronaldo yang sudah tidak ideal dimulai ketika dia bergabung dengan klub Serie A, AC Milan. Saat itu berat badannya mencapai angka 90 kg an, meski pada saat membela tim-tim sebelumnya berat badan Ronaldo tidak pernah mencapai angka tersebut. Apa yang terjadi pada Ronaldo ketika itu pun sempat diprotes oleh pelatih I Rossoneri Carlo Ancelotti.

Usut punya usut, penyebab dari sulitnya Ronaldo mengontrol berat badan adalah gaya hidupnya yang tidak sehat. Ronaldo diketahui sering minum alkohol dan mengkonsumsi makanan tak sehat lainnya untuk seorang pesepakbola.

Ketika putuskan pensiun pada tahun 2011, berat badan Ronaldo bahkan mencapai 95 kg. Sempat muak dengan segala olokan yang terlempar, Ronaldo berhasil menurunkan berat badan sampai 37 kg usai menjalani program diet sebuah reality show di televisi Brasil pada 2012 silam. Namun tetap saja, beberapa tahun berselang, kebiasaan buruk yang agaknya memang sulit ditinggalkan olehnya membuat pria yang kini berusia 45 tahun kembali memiliki obesitas.

Wesley Sneijder

Sama seperti Si Gendut Ronaldo, Wesley Sneijder juga mengalami hal yang sama usai putuskan pensiun dari dunia sepakbola. Setelah berhenti dari dunia sepakbola, eks bintang timnas Belanda itu mengalami transformasi penampilan fisik yang sangat drastis. Dia yang dulunya dikenal atletis kini terlihat lebih tambun.

Sneijder sendiri telah resmi putuskan pensiun pada 2019 lalu usai terakhir kali terlihat membela Al-Gharafa SC. Baru dua pekan usai putuskan pensiun, Sneijder kembali ke stadion. Bukan untuk bertanding, melainkan untuk menonton laga antara Utrecht vs VVV Venlo di Stadion Galgenwaard.

Ketika disorot kamera, tubuh sang bintang terlihat gemuk dan kesulitan ketika ingin duduk. Lebih dari itu, kemeja putih yang dikenakannya sampai terlihat sesak. Bagian paha pria yang membawa Inter meraih treble winners itu juga terlihat membesar.

Usai foto tersebut viral, banyak yang mengatakan kalau Sneijder benar-benar menikmati masa pensiunnya. Bentuk tubuhnya yang terlihat berubah juga buah dari pola hidup yang tak lagi teratur seperti saat dirinya masih menjadi pemain.

Minuman bersoda hingga makanan berlemak sudah tidak lagi menjadi halangan bagi Sneijder, hingga membuat tubuhnya kini tampak lebar.

Adriano Leite

Semua tahu bila Adriano Leite merupakan penyerang yang banyak diandalkan oleh orang-orang. Lari cepat, fisik mumpuni, hingga tendangan super gledek, membuatnya diprediksi bakal jadi pemain terbaik nomor satu di dunia.

Sayangnya, semua berubah ketika Adriano dipaksa untuk mengalami kesedihan usai ayahnya dinyatakan meninggal dunia. Adriano yang dikenal sebagai pemain jempolan tiba-tiba kehilangan magisnya. Salah satu yang paling tersorot darinya saat masih menjadi pemain adalah kebiasaan buruknya.

Inter Milan yang jadi timnya saat itu tidak bisa berbuat banyak atas kedisiplinan Adriano yang rendah. Adriano yang frustrasi berat akibat ditinggal sang ayah memilih untuk menghabiskan waktu dengan minum alkohol, menghabiskan malam di diskotik, dan kerap main perempuan.

Hasilnya, dirinya dikembalikan ke Brasil sebelum akhirnya pulang ke Italia dengan bergabung bersama AS Roma. Namun AS Roma tidak bisa memberinya banyak waktu untuk berkembang. Lagi-lagi berat badan menjadi salah satu masalah bagi Adriano. Ketika membela Flamengo, berat badan Adriano bahkan mencapai 90 kg. Sejak saat itu pula, karirnya sudah tidak lagi diperbincangkan.

Romelu Lukaku

Romelu Lukaku sempat menjadi bahan bulian warganet usai tampil dengan tubuh yang kelebihan berat badan. Itu terjadi ketika dia masih tampil bersama Manchester United. Saat resmi mengumumkan transfernya menuju Inter Milan, berat badan Lukaku bahkan mencapai 105 kg.

Menurut penilaian ahli gizi Inter Milan Matteo Pincella, bintang Internasional Belgia itu membawa kebiasaan buruk dari Inggris ke Italia dengan menyantap makanan siap saji. Beberapa junk food yang menjadi favorit penyerang Chelsea tersebut adalah pasta dengan saus krim carbonara hingga pizza dengan topping nanas alias Hawaiian Pizza.

Selain itu, Romelu Lukaku diketahui menderita sistem pencernaan yang tidak berfungsi dengan baik.

Beruntung, ketika tiba di Inter Milan, Lukaku yang melakukan program diet dan ditemani oleh ahli gizi sekaligus pelatih Antonio Conte, sukses menurunkan berat badan hingga 15 kg. Dengan begitu, dia berhasil jadi pemain yang lebih lincah dan sukses menjadi mesin gol I Nerazzurri.

Eden Hazard

Eden Hazard dinilai begitu cepat bisa gemuk kala sedang tidak bermain. Apalagi saat libur kompetisi. Hazard diyakini tidak bisa menjaga fisiknya dengan baik.

Dirinya terang-terangan mengatakan sangat menggemari makanan khususnya jenis roti-rotian, termasuk pizza dan burger.

Bahkan pada saat membela Timnas Belgia di ajang kualifikasi EURO kala berhadapan dengan Turki, Hazard yang diganti dengan pemain lain bukannya menunggu di bangku cadangan, ia justru keluar dari stadion untuk makan burger, hal tersebut membuatnya diskor selama 2 pertandingan dari Timnas Belgia.

Kebiasaan ini sudah berlangsung ketika Hazard main di Chelsea namun tubuhnya tetap normal mungkin karena seringnya jam main. Anehnya ketika bergabung dengan Real Madrid tubuhnya cepat mengembang terutama saat ia sering cedera.

Berkat kebiasaan buruknya, tak hanya tubuhnya saja yang menggempal, kini performanya turun jauh dan tidak dapat memenuhi ekspektasi pihak Real Madrid.

Itulah cerita dibalik menggempalnya tubuh para pemain bola, mana nih dari cerita tersebut yang membuat football lovers tercengang?

 

Gabung sekarang juga, Member Kami Batasi!

spot_img

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

ORIGINAL MERCHANDISE STARTING ELEVEN

Obral!
Obral!

Glory Glory Manchester United

Rp109,000Rp125,000
Obral!
Obral!

Cristiano Ronaldo Siuuuu...

Rp109,000Rp120,000

Artikel Terbaru