FIFA Club World Cup 2022 sebentar lagi akan dihelat. Beberapa juara dari masing-masing benua sudah bersiap untuk mengikuti ajang yang kerap didominasi klub-klub dari Benua Eropa dan Amerika.
Yup, kedua benua itu memang kerap kali mendominasi gelar sejak pertama kali terselenggara tahun 2000 silam. Tim-tim dari Benua Eropa sudah mengoleksi 13 gelar juara, sedangkan pasukan dari Amerika Selatan (CONMEBOL) mampu menggondol 4 gelar.
Sementara, wakil benua lainnya seperti Afrika maupun Asia belum mampu berbuat banyak.
Meskipun performa mereka pada kompetisi ini juga tidak bisa dikatakan buruk, khususnya klub-klub dari Benua Asia.
Paling tidak beberapa wakil dari Asia yang pernah mendulang prestasi tersendiri, dengan tampil apik di turnamen ini. Lantas, siapa saja wakil Asia yang mampu tampil apik di FIFA Club World Cup?
Daftar Isi
Urawa Reds Diamond 2007
Pada edisi Piala Dunia Antarklub yang keempat pada tahun 2007 yang diselenggarakan di Jepang, muncul wakil Asia pertama yang tampil apik. Ketika itu, Benua Asia diwakili klub Jepang, Urawa Reds Diamond yang sebelumnya menjadi Juara Liga Champions Asia.
【#浦和レッズクイズ/2007】
AFCチャンピオンズリーグ初出場にもかかわらず初優勝を成し遂げた2007シーズン。セパハンとの決勝 第2戦でゴールを決めた選手は誰?#urawareds #浦和レッズ #ACL #stayhomewithreds #今できることをしっかりやろう pic.twitter.com/YjWovXPcR1— 浦和レッズオフィシャル (@REDSOFFICIAL) May 26, 2020
Kiprah Urawa pertama yakni menang atas Sepahan di perempat final yang digelar di Stadion Toyota, Jepang dengan skor 3-1. Kemenangan itu mengantarkan Urawa melenggang ke babak semifinal, dan harus melawan raksasa Eropa, AC Milan.
Urawa berhasil menahan permainan Milan untuk bermain imbang tanpa gol di babak pertama. Namun, di babak kedua pemain andalan AC Milan, Clarence Seedorf berhasil menjebol gawang Urawa. Gol itu pun memaksa Urawa untuk menyerah atas Milan dengan skor tipis 0-1.
Terlepas dari kekecewaan itu, Urawa Reds kemudian mampu menjadi tim Asia pertama yang meraih medali perunggu atau berada di tempat ketiga di Piala Dunia Antarklub. Urawa Reds meraih kemenangan lewat adu penalti atas wakil Afrika, Etoile du Sahel setelah bermain imbang 2-2 di 90 menit waktu normal.
Gamba Osaka 2008
Kiprah Urawa Reds yang mampu mejeng di tempat ketiga kejuaran antarklub itu kemudian menjadi parameter atau bahkan motivasi bagi wakil-wakil Asia lainnya.
Pada edisi kelima yang masih diselenggarakan di Jepang, Asia lagi-lagi diwakili oleh klub Jepang lainnya, Gamba Osaka.
Kiprah Gamba Osaka diawali di babak perempat final melawan wakil Oseania, Adelaide United. Ketika itu Gamba Osaka mampu menang tipis 1-0.
Kemenangan itu membuat Osaka melangkah ke semifinal, dan sudah ditunggu juara Eropa Manchester United. Di semifinal melawan United, hujan gol terjadi di dua kali 45 menit. Pertandingan pun berakhir dengan skor 3-5.
Semifinais Mundial de Clubes da FIFA 2008
🇯🇵🔵 Gamba Osaka ⚫️ 3-5 Manchester United 🏴
🗓 18/12/2008
🏟 Estádio Internacional de Yokohama, em Yokohama 🇯🇵Quem lembra? pic.twitter.com/jQvZIlOIPv
— Al Hilal Brasil 💙🇸🇦🇧🇷 (@AlHilalBrasil) February 5, 2021
Di perebutan tempat ketiga, mereka mampu menjungkalkan wakil Concacaf Pachuca, dengan skor 1-0. Dengan hasil ini membuat Gamba Osaka mengikuti jejak Urawa Reds yang mampu mempertahankan predikat sebagai wakil Asia di tempat ketiga turnamen.
Pohang Steelers 2009
Di edisi keenam Piala Dunia Antarklub tahun 2009, Uni Emirat Arab mengambil alih sebagai tuan rumah. Wakil Asia kembali berlaga menjaga nama baik Urawa Reds dan Gamba osaka yang sebelumnya mampu tampil mengesankan.
⚫️🔴 Pohang Steelers beat Ulsan Hyundai on penalties to reach their 1st AFC Champions League final since 2009 🎉
🔮 And the Steelers have a good omen to take into the showdown: they have won all 3 of their previous @TheAFCCL deciders 🏆 pic.twitter.com/TtTs1CcNxs
— FIFA.com (@FIFAcom) October 20, 2021
Wakil Asia kali ini diwakili oleh klub Korea Selatan, Pohang Steelers. Kiprah impresif Pohang terlihat di partai pertama mereka saat melawan wakil dari Afrika, TP Mazembe. Pohang mampu menang 2-0 tanpa balas lewat dua gol bintang mereka yang moncer ketika itu, Denilson.
Pohang melaju ke babak semifinal dan tidak lagi melawan klub dari Eropa seperti pendahulunya. Pohang kali ini bertemu Estudiantes, wakil dari CONMEBOL.
Di pertandingan semifinal itu Pohang kehilangan 3 pemainnya yang diganjar kartu merah. Tensi pertandingan alot dan keras tersaji ketika itu. Dengan kejadian itu, akhirnya Pohang mengalami kekalahan tipis 2-1 atas Estudiantes.
Di perebutan tempat ketiga Pohang bertemu wakil Concacaf, Atlante. Kembali, partai ini berlangsung alot dan keras sampai-sampai berlanjut ke babak adu tendangan penalti setelah hasil imbang 1-1 di waktu normal.
Pohang secara mengejutkan mampu memenangkan adu tos-tosan tersebut dengan skor 4-3. Pohang berhasil menyamai rekor pendahulunya Urawa Reds dan Gamba Osaka sebagai peringkat ketiga turnamen.
Al-Sadd 2011
Pada tahun 2011 Piala Dunia Antarklub edisi kedelapan kembali diselenggarakan di Jepang.
Asia kali ini diwakili oleh Al-Sadd, klub asal Qatar. Al-Sadd menjadi klub pertama dari Asia Barat yang mampu tampil apik sebagai wakil dari Asia.
8️⃣ years ago on this date, 🇶🇦 side Al Sadd lifted their 1st ACL title after defeating Jeonbuk Hyundai in the 2011 #ACLFinal.
Registered themselves as the 3rd and the most recent team from the West to have won the tournament in the ACL era after Al-Ain and Al-Ittihad (2). pic.twitter.com/xjYN8qA1Op
— #ACL2022 (@TheAFCCL) November 5, 2019
Kiprah Al-Sadd diawali dengan melawan wakil dari Afrika, Esperance Tunis. Pertandingan yang digelar di Stadion Toyota itu berakhir dengan kemenangan tipis Al-Sadd dengan skor 2-1.
Di semifinal, Al-Sadd bertemu dengan raksasa Eropa Barcelona. Ketika itu, Al-Sadd benar-benar babak belur dihajar Barcelona 4-0 tanpa balas.
Kesempatan bangkit bagi Al-Sadd untuk setidaknya menjadi juara ketiga terbuka lebar. Setelah mereka bertemu sesama wakil Asia, Kashiwa Reysol yang merupakan wakil dari tuan rumah Jepang ketika itu.
Al-Sadd mampu bermain sama kuat 0-0 di waktu normal dan mampu merebut tempat ketiga di turnamen setelah menang adu penalti dengan skor 5-3.
Dengan hasil ini, Al-sadd mampu bertengger bersama Urawa, Osaka, maupun Pohang sebagai juara ketiga dari wakil Asia. Yang membedakan adalah Al-Sadd menjadi satu-satunya wakil yang berasal dari wilayah Asia Barat.
Sanfrecce Hiroshima 2015
Pada edisi keduabelas tahun 2015, Piala Dunia Antarklub kembali dihelat di Jepang. Kali ini Asia diwakili oleh klub asal China, Guangzhou Evergrande. Akan tetapi ada satu lagi tim Asia dari perwakilan tuan rumah yakni Sanfrecce Hiroshima yang merupakan juara J-league tahun 2015.
Kedua wakil dari Asia tersebut mampu mengawali kiprah dengan mulus. Guangzhou mampu menang atas wakil Concacaf, America dengan skor 2-1. Sedangkan Hiroshima menang telak atas wakil Afrika, TP Mazembe 3-0.
Di semifinal, keduanya takluk atas wakil dari Eropa dan Amerika Selatan. Guangzhou kalah atas Barcelona 3-0, dan Hiroshima kalah atas River Plate 1-0.
Di perebutan tempat ketiga sesama wakil dari Asia ini bentrok sengit dan berakhir dengan kemenangan wakil tuan rumah, Hiroshima dengan skor 2-1 lewat 2 gol Douglas.
DOUGLAS Double Goal! Sanfrecce Hiroshima! FCWC 2015 https://t.co/LyqV4Vxhux pic.twitter.com/htbwmJmea7
— All Soccer Channel (@AllSoccerTV) December 24, 2015
Meskipun bukan wakil dari Juara Liga Champions Asia, Hiroshima paling tidak sudah mempertahankan tradisi peringkat ketiga wakil Asia di kejuaraan Piala Dunia Antarklub.
Kashima Antlers 2016
Pada edisi ke-13, tahun 2016 inilah wakil Asia mampu tampil mencengangkan di Piala Dunia Antarklub. Di tahun ini, Asia diwakili oleh Jeonbuk Hyundai. Akan tetapi kembali, karena digelar di Jepang, ada wakil dari juara J-league yang berhak ikut yakni Kashima Antlers.
Pada babak awal, Jeonbuk Hyundai tak diduga kalah atas wakil Concacaf, America, dengan skor 2-1. Di sisi lain wakil dari tuan rumah Kashima tampil impresif melawan wakil Afrika, Mamelodi Sundowns, dan mampu menang dengan skor 2-0.
Kiprah Kashima berlanjut ke babak semifinal melawan wakil CONMEBOL, Atlético Nacional. Kashima secara mengejutkan tampil mendominasi dan menang telak 3-0. Kemenangan impresif itu berkat bintang mereka, Yasushi Endo.
Gaku Shibasaki10(Kashima Antlers) celebrates with
Ryota Nagata6 after his 2nd goal on 52 min.
in the final of 2016FIFA Club World Cup
Real Madrid vs Kashima Antlers4-2
at Yokohama, Japan 18 Dec 2016
Photo by Masahide Tomikoshi / TOMIKOSHI PHOTOGRAPH pic.twitter.com/n3fGF7zkQQ— tphoto (@tphoto2005) December 20, 2019
Kashima kemudian mencatatkan diri sebagai wakil Asia yang pertama kali masuk final. Di final Kashima ditunggu Real Madrid. Perlawanan pun terjadi di final dan memaksa pertandingan dilanjutkan ke babak perpanjangan waktu setelah keduanya bermain imbang 2-2 di waktu normal.
Tapi, kualitas pemain tidak bisa bohong, Real Madrid mampu mendominasi di babak perpanjangan waktu dan menambah 2 gol sehingga mereka mampu menjadi juara dengan skor akhir 4-2.
Al-Ain 2018
Piala Duna Antarklub kembali digelar di Uni Emirat Arab pada tahun 2018. Wakil Asia di tahun ini diwakili oleh Kashima Antlers yang pernah mengejutkan di tahun 2016. Sedangkan wakil tuan rumah diwakili oleh juara Liga Uni Emirat Arab, Al-Ain.
Kedua wakil dari Asia itu mampu menang di babak awal. Ketika itu Kashima menang atas wakil Concacaf, Guadalajara dengan skor 3-2. Sedangkan Al-Ain menang meyakinkan atas wakil Afrika Esperance Tunis dengan skor 3-0.
Keduanya melenggang ke semifinal, tapi nasib berbeda dialami keduanya. Wakil Asia Kashima tidak mampu kembali melaju ke final setelah dikalahkan lagi oleh Real Madrid 3-1. Sedangkan Al-Ain tidak terduga bisa menang atas wakil CONMEBOL,River Plate lewat drama adu penalti dengan skor 5-4 setelah keduanya bermain imbang 2-2 di waktu normal.
OTD in 2018 my local club “Al Ain” Made it to the Club World Cup Final. HISTORICAL 💜 pic.twitter.com/nzjQtvAizk
— ²⁰ (@ViniDaGoat) December 18, 2021
Kejutan kembali terjadi, rekor Kashima yang mampu melaju ke final di 2016 mampu disamai oleh Al-Ain di 2018. Yang spesial, Al-Ain adalah satu-satunya wakil pertama dari Asia Barat yang mampu mencapai final kejuaraan dunia antarklub. Di final, Al-Ain bertemu Real Madrid dan harus dibantai El Real 4-1.
Dari edisi pertama diselenggarakannya Piala Dunia Antarklub, wakil Asia tercatat belum pernah meraih juara. Akan tetapi, dari tahun ke tahun kiprah wakil Asia selalu mengejutkan. 3 kali mampu menjadi peringkat ketiga, dan 2 kali mampu menjadi finalis. Sejak 2018 wakil Asia belum lagi berbicara banyak di ajang klub tertinggi di seluruh dunia itu.
Sumber Referensi : espn, en.as, theafc.com