Kiprah Menakjubkan Karim Benzema Selama 12 Tahun Membela Real Madrid

spot_img

Timnas Prancis memang menampilkan performa yang tak diduga-duga di gelaran Piala Eropa. Berstatus sebagai tim favorit juara, skuad asuhan Didier Deschamps justru terjungkal di babak 16 besar, ketika ledakan semangat timnas Swiss mampu menghentikan laju mereka.

Meski gagal total dalam penuhi harapan penggemar, ada satu cerita istimewa yang ditinggalkan salah satu penyerang mereka. Adalah Karim Benzema, yang setelah sekian lama dikucilkan kembali dipanggil untuk membela tim ayam jantan.

Ketika beberapa waktu sebelumnya Prancis lebih memilih Olivier Giroud di lini depan, Benzema tidak ambil pusing. Dia dengan santai menjawab bila mobil F1 tidak bisa dibandingkan dengan Gokart. Apa yang diucapkan Benzema sempat timbulkan kontroversi. Namun ketika diberi kesempatan oleh Didier Deschamps di ajang ini, Benzema mampu membuktikannya dengan sempurna.

Meski sempat membuat khawatir dalam dua laga pertama, ledakan Karim Benzema akhirnya muncul ketika Prancis berhadapan dengan Portugal. Dia berhasil mencetak dua gol untuk membuat Prancis terhindar dari kekalahan.

Di laga berikutnya, Benzema kembali tampil menggila. Di laga melawan Swiss itu, Benzema kembali berhasil mencetak dua gol, meski pada akhirnya tim yang dibela gagal meraih kemenangan. Di laga tersebut, Benzema berhasil membuktikan diri sebagai pencetak gol ulung. Selain itu, Benzema juga berhasil membuktikan bahwa dirinya benar-benar mobil F1 yang punya kualitas jempolan.

Bakal Segera Perpanjang Kontrak Dengan Real Madrid

Dengan performa yang masih sangat luar biasa itu, Real Madrid selaku klub pemilik kemudian berencana untuk memperpanjang kontrak sang pemain yang akan habis pada akhir musim 2021/22 nanti.

Klub yang bermarkas di Estadio Santiago Bernabeu tidak mau kejadian seperti Sergio Ramos terulang. Oleh sebab itu, football espana melaporkan bila mereka kini telah mencoba untuk membuka pembicaraan dengan sang pemain terkait penambahan masa abdinya di klub. Dengan kebijakan klub yang memberi kontrak selama setahun kepada pemain yang berada di usia lebih dari tiga puluh tahun, maka Benzema berpotensi bertahan sampai 2023 mendatang

Benzema sendiri diperkirakan bakal kembali ikut berlatih dengan Real Madrid pada akhir bulan ini, usai dirinya menikmati libur panjang pasca membela timnas Prancis di ajang Piala Eropa 2020.

Perpanjangan kontrak yang bakal disodorkan klub asal ibukota itu sangat berpotensi disetujui oleh entrenador anyar Los Blancos, Carlo Ancelotti, setelah pemain 33 tahun tersebut berhasil mencetak rata-rata 22 gol di kompetisi La Liga dalam tiga musim terakhir, dengan rincian 21 gol di musim 2018/19, 21 gol di musim 2019/20, dan 23 gol di musim 2020/21.

Dengan catatan tersebut, Benzema berhasil menyamai catatan Cristiano Ronaldo dan Ronaldo de Lima sebagai pemain Real Madrid yang sukses mencatatkan setidaknya 20 gol di La Liga selama tiga tahun beruntun di abad 21. Lebih hebatnya lagi, Benzema juga berhasil melewati raihan 87 assist CR7, dimana pada musim lalu total assistnya kini berjumlah 88 biji.

Perjalanan Panjang Karim Benzema Bersama Real Madrid Selama 12 Tahun

Karim Benzema dan Real Madrid memang menjadi cerita yang tak ada habisnya. Kisah dua pihak yang sering dipandang sebelah mata ini justru timbulkan banyak momen-momen sempurna.

Kecintaan pertama Real Madrid kepada sosok Benzema dimulai ketika sang pemain yang masih berusia 20 tahun berhasil menjadi top skor Ligue One Prancis dengan raihan 20 gol dari 36 penampilan di tahun 2008. Lyon yang jadi klub pemilik ketika itu memang benar-benar mendapatkan banyak sekali manfaat dari kemampuan yang dimiliki Benzema. Diambil dari klub lokal Bron Terraillon SC, Benzema dengan pesat berkembang menjadi salah satu pembunuh di depan gawang.

Meski tak langsung akrab dengan torehan gol, pemain ini mampu berkembang untuk membuktikan segalanya di musim ketiganya usai diberi kesempatan debut.

Tidak hanya Real Madrid, Sir Alex Ferguson yang saat itu masih membesut Manchester United juga terkesima dengan torehan yang diciptakan Benzema. Meski sudah memiliki trio Ronaldo, Tevez, dan Rooney, Fergie ingin memakaikan kostum dengan nomor punggung 9 ke tubuh Benzema.

Namun ketertarikan Fergie pupus setelah presiden Lyon, Jean-Michel Aulas, menolak untuk melepas Benzema ke MU. Bila klub yang bermarkas di Old Trafford tertarik untuk mendatangkan penyerang terbaiknya itu, maka mereka harus memberikan 60 juta euro plus Cristiano Ronaldo.

Tak mau ada tim lain yang membajak Benzema, Aulas lalu memperpanjang kontrak sang pemain dengan durasi lima tahun dan memberinya bayaran tertinggi di Liga Prancis. Akan tetapi, langkah itu justru semakin mengundang ketertarikan klub-klub besar Eropa lainnya, seperti Internazionale Milan, AC Milan, Arsenal, dan Manchester City, hingga Real Madrid yang beradu untuk bisa dapatkan tanda tangan Benzema.

Setelah sempat diisukan bakal bergabung dengan Inter Milan, langkah Benzema akhirnya tertuju ke kota Madrid. Los Galacticos ketika itu memasukkan nama Benzema ke dalam rekrutan pemain bintang Madrid bersama dengan nama Cristiano Ronaldo, Xabi Alonso, dan juga Ricardo Kaka.

Ketika itu, Benzema mengaku ingin meneruskan jejak Ronaldo de Lima yang pernah tampil gemilang bersama klub La Liga tersebut.

“Ketika aku masih muda, cara Ronaldo `Brasil` bermain mempengaruhiku. Buatku, dia adalah penyerang terbaik sekaligus pemain terbaik sepanjang sejarah,”

“Aku menonton video-videonya, mencoba melakukan apa yang dia lakukan. Tentu itu tidak mudah. Itu tidak mungkin untuk melakukan sama persis seperti yang ia lakukan.”

Tepat pada 1 Juli 2009, Karim Benzema resmi diperkenalkan sebagai bintang anyar Los Blancos, setelah dibayar dengan nilai sebesar 41 juta euro atau setara 703 miliar rupiah.

Sayang, di musim pertamanya Benzema gagal tunjukkan performa gemilang. Penampilannya yang hanya ciptakan sebanyak 9 gol di semua kompetisi berbuntut pada keputusan pelatih yang lebih memilih untuk memainkan Gonzalo Higuain. Selain alami paceklik gol, Benzema juga terlibat dengan sejumlah kontroversi. Bahkan ketika tongkat kepelatihan tim berpindah ke tangan Jose Mourinho, dia masih saja membuat masalah.

Pelatih asal Portugal itu menyebutnya sebagai seorang pemalas. Dia selalu datang terlambat ke tempat latihan hingga membuat Mou geram.

Namun anehnya, kualitas yang berada pada diri Benzema seolah menjadi sesuatu hal yang tidak dibuat-buat. Meski kerap membuat Mou marah, Benzema justru tampil lebih baik dari sebelumnya dengan mampu mengemas sebanyak 26 gol di semua kompetisi. Bahkan semusim berikutnya, dia berhasil catatkan sebanyak 32 gol.

Selanjutnya, meski Real Madrid melakukan sejumlah pergantian pelatih, konsistensi Karim Benzema masih terus berlanjut. Pada empat musim berikutnya, dia selalu berhasil mencetak lebih dari 20 gol dalam semusim di semua kompetisi.

Dengan raihan tiga trofi Liga Champions Eropa secara beruntun, nama Benzema semakin layak dianggap sebagai salah satu calon legenda Real Madrid. Bahkan, dirinya yang menjadi satu-satu nya pemain yang bertahan dari generasi Galactico 2009 terus menjadi andalan di lini depan el Real sampai sekarang.

Kesulitan klub tersebut dalam mencari pengganti Cristiano Ronaldo sebagai mesin gol mampu ditopang oleh Benzema.

Seperti yang sudah disinggung di awal, dalam tiga musim terakhir, Benzema rata-rata mampu mencetak sebanyak 22 gol di kompetisi La Liga. Yang lebih mengesankannya lagi, selama kurang lebih 12 tahun membela Madrid, Benzema tercatat sebagai pencetak gol terbanyak ketiga dalam sejarah Real Madrid, dengan torehan 279 gol. Posisinya berada di atas legenda Alfredo Di Stefano dengan raihan 266 gol, dan hanya kalah dari Cristiano Ronaldo (450) dan Raul Gonzalez (324) yang duduk di dua tangga teratas.

Sumber referensi: Marca, Panditfootball, Beesoccer

Gabung sekarang juga, Member Kami Batasi!

spot_img

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

ORIGINAL MERCHANDISE STARTING ELEVEN

Obral!
Obral!

Glory Glory Manchester United

Rp109,000Rp125,000
Obral!
Obral!

Cristiano Ronaldo Siuuuu...

Rp109,000Rp120,000

Artikel Terbaru