Keturunan Muslim, Mbappe Menolak Perusahaan Judi dan Junk Food?

spot_img

Kylian Mbappe adalah sosok publik figur baru dalam sepakbola. Segala yang ia lakukan, pasti akan menjadi sorotan publik. Apalagi Kylian Mbappe bisa dibilang salah satu pemain yang berani menolak tawaran Real Madrid.

Ya, Mbappe adalah trendsetter baru dalam dunia sepakbola. Jika dulu kita mengenal Lionel Messi dan Cristiano Ronaldo, maka kini kita mengenal Mbappe. Karena Mbappe punya pengaruh dalam dunia sepakbola.

Baru-baru ini saja, Kylian Mbappe tengah berpolemik dengan Tim Nasional Prancis. Ya benar, dengan timnas yang ia bela sendiri. Masalahnya berakar dari ketidaksukaan Mbappe terhadap perusahaan judi dan junk food atau makanan cepat saji. Mengapa demikian?

Kerja sama Timnas Prancis dengan Perusahaan Judi dan Junk Food

Sebelumnya, kita ketahui dulu bahwa Tim Nasional Prancis, sekalipun adalah sebuah timnas, tapi tetap menjalin kerja sama dengan beberapa perusahaan. Salah duanya, perusahaan judi dan perusahaan makanan cepat saji.

Dilaporkan Marca, Federasi Sepakbola Prancis kabarnya menjalin kerja sama dengan beberapa perusahaan makanan cepat saji, seperti Coca Cola dan KFC. Selain itu, ada jalinan kerja sama dengan perusahaan judi online, seperti BetClic.

Karena kesepakatan itu, perusahaan-perusahaan tadi bisa memakai pemain Les Bleus untuk mengambil citranya. Memanfaatkan citra pemain untuk kampanye atau mempromosikan produk. Kendati kesepakatan yang terjalin hanyalah sebagai sponsor pelapis.

Mbappe Memberontak Sejak Awal

Mengetahui timnas yang ia bela menjalin kerja sama dengan perusahaan judi dan junk food, Kylian Mbappe dengan tegas menolak. Ia menolak terlibat untuk berpartisipasi dalam kampanye produk-produk tersebut. Mbappe ogah citranya dikaitkan dengan perusahaan judi dan junk food.

Para sponsor merek-merek tadi juga sudah membujuk Mbappe secara pribadi. Tak tanggung-tanggung, kalaupun harus membayar, perusahaan-perusahaan tadi akan membayar untuk Kylian Mbappe. Tapi sang pemain tetap tegas menolak.

Padahal kontrak dengan sponsor tadi sudah diteken sejak setelah Piala Dunia 2010. Yang mana setiap pesepakbola di Timnas Prancis akan mendapatkan 25 ribu euro (Rp369 juta) per pertandingan. Sementara Kylian Mbappe baru masuk Timnas Prancis pada 2017.

Karena sudah menjadi kesepakatan, Federasi Sepakbola Prancis (FFF) bisa menjual citra para pemain kepada para sponsor. Jadi, jika sponsor ingin memakai citranya, federasi tidak boleh menolak. Ia bersama Paul Pogba dan Antoine Griezmann paling sering muncul dalam permintaan para sponsor.

Mbappe Menolak Sesi Foto Timnas Prancis

Sekali lagi, Mbappe memang tidak mau melibatkan citranya ke perusahaan taruhan dan makanan cepat saji. Ia kekeh mempertahankan hal itu, meski harus berurusan dengan tim nasionalnya sendiri. Salah satu penolakan paling frontal Mbappe terjadi baru-baru ini.

Bintang Paris Saint-Germain itu dilansir melalui Twitter RMC Sport, dikabarkan menolak sesi foto dengan Timnas Prancis. Dalam sebuah laporan lain dari Get French Football News mengatakan, Mbappe melakukan itu karena terkait kesepakatan hak gambar.

Ini tentu saja berkaitan dengan hak citra pemain. Mbappe bertahan dengan pendapatnya bahwa pemain punya hak untuk mempertahankan citranya. Bomber PSG itu sedang berjuang untuk melawan apa yang menurutnya tidak adil terhadap hak citra untuk pemain Les Bleus.

Federasi Prancis Meninjau Ulang Kesepakatan

Mengingat penolakan yang dilakukan oleh Kylian Mbappe, tampaknya Federasi Sepakbola Prancis akan meninjau ulang kontrak guna melakukan adaptasi. Meski begitu, menurut laporan L’Equipe yang juga dikutip AS, bahwa badan tertinggi sepakbola Prancis tidak akan mengubah kesepakatan sponsor yang harus dipatuhi pemain yang akan mengikuti Piala Dunia Qatar.

Maka dari itu, Presiden Federasi Sepakbola Prancis, Noel Le Graet sudah berbicara dengan ibu dan Delphine Verheyden, pengacara Mbappe untuk membicarakan kesepakatan ini. Namun, dalam laporan lain yang dikeluarkan Daily Mail menyebut, bisa saja ada perubahan, terutama soal hak gambar.

Dalam sebuah pernyataan yang dikutip Daily Mail menyebut, setelah melakukan diskusi untuk mencari jalan keluar dengan para eksekutif Timnas Prancis, presiden, pelatih, dan manajemen pemasaran, Federasi Sepakbola Prancis berjanji bakal merevisi kesepakatan dengan para sponsor sesegera mungkin.

Hal itu terutama yang terkait dengan hak citra yang mengikat para pemain Tim Nasional. Federasi Sepakbola Prancis juga berharap akan lahir kesepakatan baru. Kesepakatan yang melindungi kepentingan federasi dan mempertimbangkan keyakinan dan keprihatian pribadi seorang pemain.

Pertanyaannya kemudian, kenapa Kylian Mbappe sangat kokoh dalam mempertahankan pendapatnya? Apakah ia egois? Atau ada alasan lain Mbappe menolak perusahaan judi dan junk food?

Mendukung Pola Hidup Sehat

Memang benar ada alasan mengapa Kylian Mbappe menolak perusahaan makanan cepat saji. Itu berkaitan dengan kampanye pola hidup sehat yang dilakukan oleh Mbappe. Pria yang pernah mengangkat trofi Piala Dunia 2018 itu mengkampanyekan diet sehat.

Ia ingin anak-anak, terutama di Prancis menjalani hidup yang sehat. Sementara, junk food atau makanan cepat saji “diharamkan” bagi siapa pun yang ingin hidup sehat. Mbappe tahu bahwa junk food tidak baik bagi kesehatan. Jadi ia tidak mau mempromosikan hal itu.

Sebaliknya, Mbappe akan menerima kesepakatan sponsor dari produk makanan yang menurutnya bisa mendukung kesehatan. Salah satunya produk makanan anak-anak menyehatkan, Good Gout. Mbappe juga bersedia citranya dipakai untuk merek produk kesehatan pria dari Jepang, Bulk. Meski itu tidak bertahan lama.

Tindakan Amal

Meski acap kali kelihatan songong di atas lapangan, Kylian Mbappe nyatanya memiliki jiwa sosial yang tinggi. Mbappe punya naluri untuk bersedekah. Ia bahkan menyerahkan sepenuhnya uang yang didapat dari Tim Nasional ke sebuah badan amal.

Pada tahun 2018, Kylian Mbappe pernah menyumbangkan seluruh gaji dan bonusnya di Piala Dunia ke sebuah badan amal yang menawarkan pelatihan olahraga untuk anak-anak yang dirawat di rumah sakit dan cacat, Premiers de Cordee.

Tahun 2020, Mbappe mendirikan badan amalnya sendiri, yang ia beri nama Inspired by Kylian Mbappe yang mendukung 98 anak dari Paris, yang berusia 9-16 tahun dengan menawarkan dukungan terhadap mereka. Kenapa 98 anak? Karena menyesuaikan tahun kelahiran Mbappe, yaitu 1998.

Pada tahun yang sama, dikabarkan Sports Khabri, Mbappe juga memberi sumbangan besar ke Abbe Pierre Foundation. Itu adalah sebuah badan amal yang mendukung para tunawisma.

Maka dari itu, pemain yang punya garis keturunan Muslim dari ibundanya itu, menolak keras citranya dikaitkan dengan perusahaan judi. Alhasil, Mbappe pun benar-benar melakukan penyaringan yang ketat soal siapa saja yang bisa menggunakan citranya.

Perusahaan Judi Pernah Menghina Ayah Mbappe

Salah satu fakta lain yang cukup mencengangkan adalah, ayah Kylian Mbappe, Wilfried pernah jadi bahan olok-olok sebuah perusahan judi. Dilansir Football Espana, perusahaan taruhan asal Prancis, Winamax Sport mengunggah foto seseorang yang kelihatan bokongnya di stadion.

Kemudian akun Winamax Sport itu mencuit “Wilfried Mbappe ketika melihat anaknya mencetak gol.” Tentu saja twit tersebut memancing Kylian Mbappe untuk ngetwit. Dalam akun twitter-nya, Mbappe menulis, “Bahaya judi online… tidak ada batasnya lagi. Tolong sedikit hormat.”

Sejak saat itu, Kylian Mbappe menolak semua yang berkaitan dengan perusahaan judi. Ia, bersama ibunya, Fayza Lamari sangat kecewa dengan postingan tersebut. Dan Mbappe tegas menolak menghadiri apa pun yang berkaitan dengan perusahaan judi.

https://youtu.be/PMZiADynlhs

Sumber: GetFootballNewsFrench, Marca, Football-Espana, DailyMail, SportsKhabri, Goal, CaughtOffside, VocalMedia, Bola

Gabung sekarang juga, Member Kami Batasi!

spot_img

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

ORIGINAL MERCHANDISE STARTING ELEVEN

Obral!
Obral!

Glory Glory Manchester United

Rp109,000Rp125,000
Obral!
Obral!

Cristiano Ronaldo Siuuuu...

Rp109,000Rp120,000

Artikel Terbaru