6 Klub Kecil Inggris yang Jinakan Raksasa Eropa

spot_img

Kompetisi Liga Inggris memang dikenal sebagai kompetisi paling ketat di Benua Eropa. Negeri Ratu Elizabeth memang punya sejarah sepak bola yang panjang. Di tanah Britania lah kompetisi modern sepak bola dimulai. Itu juga mengapa suporter inggris sering mengumandangkan “It’s coming home” ketika timnas kebanggannya berlaga.

Dari sejarah panjang itu, lahirlah klub yang kuat. Bukan hal yang tidak mungkin, klub kecil dari Britania Raya bisa mengalahkan klub yang menyandang julukan sebagai klub raksasa Eropa. Pasalnya hal ini sudah pernah terjadi sebelumnya di kompetisi besar Eropa.

 

Southampton 2-1 Inter Milan

Southampton bertemu dengan Inter Milan pada gelaran Europa League musim 2016/2017. Kala itu, The Saints melawan Inter Milan di babak Grup K. Sebelumnya, Southampton sudah bertandang ke Giuseppe Meazza, tapi kalah 1-0. Giliran Inter yang berkunjung ke markas Southampton. Inter Milan mungkin menjadi klub terbesar yang pernah berkunjung ke Saint Mary’s Stadium saat itu.

Inter sempat unggul terlebih dahulu lewat gol sang kapten, Mauro Icardi di menit ke-33. Keadaan itu tidak mengecilkan semangat Southampton. Pasukan Saint Mary tampil ngotot untuk bisa dapat 3 poin. Di babak kedua, tepatnya pada menit ke-64, Virgil Van Dijk yang masih berseragam Southampton mencetak gol penyeimbang. Lima menit kemudian, bek Inter, Yuto Nagatomo mencetak gol bunuh diri.

Southampton berhasil menjaga papan skor tidak berubah sampai akhir laga dan menjadikannya sebagai sejarah bagi The Saints. Southampton berhasil mengalahkan klub yang pernah tiga kali menjuarai Champions League.

Swansea 3-0 Valencia

Swansea bertandang ke markas Valencia, Mestalla Stadium pada tahun 2013. Pertandingan tersebut merupakan laga pembuka Grup A Europa League musim 2013/2014. The Swans kala itu masih diperkuat oleh penyerang sensasional asal spanyol, Michu. Sementara Valencia diperkuat Helder Postiga sebagai ujung tombak.

Swansea cukup beruntung di pertandingan tersebut. Pertandingan baru berjalan 10 menit, bek tengah Valencia Adil Rami terkena kartu merah dan harus keluar lapangan. Valencia pun harus melanjutkan pertandingan hanya dengan 10 pemain. Memanfaatkan kesempatan itu, anak asuhan Michael Laudrup berhasil mencetak gol pembuka di menit ke-14. Wilfried Bony, yang saat itu menjadi pemain termahal klub mencetak gol ke gawang Vicente Guaita.

Gol kedua didapatkan Swansea setelah istirahat babak pertama. Pemain depan andalan Swansea, Michu menggandakan keunggulan pada menit ke-58. Gol tersebut didapatkan dari skema serangan balik Swansea. Di menit ke-62, Jonathan de Guzman mencetak gol ketiga Swansea lewat tendangan bebasnya. Swansea pun bisa memastikan kemenangan atas klub yang pernah juara UEFA tersebut.

Fulham 4-1 Juventus

Pertandingan ini mungkin menjadi salah satu momen bersejarah dan tidak bisa dilupakan bagi penggemar Fulham. The Cottagers berhasil mengalahkan raksasa dari Italia dengan skor meyakinkan, 4-1. Saat itu adalah pertandingan babak 16 besar Europa League musim 2009/2010. Fulham sebelumnya harus menelan kekalahan pada pertandingan leg pertama di Stadio Olimpico, Turin dengan skor 3-1.

Trezeguet sempat membuat Juventus unggul. Di menit ke-2, ia mencetak gol pembuka bagi Juventus. Namun, keunggulan tersebut tidak berlangsung lama. Zamora berhasil menyamakan kedudukan Fulham menjadi 1 sama. Dewi Fortuna mungkin sedang berada di sisi klub asal London tersebut. Bek andalan Juve, Fabio Cannavaro menerima kartu merah berkat pelanggaran yang dilakukannya kepada Zoltan Gera.

Fulham pun berhasil memanfaatkan keadaan. Mengetahui lini belakang yang lemah akibat ditinggal Cannavaro, The Cottagers tampil menyerang. Sebelum peluit babak pertama dibunyikan, Fulham berhasil mencetak satu gol tambahan. Di babak kedua Fulham berhasil mencetak dua gol lainnya. gol tersebut dicetak oleh Zoltan Gera dan Clint Dempsey.

Berkat unggul agregat, Fulham berhak melangkah ke babak selanjutnya. Langkah Fulham di Europa League musim itu cukup fenomenal. Fulham berhasil melaju sampai final, meskipun harus kalah melawan Atletico Madrid. Meskipun menjadi runner up, ini merupakan prestasi yang cukup membanggakan bagi publik Fulham.

Middlesbrough 1-0 AS Roma

Empat tahun sebelum Fulham mengalahkan Juve di babak 16 besar Europa League, klub kecil Inggris lainnya pernah mencatatkan sejarah serupa. Adalah Middlesbrough yang kali ini mengalahkan raksasa Italia, AS Roma. Middlesbrough menjamu Serigala Ibu Kota dalam gelaran babak 16 besar UEFA Europa League.

The Boro bisa menang tipis atas AS Roma dengan skor 1-0. Middlesbrough berhasil unggul setelah kiper Roma, Curci melakukan pelanggaran di kotak penalti. Yakubu berhasil mengeksekusi tendangan 12 pas dan memberikan keunggulan untuk The Boro. Papan skor tidak berubah sampai akhir laga, memastikan kekalahan bagi AS Roma.

Middlesbrough sayangnya mengalami kekalahan di leg kedua. AS Roma berhasil unggul dengan skor 2-1 pada laga tersebut. Akan tetapi, Middlesbrough tetap berhak melangkah ke partai selanjutnya berkat keunggulan agregat.

The Boro pun berhasil melaju sampai final, berjumpa dengan Sevilla. Momen ini menjadi momen bersejarah bagi Middlesbrough. Pertama kalinya klub inggris tersebut bisa sampai final Europa League. Namun, di final mereka harus kalah dari Sevilla dengan skor 4-0.

Ipswich Town 1-0 Inter Milan

Europa League musim 2001/2002 menjadi momen bersejarah bagi klub Ipswich Town. Mereka kedatangan Inter Milan yang berisikan pemain bintang seperti Javier Zanetti, Toldo, Materazzi, Adriano dan lainnya pada leg pertama perdelapan final di Portman Road.

Keunggulan Ipswich tercipta di babak kedua, menit ke-81. Sundulan dari Alun Armstrong tidak mampu ditepis oleh Toldo dan memastikan kemenangan Ipswich Town. Kemenangan tersebut melanjutkan rekor tak terkalahkan Ipswich di kandang pada musim itu.

Akan tetapi, keperkasaan Ipswich harus selesai saat The Tractor Boys bertandang ke Italia. Tampil prima di Giuseppe Meazza, Inter berhasil mencetak 4 gol tanpa balas ke gawang klub yang sekarang ada di divisi ketiga Liga Inggris.

Leeds United 1-0 AC Milan

Pada musim 2000/2001, Leeds berhasil lolos ke putaran grup Liga Champions lewat babak kualifikasi. Hal tersebut membuat publik Elland Road senang sekaligus was-was. Bagaimana tidak? Leeds masuk ke grup neraka bersama Barcelona, AC Milan dan Besiktas. Di laga pembuka grup, Leeds hancur saat melawan Barca yang diperkuat Rivaldo dan Kluivert dengan skor 4-0.

Namun, keajaiban terjadi saat melawan AC Milan. The Whites mampu menang melawan AC Milan dengan skor tipis 1-0. Padahal saat itu AC Milan adalah klub raksasa yang ditakuti. Namun, nyatanya pertahanan Leeds terlalu rapat bagi Shevchenko. Pertandingan berjalan alot sampai menjelang akhir laga. Tendangan jarak jauh dari Lee Bowyer tidak mampu diamankan oleh Dida pada menit ke-89. Leeds berhasil menang dari AC Milan dengan skor 1-0.

Berhasil mengalahkan AC Milan, Leeds mendapatkan kepercayaan dirinya. Leeds berhasil melaju sampai semifinal Liga Champions musim itu. Skuad Leeds yang dikapteni Rio Ferdinand di era tersebut menjadi legenda sampai bahkan sampai sekarang. Sejarah yang diukir Leeds musim tersebut merupakan sejarah yang sulit diulang kembali.

 

Sumber: Sky, Southampton, BBC, Swansea, UEFA, Gazette, Indosport, Goal

Gabung sekarang juga, Member Kami Batasi!

spot_img

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

ORIGINAL MERCHANDISE STARTING ELEVEN

Obral!
Obral!

Glory Glory Manchester United

Rp109,000Rp125,000
Obral!
Obral!

Cristiano Ronaldo Siuuuu...

Rp109,000Rp120,000

Artikel Terbaru