Ketika Julio Cesar Hebat di Brasil, tapi Tersingkir dari QPR

spot_img

“Dengar, kamu telah berubah dari kiper terbaik dunia menjadi kiper Serie C,” kata Jose Mourinho pada Julio Cesar, legenda Brasil dan kiper yang kehebatannya tak terbantahkan. Julio tertawa mengenang perkataan Mourinho tersebut.

Julio Cesar tahu Mourinho sedang memprovokasinya untuk menjadi lebih baik lagi. Kelak Julio Cesar benar-benar menjadi kiper bergas yang dimiliki Inter, terutama sekitar musim 2009/10. Salah satu buah kehebatannya adalah mengantarkan Inter meraih treble bersejarah.

Namun, nasibnya setelah di Inter menjadi sangat tak menentu. Julio bahkan tersingkir dari skuad utama tim semenjana seperti Queens Park Rangers. Akan tetapi, Julio Cesar tetap menjadi legenda Timnas Brasil dan justru tampil sangat apik di tim nasional saat di QPR malah tersisih. Bagaimana kisahnya?

Inter Menjual, QPR Meminang

Julio Cesar tampil sangat rancak selama berseragam La Beneamata, terutama ketika meraih treble bersejarah tahun 2010 di bawah Jose Mourinho. Dua tahun berselang, Julio memutuskan tak lagi berseragam hitam-biru. Tahun 2012 situasi tidak menentu terjadi di Inter. 

Nerazzurri hendak memotong gaji para pemain. Skuad pun mulai berantakan. Julio Cesar juga tak lepas dari pemotongan gaji tersebut. Pemain kelahiran Rio de Janeiro itu merasa pemotongan gaji sangat tidak adil.

Julio menyebutnya sebagai hal yang sangat menyedihkan. Dia pun memilih untuk memutuskan hubungan dengan La Beneamata. Tadinya Julio tidak pernah berpikir untuk pergi dari Inter. Tapi masalahnya cuma ada satu tawaran di atas meja, yaitu dari tim Inggris, Queens Park Rangers.

Julio mengakui uang sangat penting. Tapi tidak menutup mata bahwa dia terpikat untuk bermain di Liga Inggris. Julio Cesar pun bersemangat untuk pergi ke London.

Dia merapat ke QPR dengan status bebas transfer. Suatu saat nasibnya di QPR ini malah terombang-ambing. Apalagi QPR bukanlah tim besar sebagaimana Inter Milan.

Pergantian Pelatih Menjadi Petaka

Julio Cesar menikmati masa awalnya di QPR, terutama ketika Mark Hughes masih menjadi pelatihnya. Hughes menurunkannya di sembilan laga Premier League. Namun, dia yang datang pada 29 Agustus 2012 hanya sebentar dilatih Hughes.

Sebab pada November 2012, Harry Redknapp masuk menggantikan Hughes melatih QPR. Itu terjadi setelah semua berjalan tidak sesuai rencana. Investasi besar-besaran tak membuat QPR punya mentalitas pemenang.

Waktu itu Julio Cesar bukan hanya satu-satunya bintang yang direkrut QPR. Nama sekaliber Park Ji-sung, Loic Remy, Andros Townsend, Jose Bosingwa, sampai Fabio-nya Manchester United datang bersama sang penjaga gawang ke QPR.

Penunjukkan Redknapp ini karena manajemen melihat bahwa QPR tampil buruk jelang penghujung tahun 2012. Redknapp dipilih untuk menyelamatkan tim dari degradasi. Namun, itu pun gagal. Musim 2012/13 tuntas, QPR pun terdegradasi ke Championship lantaran cuma bisa finis di posisi paling buncit.

Tidak Dipakai Harry Redknapp

Ketika terdegradasi, Julio Cesar tahu bagaimana pemain harus berbuat. Dia masih ingin bertahan di QPR. Meskipun ketika bergabung ke klub London tersebut, Julio dianggap telah mengalami penurunan karier yang amat drastis. Tapi Julio justru bermasalah dengan pelatih baru QPR.

Dalam Players Tribune, Julio Cesar mengakui permasalahannya dengan Harry Redknapp. Harry memilih kiper baru yang didatangkannya, yaitu Robert Green alih-alih dirinya. Julio sebetulnya tidak mempersoalkan lebih lanjut keputusan Redknapp. Itu cukup adil, katanya.

Namun, yang menurutnya aneh adalah Redknapp pernah memujinya penjaga gawang yang luar biasa. Dengan pujian itu, Julio Cesar merasa Redknapp sudah pasti akan memainkannya. Tapi Julio tampaknya terlalu berprasangka baik.

Redknapp nyatanya lebih banyak memintanya duduk di bangku cadangan. Benar saja. Harry Redknapp menurunkan Julio Cesar hanya di 14 laga Premier League musim 2012/13.

Dipanggil Timnas Brasil

Julio Cesar memang jarang dimainkan Harry Redknapp bersama QPR. Akan tetapi, itu tidak menutup fakta bahwa dia merupakan kiper pilih tanding Brasil kala itu. Pada November 2012, tatkala Julio Cesar lebih sering menghuni bangku cadangan QPR, ia dipanggil Luiz Felipe Scolari ke Timnas Brasil.

Brasil membutuhkan tenaga sang kiper untuk Piala Konfederasi 2013. Piala Konfederasi ini adalah kompetisi pembuka sebelum Piala Dunia 2014. Namun, keputusan pelatih berjuluk Big Phil tersebut mendapat kritik dari pers dan media.

Banyak yang mempertanyakan keputusan Scolari memanggil Julio Cesar yang ‘hanya’ bermain di tim sekelas QPR, yang mana di sana kariernya disebut sudah ambruk.

Sementara QPR tak peduli sedikit pun pada Julio Cesar. Bahkan saat Julio Cesar mengantarkan Brasil juara Piala Konfederasi 2013 dan menjadi kiper terbaik di turnamen tersebut.

Harapan untuk menjadi pemain inti di QPR harus dikuburnya dalam-dalam. Karena walau menjuarai Piala Konfederasi dan menjadi kiper terbaik turnamen, tidak ada yang berubah di QPR.

Julio Cesar bahkan sempat mengira, seumpama ia mencetak clean sheets selama dua tahun di Timnas Brasil, QPR masih akan tetap menaruhnya sebagai cadangan mati.

Dipinjamkan ke Toronto

Degradasi ke Championship bagaimanapun membuat finansial Queens Park Rangers goyah. Target utamanya adalah untuk mengurangi gaji Julio Cesar. Kiper Brasil tersebut memiliki gaji yang dipatok antara 70 ribu sampai 100 ribu poundsterling (Rp1,2 miliar-Rp1,8 miliar) per pekan.

Di sisi lain, Harry Redknapp tak menaruh kepercayaan pada Julio. Redknapp justru lebih mempercayakan posisi kiper utama pada Green untuk mengarungi kompetisi Championship. Sementara, Julio Cesar membutuhkan menit bermain untuk Piala Dunia 2014.

Ada tawaran dari Napoli dan klub Brasil, Gremio untuk setidaknya meminjam sang kiper dari QPR. Namun, seseorang yang disebut dekat dengannya berhasil mempengaruhi Julio untuk pergi ke klub MLS, Toronto.

Selama di Toronto, Julio mengemas delapan pertandingan di MLS dan hanya kebobolan sembilan gol pada 2014. Julio yang dipinjam Toronto pada 14 Februari 2014 dalam kontraknya akan kembali ke QPR pada Agustus. Namun, QPR bisa mempercepat kepulangannya.

Piala Dunia 2014 dan Kembali di QPR

Jelang Piala Dunia 2014, Scolari mengumumkan skuad Brasil. Julio Cesar masuk ke dalamnya. Dia tidak tahu apakah akan dijadikan kiper utama atau pelapis. Tapi pemanggilan ke timnas diterimanya dengan sukacita. Meski Julio Cesar dan Scolari harus kembali menuai kritik.

Para pendukung Brasil sangsi dengan Julio Cesar yang sedikit mendapat menit bermain di Toronto. Bagaimana mungkin pemain kurang persiapan dengan bermain di pertandingan kompetitif bisa dipanggil timnas? Namun, Scolari menjawab, Julio Cesar memang pantas masuk Timnas Brasil.

Sayangnya, kiprah di Piala Dunia 2014 malah menjadi bab terakhir perjalanan karier Julio Cesar. Kekalahan telak 7-1 atas Jerman di semifinal Piala Dunia 2014 sangat menyakitkan. Julio Cesar mengaku, semua orang ingat pertandingan itu, dan yang paling diingat adalah kiper Brasil saat itu. Benar, Julio Cesar itu sendiri.

Kekalahan tersebut mengguncangnya. Mulai terbersit di benak Julio Cesar buat pensiun. Dia kembali ke QPR pada 26 Juli 2014. Beberapa bulan setelah itu, dia akhirnya merapat ke Benfica. QPR yang ingin menjualnya dengan biaya, justru melepas gratis Julio Cesar ke Benfica. Sebab kontraknya tak diperpanjang oleh Queens Park Rangers.

Sumber: ThePlayersTribune, CBC, TheGuardian, TheseFootballTimes, 90MIn, Transfermarkt

Gabung sekarang juga, Member Kami Batasi!

spot_img

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

ORIGINAL MERCHANDISE STARTING ELEVEN

Obral!
Obral!

Glory Glory Manchester United

Rp109,000Rp125,000
Obral!
Obral!

Cristiano Ronaldo Siuuuu...

Rp109,000Rp120,000

Artikel Terbaru