Inaki Williams resmi mengubah kewarganegaraannya menjadi warga Ghana. Mesin gol Athletic Bilbao itu sebelumnya memegang kewarganegaraan Spanyol, karena Inaki lahir dan besar di Bilbao, Biscay. Salah satu provinsi di Spanyol yang masih masuk wilayah bersejarah Negara Basque.
Fenomena bergantinya kewarganegaraan lumrah terjadi pada pesepakbola. Hal serupa juga pernah dialami oleh Diego Costa, Pierre-Emerick Aubameyang, hingga Jack Grealish. Namun, dinamika yang terjadi dalam karir Inaki Williams tak hanya itu.
Kiprah Inaki Williams di sepakbola sangatlah luar biasa dan unik. Dengan latar belakang imigran, Inaki justru mencatatkan rekor-rekor luar biasa bersama Athletic Bilbao. Berikut rekam jejak perjalanan karir ajaib milik Inaki Williams.
Daftar Isi
Dari Bilbao Untuk Bilbao
Menghabiskan masa kecil di Bilbao, hidup Inaki Williams dikelilingi oleh bangsa Basque yang menggemari olahraga sepakbola. Bakat Inaki ditemukan Athletic Bilbao kala ia masih bermain di klub amatir CD Pamplona. Di usia 18 tahun, Bilbao merekomendasikan Inaki untuk bergabung ke skuad muda mereka.
Bersama tim muda Bilbao, Inaki menunjukan performa impresif. Ia mencetak gol hampir di setiap laga yang ia mainkan. Bahkan ia sempat membawa tim muda Athletic Bilbao menjadi runner-up Copa Del Rey U-19.
Tahun 2013, Inaki sempat dipinjamkan ke Basconia, namun ia kembali dipanggil ke Bilbao dan bermain di tim cadangan setahun kemudian. Bermain di Segunda Division B, Williams makin gacor dan membantu tim cadangan Bilbao promosi ke Segunda Division.
Performa apiknya di tim cadangan mengantarkan Inaki Williams menembus skuad utama Bilbao pada akhir 2014, namun ia hanya memainkan satu laga dan kembali ke tim cadangan untuk beberapa bulan. Inaki baru resmi masuk ke skuad asuhan Ernesto Valverde pada awal tahun 2015.
Memberi “Warna” Berbeda di Athletic Bilbao
Athletic Bilbao sendiri dikenal memiliki kebijakan berbeda dari klub-klub Spanyol lainnya. Kebijakan tersebut bernama “Politik Cantera”. Istilah “Cantera” sendiri berasal dari filosofi klub yang berbunyi, “Con cantera y aficion, no hace falta importación.” Atau yang berarti “Dengan talenta lokal dan dukungan suporter, impor pemain tak diperlukan.”
Politik tersebut membuat Athletic Bilbao hanya merekrut pemain dari Basque saja. Dulunya, klub yang berjuluk Los Leones itu bahkan hanya mau merekrut pemain yang punya darah asli Basque dan yang terlahir di wilayah otonom tersebut. Namun, kini Los Leones sedikit memodifikasi filosofinya itu. Pemain yang punya keturunan Basque tapi tak lahir di Basque boleh bermain untuk Bilbao.
Nah, dengan adanya kebijakan ini, Bilbao kerap dianggap rasis dan tak mengindahkan hak asasi manusia para pesepakbola. Namun, mereka menganggap bahwa ini adalah salah satu upaya dalam menjaga warisan leluhur.
Kebijakan ini berdampak pada Inaki Williams. Ia yang tidak memiliki garis keturunan Basque, melainkan keluarganya asli Ghana, tapi ia bisa bermain untuk Athletic Bilbao. Itu karena Inaki Williams lahir di Basque. Karena tidak memiliki garis keturunan Basque, Inaki mempunyai warna kulit yang berbeda dengan keturunan Basque.
Karena itu ketika ia masuk menggantikan Aritz Aduriz pada laga debut resminya tahun 2014, Inaki Williams menyedot perhatian publik Spanyol, khususnya Catalan. Jutaan pasang mata tertuju pada Inaki, lantaran ia adalah pemain berkulit hitam yang bermain untuk Athletic Bilbao.
Pemain Kulit Hitam Pertama yang Mencetak Gol Untuk Bilbao
Sebelum Inaki, sudah ada pemain berkulit hitam lainnya yang membela Bilbao. Adalah Jonas Ramalho, pemain kulit hitam pertama yang bermain untuk Los Leones tahun 2013. Sayangnya, penampilan Ramalho tidak mengesankan karena tak ada satu pun gol yang ia lesakkan. Berbeda dengan Inaki Williams.
Oleh karena itu penyerang gesit tersebut tetap memegang rekor sebagai pemain kulit hitam pertama yang pernah mencetak gol dalam sejarah 117 tahun sejarah berdirinya klub asal Basque itu. Hingga kini, Inaki telah mengemas 75 gol selama berseragam Bilbao.
Ironisnya, perlakuan rasis soal pemain kulit hitam tidak boleh bermain apalagi mencetak gol untuk Bilbao masih deras menghujani Inaki. Namun, tak sedikit pun terbesit di benaknya untuk membenci mereka yang berkata demikian. Bagaimanapun Inaki Williams adalah ikon Athletic Bilbao. Kesetiaannya tak bisa diragukan lagi.
Dalam salah satu film dokumenter berjudul “Six Dreams”, Inaki mengatakan, “Saya memang hitam tapi saya tetaplah Basque. Semoga dengan adanya saya di sini, saya membuka jalan untuk semua etnis yang memiliki darah Basque untuk berjuang dan bermain di Athletic Bilbao”. Inaki jadi contoh kuat bagaimana cara menghadapi sebuah perbedaan dalam sepakbola.
Tak Pernah Absen Dalam 6 Tahun Terakhir
Pengabdian Inaki Williams pada Athletic Bilbao, ia jawab dengan penampilannya yang selalu konsisten. Pemain internasional Ghana itu tak pernah sekalipun absen bermain di La Liga dalam enam tahun terakhir.
Menurut catatan Transfermarkt, pemain berusia 28 tahun itu terakhir kali absen membela Athletic Bilbao pada tanggal 17 April 2016. Kala itu Bilbao melawat ke kandang Malaga dalam laga lanjutan La Liga musim 2015/2016. Inaki Williams harus absen karena mengalami gangguan pada paha. Setelah itu, ia tak pernah absen membela Los Leones.
– Never injured
– Never suspended
– Never left outIñaki Williams has now made it six years playing every single league game 😲
The dream player. What an incredible record 👏
(Via @sidlowe ) pic.twitter.com/O8VprnHqX4
— SPORTbible (@sportbible) April 17, 2022
Dilansir Fotmob, Inaki Williams sudah memegang rekor sebagai pemain yang memainkan pertandingan La Liga secara beruntun terbanyak dengan 203 laga sejak Oktober 2021 lalu. Ia mengalahkan Juan Antonio Larranaga sebagai pemegang rekor sebelumnya dengan catatan 202 laga.
Musim 2021/2022, Inaki kembali konsisten tampil di semua pertandingan La Liga Bilbao. Dengan begitu, Williams sudah mengantongi 338 caps di semua kompetisi dan sejak terakhir kali absen pada April 2016 silam, kini ia sudah menjalani 227 pertandingan beruntun tanpa cedera, akumulasi kartu atau larangan main lainnya.
“I’m One of Black Stars”
Meski sempat bermain untuk Timnas Spanyol U-21 dan mencatatkan satu penampilan bersama tim senior La Furia Roja dalam laga persahabatan melawan Bosnia Herzegovina pada 2016 lalu, Inaki Williams resmi mengubah kewarganegaraannya menjadi Ghana.
🇬🇭🖤 @ghanafaofficial pic.twitter.com/t5cSzOcIfB
— IÑAKI WILLIAMS (@Williaaams45) July 5, 2022
Meski Inaki Williams pernah memainkan satu laga resmi bersama Timnas Spanyol, FIFA memiliki aturan bahwa seorang pemain bisa berganti kewarganegaraan jika mereka belum memainkan tiga laga resmi untuk negaranya sebelum berusia 21 tahun. Terlebih ia memiliki darah Ghana dari kedua orang tuanya, jadi ia masih bisa membela Timnas Ghana.
Kecintaan Williams yang kuat terhadap budaya Bilbao dan Basque membuatnya berkomitmen penuh untuk mewakili Spanyol, tapi ia tak mendapat kesempatan bersama Timnas Spanyol.
Sedangkan Ghana menawarkan peluang yang lebih menjanjikan untuk Inaki. Apalagi The Black Star akan berlaga di Piala Dunia 2022 di Qatar pada November nanti. Ini jadi kesempatan emas bagi Inaki untuk merasakan atmosfer berlaga di kompetisi antar negara terbesar di dunia itu.
https://youtu.be/NTNaZ7ujzA4
Sumber: Thesefoorballtimes, TeamKenya, Libero, The Guardian, The18, Transfermarkt