Kala Pesepakbola Fabrice Muamba Bangkit dari ‘Kematian’

spot_img

Setiap orang pasti akan merasakan kematian. Tapi tidak semua orang akan bisa bangkit dari kematian. Karena itu hampir pasti hanya ada di film-film dan di hari akhir. Namun, kisah bangkit dari kematian ini menjadi hal yang tidak lagi aneh di masyarakat urban. Orang menyebutnya mati suri.

Di ranah sepak bola, fenomena bangkit dari kematian juga pernah dialami oleh pemain Bolton Wanderers, Fabrice Muamba. Itu sudah terjadi pada 11 tahun yang lalu. Bagaimana kisahnya? Dan siapa itu Fabrice Muamba? Kok bisa ia tiba-tiba dinyatakan meninggal dan bangkit lagi?

Siapa Fabrice Muamba

Fabrice Muamba adalah pesepakbola profesional yang menghabiskan banyak kariernya di Inggris. Pria yang bernama lengkap Fabrice Ndala Muamba ini lahir di Kinshasa, Republik Demokratik Kongo pada 6 April 1988. Pria yang saat ini masih berusia 35 tahun itu menimba ilmu sepak bolanya di akademi Arsenal.

Muamba masuk ke tim muda Arsenal sekitar tahun 2002. Ia kemudian menandatangani kontrak profesionalnya pada tahun 2005, menjalani debut di Piala Liga melawan Sunderland pada 25 Oktober di tahun yang sama. Sayangnya, kiprah Muamba di Arsenal prematur.

Alih-alih menjadikannya pemain pilar, The Gunners justru meminjamkannya ke tim lain, Birmingham City pada 2006. Tim yang saat itu masih bertarung di Championship menampung Muamba selama semusim. Akan tetapi, sang pemain memulai perjalanan kariernya di Birmingham dengan cara yang lambat.

Kendati begitu, Muamba cepat berbenah diri. Kemampuannya pelan namun pasti lalu terlihat bersama Birmingham. Gaya mainnya sangat energik. Gelandang yang satu ini bahkan sempat disamakan dengan Patrick Vieira. Mumba pun seketika menjadi pilihan di lini tengah. Sepanjang musim 2006/07, Muamba bermain dalam 34 laga di Championship.

Birmingham pun memperpanjang kontraknya tiga tahun. Saat tim ini bermain di Liga Primer Inggris, Muamba menjelma sosok penting di lini tengah. Musim 2007/08, Muamba tidak hanya bermain, tapi juga menciptakan dua gol dan dua asis dalam 37 laganya di Premier League. Setelah dari Birmingham City, Muamba pindah ke Bolton Wanderers pada Juli 2008.

Kejadian di Final Piala FA 2012

Di Bolton Wanderers inilah Fabrice Muamba dinyatakan meninggal dunia. Sebelumnya, pemain yang dibeli Bolton dengan menghabiskan 5 juta poundsterling (Rp96,2 miliar kurs sekarang) itu menampilkan performa apik selama berseragam Bolton. Tim yang berjuluk The Trotters itu bahkan dibawanya sampai ke perempat final Piala FA musim 2011/12.

Untuk sampai ke sana Bolton mesti berangkat dari ronde ketiga, mengalahkan Macclesfield Town. Lalu, Bolton mesti meladeni perlawanan Swansea City di ronde keempat, dan menghadapi Millwall di ronde kelima. Di babak perempat final, Bolton asuhan Owen Coyle bertemu Tottenham Hotspur yang ditukangi Harry Redknapp.

Pertandingan berlangsung di White Hart Lane, markasnya Tottenham Hotspur. Tidak banyak penonton hadir. Tapi di sinilah petaka itu muncul. Pertandingan tampak baik-baik saja hingga jelang turun minum. Spurs masih ditahan imbang Bolton 1-1.

Sekitar menit ke-41 dan 43, Fabrice Muamba tiba-tiba tersungkur di dekat lingkaran tengah lapangan. Beberapa meter dari sana, kepala fisioterapis Bolton, Andy Mitchell tanpa menunggu sinyal dari Howard Webb, wasit yang memimpin pertandingan itu, memutuskan lari menghampiri Muamba.

Waktu itu para pemain Tottenham Hotspur berteriak. Ada pula yang mencemooh Muamba yang tersungkur. Tim medis berusaha untuk memberikan pertolongan. Namun, lewat beberapa menit tidak ada tanda-tanda positif, Muamba pun dibawa ke rumah sakit terdekat. Pada waktu itu Muamba dinyatakan henti jantung. Dikutip The Guardian, peluang hidupnya menipis menjadi 10% saja.

Dibawa ke Rumah Sakit

Di hadapan 35 ribu penonton yang memadati White Hart Lane pada saat itu, Muamba digotong, dimasukkan ke ambulans, dan dilarikan ke rumah sakit. Sepanjang perjalanan ke rumah sakit, tim medis berusaha keras untuk mempertahankan kehidupan Muamba.

Alat defibrilator dikerahkan. Mengutip CNN, ada sekitar 15 kejutan dilakukan agar menghidupkan kembali Muamba. Namun, jantung Muamba tidak merespons. Lulusan akademi Arsenal itu kemudian dirawat ke London Chest Hospital, rumah sakit khusus penyakit jantung dan paru-paru.

Sementara itu, di White Hart Lane, wasit Howard Webb memutuskan untuk menghentikan pertandingan walaupun masih tersisa kurang dari 15 menit lagi. Pertandingan tak bisa dilanjutkan karena para pemain terlihat syok. Salah satu pemain yang terdekat Muamba pada saat kejadian, Rafael Van der Vaart mengaku terpukul atas kejadian itu.

Selama di London Chest Hospital butuh waktu 30 menit untuk melihat tanda-tanda kehidupan muncul lagi dari Fabrice Muamba. Beruntung, saat di rumah sakit tersebut, jantung Muamba bisa bekerja lagi. Namun, menurut  dokter klub Bolton, Jonathan Tobin, sebenarnya sebelum sampai ke London Chest Hospital, Muamba sudah meninggal.

Dilansir CNN, Tobin mengatakan, tim paramedis sudah bekerja menghidupkan kembali jantung Muamba dari lapangan dan perjalanan ke rumah sakit selama total 48 menit. Tapi itu tidak berhasil. Dengan kata lain Muamba telah dinyatakan meninggal selama 78 menit.

“Sebenarnya dia saat itu sudah meninggal. Fabrice mengalami serangan jantung. Aktivitas otot jantungnya tidak merespons meski sudah dialiri listrik (dari defibrilator). Fabrice mengalami total 15 kejutan, 12 kejutan di ambulans,” kata Tobin.

Sembuh dalam Sebulan

Setelah berhasil hidup kembali, jantungnya mulai bekerja lagi, Fabrice Muamba diterbangkan ke Belgia demi mendapat perawatan intensif lanjutan. Hal itu atas saran dokter Andrew Deaner yang merawat Muamba di London Chest Hospital. Ini demi perawatan yang lebih baik dan obat-obatan yang lebih layak.

Muamba menjalani pemulihan di Belgia. Ia sudah mulai bernafas dan dalam waktu sebulan selama perawatan intensif, Muamba sudah bisa kembali melakukan aktivitas normal. Ia mengatakan siap untuk menjadi atlet lagi dan turun lagi ke lapangan. Bagaimanapun ini adalah keajaiban.

Tim dokter di London Chest Hospital bahkan awalnya tidak yakin bisa menghidupkan kembali jantung Muamba. Tapi Tuhan masih menyelamatkan Muamba. Namun begitu, karier sepak bolanya memang sudah waktunya disudahi. Walaupun menyatakan siap untuk bermain lagi, tapi tim dokter yang merawat Muamba tidak mengizinkannya bermain bola lagi.

Muamba keluar dari rumah sakit pada 16 April, namun dengan memakai implan. Ia menonton pertandingan timnya melawan Tottenham Hotspur pada 2 Mei. Muamba berterima kasih atas dukungan yang ia terima. Namun, pada 15 Agustus 2012, Bolton sudah menyatakan kalau Fabrice Muamba telah gantung sepatu.

Nasib Fabrice Muamba Sekarang

Total, 100 pertandingan sudah dikemasnya bersama Bolton Wanderers. Setelah pensiun, pada tahun 2015, Muamba berkecimpung di dunia reportase olahraga setelah mendapat gelar sarjana di Universitas Staffordshire. Lalu, pada 2018 lalu, saat usianya 32 tahun, Muamba ditunjuk menukangi Rochdale U-16.

Kini ia juga menjadi penghubung delegasi di Asosiasi Sepak bola Profesional. Selain lulusan Universitas Staffordshire, ia juga meraih diploma di bidang manajemen sepak bola dari League Managers Association. Ia hari ini menjadi pelatih akademi Bolton Wanderers dan di tengah kesibukannya juga aktif dalam kampanye kesehatan jantung.

https://youtu.be/nr3hg4C4Rh4

Sumber: Vice, CNN, Football-Tribe, TheGuardian, LinkedIn

Gabung sekarang juga, Member Kami Batasi!

spot_img

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

ORIGINAL MERCHANDISE STARTING ELEVEN

Obral!
Obral!

Glory Glory Manchester United

Rp109,000Rp125,000
Obral!
Obral!

Cristiano Ronaldo Siuuuu...

Rp109,000Rp120,000

Artikel Terbaru