Pesepakbola asal Inggris Raya seperti Gary Lineker, David Beckham, Gareth Bale, hingga sekarang Jude Bellingham, pernah sukses mewarnai sepakbola Negeri Matador di eranya masing-masing. Selain pemain, ada pula jejak pelatih asal Britania Raya di Liga Spanyol. Namun apakah nasib mereka sesukses para pemain?
Daftar Isi
Sir Bobby Robson Barcelona (Inggris)
Yang pertama ada pelatih terkenal kelahiran Inggris bernama Bobby Robson. Bobby Robson merupakan salah satu pelatih tersukses asal Inggris Raya di tanah Matador. Setelah menjajal Eredivisie bersama PSV dan Liga Portugal bersama Sporting CP, Robson pergi ke Liga Spanyol untuk menerima pinangan Barcelona pada 1996.
Bobby Robson en el Nou Camp, FC Barcelona, 1996. pic.twitter.com/AI6aKZPaxh
— Nostalgia Futbolera ® (@nostalgiafutbo1) May 29, 2020
Dengan pemain Barca macam Pep Guardiola, Luis Figo, hingga Ronaldo Nazario, Robson sukses meraih banyak gelar di musim debutnya, seperti Copa del Rey, Piala Super Spanyol dan Piala Winners.
Namun setelah kesuksesannya tersebut, musim berikutnya Robson tak lagi menjadi pelatih Barca. Ia ditunjuk Barcelona untuk naik jabatan menjadi General Manager sekaligus duta klub. Posisi pelatih kemudian diisi oleh meneer Belanda, Louis Van Gaal.
Selain prestasi, Robson yang hanya semusim menjadi pelatih ini juga berjasa bagi kelangsungan Barcelona. Dia punya tugas sangat mendasar ketika harus memimpin Barcelona melalui transisi pasca era Johan Cruyff.
Robson juga dikenal dengan warisannya ketika melatih Barcelona. Ya, dialah Jose Mourinho. Robson lah yang membawa Jose Mourinho ke Barcelona. Robson juga meminta Van Gaal untuk mau menerima The Special One sebagai asistennya.
1997 – Jose Mourinho, Sir Bobby Robson and Ronaldo celebrate Barcelona's European Cup Winners' Cup triumph. pic.twitter.com/FAlk1iAQ44
— Sports Punt (@Sports__Punt) March 20, 2014
Meski kesuksesannya singkat, namun Robson banyak disukai dan sangat dihormati publik Camp Nou. Karena ketika melatih ia dianggap beberapa pemain sebagai sosok seorang ayah yang mengayom, kata mantan pemainnya di Barca, Juan Antonio Pizzi.
Terry Venables Barcelona (Inggris)
Sebelum kesuksesan Bobby Robson, ada juga pelatih asal Inggris lainnya di Barcelona bernama Terry Venables atau kerap dijuluki “El Tel”. Keberhasilan membantu Queens Park Rangers (QPR) tampil apik di Liga Inggris meyakinkan Barcelona untuk menggunakan jasanya. Penunjukan Venables juga dipengaruhi rekomendasi Bobby Robson yang juga teman dekat Presiden Barcelona ketika itu, Jose Luis Nunez.
FC Barcelona
— Superb Footy Pics (@SuperbFootyPics) June 14, 2020
Manager Terry Venables Welcomes Gary Lineker & Mark Hughes To The Camp Nou In 1986 pic.twitter.com/w5Y2fKNyx8
Rekomendasi Bobby Robson terbukti. Sejak Venables datang Barcelona kembali perkasa. Dilansir dari web resmi Barcelona, Venables berhasil menerapkan taktik ala Kick N Rush Inggris dengan formasi 4-4-2. Didukung pemain yang dibeli dari Spurs, Steve Archibald yang juga jadi top skor di musim itu, Barcelona akhirnya meraih gelar juara La Liga musim 1984/85.
📸 | Young ball boy Pep Guardiola applauding FC Barcelona boss Terry Venables. pic.twitter.com/Lwli3R77Rz
— Barça Universal (@BarcaUniversal) May 15, 2018
Tak hanya itu, Coupe de la Liga pada tahun 1986 yang juga sekaligus terakhir kalinya kompetisi itu digelar. Venables juga berhasil mengantarkan Barcelona ke final Piala Champions 1986. Namun karier Venables akhirnya berakhir pada tahun 1987 setelah gagal mengantarkan Barcelona menjuarai La liga.
John Toshack Real Madrid, Real Sociedad, dan Deportivo La Coruna (Wales)
Kemudian ada pelatih asal Wales bernama John Toshack. Toshack ini juga merupakan salah satu pelatih Inggris Raya tersukses dalam sejarah La Liga. Terbukti dia sukses meraih trofi di tiga klub yang berbeda.
John Benjamin Toshack, D.T. Real Sociedad, 18 de septiembre de 1988 en el Santiago Bernabéu. #JohnToshack #RealSociedad @RSF_ClassicPics pic.twitter.com/d3k9OF2Gis
— Juha Tamminen (@TamminenJuha) January 25, 2021
Pertama kali Toshack datang ke negeri Matador adalah ketika menangani Real Sociedad pada musim 1985/86. Semusim setelahnya Toshack langsung beri gelar Copa del Rey bagi Sociedad. Selang bertahan empat tahun, tepatnya pada tahun 1989 Toshack akhirnya hengkang ke Real Madrid untuk menggantikan Leo Beenhakker.
Dengan pemain macam Julen Lopetegui, Fernando Hierro, maupun Bernd Schuster, El Real mampu dibawa Toshack menjuarai La Liga musim 1989/90. Dilansir The Guardian gelar La Liga Los Blancos tersebut terasa spesial karena sukses diraih dengan total poin 107.
John Benjamin Toshack / Real Madrid / 1999 pic.twitter.com/vRXgrvIdWy
— Sukru Gursoy (@SukruGursoy) April 3, 2014
Hanya semusim sukses bersama Real Madrid, perjalanan Toshack di tanah Matador ternyata masih berlanjut. Ia sempat menukangi Deportivo La Coruna pada musim 1995/96 menggantikan Arsenio Iglesias.
John Benjamin Toshack, con los fichajes del Deportivo de la Coruña para la temporada 1996/97: Armando, Petr Kouba, Corentin Martins, Mickael Madar, Nourredine Naybet y Jacques Songo'o pic.twitter.com/0H3IZN02KD
— Juan Ruiz de Villa (@jrdvr73) April 23, 2023
Tak kaleng-kaleng, tuah pelatih asal Wales ini berbuah hasil di musim debutnya di Riazor. Gelar Piala Super Spanyol berhasil diraihnya dengan menumbangkan mantan klubnya, Real Madrid. Catatan karier Toshack di La Liga akhirnya berakhir di Real Murcia pada tahun 2004.
Chris Coleman Real Sociedad (Wales)
Pelatih wales berikutnya ada Chris Coleman. Pasca dipecat oleh Fulham Coleman akhirnya hijrah ke San Sebastian untuk menerima pinangan Real Sociedad. Coleman datang ke Sociedad lewat jalur rekomendasi. Ya, ia diusulkan oleh John Toshack ketika itu. Kondisinya pada musim 2007/08 Sociedad tidak berada di La Liga, melainkan sedang berjuang di Segunda Division.
Steve Kean & Chris Coleman Real Sociedad pic.twitter.com/m1C9DKX2Bv
— Schoolboy Defending (@cuchusleftfoot) November 17, 2017
Dilansir Bleacherreport, Coleman diharapkan untuk membawa Sociedad kembali promosi ke La Liga. Presiden Sociedad ketika itu Maria De La Pena kagum pada Coleman karena bawa ide-ide segar bagi klub.
Namun seiring komunikasinya yang tak baik dengan pemilik Sociedad yang baru, Inaki Badiola, ia akhirnya tak bertahan lama. Pada Januari 2008, dia sudah memilih untuk mengundurkan diri setelah diketahui terlibat cekcok langsung dengan presiden klub. Ya, sayang Coleman tak bisa mengikuti jejak sukses Toshack di Sociedad.
David Moyes Real Sociedad (Skotlandia)
Pelatih berikutnya asal Inggris Raya yang pernah mencicipi La Liga adalah David Moyes. Pelatih asal Skotlandia itu mencoba peruntungan di La Liga setelah sebelumnya dipecat oleh MU. David Moyes pada bulan November 2014 ditunjuk oleh Real Sociedad untuk menjadi pelatih baru menggantikan Javier Arrasate yang dipecat karena awal musim yang buruk.
David Moyes: Real Sociedad ‘was a gamble but it was the right time’ | By @sidlowe http://t.co/JchlfpfwR9 (Pic: Getty) pic.twitter.com/MrhqfgBly2
— Guardian sport (@guardian_sport) May 8, 2015
Kondisi Real Sociedad ketika awal dipegang David Moyes masih duduk di posisi 15 klasemen. Moyes berupaya untuk mengangkat Sociedad lebih baik dengan skuad seadanya peninggalan Arrasate seperti Carlos Vela maupun Xabi Prieto.
Namun sayang, hingga akhir musim 2013/14 hasil racikan Moyes itu tak begitu spesial. Real Sociedad hanya berkutat menghindari jurang degradasi dan akhirnya hanya finish di posisi 12 klasemen La Liga.
Ketika Moyes dipertahankan musim berikutnya. Publik Anoeta sebenarnya masih percaya akan tuah mantan pelatih MU tersebut. Dengan persiapan yang semakin matang dan ditunjang dengan transfer pemain macam Asier Illarramendi dari Real Madrid, harusnya hasilnya lebih baik.
Tapi racikan The Chosen One itu malah lebih parah. Dari 11 laga awal yang dijalani, Sociedad hanya mampu menang dua kali saja. Akibatnya Sociedad terpuruk di papan 16 klasemen La Liga. Kekalahan atas Las Palmas 2-0 akhirnya menjadi akhir dari perjalanan Moyes di La Liga.
Gary Neville Valencia (Inggris)
Ada juga mantan pemain tim nasional Inggris dan MU, Gary Neville. Mantan bek kanan MU itu resmi ditunjuk sebagai pelatih Valencia pada musim 2015/16. Banyak pihak meragukan sentuhan Neville di tanah Spanyol karena track record-nya yang juga baru sebagai pelatih.
ON THIS DAY: In 2015, Valencia appointed Gary Neville as their new head coach.
— Squawka (@Squawka) December 2, 2020
He would last less than five months in charge of the club. pic.twitter.com/hSGvKDAh0n
Neville didapuk sebagai pelatih Valencia menggantikan Nuno Espirito Santo. Sebelum mengemban tugas tersebut, Neville hanyalah asisten pelatih Roy Hodgson di timnas Inggris.
Saat ditunjuk, Gary Neville juga menunjuk adiknya Phil Neville sebagai assisten. Namun hasilnya tak sesuai harapan. Neville yang masih bau kencur sebagai pelatih kesusahan mengendalikan El-Che.
10 kali kemenangan, 7 kali seri dan 11 kali kekalahan dari 28 laga di semua kompetisi akhirnya menjadi catatan buruk Gary Neville di Mestalla. Nevilla hanya bekerja dalam durasi empat bulan yakni dari bulan Desember hingga Maret. Hasil tersebut membuat owner Valencia ketika itu Peter Lim akhirnya memecat Neville. Kegagalan memalukan Neville tersebutlah yang akhirnya membuat dirinya hingga sekarang kapok menjadi pelatih.
Sumber Referensi : fcbarcelona.com, theguardian, independent, bleacherreport