Jadi Pemain Terbaik EURO 2020, Seberapa Hebat Gianluigi Donnarumma?

spot_img

Timnas Italia berhasil mengalahkan Timnas Inggris di partai final Piala Eropa 2020. Partai puncak yang digelar di Stadion Wembley itu memunculkan Gli Azzurri sebagai juara, setelah mereka mampu unggul dari tim tuan rumah melalui drama adu penalti.

Di awal pertandingan, Inggris sejatinya mampu unggul lebih dulu. Gol yang dicetak Luke Shaw pada menit ke 2 setidaknya bertahan sampai 45 menit pertama. Akan tetapi, Italia yang juga ngotot ingin meraih gelar juara tak tinggal diam begitu saja. Melalui aksi Leonardo Bonucci, Italia berhasil menyamakan kedudukan, hingga memaksa laga diselesaikan sampai babak adu tos-tosan.

Dalam drama yang seringkali sulit ditebak pemenangnya itu, Italia berhasil unggul dengan skor 3-2. Tiga eksekutor Inggris gagal, dengan dua di antaranya diselamatkan Donnarumma. Kiper yang baru berusia 22 tahun itu menjadi penyelamat sekaligus penentu gelar juara Negeri Pizza di gelaran terbaik seantero Eropa.

Selain tampil gemilang di partai final, secara keseluruhan, Donnarumma juga tampil luar biasa sepanjang gelaran. Menurut catatan statistik, Donnarumma mencatat sebanyak 719 menit bermain. Selama dia tampil di bawah mistar Italia, gawangnya sama sekali tidak pernah kebobolan di babak grup. Baru pada fase gugur, gawangnya jebol sebanyak empat kali. Masing-masing saat melawan Austria pada babak 16 besar, di partai perempat final menghadapi Belgia, semi final kontra Spanyol, dan termasuk laga final melawan Inggris.

Namun meski di babak gugur gawangnya terbobol sebanyak empat kali, Donnarumma tercatat telah berhasil menjadi pahlawan di laga melawan Spanyol maupun Inggris, dimana dalam dua laga itu dia menjadi pahlawan di babak adu penalti. Di laga melawan Spanyol sendiri, Donnarumma berhasil menggagalkan penalti Alvaro Morata untuk kemudian memberi jalan pada Jorginho untuk memastikan kemenangan bagi Italia.

Berkat penampilan gemilangnya sepanjang gelaran Piala Eropa, nama Gianluigi Donnarumma akhirnya ditetapkan sebagai pemain terbaik turnamen. Sejak penetapan pemain terbaik di ajang Euro pertama kali dilakukan pada 1996, baru kali ini ada sosok kiper yang berhasil mendapatkannya.

Perjalanan Karir Gianluigi Donnarumma

Sebelum menjadi kiper terhebat Eropa seperti sekarang ini, Gianluigi Donnarumma lebih dulu memulai karir seniornya pada 2015 silam. Dia bermain untuk AC Milan di laga melawan Sassuolo, dimana I Rossoneri menang dengan skor 2-1. Masih berusia 16 tahun 242 hari, Donnarumma yang diberi kesempatan debut oleh pelatih Sinisa Mihajlovic resmi menjadi penjaga gawang termuda yang pernah tampil di kompetisi Serie A.

Beberapa hari kemudian, usai melakoni debut di laga melawan Sassuolo, Donnarumma berhasil catatkan clean sheet pertamanya di laga melawan Chievo Verona. Kehadiran Donnarumma di bawah mistar AC Milan ketika itu pun memberi sedikit udara sejuk di tengah keringnya prestasi klub yang bermarkas di San Siro.

Surat kabar La Gazzetta Dello Sport bahkan menggambarkan kehadiran Donnarumma dengan nada,

“Satu-satunya alasan untuk tersenyum di musim yang menyiksa,”

Berhasil mendapat tempat di tim utama, performa Donnarumma terus berkembang. Dia terus menjadi andalan AC Milan di setiap laga yang dijalani. Meski sempat terlibat konflik dengan klub, harus diakui bila nama Donnarumma telah banyak berikan dampak bagi klub berjuluk I Rossoneri.

Donnarumma yang menjelma menjadi salah satu kiper terbaik di dunia saat ini bahkan berhasil mengembalikan AC Milan ke kompetisi Liga Champions Eropa. Sayang, dirinya yang enggan menandatangani kontrak baru dengan Milan secara resmi berstatus sebagai pemain tanpa klub. Manajemen Milan yang diwakili oleh Paolo Maldini lantas mendatangkan penjaga gawang bertalenta asal Prancis, Mike Maignan, untuk gantikan peran Gianluigi Donnarumma.

Meski memilih untuk tidak memperpanjang kontrak dengan AC Milan, Donnarumma tidak perlu khawatir, agennya yang bernama Mino Raiola sudah menemukan rumah baru untuknya. Dilaporkan, Donnarumma telah menyepakati kontrak dengan raksasa Prancis Paris Saint Germain, dan bakal menjalani musim baru 2021/22 dengan warna kompetisi berbeda.

Menjadi kiper terbaik di Eropa saat ini, seberapa hebat kemampuan yang dimiliki Gianluigi Donnarumma?

Kemampuan Terbaik Gianluigi Donnarumma

Gianluigi Donnarumma yang memiliki tinggi sekitar 1,92 meter jelas punya kemampuan terbaik sebagai seorang penjaga gawang. Bentuk fisiknya yang tinggi besar seringkali membuat pemain lawan kebingungan. Dia akan dengan sigap mencari posisi terbaik untuk kian mempersempit ruang tembak pemain lawan.

Selain itu, kemampuan dalam menghentikan tembakan juga menjadi kelebihannya sebagai seorang kiper. Secara statistik, sejak musim 2015/16, Donnarumma telah berhasil catatkan lebih dari 10 clean sheet per musim di kompetisi Serie A. Di musim lalu sendiri, dia berhasil catatkan sebanyak 14 clean sheet di kompetisi Serie A.

Dalam melakukan penyelamatan, Donnarumma seringkali memanfaatkan tinggi badan, panjang tangan, sekaligus kekuatan kakinya. Hal itu memungkinkannya untuk mengcover seluruh gawang dan mempersempit peluang tembak pemain lawan.

Salah satu penyelamatan terbaiknya musim lalu adalah ketika Milan berhadapan dengan Cagliari. Ketika tim lawan mendapat kesempatan tendangan sudut, Donnarumma memamerkan jangkauannya yang luar biasa saat Diego Godín yang mencoba memanfaatkan situasi tendangan sudut langsung mengarahkan bola ke sisi gawang.

Donnarumma yang seolah sudah mengetahui situasi tersebut langsung melakukan kuda-kuda dan terbang ke tiang jauh untuk menyelamatkan gawang dari kebobolan. Tubuhnya yang tinggi serta tangannya yang panjang benar-benar membantu pergerakannya untuk menyelamatkan bola.

Selain di momen tersebut, dia juga sering melakukan hal yang sama, bahkan di situasi genting sekalipun, seperti misalnya ketika dia berhasil meredam usaha yang dilakukan Arkadiusz Milik di laga melawan Napoli.

Selain memiliki kemampuan terbaik dalam mengamankan tembakan di situasi ideal, Donnarumma juga merupakan kiper yang dikenal sebagai spesialis tendangan penalti.

Pada musim lalu, Donnarumma memang hanya berhasil selamatkan sebanyak dua tendangan penalti di kompetisi Serie A. Namun pada musim 2019/20, dia berhasil selamatkan sebanyak empat tendangan penalti, setengah dari jumlah penalti yang dia hadapi di musim tersebut.

Dalam mengantisipasi tendangan penalti, Donnarumma terus berfokus pada gerakan kaki sang eksekutor. Hal itu memungkinkannya untuk membaca arah tembakan sang penendang. Reflek yang dimiliki juga memungkinkan Donnarumma untuk kembali menyelamatkan gawang ketika bola rebound kembali disontek oleh pemain lawan.

Dengan kemampuan luar biasa yang dimiliki, ditambah dengan fakta bahwa Donnarumma masih berusia muda, bukan tak mungkin bila dirinya akan terus ciptakan momen luar biasa lainnya. Selain itu, gelontoran medali emas juga diprediksi tak akan segan untuk melingkar di lehernya.

Donnarumma yang masih muda sangat berpeluang untuk belajar dan terus mengembangkan bakatnya di kancah Internasional.

spot_img

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

ORIGINAL MERCHANDISE STARTING ELEVEN

Obral!
Obral!

Glory Glory Manchester United

Rp109,000Rp125,000
Obral!
Obral!

Cristiano Ronaldo Siuuuu...

Rp109,000Rp120,000

Artikel Terbaru