Intrik di Balik Pemecatan Julian Nagelsmann oleh Bayern Munchen

spot_img

Kabar tak mengenakan datang dari Bayern Munchen. Klub berjuluk Die Roten itu tiba-tiba memecat sang pelatih, Julian Nagelsmann. Pemecatan Nagelsmann menjadi sangat ironi. Sebab Bayern Munchen toh kini sedang melaju ke perempat final Liga Champions Eropa. Jadi, apa yang bikin Die Roten seenak hati mendepak Nagelsmann dari kursi pelatih?

Liburan Pilu

Pada 24 Maret 2023, Nagelsmann yang tengah menikmati liburan dengan di Austria mendadak dikejutkan dengan kabar pemecatan dirinya. Sayang sekali, pelatih yang ditebus mahal dari Leipzig itu, harus mengakhiri masa pengabdiannya satu setengah musim saja. Kontraknya yang baru akan habis di Juli 2026 mendatang pun hanya angan semu.

Awalnya ketika dihubungi Kicker pun, Nagelsmann tidak tahu kabar mengejutkan tersebut. Sama halnya dengan para pemain Bayern Munchen yang juga tidak tahu ketika ditanya tentang gerak cepat pemecatan pelatihnya. Kekejaman Munchen itu tentu bukan tanpa sebab. Sudah banyak akumulasi dan pertimbangan yang membuat Nagelsmann harus segera disudahi sebelum terlambat.

Akumulasi Sikap Nagelsmann Musim Lalu

Dari musim lalu, gelagat manajemen memiliki hubungan yang kurang mengenakkan dengan Nagelsmann sudah tercium. Mulai dari permasalahannya dengan Lewandowski yang berujung kepergian bomber Polandia itu ke Barcelona, sampai kritik dari manajemen yang terus menghujaninya.

Nagelsmann banyak menerima kritik dari manajemen tim tentang taktiknya yang sering berubah-ubah. Sikap overthinking Nagelsmann dalam meracik strategi itu ternyata jadi senjata makan tuan ketika tergusur di perempat final Liga Champions melawan Villareal musim lalu. Selain itu, kendati menjuarai Bundesliga dan dua Piala Super Jerman, Nagelsmann dinilai belum bisa menunjukkan level permainan paling atas.

Wajar saja, Munchen selalu dituntut untuk mendominasi tiap musimnya. Baik dari segi performa maupun trofi bergengsi. Di Bundesliga musim lalu, mereka juara hanya selisih 8 poin dari peringkat kedua. Hal yang tak mencerminkan sebuah dominasi Munchen yang tiap musimnya selalu mendominasi liga paling tidak dengan jarak 10 poin. Selain itu, musim lalu Bayern Munchen juga tersingkir dari DFB Pokal setelah dibantai 5-0 oleh Monchengladbach.

Sikap Nagelsmann Di Musim Kedua

Berbagai ketidakmampuan Nagelsmann serta sikapnya itu tampaknya tak membuat ia berintrospeksi diri. Ia malah banyak membuat ulah lagi di musim keduanya.

Dilansir BILD, salah satunya yang fatal adalah pemecatan pelatih kiper, Toni Tapalovic di akhir Januari 2023 lalu. Perlu diketahui, Tapalovic ini adalah pelatih Manuel Neuer yang sudah sejak 2011 menemani sang kiper di Munchen.

Ketidakakuran Nagelsmann terhadap Tapalovic karena ketidaksukaan cara melatih jadi penyebab utama pemecatan. Pemecatan sepihak itu bahkan tak didengar oleh Neuer yang notabene sedang dalam masa penyembuhan cederanya. Neuer pun sangat menyesal, begitupun sang CEO, Oliver Kahn yang notabene mantan kiper Munchen.

Masalah itu ditambah lagi dengan sikapnya di banyak media yang suka ceplas-ceplos mengomentari keadaan tim lain yang tak perlu. Masih ingat ketika ia mengomentari tentang situasi keuangan Barca atau saat menyindir metode latihan Juventus? Atau ketika ia disemprot Antonio Conte karena perkataannya tentang Harry Kane?

Ada juga sikap Nagelsmann yang mengatakan ada pihak internal Munchen yang jadi “cepu” kala taktiknya bocor ke media. Pihak manajemen yang mengetahui kabar itu pun merasa disindir. Manajemen mengklaim bahwa tak ada satu pun dari pihak internal klub yang membocorkan taktik tersebut.

Kekhawatiran Bundesliga dan Liga Champions

Lalu bagaimana dengan performa Bayern Munchen musim ini? Faktanya Nagelsmann juga belum mampu membuat Bayern Munchen superior seperti yang diharapkan. Hal itu bahkan sudah kelihatan di Bundesliga.

Hal itu tampak nyata terjadi di Bundesliga. Sebelum dipecat, Bayern Munchen asuhan Nagelsmann bahkan kalah dari Bayer Leverkusen 2-1. Kekalahan ini diketahui berbuntut pada hilangnya kesabaran Direktur Olahraga Bayern Munchen, Hasan Salihamidzic. Brazzo, panggilan akrabnya, mengaku kesal dan mengkritik Munchen kini tidak terlihat punya semangat seperti yang seharusnya. Mental mereka berkurang dan lemah dalam berduel.

Karena kekalahan itu, kekhawatiran menyergap di tubuh manajemen Bayern Munchen. Manajemen takut gelar Bundesliga yang sudah lama dikuasai luput dari genggaman. Lalu bagaimana dengan Liga Champions?

Nagelsmann di Liga Champions musim ini memang tak pernah satu kali pun seri dan kalah hingga babak 16 besar. Mereka ciptakan 21 gol dan hanya kebobolan 2 kali, itu pun oleh klub Viktoria Plzen.

Namun berkaca dari musim lalu, mereka terhenti di perempat final juga setelah mengalami fase terbaik tak terkalahkan di fase grup hingga 16 besar. Bahkan musim lalu sebelum gugur, Munchen telah ciptakan 30 gol dan hanya 5 kali kebobolan.

Manajemen Munchen sadar, hal itu tak mau terulang lagi musim ini. Apalagi kini yang akan dihadapinya di perempat final adalah Manchester City asuhan Pep Guardiola.

Guardiola, Ancelotti, Kovac, dan Hansi Flick

Selain beberapa kekhawatiran tersebut, fakta sejarah juga menunjukan. Bahwa kerap kali pelatih yang punya masalah dengan manajemen cenderung tidak akan lama umurnya di Allianz Arena.

Contohnya saja Guardiola, Ancelotti, Niko Kovac, maupun Hansi Flick. Ancelotti dikabarkan dipecat karena menolak gaya bermainnya diubah oleh manajemen. Selain tentu, ia juga gagal mempersembahkan trofi Liga Champions.

Pep Guardiola juga pernah mengungkapkan kekesalannya terhadap manajemen ketika tuntutan transfernya tak dikabulkan. Niko Kovac beda lagi kasusnya. Ia dipecat setelah para pemain Munchen yang di caci-makinya mendapat perlindungan dari manajemen. Dan ia akhirnya yang jadi tumbalnya.

Pelatih sekaliber Hansi Flick yang sudah memberikan gelar sextuple saja, pernah merasakan kekesalan terhadap manajemen. Ketika itu tuntutan Flick mempertahankan para pemainnya seperti Thiago Alcantara maupun Alaba tidak dipenuhi. Flick juga diketahui punya hubungan renggang dengan Hasan Salihamidzic.

Tuchel Jadi Pengganti Yang Tepat?

Lalu apakah pelatih berikutnya akan aman-aman saja dari perselisihan? Sepertinya tak menjamin. Karena konon yang akan ditunjuk menggantikan Nagelsmann adalah Thomas Tuchel. Pelatih yang notabene punya track record berkonflik dengan pihak manajemen klub yang dilatihnya.

Penunjukkan Tuchel ini pun kabarnya didasari atas kekhawatiran. Ketika Munchen sudah jauh-jauh hari menyiapkan suksesor Nagelsmann pada diri Tuchel di akhir musim nanti, tiba-tiba nama Tuchel intens didekati oleh Real Madrid yang juga sedang mencari suksesor Ancelotti. Alih-alih menunggu lama dan tertikung El-Real, Munchen segera gerak cepat menunjuk Tuchel.

Apakah Tuchel cocok dengan permainan Munchen? Kalau dilihat dari track record Tuchel, tak usah diragukan lagi. Kekayaan taktiknya yang adaptif, serta ditambah materi pemain yang mewah di Munchen saat ini, sangat memudahkannya dalam meracik tim. Terlebih ia di Liga Champions juga sudah terbukti mentalnya karena pernah menjadi juara.

Lawan yang akan dihadapi Munchen nanti di perempat final Liga Champions, yakni Manchester City pun pernah dikalahkan Tuchel ketika di Chelsea. Artinya siap-siap saja, FC Hollywood bakal memulai era yang baru. Masa depan Munchen kini bukan lagi di tangan Julian Nagelsmann.

https://youtu.be/g9pn2QLmpHU

Sumber Referensi : bavarianfotball, goal, bavarianfootball, sportsbrief, goal, mirror

Gabung sekarang juga, Member Kami Batasi!

spot_img

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

ORIGINAL MERCHANDISE STARTING ELEVEN

Obral!
Obral!

Glory Glory Manchester United

Rp109,000Rp125,000
Obral!
Obral!

Cristiano Ronaldo Siuuuu...

Rp109,000Rp120,000

Artikel Terbaru