Jelang batas akhir penjualan Manchester United, makin banyak peminat yang bermunculan. Para pengusaha kaya dari berbagai belahan dunia antre untuk mengambil alih klub yang bermarkas di Old Trafford tersebut.
Namun dari jajaran pengusaha tersebut, ada satu nama yang paling menarik perhatian. Beliau adalah Sheikh Tamim bin Hamad Al-Thani. Seorang pengusaha kaya raya dari Qatar. Kabarnya untuk mengakuisisi Setan Merah ia siap memberikan tawaran yang otomatis akan menyingkirkan pesaing-pesaingnya.
Menurut The Athletic, Glazer siap menjual Manchester United dengan harga sekitar 6 miliar pounds sampai 7 miliar pounds. Itu hampir setara Rp127 triliun. Menariknya, harga fantastis itu masih bisa menarik perhatian dari Sheikh Tamim. Lantas, siapa sebenarnya Sheikh Tamim bin Hamad Al-Thani?
Daftar Isi
Siapa Sheikh Tamim?
Ada banyak pihak yang disebut tertarik membeli Manchester United, mulai dari orang terkaya di Inggris, yakni Sir Jim Ratcliffe hingga pemilik Zara, Amancio Ortega. Bahkan kabarnya dua perusahaan raksasa asal Amerika Serikat, seperti Apple dan Amazon juga menunjukkan ketertarikan untuk membeli saham United.
Namun, yang paling menarik adalah Sheikh Tamim bin Hamad Al-Thani. Seorang Emir Qatar, orang paling berpengaruh di negara penghasil minyak tersebut. Sheikh Tamim adalah putra keempat dari Emir Hamad bin Khalifa.
Sheikh Tamim menjadi pewaris pada tahun 2003 ketika kakak laki-lakinya, yakni Sheikh Jassim melepaskan klaimnya atas tahta. Tamim menjadi Emir ketika ayahnya turun tahta pada tahun 2013. Ketika dia mengambil alih kendali sebagai Emir Qatar, Sheikh Tamim selalu terlibat dalam pengambilan keputusan negeri Qatar selama bertahun-tahun.
Kontribusi Sheikh Tamim di dunia olahraga, khususnya sepakbola juga tak bisa dianggap remeh. Pada tahun 2005 Sheikh Tamim telah mendirikan Qatar Sports Investments untuk meningkatkan pamor Qatar di sektor olahraga dunia. Di tahun berikutnya, ia menjadi ketua panitia Asian Games 2006 di Doha. Bahkan Sheikh Tamim juga jadi sosok penting di balik kesuksesan Qatar menjadi tuan rumah Piala Dunia 2022.
Bukan hanya soal mewahnya fasilitas, tapi banyak fans yang takjub atas fasilitas Piala Dunia yang ramah untuk keluarga. Fans wanita juga merasa lebih aman dan nyaman saat berada di Qatar. Bahkan Sheikh Tamim sekalian saja mengenalkan Islam lewat Piala Dunia.
Bos Besar PSG?
Perlu diketahui, Qatar Sports Investments yang didirikan oleh Emir Qatar merupakan perusahaan besar yang menaungi klub raksasa Liga Prancis, Paris Saint-Germain. Jadi bisa dibilang kalau Sheikh Tamim ini adalah bos besar dari PSG. Karena Presiden klub, Nasser El-Khelaifi yang kalian kenal selama ini merupakan anak buah dari Sheikh Tamim.
Sejak PSG diakuisisi Qatar Sports Investments pada 2011, mereka jadi salah satu klub sepakbola terkaya di dunia. Otoritas investasi negara minyak itu pun menunjukkan keseriusan untuk merambah dunia sepakbola sebagai lahan investasinya. Jika ditanya dari mana uangnya? Ya dari anggaran negara yang didapat langsung dari Sheikh Tamim.
Dan kini Sheikh Tamim ingin membeli Manchester United. Ia melihat United sebagai salah satu klub terbesar di dunia. Selain untuk mempromosikan Qatar, ia melihat potensi besar dalam United yang bisa ia kembangkan lebih besar lagi. Ketertarikan Qatar tentu bukan suatu kejutan, karena mereka memang sedang bergairah dengan sepakbola setelah sukses menjadi tuan rumah Piala Dunia 2022.
Kekayaan Sheikh Tamim
Bagaimana dengan kekayaan Sheikh Tamim? Menurut situs Celebrity Net Worth, kekayaan bersih Sheikh Tamim berada di angka 5 miliar dollar. Itu hampir setara dengan Rp75,7 triliun. Kekayaannya tersebar di berbagai bidang bisnis. Sementara itu jumlah asetnya di Qatar Sports Investments menyentuh angka 445 miliar dolar atau setara Rp6,8 kuadriliun.
Selain itu, jumlah kekayaan keluarga Al-Thani sendiri mencapai 335 miliar dollar atau setara dengan Rp5 kuadriliun. Keluarga Al-Thani memiliki investasi di sejumlah properti di seluruh dunia.
Beberapa diantaranya termasuk gedung pencakar langit Shard London, Olympic Village, department store Harrods, Canary Wharf, Chelsea Barracks, Barclays Bank, British Airways, Volkswagen hingga Empire State Building di New York.
Ternyata Fans Manchester United
Menariknya, Sheikh Tamim bin Hamad Al-Thani dikabarkan sebagai fans Manchester United sejak usia muda. Beliau pun mengaku tahu betul tentang sejarah klub. Maka dari itu, Sheikh Tamim diklaim ingin mengembalikan kejayaan United dan berkomitmen mendukung rencana transfer pemain United di era Erik Ten Hag.
Udah kaya raya, fans klub pula. Wajar apabila uang ratusan triliun bukan sebuah masalah bagi Sheikh Tamim. Sementara itu, jika investor Qatar masuk ke United, maka persaingan antarklub akan makin ketat. Sebab bakal ada adu gengsi antara negara Timur Tengah di balik layar Premier League.
Tampaknya, Sheikh Tamim juga nggak mau kalah ketika melihat negara tetangganya macam Uni Emirates Arab yang sudah mengakuisisi Manchester City, dan Arab Saudi yang baru-baru ini membeli klub sarat akan sejarah, Newcastle United. Ia juga ingin mengakuisisi klub favoritnya itu.
Bahkan karena Sheikh Tamim merupakan fans United, pada tahun 2011 Manchester United jadi klub pertama yang ingin ia beli. Kala itu, Sheikh Tamim menawarkan lebih dari 1 miliar pounds atau sekitar Rp18 triliun untuk membeli sebagian saham United. Namun, tawaran itu ditolak mentah-mentah oleh Glazers. Alhasil Sheikh Tamim membeli 70% saham PSG di tahun yang sama.
Upaya Sheikh Tamim Terhalang UEFA
Setelah mendengar United bakal dijual, kini Sheikh Tamim kembali datang untuk menebus klub favoritnya itu. Namun menurut beberapa sumber, upaya Sheikh Tamim untuk mengakuisisi United terbentur aturan UEFA.
Perlu diketahui, dalam aturannya saat ini UEFA tidak mengizinkan klub dengan pemilik yang sama untuk saling berhadapan di salah satu kompetisinya. Maka apabila Manchester United jadi dibeli oleh Qatar, mereka tidak diizinkan untuk bersaing dengan PSG di ajang Liga Champions. Jika dalam undian MU akan menghadapi PSG, pertandingan itu akan menimbulkan berbagai masalah.
Namun, Qatar tampaknya belum menyerah untuk mendapatkan Manchester United. Dilansir Daily Mail, upaya akuisisi MU tak akan menggunakan dana dari Qatar Sports Investments yang kini menaungi PSG, melainkan dana individu dari Sheikh Tamim itu sendiri. Sheikh Tamim berharap dengan begitu tak akan menimbulkan masalah di kemudian hari.
Toh praktek semacam ini pernah dilakukan oleh perusahaan minuman berenergi, Red Bull tahun 2018 lalu. Saat itu, dua klub yang terasosiasi dengan perusahaan tersebut, yakni RB Leipzig dan RB Salzburg sama-sama tergabung dalam Grup B di Europa League. Keduanya tetap diizinkan tampil setelah UEFA memastikan manajemen dua klub tersebut tak ada yang ‘bermain dua kaki’. So, gimana Sheikh Tamim, takis nggak nih?
Sumber: BBC, The Guardian, Mirror, Goal, Daily Mail