Gara-Gara Boehly, Transfer Chelsea Mudah Ketikung

spot_img

Betapa malangnya nasib Chelsea sekarang ini. The Blues ditolak oleh beberapa pemain incarannya. Sebagai salah satu klub besar di Inggris, dengan perlakuan seperti itu malulah pastinya. Jika menilik ke belakang, The Blues bukanlah klub yang seperti ini.

Para pemain malah berlomba-lomba datang ke Stamford Bridge. Karena betapa sexy-nya Chelsea dulu ketika era Roman Abramovich. Akan tetapi, kok bisa sekarang Chelsea tiba-tiba berubah dan selalu kena tikung berkali-kali oleh klub lain dalam hal transfer?

Tebar Pesona Pemilik Baru Todd Boehly

Kalau bicara masalah uang sebenarnya Chelsea mah juaranya. Klub ini sehat secara finansial di bawah pemilik baru. Setelah dibeli konsorsium Amerika di bawah pemilik Todd Boehly, Chelsea diperkirakan mampu menggelontorkan banyak uang untuk berinvestasi dengan beberapa pemain bintang musim panas ini.

Konsorsium asal Amerika ini mengambil alih Chelsea dari genggaman taipan Rusia, Roman Abramovich. Sebelumnya, Abramovich melepas Chelsea karena masalah yang terjadi antara Rusia dan Ukraina. Kini pemilik asal Amerika di Liga Inggris pun bertambah setelah Liverpool, MU, dan Arsenal.

Todd Boehly memang bukan pemain baru dalam hal mengelola klub. Ia terbukti bisa mengembangkan klub bisbol di Amerika, LA Dodgers. Tampaknya kesuksesan serupa akan dijiplaknya di sepakbola lewat Chelsea. Sayangnya, mengelola klub sepakbola Eropa berbeda dengan klub bisbol.

Boehly tampaknya tidak sepenuhnya sadar akan hal itu. Ia masih butuh pengalaman dalam mengelola klub sepakbola seperti Chelsea. Kendati begitu, ia secara sporadis merombak susunan pejabat Chelsea.

Konsorsium Boehly kelihatan ingin pamer dan tebar pesona sebagai bukti awal perkenalan yang menunjukan “Siapa Boehly sebenarnya”. Boehly ingin tebar pesona kepada sesama pemilik Amerika di Liga Inggris. Bahwa dia ingin membuktikan bahwa dirinya juga bisa sukses.

Salah satu cara tebar pesona yakni lewat bisnis transfer. Inilah kesempatan Boehly untuk pamer dengan mendatangkan para pemain bintang, berapa pun harganya. Citra pemilik baru Chelsea berawal dan ingin dibentuk dari sini. Oleh sebab itu, kita tahu nama-nama besar dan beberapa komoditi transfer musim panas ini sebagian besar diincar dan ditawar secara langsung oleh Chelsea.

Arah Baru Klub Yang Tak Jelas

Wajar saja sih sebenarnya kalau klub sekelas Chelsea menawar beberapa bintang. Tawarannya pun secara harga dan gaji terbilang sangat meyakinkan. Tapi tunggu sebentar, dulu selain selalu jor-joran ketika era Roman Abramovich, tetapi Chelsea juga memperhatikan apa yang namanya Sports Project.

Paling tidak, di era Abramovich, Chelsea tidak hanya membeli pemain. Pembibitan pemain muda melalui akademi Cobham, oleh Abramovich juga diperhatikan. Suntikan dana untuk alokasi infrastruktur sepakbola di Chelsea sangat diperhatikan di zaman Abramovich. Tak heran banyak bakat-bakat alumni Cobham yang berhasil.

Nah, di era sekarang tampaknya pemilik baru dari Amerika Serikat yang satu ini, mungkin menganggap Chelsea sebagai alat untuk putaran bisnisnya saja. Sports Project Chelsea ke depannya pun dianggap kurang jelas. Chelsea di bawah Boehly sepertinya tak tahu arah. Tak tahu Chelsea akan dibawa ke mana dan seperti apa dalam beberapa tahun ke depan. Urusannya hanya menaikan citra dulu dengan membeli pemain.

Mungkin maksud Boehly, sikap seperti itu hanya kebutuhan jangka pendeknya saja. Dan bukan tidak mungkin, siapa tahu Boehly punya kebutuhan jangka panjangnya nanti. Tapi yang jelas dengan samar-samarnya arah Chelsea di bawah kepemilikan baru sekarang ini, tak sedikit membuat para pemain bimbang untuk datang ke Stamford Bridge.

Kehilangan Marina Granovskia dkk

Selain pemain bimbang untuk datang, juga ada sedikit pengaruh dari apa yang dijalankan oleh Boehly dalam bursa transfer musim panas ini. Seperti kita tahu, konsorsium Boehly kini mengambil alih semua kebijakan transfernya sendiri. Boehly sendiri yang merangkap menjadi direktur olahraga yang bekerjasama langsung dengan Tuchel untuk memboyong pemain.

Gerbong rombongan manajemen yang dulu macam Bruce Buck, Marina Granovskia, dan Petr Cech semuanya sudah disapu bersih dari manajemen. Padahal beberapa nama tersebutlah yang sudah terbukti jago dalam bernegosiasi dengan pemain untuk mau datang ke Stamford Bridge.

Tak dipungkiri keberadaan Marina Granovskia di era Abramovich membuat Chelsea menjadi klub besar dengan kebijakan transfernya yang ciamik. Kini era itu sudah diakhiri oleh Boehly. Ia memilih dengan caranya sendiri dalam bisnis transfer pemain.

Boehly baru-baru ini juga sudah menunjuk Tom Glick sebagai presiden bisnis Chelsea yang baru. Glick inilah yang nantinya akan menunjuk direktur olahraga yang baru setelah dijabat oleh Boehly sementara ini. Namun, sejauh ini Chelsea belum bisa dikatakan berhasil dari segi transfer, walau sudah mendatangkan Sterling dan Koulibaly.

Karena faktanya mereka banyak ditolak oleh beberapa pemain. Chelsea seperti tidak tahu caranya bernegosiasi dengan pemain. Para pemain yang tahu kondisi Chelsea memilih untuk tak menerima tawaran The Blues. Meski ditawari gaji selangit. Beberapa target pun lepas begitu saja, misalnya Gabriel Jesus, De Ligt, Dembele, Lewandowski, Raphinha, sampai Jules Kounde.

Faktor Tuchel Yang Kurang Lihai Mengangkat Timnya

Selain faktor ditinggalnya beberapa negosiator transfer, masalah Chelsea selalu kena tikung sebenarnya juga disebabkan oleh peran Tuchel itu sendiri sebagai pelatih. Sebagai pemimpin skuad alangkah baiknya dalam hal transfer, Tuchel mampu menaikan value dan citra timnya di mata publik. Tuchel harus berupaya keras untuk meyakinkan beberapa bintang untuk mau datang ke timnya dengan segala planning.

Dan itu sepertinya tidak dilakukannya. Ia lebih sering mengekspos kondisi timnya yang masih amburadul. Ia juga kerap menyalahkan performa fisik dan mental skuadnya yang dikatakan belum siap mengarungi kompetisi. Seperti apa yang ia katakan setelah dibantai Arsenal 4-0 di pra musim. Hal itu tentu saja sangat berpengaruh di internal Chelsea maupun terhadap pemain yang sedang ditawar.

Selain itu, sikap Tuchel yang seakan menihilkan peran para pemain yang ada sekarang pun, menjadi masalah. Ketika ia bisanya hanya menuntut untuk didatangkan para pemain baru. Tapi tidak dibarengi sikap optimis dengan skuadnya yang ada. Tentu hal itu menimbulkan rasa kekecewaan skuad Chelsea yang ada sekarang. Mental mereka pun kandas seketika.

Alih-alih bisa mendatangkan pemain, Chelsea justru terancam kehilangan para pemain pilarnya. Azpilicueta dan Marcos Alonso mengindikasikan akan pergi. Pilar lain seperti Timo Werner dan Hakim Ziyech juga bisa saja hengkang.

Baru mulai saja, konsorsium Boehly seperti tak cakap dalam bernegosiasi. Apakah hal ini akan berlanjut? Jika iya, barangkali Chelsea harus mendapat julukan baru, mungkin “Kena Tikung FC” atau bisa juga menjulukinya sebagai “Reject FC”.

Sumber Referensi : theathletic, theathletic, espn, sportsbible

Gabung sekarang juga, Member Kami Batasi!

spot_img

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

ORIGINAL MERCHANDISE STARTING ELEVEN

Obral!
Obral!

Glory Glory Manchester United

Rp109,000Rp125,000
Obral!
Obral!

Cristiano Ronaldo Siuuuu...

Rp109,000Rp120,000

Artikel Terbaru