Format Piala Asia yang Baru Untungkan Negara Lemah Seperti Indonesia?

spot_img

Sebelum masuk ke pembahasan lebih lanjut, mari kita luruskan terlebih dahulu mengapa Indonesia, dalam konteks ini disebut negara lemah. Dalam sepak bola, Indonesia memang lemah. Mengapa? Sederhana, di level senior saja masih sulit juara Piala AFF.

Nah, ketika lolos ke Piala Asia 2023, sejatinya timnas kita diuntungkan karena format Piala Asia yang baru. Tanpa mengesampingkan kualitas Timnas Indonesia, tapi seperti itulah keadaannya.

Format baru ini dulu bahkan pernah meloloskan negara yang sering dibantai Timnas Indonesia, seperti Filipina ke Piala Asia. Selain itu, format terbaru juga katanya, bisa memperlebar kesempatan tim-tim bukan unggulan di Asia lolos ke babak gugur.

Jadi, seperti apa sih, format baru Piala Asia? Dan apa yang membuatnya menguntungkan bagi negara lemah seperti Indonesia?

Berubah Sejak 2019

Ide perubahan format Piala Asia sudah ada jauh-jauh hari sebelum Timnas Indonesia meraih emas SEA Games. Dilansir Al-Arabiya, tahun 2014, Konfederasi Sepak bola Asia atau AFC punya rencana agar Piala Asia tidak diikuti oleh 16 negara saja, melainkan 24 tim nasional.

Komite kompetisi AFC kemudian membawa proposal usulan itu ke pertemuan di Oman, jelang Piala Asia 2015. Menurut laporan, tujuan penambahan kuota peserta Piala Asia adalah untuk memperluas jangkauan. Presiden AFC, Sheikh Salman bin Ibrahim Al-Khalifa seperti dikutip Al-Arabiya meyakini, perubahan format ini akan menguntungkan anggota asosiasi.

Rencananya, selain penambahan kuota peserta, kualifikasi Piala Asia juga akan digabungkan dengan kualifikasi regional untuk Piala Dunia. Jadi delapan tim juara grup di kualifikasi ronde kedua dan empat tim runner-up terbaik berhak lolos ke kualifikasi Piala Dunia serta otomatis ke Piala Asia. Format ini kemudian disepakati oleh Komite Eksekutif AFC. Dan mulai diterapkan sejak Piala Asia 2019.

Format Baru Kualifikasi Menguntungkan Negara Lemah

Biar lebih mendalam dan komprehensif memahaminya, kita ulas lebih dulu soal format kualifikasi Piala Asia yang berubah. Jadi, kualifikasi Piala Asia akan terbagi menjadi tiga ronde. Pada ronde pertama berisi 12 tim dengan peringkat terendah di Asia, yaitu peringkat 35-46.

Indonesia tidak bermain di ronde pertama. Karena ya, sejelek-jeleknya Timnas Indonesia, di Asia kita berada di peringkat 26. Tim yang bertarung di ronde pertama akan saling berhadapan dalam dua leg. Enam pemenang akan melaju ke ronde kedua. Nah, di ronde kedua ini, ada 40 tim, terdiri dari negara dengan peringkat 1-34 AFC, plus enam pemenang ronde pertama.

Putaran kedua akan ada delapan grup. Juara grup dan empat runner-up terbaik, termasuk tuan rumah akan lolos ke putaran final Piala Asia. 12 tim juga akan otomatis ke putaran ketiga kualifikasi Piala Dunia zona Asia.

Nah, 16 tim sisanya, terdiri dari empat tim runner-up tersisa, delapan peringkat ketiga terbaik, serta empat tim peringkat keempat terbaik akan maju ke babak ketiga kualifikasi Piala Asia. Dalam format yang baru, 12 tim yang tersisa akan bertarung di babak play-off untuk memperebutkan delapan tiket ke ronde ketiga kualifikasi Piala Asia. 

Babak play-off tersebut sudah tercetus sejak 2014 dan diterapkan pertama kali pada Piala Asia 2019. Keuntungannya, tim-tim lemah di Asia bisa punya peluang untuk bermain di Piala Asia. Format semacam itu menguntungkan tim-tim lemah. Bahkan Filipina bisa lolos ke putaran final Piala Asia 2019 setelah finis di posisi ketiga Grup H ronde kedua kualifikasi Piala Asia 2019.

Kualifikasi Piala Asia 2023

Khusus kualifikasi Piala Asia 2023, ada sedikit perbedaan. Karena China, yang sejatinya runner-up terbaik adalah tuan rumah, tapi kemudian diganti Qatar, maka tiga tim runner-up terburuk melaju ke ronde ketiga kualifikasi Piala Asia 2023. Sementara, tiga tim peringkat lima terbaik juga ikut ke ronde ketiga.

Maka, ada empat tim tersisa, yaitu empat tim runner-up terburuk yang akan memperebutkan dua tiket tersisa ke ronde ketiga kualifikasi Piala Asia. Benar. Empat tim itu adalah Kamboja, Guam, Chinese Taipei, dan Indonesia. Keempatnya bertarung di babak play-off.

Babak play-off berlangsung dalam dua leg, tapi di satu tempat netral. Indonesia secara mengejutkan menghajar Chinese Taipei 5-1 dalam dua laga yang berlangsung di Buriram Stadium, Thailand. Indonesia bersama Kamboja lolos ke ronde ketiga kualifikasi Piala Asia.

Pada ronde ketiga kualifikasi Piala Asia 2023, sejatinya akan berlangsung dalam format double round-robin atau sistem kandang-tandang. Dengan begitu setiap tim akan bermain enam kali. Namun, karena pada putaran ketiga tersebut pandemi Covid-19 masih belum reda, Komite Eksekutif AFC memutuskan tidak menggelar babak ketiga kualifikasi Piala Asia 2023 dengan sistem kandang-tandang.

Sebagai gantinya akan terpusat. Jadi, akan ada tuan rumah di setiap grup dari enam grup. AFC menyeleksi secara ketat dari setiap grupnya yang akan menjadi tuan rumah. Indonesia pada kualifikasi babak ketiga ini berada di Grup A, bersama Yordania, Kuwait, dan Nepal. Indonesia tidak menjadi tuan rumah, melainkan Kuwait.

Mereka yang bertarung di babak ketiga akan memperebutkan slot tersisa untuk Piala Asia 2023. Sudah ada 12 tim yang lolos dari putaran kedua. China walau batal menjadi tuan rumah, tapi mereka sudah masuk dalam 12 tim tersebut. Kalau dengan Qatar berarti sudah 13 tim lolos. Tersisa 11 slot lagi. Nah, enam juara grup di babak ketiga kualifikasi plus lima runner-up terbaik berhak lolos ke putaran final.

Timnas Indonesia berhasil mengalahkan Kuwait dan duduk di peringkat kedua di Grup A. Indonesia pun masuk dalam lima peringkat kedua terbaik, di bawah Kirgistan. Selain Indonesia, berkat format ini, Malaysia dan Thailand juga bisa lolos ke putaran final Piala Asia. Sayang, pada edisi kali ini Filipina gagal karena menempati posisi terbuncit di pemeringkatan runner-up terbaik.

Peluang ke 16 Besar

Setelah dari kualifikasi, kita ke putaran finalnya. Terdapat 24 tim yang berlaga di putaran final Piala Asia 2023. Terbagi dalam enam grup. Masing-masing grup berisi empat tim nasional. Indonesia tergabung dalam grup lembah jahanam bersama Jepang, Irak, dan Vietnam. Ya maklum, berada di pot paling rendah.

Omong-omong, pot putaran final Piala Asia ditentukan tidak berdasarkan pemeringkatan AFC, tapi sesuai ranking FIFA terbaru. Kendati begitu, Indonesia tak perlu berkecil hati.

Karena jumlahnya bertambah dari 16 menjadi 24 timnas, akan ada babak 16 besar. Sebelumnya, di Piala Asia 2015 hanya ada babak perempatfinal. 16 tim dibagi menjadi empat grup, juara dan posisi kedua lolos ke perempatfinal.

Lantaran ada babak 16 besar, bukan hanya juara dan runner-up grup saja yang berhak lolos ke fase gugur. Melainkan timnas yang berada di peringkat tiga juga punya kesempatan. Jadi, nanti akan ada empat peringkat tiga terbaik yang akan mengikuti 12 tim yang sudah lolos ke fase gugur.

Berkaca pada edisi tahun 2004 dan 2007, Indonesia kerap menempati posisi ketiga. Pada Piala Asia 2023 kali ini, peluang untuk ke fase gugur sangat terbuka. Kapan lagi ya, kan, Indonesia lolos ke fase gugur Piala Asia? Cuma di era Erick Thohir, eh nggak ding, mungkin ketika Piala Asia berlangsung, jabatan Ketum PSSI malah sudah berpindah tangan.

https://youtu.be/I42xGTNjY04

Sumber: TheAFC, Kompas, Reuters, Bolasport, Sport360, AlArabiya, Sportstiger, CNNIndonesia

Gabung sekarang juga, Member Kami Batasi!

spot_img

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

ORIGINAL MERCHANDISE STARTING ELEVEN

Obral!
Obral!

Glory Glory Manchester United

Rp109,000Rp125,000
Obral!
Obral!

Cristiano Ronaldo Siuuuu...

Rp109,000Rp120,000

Artikel Terbaru