Final Piala FA: Misi Sulit MU Gagalkan Treble Manchester City

spot_img

Jelang menghadapi Manchester City di laga final FA Cup, Erik Ten Hag menyampaikan kalau bermain bagus saja tak cukup untuk mengalahkan Si Tetangga Berisik itu. Menurut Eurosport, skuad asuhannya harus menampilkan permainan yang sempurna untuk benar-benar mengunci kemenangan di partai puncak nanti. Dan United pernah melakukannya di liga. 

Di sisi lain, skuad asuhan Pep Guardiola justru tengah berada di jalur kemenangan. Mereka baru mengamankan satu tiket ke final Liga Champions dan mengunci gelar Liga Inggris ketiga secara beruntun musim ini. Lantas, mampukah United menggagalkan ambisi Manchester City untuk meraih treble winner pertama dalam sejarah klub? 

Perjalanan Menuju Puncak

Manchester City melaju ke Final Piala FA tanpa hambatan yang berarti. Meski sempat menghadapi lawan berat seperti Chelsea dan Arsenal di ronde-ronde awal, pasukan Pep Guardiola tak bergeming. Setelah melewati dua klub London tersebut, City praktis tak menghadapi lawan yang seimbang lagi. Mereka bahkan hanya menghadapi Sheffield United di babak semifinal.

Itu sedikit berbeda dengan apa yang dialami Manchester United. Meski tak menghadapi tim dari big six, Empat dari lima lawan yang United hadapi berasal dari kasta tertinggi. Barangkali yang terkuat adalah Brighton. Kala itu, skuad asuhan Erik Ten Hag bahkan dipaksa untuk menuntaskan pertandingan melalui babak adu penalti.

Meski United berhasil menyapu bersih semua laga. Mereka hampir selalu kebobolan satu gol di setiap laga. Total, United sudah kebobolan empat gol dalam lima laga. Sedangkan Manchester City tak terbendung. Klub yang bermarkas di Etihad Stadium itu bahkan berhasil mencapai final dengan catatan tanpa kebobolan satu gol pun.

City Dalam Mood Positif

Performa Manchester City di FA Cup mencerminkan situasi klub sekarang. Para punggawanya pasti sedang senyum-senyum karena baru mengamankan gelar Liga Inggris ketiga mereka secara beruntun. Pencapaian ini sangat spesial karena City sudah menyamai pencapaian Manchester United sebagai tim yang bisa hattrick gelar Premier League.

Dewi Viktoria juga seakan sedang berada di pihak Erling Haaland cs. Kemenangan demi kemenangan seperti datang dengan sendirinya. The Sky Blue memang sedang on fire. Hingga pekan ke-37, City belum tersentuh kekalahan dalam 16 pertandingan di semua ajang. Ini jadi peringatan tersendiri bagi Setan Merah. 

Selain itu, City juga baru mengalahkan dua raksasa Eropa, Bayern Munchen dan Real Madrid di Liga Champions. Statistik ini menandakan kalau lawan United di partai final bukanlah klub sembarangan. Jadi pantas kalau Ten Hag berkata timnya harus tampil sempurna untuk meredam kekuatan finalis Liga Champions 2023 itu.

MU Bakal Jadi Batu Sandungan

Pertemuan Manchester United dan Manchester City di partai puncak Piala FA tahun ini jadi yang pertama kali dalam 152 tahun terakhir. Selain mempertaruhkan trofi, laga ini bakal jadi pertaruhan gengsi dari dua klub besar asal Manchester. City berangkat ke Wembley dengan ambisi yang lebih besar dari biasanya. Mereka ingin menyamai treble United musim 1998/99 dan MU siap untuk mencegah itu terjadi.

Kepada Talksport, Pep Guardiola bahkan sudah berkelakar bahwa timnya percaya diri akan meraih treble musim ini. Ia mengaku tiada hari tanpa memikirkan treble. “Jika kami berangkat ke Istanbul dengan dua gelar domestik di kantong, maka saya akan senang. Kita hanya membutuhkan satu gelar lagi untuk mencapai prestasi itu,” ucap Pep.

Mungkin beberapa dari kalian menganggap kalau Manchester United berambisi untuk meraih trofi kedua agar bisa melakukan parade keliling kota. Nyatanya itu bukan tujuan utama mereka melawat ke Wembley Stadium. United punya misi menjegal City meraih treble. Bahkan psywar sudah terjadi di kalangan pemain.

Gelandang Setan Merah, Fred memberikan pesan khusus kepada penyerang Manchester City, Erling Haaland. Menurut Metro, Fred mengakui kalau City kini jadi salah satu yang terbaik di dunia, begitupun Haaland. Namun, jelang laga, mental dari gelandang asal Brazil itu tak ciut. Ia justru yakin apabila timnya menunjukan permainan terbaik, siapa pun bisa dikalahkan. Tak terkecuali City beserta Haaland-nya.

Kelemahan City

Lantas untuk mengalahkan City, bekal apa yang sudah disiapkan oleh pasukan Erik Ten Hag? Pelatih asal Belanda itu tak kalah cerdas dari Pep Guardiola. Ia pasti menganalisa hasil pertandingan dan bagaimana cara lawannya bermain. Hampir satu musim di Liga Inggris, Ten Hag dipastikan sudah memiliki data yang cukup untuk menganalisa permainan City.

Tak memberikan Erling Haaland ruang tembak di kotak penalti dan memutus umpan-umpan membelah pertahanan yang dikirimkan oleh lini tengah barangkali salah satu cara meredam kekuatan Manchester City. Itu sudah berkali-kali diulas oleh para pengamat sepakbola.

Namun, apabila diperhatikan lebih saksama, akhir-akhir ini Manchester City sedang gemar menciptakan peluang dari half space bagian kiri. Mengirimkan umpan dari daerah tersebut akan memudahkan Haaland yang dominan menggunakan kaki kiri untuk mengarahkan bola ke gawang.

MU bisa menghindari itu dengan memancing pemain City untuk tetap menjauhi area tersebut. Pertahanan berlapis dan fokus tinggi sangat dibutuhkan untuk menghentikan segala macam serangan City. Selain harus fokus untuk merebut bola, pemain United harus fokus dengan pergerakan tanpa bola dari pemain-pemain City.

Selain itu, City ternyata cukup lemah ketika menghadapi skema bola mati. Laga melawan Crystal Palace pada paruh pertama musim 2022/23 jadi contohnya. Meski akhirnya menang 4-2, City kebobolan dua gol lebih dulu melalui tendangan bebas dan sepakan pojok. Di sisi lain, Manchester United akhir-akhir ini justru ampuh dalam mengeksekusi skema bola mati.

Kita bisa melihat di laga kontra Bournemouth dan Chelsea. Meski memiliki beberapa pemain tinggi macam Victor Lindelof, Raphael Varane, dan Wout Weghorst, Ten Hag justru kerap meminta Christian Eriksen untuk mengirimkan bolanya kepada Casemiro. Oleh karena itu, hampir separuh gol Casemiro musim ini berasal dari skema bola mati.

Pemain yang Harus Diwaspadai MU

Meski demikian, Manchester United tetap harus mewaspadai beberapa pemain lawan. City tentu akan mengandalkan duo Erling Haaland dan Kevin De Bruyne di lini depan. Namun, City bukan hanya tentang mereka berdua. United harus mewaspadai para gelandang lain, terutama Ilkay Gundogan yang dalam beberapa pertandingan terakhir tampil memukau. Ketika De Bruyne terkunci, ia bisa jadi alternatif pengatur serangan.

Selain itu, peran anyar John Stones juga patut diwaspadai. Dalam skema baru yang diusung Pep Guardiola, Stones sesekali bermain sebagai gelandang bertahan yang mendukung kinerja Rodri di lini tengah.

Bek asal Inggris ini adalah pemain yang paling sibuk untuk mengcover area yang ditinggalkan rekan-rekannya apabila City menghadapi serangan balik. Dengan adanya peran baru ini, City seperti memiliki pertahanan berlapis. Tak lupa, dengan kemampuan ball playing-nya, John Stones juga bisa membantu tim dalam build up serangan.

Peluang

Melihat situasi sekarang, Manchester City jelas dijagokan untuk mengalahkan Manchester United. Namun, beberapa media Inggris justru beranggapan lain. Mereka seakan-akan tak rela melihat City meraih treble. Awak media menuliskan headlines bahwa hanya Manchester United yang bisa menggagalkan treble City. 

Setelah mengamankan posisi empat besar, United tentu sudah tak memiliki fokus selain laga final Piala FA awal Juni nanti. Setan Merah dipercaya akan berjuang sampai titik darah penghabisan untuk mewujudkan trofi kedua musim ini. Sekaligus menggagalkan City meraih tiga trofi.

Sumber: Goal, Metro, Marca, ESPN

Gabung sekarang juga, Member Kami Batasi!

spot_img

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

ORIGINAL MERCHANDISE STARTING ELEVEN

Obral!
Obral!

Glory Glory Manchester United

Rp109,000Rp125,000
Obral!
Obral!

Cristiano Ronaldo Siuuuu...

Rp109,000Rp120,000

Artikel Terbaru