Bentrokan perempat final Liga Champions sudah ditentukan. Banyak para raksasa akan saling bunuh di fase ini demi tiket menuju Wembley. Dari bagan undian, tim-tim yang lolos dari babak perempat final ini sudah bisa tahu siapa calon lawan yang akan mereka hadapi di semifinal maupun final nanti.
Dari bagan undian ini juga memunculkan simulasi kemungkinan partai final idaman yang bakal terwujud di Wembley nanti. Nah, berikut prediksinya.
Daftar Isi
Bayern Munchen vs Borussia Dortmund
Besar kemungkinan final UCL musim ini akan mempertemukan tim dari satu negara. Apalagi sejak 2000, sudah tujuh kali dua tim satu negara bertemu di final UCL. Salah satunya fi final 2013 yang mempertemukan Bayern Munchen vs Dortmund.
Laga bertajuk Der Klassiker tersebut bisa jadi akan terulang lagi di final UCL musim ini. Kalau terjadi, ini akan seperti dejavu. Pasalnya, final UCL antara Dortmund dan Munchen 2013 lalu digelar di Wembley, stadion yang akan menjadi venue final UCL musim ini.
There’s a chance of a 2013 Champions League final repeat between Bayern Munich and Borussia Dortmund at Wembley 🇩🇪👀
— Bayern & Football (@MunichFanpage) March 15, 2024
pic.twitter.com/hLcuOjh7FX
Di final Liga Champions 2013 lalu, laga berjalan seru sejak awal. Kedua tim sudah saling adu serangan. Kedua kiper di laga itu, Neuer dan Weidenfeller menjadi pahlawan penyelamat timnya sepanjang laga dengan membendung beberapa peluang emas yang terjadi.
Wembley baru bergemuruh di babak kedua setelah di menit 60 Mario Mandzukic mencetak gol bagi Munchen. Namun dengan motivasi ala Jurgen Klopp, para pemain Die Borussen tak patah arang. Mereka terus mencoba menyamakan kedudukan.
Selang 10 menit, Dortmund mendapat hadiah penalti dan Ilkay Gundogan sukses mengeksekusinya. Skor berubah sama kuat 1-1. Ketika laga dikira akan berlanjut ke perpanjangan waktu, di menit 88 Arjen Robben mampu melepaskan tembakan menyusur tanah ke gawang Weidenfeller. Skor berubah menjadi 2-1, dan gol pemain Belanda itu menjadi akhir yang manis bagi gelar kelima Die Roten di Liga Champions.
Real Madrid vs Atletico Madrid
Selain Der Klassiker, final idaman UCL musim ini bisa saja mempertemukan tim satu negara lainnya, yakni Real Madrid vs Atletico Madrid. Wow, Derby Madrid. Ini akan menjadi final ketiga mereka di UCL setelah tahun 2014 dan 2016. Namun apakah final ini akan membosankan?
Sebenarnya tidak. Jika kita flashback Derby Madrid di final UCL justru berjalan sangat seru dan dramatis. Di final 2014, Atletico hampir saja menang di waktu normal berkat gol Diego Godin di babak pertama. Namun lewat skema bola mati di menit-menit akhir laga, Sergio Ramos mampu menjadi penyelamat El Real dengan gol sundulannya.
Memasuki babak perpanjangan waktu, mental dan semangat juang anak asuh Simeone terlihat makin menurun. Mereka digempur habis-habisan oleh El Real. Sampai pada akhirnya pertahanan mereka menyerah oleh gol Gareth Bale, Marcelo, dan CR7. Dengan skor akhir 4-1, Los Blancos pun berpesta merayakan gelar La Decima-nya.
▶️ 24 de mayo de 2014 en Lisboa. Final de UEFA Champions League ante Atlético Madrid.
— dataref (@dataref_ar) May 24, 2023
🇦🇷 Así jugó Ángel Di María para que Real Madrid consiga su 10° conquista en la máxima competición europea. Una bestialidad.pic.twitter.com/jzfdrThCp2
Dua tahun berselang di San Siro, Derby Madrid kembali tersaji di final UCL. Sama dramatisnya. Laga di waktu normal berakhir 1-1. Sepanjang 90 menit, laga berjalan dengan tensi yang sangat tinggi. Tendangan penalti dari Griezmann sempat membentur tiang lho.
Laga tersebut harus diakhiri dengan drama adu penalti. Namun dewi fortuna masih berpihak pada El Real. Algojo penalti Atletico, Juanfran gagal. Algojo penalti terakhir Los Blancos CR7 akhirnya menutup laga dengan sempurna. Ya, Los Colchoneros menyerah untuk kedua kalinya di final UCL atas Real Madrid. Jika mereka bertemu lagi, mungkinkah Atletico membalas dendamnya pada Real Madrid?
Arsenal vs FC Porto penalty shootout was the first penalty shootout in the Champions League since the 2016 final between Real Madrid and Atlético Madrid
— Football Fans Tribe 🇳🇬 ⚽ (@FansTribeHQ) March 13, 2024
Arsenal back in it and already twitching records 😁 pic.twitter.com/X8BfQX1qeH
Real Madrid vs Barcelona
Apa jadinya jika final UCL musim ini adalah El Clasico? Bayangkan, laga klasik penuh gengsi dengan bumbu rivalitas sengit akan tersaji di Wembley nanti. Lagi pula pertandingan antara Barcelona dan Real Madrid tidak pernah tersaji di final Liga Champions. Paling mentok keduanya bertemu di semifinal. Itu pun terakhir kali terjadi tahun 2011.
Pertemuan terakhir keduanya di UCL berlangsung sangat seru. Sejak leg pertama di Bernabeu, tensi laga tersebut sudah mendidih. Beberapa cekcok dan keributan mewarnai laga tersebut. Pepe dan Jose Mourinho terkena kartu merah di laga ini.
El Real akhirnya menyerah 0-2 lewat brace dari Lionel Messi. Lalu dalam lawatannya ke Camp Nou di leg kedua, Real Madrid tanpa Pepe dan Mou di pinggir lapangan. Laga pun hanya berakhir seri 1-1. Barcelona berhak lolos ke final dan akhirnya mereka juara di Wembley.
Semifinal de Champions 2010/2011. Real Madrid – Barcelona. Obra de arte de Lionel. Para poner en un cuadrito.
— JS (@juegosimple__) April 27, 2022
Un día como hoy, hace 11 años. 🖼 pic.twitter.com/CLlP36BHGh
Arsenal vs Barcelona
Arsenal dan Barcelona juga berpeluang ketemu di final. Pertemuan tersebut nampak tidak asing. Di Final UCL 2006, kedua tim pernah bersua. Itulah terakhir kali Arsenal masuk final Liga Champions. Final yang berlangsung di Paris itu berjalan seru dan penuh drama.
Di babak pertama Jens Lehmann sudah terkena kartu merah. Namun, justru dengan 10 pemain, The Gunners mampu mencuri gol duluan lewat sundulan Sol Campbell. Barca tersengat. Gol itu membuat Blaugrana terus membombardir Arsenal. Usaha itu berbuah hasil di babak kedua lewat gol Samuel Eto’o.
Ketika dikira laga akan dilanjutkan ke babak tambahan, momen yang tak akan pernah dilupa cules pun terjadi di 10 menit terakhir. Bek kanan pengganti, Juliano Belletti menjadi pahlawan kemenangan Blaugrana dengan gol kerasnya yang menghujam gawang Almunia. Blaugrana pun berpesta merayakan gelar UCL kedua mereka.
On This Day in 2006 🗓️
— Classic Football Shirts (@classicshirts) May 17, 2021
Barcelona beat Arsenal 2-1 in the Champions League Final.pic.twitter.com/M9oHwYz9nk
Barcelona vs Bayern Munchen
Wahai cules, masih ingat skor menyala ketika dibantai 2-8 oleh Bayern Munchen? Bagaimana jika pertemuan tersebut kembali terulang? Pasalnya ada kemungkinan Barca dan Munchen bisa bertemu di final.
Ketika dibantai, padahal Barca saat itu masih dihuni pemain seperti Messi, Pique, Suarez, maupun Griezmann. Namun apalah daya, Munchen besutan Hansi Flick benar-benar kejam. Ketika pasukan Quique Setien sudah babak belur di babak pertama dengan skor 4-1, anak asuh Hansi Flick malah makin tancap gas di babak kedua. Walhasil, empat gol tambahan tercipta bagi Munchen. Aih, remuk Barca saat itu.
The last time Barcelona reached a Champions League quarter-final, they were humiliated 8-2 by Bayern Munich. It's been 5 years.😭😅pic.twitter.com/y4S7IdKVIW
— 𝙺𝙾𝙱𝙸_𝚃𝙹𝙰𝚈𝚈🇨🇦🦅 (@ObiaaBewu) March 13, 2024
Namun kini keadaannya sudah berbeda. Munchen dan Barca sekarang, bukan Barca dan Munchen yang dulu. Mesin gol Die Roten ketika itu, Lewandowski kini sudah berada di Barca. Jika laga tersebut terwujud di final UCL tahun ini, akan menjadi momen yang spesial bagi Lewandowski, sekaligus momen balas dendam yang tepat bagi Barcelona.
PSG vs Manchester City
Apa jadinya jika duel Final UCL tahun ini yang akan bertarung adalah PSG dan Manchester City? Ini bisa menjadi tajuk “duel uang minyak” atau “duel klub kaya baru”. Sudah menjadi rahasia umum, meroketnya dua klub tersebut salah satunya berkat suntikan dana pemilik tajir melintir asal Timur Tengah.
Sejak dimiliki taipan minyak, kedua tim sudah bertemu enam kali di UCL. Dua kali di perempat final tahun 2016, dua kali di semifinal tahun 2021, dan dua kali di babak grup tahun 2022. PSG hanya bisa menang sekali, yakni di babak grup tahun 2022. Ketika itu Messi dan kawan-kawan menang 2-0 di Paris.
#UCL | Con un golazo de Messi, París Saint Germain le ganó 2-0 al Manchester City⚽️⬇️https://t.co/p6YiXVngQB pic.twitter.com/9nREOC3izT
— Nexogol (@nexogol) September 28, 2021
Jika “Duel Uang Minyak” beneran terjadi, ini tak ubahnya ajang pembuktian siapa tim kaya yang paling sukses. Bagaimanapun uang Abu Dhabi sudah menghasilkan trofi UCL musim lalu bagi City. Sementara itu, uang Qatar masih belum berbuah hasil. Apakah musim ini saatnya?
PSG vs Real Madrid
Drama transfer Kylian Mbappe ke Real Madrid akan tambah panas jika PSG nantinya akan bertemu Real Madrid di Wembley nanti. Jika benar terjadi, semua mata pasti akan tertuju pada Mbappe. Bocil Prancis itu akan diuji oleh klub yang akan menjadi pelabuhan barunya.
🗣️ Dani Carvajal: “Kylian Mbappé joining Real Madrid is a possibility. The best play in Madrid & he’s one of them.” @COPE pic.twitter.com/BrsoAy1c6b
— Madrid Zone (@theMadridZone) March 20, 2024
Mbappe pasti akan semaksimal mungkin berjuang membuktikan diri kalau ia layak bermain di Real Madrid. Di sisi lain, ia juga ingin mempersembahkan kado manis perpisahannya dengan Les Parisiens. Tapi, ingat, di UCL, PSG hanya bisa dua kali mengalahkan Real Madrid.
Selain pertandingan tadi, final UCL musim 2023/24 juga berpotensi mempertemukan dua pelatih alumni Barcelona. Mengingat sampai perempat final ada empat pelatih mantan Barcelona yang bertarung. Mereka adalah Mikel Arteta, Xavi Hernandez, Pep Guardiola, dan Luis Enrique. Jadi, football lovers, mana nih final UCL yang kalian nantikan?
🚨🚨| LOUCO: Metade dos treinadores das quartas de final da Liga dos campeões foram jogadores do Barça.
— Barcelombra (@baarcelombra) March 13, 2024
– Mikel Arteta
– Pep Guardiola
– Luis Enrique
– Xavi Hernandez pic.twitter.com/xmQnJ6Rlwm
Sumber Referensi : bundesliga, bbc, theguardian, bbc, espn, theguardian