EFEK Patrick Kluivert, Pemain Ini Bakal Dipanggil Timnas Indonesia Lagi?

spot_img

Datangnya sosok superstar seperti Patrick Kluivert sebagai pelatih Timnas Indonesia, bagaimanapun telah membuat geger seantero dunia. Beberapa media ternama dunia hingga pakar transfer ternama Fabrizio Romano, pun ikut latah memberitakan kabar heboh ini.

Tuah Kluivert kini makin dinanti oleh publik sepakbola Indonesia. Selain menanti pemain Grade A gabung, komposisi skuad yang akan dipanggil mantan striker Lille itu juga menarik untuk dinanti. Apakah ia akan memakai skuad lama peninggalan STY, atau justru memanggil pemain yang sempat dipinggirkan STY? Jika Kluivert menghendaki pemanggilan pemain yang pernah dipinggirkan STY, lalu siapa yang cocok?

Elkan Baggott

Sudah jadi rahasia umum bahwa Elkan Baggott adalah salah satu pemain yang ditepikan STY karena sikapnya. Sikap STY yang tegas dan tak pandang bulu, membuat pemain Blackpool itu tak lagi dipanggil untuk membela merah putih.

Namun pasca STY hengkang, secercah harapan Baggott untuk comeback berseragam Timnas Indonesia pun muncul. Bek 22 tahun itu juga terpantau antusias ketika menyukai atau memberi “like” pada unggahan video di akun Instagram @timnasindonesia, yang membahas kedatangan Patrick Kluivert.

Tak hanya itu, kemungkinan comeback-nya Baggott membela panji-panji merah putih juga terlihat dari pernyataan positif dari Ketum PSSI Erick Thohir. Di acara “Rosi” Kompas TV, mantan pemilik Inter itu bilang sendiri bahwa pelatih baru kemungkinan akan memanggil kembali pemain seperti Baggott.

Baggott adalah tipe bek beratribut Eropa yang tentu dibutuhkan Kluivert. Kedalaman skuad terutama di lini pertahanan dibutuhkan Kluivert. Mengingat bek tengah berkaki kidal seperti Justin Hubner, sedang mengalami cedera gegar otak dan belum tahu kapan bisa sembuh.

Di Blackpool, Baggott sudah sembuh dari cedera. Ia bahkan sudah ada di bench skuad besutan Steve Bruce ketika menghadapi Wycombe di Championship. Jadi, sangat besar kemungkinan “Big Elks” akan kembali berjersey merah putih.

Marc Klok

Pemain berikutnya yang sempat terpinggirkan di era STY adalah Marc Klok. Kapten Persib Bandung yang punya channel podcast itu, baru-baru ini blak-blakan mengumbar konfliknya dengan STY di ESPN Netherlands.

Menurutnya, STY adalah seorang diktator dan berdiri di atas kelompoknya sendiri. “Ia susah diajak diskusi, dan kendala bahasa sering buat para pemain jengkel,” kata Klok. Klok merasa perdebatannya dengan STY soal taktik dan permainan membuat dirinya tak lagi dipanggil ke timnas.

Ketika Kluivert datang, Marc Klok makin optimis bahwa hubungan pemain dan pelatih akan lebih harmonis. Bahkan nih, Klok mengaku sangat antusias dan berharap bisa kembali berseragam merah putih.

Meski sudah menginjak usia 31 tahun, namun performa Klok sebagai jenderal lini tengah Maung Bandung masih terbilang oke. Keberhasilan Pangeran Biru menduduki puncak klasemen sementara Liga 1 musim ini, juga tidak lepas dari peran playmaker yang memiliki stamina luar biasa ini.

Kualitas Eropa Klok memang tak bisa bohong. Klok membuktikan bahwa ia masih bisa diandalkan Kluivert, walau hanya jadi pelapis Haye atau Jenner di lini tengah.

Stefano Lilipaly

Selain Marc Klok, pemain lain yang harus dilirik Kluivert adalah Stefano Lilipaly. Pemain “tua tua keladi” dari Borneo ini bisa jadi pilihan tepat untuk kedalaman di posisi gelandang serang Timnas Indonesia.

Lilipaly tak lagi dipanggil ke timnas pasca September 2023, karena dinilai STY staminanya tak memungkinkan ketika menghadapi lawan yang lebih kuat. Pernyataan itulah yang juga membuat jengkel Fano. Meski jengkel, pemain 35 tahun itu justru memilih untuk diam.

Kini setelah STY pergi, pintu terbuka lebar bagi Fano untuk kembali memberikan sisa tenaganya bagi merah putih. Meski dianggap sudah menua, namun lihat saja di Borneo, Fano masih berpengaruh dengan catatan dua gol dan lima assist musim ini.

Pengalaman Lilipaly yang pernah lama bermain di Belanda bersama Almere City, Utrecht maupun Cambuur itu, bisa dipertimbangkan oleh Kluivert. Fano bisa jadi alternatif pelapis di posisi belakang striker dalam format 4-2-3-1 ala Kluivert.

Eliano Reijnders

Satu pemain yang kemungkinan tak lagi hilang ditelan bumi adalah Eliano Reijnders. Kalian pasti masih ingat kan, ketika adik pemain AC Milan itu tiba-tiba dicoret oleh STY? Padahal waktu itu sang pemain sehat wal afiat dan tak mengalami skorsing.

Nah, di tangan Kluivert, pemain PEC Zwolle ini tampaknya justru akan menjadi aset utama. Entah itu akan berada di posisi gelandang, bek sayap, atau sayap serang. Sejelek-jeleknya adik Tijjani Reijnders ini, di PEC Zwolle performanya mulai menanjak lho.

Saat melawan RKC Waalwijk pada 21 Desember 2024, Reijnders yang berposisi sebagai bek kanan mendapat nilai tertinggi dari Fotmob diantara semua bek Zwolle, yakni 7,6. Bermain selama 83 menit, saat itu Eliano menciptakan umpan akurat sebesar 88%. Tak ada alasan lagi Eliano diparkir. Kluivert harus segera memaksimalkan potensi terbaiknya.

Ezra Walian

Selain Fano dan Klok, pemain jebolan Ajax, Ezra Walian juga patut kembali dipanggil. Striker 27 tahun yang kini lihai di beberapa posisi penyerangan itu, sudah lama tak berseragam merah putih. Terakhir kali Ezra membela Timnas Indonesia adalah di Piala AFF 2020.

Saat itu, bahkan Ezra pernah jadi korban “tangan besi” STY. Di laga melawan Singapura pada leg pertama semifinal, Ezra yang baru masuk di babak kedua, ditarik lagi oleh STY setelah hanya bermain 34 menit karena alasan performa.

Namun ketika STY didepak dan Kluivert datang, Ezra justru memilih untuk diam. Meski ia senang dengan kedatangan Kluivert, namun menurut media officer Persik, Haryanto Kurusetra, Ezra tak mau berkomentar dulu karena takut memperkeruh suasana.

Terlepas dari hal tersebut, Ezra Walian kini merupakan salah satu pemain naturalisasi yang patut dipertimbangkan oleh Kluivert. Jebolan Jong Ajax itu terbilang masih mampu bersaing di lini depan timnas, meski hanya jadi pelapis.

Tipe striker yang punya kecepatan dengan postur ideal 1,85 meter, sudah sangat cocok memenuhi kriteria striker yang dibutuhkan oleh Kluivert. Apalagi ditambah performanya yang masih sangat bagus bersama Persik musim ini. Ezra sementara sudah berhasil mencetak dua gol plus empat assist dari 17 laga di Liga 1.

Saddil Ramdani

Selain beberapa pemain keturunan, pemain lokal yang sempat dipinggirkan STY seperti Saddil Ramdani juga berpeluang kembali berseragam merah putih. Saddil adalah salah satu pemain yang punya konflik dengan STY. Ia sempat kecewa ketika dicoret dari skuad Piala Asia 2023, karena alasan indisipliner dan teknis. Meski sudah legowo menerimanya, namun Saddil sejak itu tak lagi dipanggil membela Timnas Garuda.

Terakhir kali sayap Sabah FC ini memperkuat Timnas Garuda, adalah ketika kalah melawan Libya 2-1 di bulan Januari 2024. Setahun kini sudah berlalu. Kini STY sudah tak lagi menangani timnas. Kesempatan mantan pemain Persela Lamongan itu untuk membela merah putih, terbuka lebar.

Apalagi penampilannya saat ini bersama Sabah FC cukup spektakuler. Pemain berusia 26 tahun ini sudah cetak lima gol dan dua assist dari 15 laga. Saddil kini jadi bintang di Liga Negeri Jiran. Di bawah kendali Kluivert, Saddil sangat ingin berkontribusi lagi bagi Timnas Indonesia.

Sistem permainan Kluivert dan asistennya, Alex Pastoor, dikenal mengandalkan posisi sayap sebagai salah satu senjata. Profil Saddil mungkin akan sangat cocok dengan apa yang sedang dibutuhkan mereka. Dengan kedatangan pemain cepat dan eksplosif seperti Saddil, setidaknya akan semakin menambah opsi pemain sayap di skuad Kluivert.

Sumber Referensi : bolasport, bola.net, bolasport, superball, bolasport, bola.com, fotmob, liputan6

Gabung sekarang juga, Member Kami Batasi!

spot_img

ORIGINAL MERCHANDISE STARTING ELEVEN

Obral!
Obral!

Glory Glory Manchester United

Rp109,000Rp125,000
Obral!
Obral!

Cristiano Ronaldo Siuuuu...

Rp109,000Rp120,000

Artikel Terbaru