Dua Kali Dikecewakan, Lika-Liku Sadio Mane Hijrah ke Arab Saudi

spot_img

Assalamualaikum Sadio Mane. Akhi Senegal yang satu ini akhirnya hijrah ke Liga Arab Saudi dengan bergabung ke Al-Nassr. Duetnya dengan CR7 musim depan sangat dinanti. Namun, apakah itu akan jadi pilihan tepat bagi karir Mane setelah sebelumnya telah banyak mengalami kekecewaan di Eropa?

Kontraknya Di Liverpool

Bagaimanapun Sadio Mane adalah tulang punggung Liverpool selama enam musim lamanya sejak dibeli dari Southampton. Membentuk trio legendaris “Firmansah” bersama Firmino dan Salah, Mane telah menyumbang total 120 gol dari 129 laga. Beberapa trofi juga telah ia menangkan bersama The Reds.

Tapi apa yang terjadi di akhir musim 2022? Permasalahan mulai nampak ketika kontrak Mo Salah dan Sadio Mane akan habis di 2023. Liverpool tentu segera untuk menyiapkan kontrak baru.

Masalahnya, pemilik FSG tak sanggup memperbarui kontrak keduanya. Artinya, hanya salah satu saja dari mereka, Mane atau Salah. Pasalnya kedua bintang tersebut meminta kenaikan gaji yang tak bisa disanggupi semuanya, yakni sebesar 350 ribu pounds per pekan.

Alhasil, pilihan itu jatuh pada Mo Salah. Pilihan itu tentu mengecewakan Mane yang kemudian tak kunjung diberi kepastian oleh klub. Tanda-tanda melepas Mane pun sebenarnya sudah terendus sejak lama.

Pertama, ketika Liverpool sudah membeli Luis Diaz. Pemain yang juga berposisi di sisi serang sebelah kiri, tempat yang biasa ditempati Mane. Ditambah ketika mereka mengincar Darwin Nunez. Striker yang juga bisa bermain di sisi serang sebelah kiri.

Tantangan Baru Di Munchen

Ya, di Liverpool muncul isu seolah ada sebuah skenario yang disiapkan untuk mendepaknya. Kalau menurut pundit Trevor Sinclair seperti dilansir Talksport, Mane dikatakan kecewa dengan sikap Liverpool tersebut.

Mane seperti tak dihargai layaknya bintang lainnya seperti Salah ataupun Van Dijk. Liverpool lebih memilih membeli pemain baru daripada mempertahankan Mane dengan cara menaikan gajinya seperti Salah.

Tapi menurut penuturan Mane kepada Talksport, ia berdalih hanya ingin tantangan baru ketika memilih pindah dari Liverpool. Mane kemudian ditebus Bayern Munchen dengan mahar yang terbilang terjangkau yakni 35 juta euro.

Frustasi Karena Cedera

Awalnya berjalan lancar ketika Mane mampu menyumbangkan lima gol dari enam laga awal Die Roten. Tapi kemudian golnya seret. Ia pun banyak menghadapi berbagai kritikan tentang performanya. Termasuk ketika penampilan buruknya dalam kemenangan 2-0 di fase grup Liga Champions melawan Barcelona. Nagelsmann ketika itu frustrasi dengan Mane dan menggantinya di menit 70, karena tak ada satu tembakan ke gawang pun yang berbahaya dari Mane.

Setelah performanya naik turun, Mane pun dihampiri cedera parah ketika laga melawan Werder Bremen di Bundesliga pada 8 November 2022. Berkat laga yang berkesudahan 6-1 untuk kemenangan Munchen tersebut, Mane harus menepi dan bahkan harus menjalani operasi.

Itulah mengapa ia kemudian frustrasi ketika ajang Piala Dunia semakin dekat. Ia khawatir tak bisa membela negara Senegal. Dan benar saja, waktu pemulihan cedera Mane terlambat, dan Bayern memutuskan untuk merawatnya hingga Piala Dunia usai.

Kesedihan pun dialami seluruh publik Senegal. Sampai-sampai menurut diplomat Senegal, Fatma Samoura, rakyat Senegal ingin gunakan jasa dukun supaya Mane diberi keajaiban sembuh agar bisa tampil di Qatar. Senegal pun akhirnya harus puas tanpa Mane di Piala Dunia dan terhenti di 16 besar oleh Inggris.

Perselisihan Mane Di Munchen

Pasca tiga bulan absen karena cedera, ia pun berusaha meningkatkan performanya. Tapi kemudian masalah baru timbul ketika dirinya mulai jarang diberi menit bermain sebagai starter oleh Nagelsmann.

Nagelsmann pun sempat bertikai dengan Mane. Menurut Bild, peristiwa itu terjadi tepatnya pada laga leg kedua Liga Champions melawan PSG di 16 besar. Ketika itu Mane berselisih dengan mempertanyakan kenapa dirinya hanya jadi cadangan.

Sampai akhirnya ada faksi-faksi yang muncul di internal Pemain Munchen, termasuk Mane untuk mendepak Nagelsmann. Terjadilah Nagelsmann dipecat. Posisinya langsung digantikan oleh Thomas Tuchel.

Awalnya, Mane dianggap Tuchel akan menjadi bagian dari rencananya. Namun apa yang terjadi? Mane kembali membuat ulah. Bukan dengan Tuchel, melainkan dengan rekan satu timnya, Leroy Sane. Bahkan ketika itu sempat viral ketika mereka berdua adu jotos di tempat latihan.

Posisi dan Performanya Di Munchen

Pasca beberapa kejadian yang menimpa Mane tersebut, performanya tak kunjung pulih. Ia kerap dicadangkan oleh Tuchel. Terbukti di sisa 12 laga yang dilakoni Munchen hingga akhir musim, Mane hanya menjadi starter di 5 laga saja. Golnya pun hanya satu. Bahkan di pekan terakhir ketika menentukan juara Bundesliga melawan Koln, Mane tak diturunkan.

Lalu apa sih masalahnya kenapa Mane bisa seperti ini? Ada beberapa alasan selain cedera, perselisihan, dan lain-lain. Ya, masalah penempatan posisi juga menjadi faktor. Kalau menurut Transfermarkt, Mane di Munchen itu ibarat pemain bagus, tapi berada di klub yang tidak tepat.

Awalnya transfer Mane itu ditujukan untuk menambal posisi yang ditinggal Lewandowski. Tapi yang perlu diingat, bagaimanapun Mane bukanlah seorang striker tradisional “nomor 9” selama di Liverpool.

Bagaimanapun, Bayern telah lama hidup dengan ketergantungan striker tradisional “nomor 9”. Dari zaman Miroslav Klose, Mario Gomez, Mario Mandzukic, hingga Lewandowski. Hadirnya Mane tentu tak bisa diharapkan menjadi seperti mereka. Selain itu, posisinya di sisi penyerangan sebelah kiri pun kerap bentrok karena rotasi dengan Sane, Coman, Muller maupun Musiala.

Di sini yang seharusnya bertanggung jawab adalah para direktur Munchen seperti Hasan Salihamidzic dan Oliver Kahn. Apa tujuannya mendatangkan Mane ke Munchen? Apa benar untuk menggantikan peran Lewandowski?

Tuchel pun Kecewa

Oh, apakah mungkin hanya ketidakmampuan Nagelsmann saja dalam memaksimalkan peran Sadio Mane? Nah, apakah mungkin pelatih baru Tuchel bisa memaksimalkan peran Mane di dalam skemanya?

Akan tetapi hasilnya sama saja. Tuchel bahkan lebih sering menggunakan stiker “nomor 9” walaupun itu hanya sekelas Choupo Moting. Kenapa Tuchel tak memilih Mane? Faktanya dalam pembicaraannya di Sport1, Tuchel mengaku kecewa dengan performa dan perkembangan Mane.

Menurut Tuchel, Mane tak sesuai ekspektasi. Persaingan dalam timnya sangat ketat, dan itu tak mudah bagi Mane. Mane pun menurutnya sudah mengerti akan hal itu. Dengan langkah baru Munchen yang terus menawar Harry Kane, Tuchel secara tidak langsung memberi isyarat bahwa tak memberi jaminan masa depan kepada Mane di Munchen.

Hijrah ke Al-Nassr Pilihan Tepat?

Mane pun untuk kedua kalinya dikecewakan. Ia kemudian terang-terangan sudah masuk daftar jual klub. Walaupun itu tampaknya akan rugi bagi Munchen secara harga jual. Ya, harus bagaimana lagi. Win-win solution harus diambil kedua belah pihak.

Terbang ke Liga Arab di usia 31 tahun adalah pilihan baginya. Ia ditebus Al-Nassr dengan gaji melimpah. Mane kini hanya ingin menikmati masa senjanya dengan penuh ketenangan di Arab, daripada kembali dikecewakan di Eropa. Selamat datang di Arab, akhi Mane. Semoga karirmu menyenangkan di sana.

Sumber Referensi : mirror, dailymail, goal, transfermarkt, talksport

Gabung sekarang juga, Member Kami Batasi!

spot_img

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

ORIGINAL MERCHANDISE STARTING ELEVEN

Obral!
Obral!

Glory Glory Manchester United

Rp109,000Rp125,000
Obral!
Obral!

Cristiano Ronaldo Siuuuu...

Rp109,000Rp120,000

Artikel Terbaru