Setiap pertemuan pasti ada perpisahan. Begitulah kini yang terjadi di Manchester City. Setelah meraih treble winner musim lalu, para pemain yang sudah lama mengabdi di Etihad satu per satu memilih untuk hengkang. Tentu hal itu sudah diantisipasi oleh pihak manajemen maupun Pep Guardiola. Tapi di sisi lain, apakah hal itu akan menjadi masalah baru bagi City di musim depan?
🚨 | According to @TelegraphDucker, Riyad Mahrez is to leave #ManCity (as expected), there’s an ‘eagerness’ for #MCFC to keep Bernardo Silva. João Cancelo & Aymeric Laporte m both could go if ‘suitable offers’ come in. The Club is also still hoping to keep Kyle Walker. Cole… pic.twitter.com/48WtoU5FjE
— City Chief (@City_Chief) July 19, 2023
Daftar Isi
Ancang-Ancang Pergi
City memang sudah akrab ditinggal para pilarnya yang telah banyak meninggalkan Legacy seperti David Silva, Vincent Kompany, Fernandinho, maupun Aguero. Pasalnya, arus perubahan sudah tentu dilakukan oleh klub ini.
Mahrez, Gundogan, Bernardo Silva, Laporte, Walker, Cancelo kini adalah beberapa pemain yang kalau menurut pakar transfer dari Givemesport, Dean Jones akan meninggalkan City. Bahkan kabar itu sudah mencuat di paruh musim ketika City diterpa banyak masalah.
💣”El Barça está INTERESADO en jugadores del MANCHESTER CITY”
— El Chiringuito TV (@elchiringuitotv) January 25, 2023
🔥”Gundogan, Walker, Cancelo, Bernardo Silva o Laporte, descontentos con Guardiola, podrían salir”
Exclusiva de @10JoseAlvarez. pic.twitter.com/TZhBjQ9bem
Di paruh musim lalu, sampai-sampai ada juga lho polling yang dilakukan oleh Manchester Evening News, tentang siapa saja dari para pemain tersebut yang layak dipertahankan atau dilepas.
Dan terbukti juga akhirnya kabar tersebut. Gundogan kini sudah pergi ke Barcelona. Lalu kemudian disusul Riyad Mahrez yang memilih hijrah ke Liga Arab Saudi bersama Al-Ahli. Lalu siapa lagi yang menyusul?
Riyad Mahrez has completed medical tests as new Al Ahli player. ✅🟢🩺
— Fabrizio Romano (@FabrizioRomano) July 20, 2023
On his way to Saudi soon — he will play with Édou Mendy, Roberto Firmino and waiting for Allan Saint-Maximin. pic.twitter.com/TQH07aOHxA
Pemain Lama
Kalau melihat para pemain yang memilih untuk hengkang, ternyata termasuk dalam kategori pemain yang sudah cukup lama durasinya mengabdi di Etihad. Misal Gundogan, ia adalah pembelian pertama Pep Guardiola di City pada tahun 2016.
Ilkay Gundogan had told friends and family for years that he was desperate to play for Pep Guardiola.
— City Xtra (@City_Xtra) August 6, 2019
The move to Manchester City was sealed in Amsterdam in March 2016, while Pep was still at Bayern Munich.
[@SamLee] pic.twitter.com/bZ9AHaKU6T
Benjamin Mendy yang terkena kasus dan kini pindah ke Lorient, juga sudah datang ke Etihad sejak tahun 2017. Riyad Mahrez juga termasuk lama, karena ia datang dari Leicester pada tahun 2018.
Lalu pemain yang diperkirakan akan hengkang seperti Bernardo Silva, Kyle Walker, maupun Aymeric Laporte, juga sudah berada di Etihad sejak tahun 2017. Artinya sebagian besar dari mereka sudah berumur enam hingga tujuh tahun di Etihad.
Manchester City 2017/18 Transfer Window:
— City Chief (@City_Chief) July 14, 2017
Bernardo Silva ✅
Ederson Moraes ✅
Kyle Walker ✅
.
.
.
. pic.twitter.com/5U2vJfMpSW
Kalaupun Walker, Laporte, Bernardo Silva menyusul untuk hengkang, praktis kini pemain lama yang berada di City tinggal tersisa John Stones, Kevin De Bruyne dan Ederson. Selebihnya adalah pemain yang baru datang di musim 2019/20 ke atas atau pemain akademi.
Rumus Transfer City
Sam Lee dari The Athletic, pernah mengatakan bahwa rumus transfer Manchester City itu simpel. Di saat pemain mencapai usia senja, biasanya sudah disiapkan untuk dilepas. Kecuali pemain itu benar-benar penting dan menjadi ikon klub. Itupun perpanjangan kontraknya hanya 1 tahun saja.
Tengok saja kasusnya Gundogan yang lebih memilih kontrak dua tahun di Barca, ketimbang City yang hanya menyodorkan 1 tahun kontrak saja. Padahal kita tau sendiri Gundogan sumbangsihnya seperti apa bagi City beberapa musim terakhir ini.
Seperti kebanyakan klub, City biasanya akan rela kepada para pemain pilarnya untuk hengkang asalkan punya tawaran yang bagus untuk klub. Dalam arti, klub mendapatkan nilai jual yang masih signifikan. Seperti contohnya Gabriel Jesus, Sterling, Zinchenko, maupun kini Mahrez.
Manchester City sold Raheem Sterling, Gabriel Jesus & Zinchenko to Chelsea and Arsenal.
— Pulse Sports Nigeria (@PulseSportsNG) July 30, 2022
All three players already making an impact on their respective teams.
Would it comeback to hunt Man City? 👀#Arsenal #LIVMCI #PulseSports pic.twitter.com/NPsthZ3QCt
Lalu bagaimana kalau tidak ada tawaran yang bagus? Biasanya, semua pihak baik pemain, agen, maupun manajemen, akan duduk bareng berkompromi di akhir musim. Sam Lee dari The Athletic juga sempat menulis bahwa hal tersebut pernah dialami Bernardo Silva musim lalu.
Sudah sejak musim lalu pemain timnas Portugal itu berusaha untuk menemukan jalan keluar dari Etihad. Namun apa yang terjadi? Tidak ada tawaran serius yang datang untuk Bernardo. Bernardo pun akhirnya duduk bersama Pep dan manajemen di akhir musim. Hasilnya, berakhir dengan kata sepakat untuk terus memberikan dedikasinya bagi City.
Bernardo Silva announces that he’s not going to Barcelona: “I’m going to stay at Manchester City. I haven’t received any offers”. 🚨🔵 #MCFC
— Fabrizio Romano (@FabrizioRomano) August 31, 2022
“I’m staying in Manchester, here I’m happy and the decision has been made”, says via @FCBRAC1. pic.twitter.com/DIQjW6ZUAg
Cari Pengganti
Mencari pengganti yang sepadan dari pemain pilar yang hengkang, memang tak selamanya mudah. Tapi bagi City, paling tidak mereka sudah membuktikan tiap musimnya. Kini kehilangan Gundogan, Pep juga langsung gerak cepat merekrut Kovacic. Pep juga masih punya Foden yang diprediksi akan dijajal lebih banyak di posisi Gundogan.
Mateo Kovacic’s first day 🔵 pic.twitter.com/8m794cwYel
— Real Talk Manchester City (@RealTalkMCFC) July 19, 2023
Kehilangan Mahrez mereka juga dikabarkan segera akan mencari penggantinya. Meski sebenarnya jika Bernardo tak hengkang, posisi sayap kanan sebenarnya masih aman. Julian Alvarez ataupun Foden bisa dicoba ditempatkan di sayap kanan.
Datangnya Gvardiol di lini belakang juga akan semakin menguatkan kabar yang berhembus jika Walker ataupun Laporte akan segera hengkang. Namun jika melihat komposisi tiga bek dalam skema 3-2-4-1 Pep, sepertinya masih aman. Karena di situ masih ada Akanji, Dias, Ake, Stones, ditambah Gvardiol.
Manchester City have agreed a deal with Leipzig for defender Joško Gvardiol, per @FabrizioRomano
— B/R Football (@brfootball) July 19, 2023
Another Croatian comes in 🇭🇷 pic.twitter.com/jc7kSBzf00
Tambal Sulam
Lantas apakah beberapa pemain lamanya yang akan hengkang itu adalah bagian dari penyegaran skuad? Faktanya kalau dilihat, skuad The Citizens ini ternyata tak terlalu muda-muda banget.
Pep dan City nyatanya tak terlalu menghiraukan pemain itu muda atau tidak. Dalam tiap transfernya, murni kemampuan dan kebutuhan yang jadi tolok ukur. Misal, Kovacic maupun Akanji, dua pemain yang didatangkan dengan usia yang sudah tak muda lagi.
Ya, sistem transfer tambal sulam lah yang selama ini dilakukan Guardiola dan City. Oh iya, dari segi harga pun mereka juga terbukti cerdik kalau soal transfer. Lihat saja Kovacic yang didatangkan dengan mahar terjangkau dibanding Declan Rice. Atau juga musim lalu dari pada beli Cucurella mahal, mereka hanya membeli Akanji.
Manchester City have completed the signing of Manuel Akanji from Borussia Dortmund.
— Manchester City fans in The World (@cityfcfans) September 1, 2022
🗣️ “I am delighted to be here, and can’t wait to get started,”
Join us on Telegram: https://t.co/2rDIZdPWIg pic.twitter.com/8t5QnaTTAG
Hati-Hati Masalah Lama
Pertanyaan dari segala permasalahan transfer City ini sebenarnya adalah, apakah akan mudah bagi City untuk langsung tancap gas di musim ini? Masih ingat City di musim 2020/21 ketika kehilangan pilar utamanya di tiap posisi seperti Nicolas Otamendi, David Silva, maupun Leroy Sane?
Pemain barunya seperti Ruben Dias, Ferran Torres, maupun Nathan Ake tak bisa langsung nyetel. Ditambah bomber mereka Aguero dan Jesus silih berganti cedera. Hasilnya jadi inkonsisten di awal musim. Di bantai Leicester di Etihad 2-5, imbang di kandang Leeds, dan West Ham, maupun kalah dari Spurs 2-0.
Manchester City have won 20 games in a row, but they lost 5-2 to Leicester this season.
— Jack (@JackWhitman_7) March 3, 2021
Manchester City have conceded 17 goals in the Premier League this season, 34% of them being against Leicester.
Pep Guardiola had never conceded 5 in a game, until Leicester City.
Foxes. 🦊 pic.twitter.com/tAQIoavX6G
Musim 2021/22, City juga jadi juara dengan alot. Inkonsistensi mereka di liga bahkan membuat pasukan Pep harus juara di menit-menit terakhir pekan terakhir melawan Aston Villa. Selisih poinnya pun hanya satu dari Liverpool.
EXTENDED HIGHLIGHTS | Man City 3-2 Aston Villa | ILKAY GUNDOGAN: SUPER SUB! Premier League Champions pic.twitter.com/BJdCNwnCKF
— NACKCITY (@NACKSONNKUMWIM1) September 27, 2022
Begitu juga di musim lalu. Meski awal musim baik-baik saja dengan hanya mendatangkan Haaland, Phillips, maupun Akanji, City nyatanya punya masalah di pertengahan musim. Pep dipusingkan dengan ketiadaan bek sayap maupun alternatif di lini serang, karena kehilangan pemain seperti Zinchenko, Jesus, maupun Sterling. Buktinya mereka sempat lama ada di bawah Arsenal.
Kini tentu tak mau lagi dong, Pep dan City punya masalah baru lagi ketika banyak pemainnya yang akan hengkang. Meski ya kita harus akui, Pep dan City selalu ada cara untuk keluar dari sebuah masalah.
Sumber Referensi : givemesport, onefootball, manchester evening news, cityextra, footballtransfer