Dipenuhi Pemain Liga Inggris, Inilah Gebrakan Timnas Jamaika

spot_img

Jamaika bukan hanya tentang musik reggae atau Bob Marley saja. Negeri yang terletak di wilayah Karibia ini ternyata punya sesuatu yang menarik di bidang sepakbola. The Reggae Boys, begitulah julukan timnas Jamaika.

Tak seperti negara-negara kuat sepakbola lainnya, perkembangan sepakbola di negeri Reggae tersebut patut untuk disimak. Termasuk program naturalisasi yang mereka lakukan beberapa tahun terakhir.

Menuju Piala Dunia 2026 yang dihelat di Amerika, The Reggae Boys kini mengais asa demi bisa tampil di sana. Lalu bagaimana caranya? Apakah peluang mereka terbuka lebar?

Jamaika Di Piala Dunia 1998

Tampil di Piala Dunia adalah mimpi besar bagi setiap negara di belahan dunia mana pun. Hal itu tentu juga menjadi harapan bagi seluruh masyarakat yang berpopulasi hanya tiga juta orang tersebut.

Meski bukan sebagai negara sepakbola, Jamaika ini ternyata juga pernah lho tampil di Piala Dunia. Tepatnya di Piala Dunia 1998 Prancis. Lolosnya Jamaika di Piala Dunia 1998 adalah sebuah fenomena. Bagaimana bisa negara kecil yang miskin bisa tampil di Piala Dunia?

Bahkan sampai saat ini, hal itu masih tercatat rapi sebagai sejarah rakyat Jamaika yang tak terlupakan. Robbie Earle, salah satu pilar penting Jamaika ketika itu banyak bercerita soal fenomena langka tersebut.

Semua rakyat Jamaika tumpah ruah di jalanan merayakan kelolosan mereka untuk pertama kalinya tampil di Piala Dunia. Bahkan tepat sehari setelah kelolosan itu, ditetapkan sebagai hari libur nasional. Sektor pariwisata naik drastis dan tingkat kriminalitas seketika menurun. Tak lupa juga para pemain dan pelatih mendapat hadiah satu petak tanah dari pemerintah.

The Reggae Boys berjuang keras sedari babak kualifikasi Piala Dunia 1998 Zona Concacaf. Meski tak diunggulkan, mereka akhirnya mampu lolos ke Prancis bersama Amerika dan Meksiko. Di babak grup, mereka bergabung bersama Kroasia, Argentina, dan Jepang. Meski kalah dari Kroasia dan Argentina, mereka mampu mengejutkan dengan menang atas Jepang.

Proyek Naturalisasi Dari Liga Inggris

Fenomena Jamaika masuk Piala Dunia itu ternyata tak ujug-ujug terjadi. Ada langkah-langkah yang direncanakan sebelumnya oleh federasi sepakbola mereka sejak gagal di kualifikasi Piala Dunia 1994.

Federasi memahami kurangnya talenta asli Jamaika yang pandai bermain bola. Maka langkah yang diambil adalah melalui naturalisasi. Toh mereka punya banyak pemain keturunan yang bermain di Liga Inggris, liga yang jadi kiblat sepakbola dunia.

Nah, langkah tersebut menghasilkan banyak pemain naturalisasi asal Liga Inggris. Seperti duo Wimbledon, Robbie Earle dan Marcus Gayle, duo Portsmouth Fitzroy Simpson dan Paul Hall, maupun duo Derby County, Deon Burton, dan Darryl Powell.

Langkah itulah yang coba diulangi kembali oleh federasi sepakbola Jamaika. Sejak 2021 lalu, di bawah presiden federasi Michael Ricketts, Jamaika kembali sukses menggaet beberapa pemain naturalisasi dari Liga Inggris. Sebut saja Michael Antonio, Bobby Decordova Reid, Ethan Pinnock, maupun Demarai Gray.

Gagal Masuk Piala Dunia 2022

Sayangnya, justru penampilan buruk yang jadi pemandangan ketika The Reggae Boys tampil dengan muka baru para naturalisasinya itu. Di babak kualifikasi Piala Dunia 2022 zona Concacaf, mereka hanya dua kali meraih kemenangan. Presiden federasi pun menjadi sasaran tembak publik Jamaika. Penampilan buruk Jamaika di kualifikasi menjadi cerminan bahwa tak selalu pemain naturalisasi bisa mengangkat tim.

Namun Rickets hanya bergeming. Dirinya tetap percaya bahwa para pemain naturalisasi dari Liga Inggris itu dapat mengubah nasib negaranya seperti apa yang terjadi di Piala Dunia 1998. Maka dari itu, federasi sepakbola Jamaika terus menggalakan proyek naturalisasi itu.

Kabarnya federasi sepak bola Jamaika sampai menawari lebih banyak lagi para pemain keturunan yang bermain di Liga Inggris. Nathan Redmond, Max Aarons, Isaac Hayden, Mason Holgate, sampai Ivan Toney bahkan pernah mendapat tawaran itu. Rencananya, pengumpulan para pemain naturalisasi itu akan diproyeksikan sebagai langkah menuju Piala Dunia 2026.

Semifinal Piala Emas 2023

Tahap menuju Piala Dunia 2026 sudah akan dimulai. Kualifikasi Piala Dunia zona Concacaf dan turnamen Piala Emas 2023, akan jadi agenda pembuktian bagi Rickets dan para pemain naturalisasinya itu. Sebelum kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Concacaf yang baru akan dimulai pada Maret 2024, Jamaika kini sudah membuktikan diri di Piala Emas Concacaf 2023.

Di bawah asuhan Heimir Hallgrimsson, pelatih yang berhasil mengantarkan Islandia lolos pertama kali di Piala Eropa, Reggae Boys terbukti mengawali laga dengan meyakinkan setelah menahan imbang 1-1 Amerika Serikat.

Setelah itu mereka sapu bersih mengalahkan Trinidad Tobago, Saint Kitts and Nevis, dan Guatemala, dengan total 10 gol. Hal itulah yang membuat mereka masuk babak semifinal menantang Meksiko.

Namun sayang, pasukan naturalisasi Reggae Boys tak berkutik menghadapi kematangan timnas Meksiko. Jamaika kalah telak 3-0. Hal ini tentu kembali jadi tamparan besar bagi federasi sepakbola Jamaika.

Evaluasi Menuju Piala Dunia 2026

Oleh sebab itu, Rickets langsung mengevaluasinya. Bukan merubah arah kebijakan naturalisasinya, melainkan mematangkan tim. Ia menyadari bahwa skuat dengan kumpulan para pemain baru dari hasil naturalisasi ini, perlu proses adaptasi yang lama. Mereka harus lebih diasah lagi sebagai satu kesatuan tim yang solid.

Peran pelatih dengan beberapa strateginya menjadi penting disini. Heimir Hallgrímsson dituntut untuk lebih mematangkan pola taktiknya jelang kualifikasi Piala Dunia nanti. Format 4-4-2 yang sering dipakai butuh beberapa inovasi.

Pemain seperti Demarai Gray, Leon Bailey, Bobby Decordova Reid dan Michael Antonio harus lebih dimaksimalkan lagi sebagai juru gedor yang bisa mendulang banyak gol. Kedalaman skuad juga penting diperhatikan. Termasuk harapan menunggu beberapa pemain naturalisasi berikutnya dari Liga Inggris yang mau gabung.

Selain itu, peran para pemain muda di skuad inti juga perlu pematangan. Misal mantan pemain muda MU, Di’shon Bernard dan mantan pemain muda Manchester City, Joel Latibeaudiere. Dari beberapa langkah evaluasi tersebut seharusnya bisa menjadi langkah yang tepat sebagai pondasi menuju Piala Dunia 2026.

Peluang Ke Piala Dunia 2026

Kalau pondasi sudah kuat, lalu bagaimana kansnya lolos dari babak kualifikasi Piala Dunia nanti? Peluangnya sangat besar bagi Jamaika. Pasalnya, sehubungan Piala Dunia 2026 nanti akan dihelat di Amerika Serikat, Kanada, dan Meksiko, tiga negara tersebut sudah dipastikan lolos tanpa bertanding di babak kualifikasi.

Artinya, Jamaika bisa saja terhindar dari lawan-lawan berat di babak kualifikasi. Concacaf sendiri mendapat jatah enam slot di Piala Dunia 2026. Ini berkaitan dengan perubahan format Piala Dunia 2026 yang akan diikuti 48 tim. Nah, tiga slot dari zona Concacaf sudah diambil tiga negara tuan rumah. Tersisa tiga slot lagi.

Jamaika masih harus bersaing dengan tim-tim lain,seperti Panama, Honduras, bahkan Kosta Rika. Jika parameternya adalah penampilan mereka di Piala Emas 2023, seharusnya Jamaika bisa mengatasi tim-tim Concacaf sisanya. Jadi, peluang besar tersebut seharusnya tidak disia-siakan oleh Reggae Boys. Piala Dunia 2026 bisa jadi harga mati bagi Jamaika untuk sekali lagi mengulang kisah manis mereka 25 tahun silam.

Sumber Referensi : goal, theathletic, nytimes, planetfootball, forbes, en.as

Gabung sekarang juga, Member Kami Batasi!

spot_img

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

ORIGINAL MERCHANDISE STARTING ELEVEN

Obral!
Obral!

Glory Glory Manchester United

Rp109,000Rp125,000
Obral!
Obral!

Cristiano Ronaldo Siuuuu...

Rp109,000Rp120,000

Artikel Terbaru