Dibalik Kerusuhan Part Kesekian Antara Suporter Persija dan Persib

spot_img

Jika ditanya apa ciri khas sepakbola Indonesia? Maka kalian bisa menjawabnya dengan banyak hal. Perjalanan away yang jauh karena Indonesia merupakan negara kepulauan. Atau mungkin tentang permainan kick and rush? Yup, kultur tersebut memang melekat banget dengan Indonesia. 

Sebab, tidak cuma diterapkan di lapangan, kick and rush dalam makna lain juga diterapkan di luar lapangan. Apalagi, jika laga itu bertajuk derby paling panas di Indonesia. Lagi-lagi, laga yang melibatkan dua klub bersejarah di Indonesia, Persija Jakarta dan Persib Bandung berakhir ricuh. 

Padahal sudah ada aturan yang melarang suporter lawan untuk bertandang. Maka dari itu, banyak yang bertanya, lho kok bisa? Berikut adalah kronologi sekaligus hal-hal yang terjadi di balik kerusuhan di Stadion Patriot Chandrabhaga. 

Pemicu Bentrok

Aksi bentrok antar suporter ini sudah ditangani oleh pihak berwajib. Kasat Reskrim Polresta Bekasi, Binsar Hatorangan Sianturi pun menceritakan tentang duduk perkara yang terjadi di Patriot Chandrabhaga. Menurutnya, kericuhan terjadi, baik di dalam maupun luar stadion, setelah pertandingan berakhir. Insiden ini dipicu oleh ketegangan antar suporter yang saling meragukan identitas masing-masing.

Perlu diketahui, Persija Jakarta bertindak sebagai tim tuan rumah dalam laga ini. Dan seharusnya, suporter tim lawan dilarang bertandang ke Stadion Patriot sesuai regulasi yang berlaku. Nah, dalam jalannya pertandingan, beberapa fans Macan Kemayoran mencurigai ada suporter Persib yang menyusup di antara kerumunan The Jak.

Karena curiga, beberapa orang pun mulai mengintrogasi orang-orang tersebut. Saat ditanya, pihak yang dicurigai gagal menunjukan atribut, tanda pengenal, dan bukti-bukti lain. Mereka tidak bisa membuktikan bahwa mereka bukan suporter lawan, dalam hal ini yaitu fans Persib Bandung. Sehingga, aksi kekerasan pun terjadi di situ.

Lucunya, ada juga yang salah sasaran. Mereka yang diinterogasi sebetulnya memang fans Persija, tapi dasarnya apes aja nggak bisa menunjukan bukti akurat bahwa mereka seorang The Jak. 

Selain itu, kerusuhan lain juga terjadi di gate 17, tribun selatan. Yang ini kasusnya beda lagi. Menurut beberapa sumber yang ada, di gate itu, ada segerombolan penonton tanpa tiket yang berusaha masuk stadion. Aksi ini menciptakan sebuah ketegangan dan saling dorong antara penonton dan aparat kepolisian. Kejadian serupa juga terjadi di tribun barat, yang mengakibatkan beberapa suporter mengalami luka-luka dan harus dievakuasi menggunakan ambulans.

37 Orang Ditangkap

Para penonton yang mengalami luka-luka pun jumlahnya lumayan. Menurut Detik, ada sekitar 12 orang yang dilarikan ke rumah sakit. Dari identifikasi tanda pengenal, korban luka-luka terbagi dalam beberapa kategori. Ada yang fans tuan rumah dan ada yang dari fans tim tamu. Syukur lah, mereka yang terluka sudah mendapatkan perawatan dari pihak rumah sakit.

Sementara itu, pihak kepolisian juga sudah mengamankan sebanyak 37 orang yang dianggap sebagai provokator dalam kerusuhan ini. 22 diantaranya diduga merupakan suporter Persib yang nekat bertandang ke Stadion Patriot. Sedangkan 15 orang lainnya adalah fans Persija salah sasaran. Mereka dikira fans Persib.

Orang-orang yang diamankan pun diduga jadi dalang di balik pengrusakan fasilitas stadion. Dari hasil pengecekan pihak UPTD Stadion Patriot Kota Bekasi, fasilitas yang rusak seperti pagar pembatas tribun di gate 7, 9, 10, 11 dan juga di bagian selatan. Beberapa kursi penonton juga banyak yang rusak dan hilang.

Bapak-bapak Tak Bersalah

Kerusuhan yang terjadi pun merambah ke luar stadion. Dilansir Tribunnews, bapak-bapak random yang kebetulan mengenakan jersey Persib Bandung jadi korbannya. Dirinya dikejar oleh sekumpulan oknum suporter Persija di Stasiun Jatinegara. Bapak yang diketahui merupakan warga Bogor itu sampai menyeberangi dua rel sekaligus demi menghindari amukan massa. Untungnya ada petugas stasiun yang mau turun tangan untuk meredam kerusuhan. Korban kemudian dibawa petugas untuk diamankan 

dan dibawa ke ruang Poskes untuk diberi pertolongan pertama. Yang makin bikin tak tega melihatnya, ada satu video yang viral lagi setelahnya. Video itu menunjukan kondisi terkini dari bapak-bapak itu.

Ternyata, korban merupakan penyandang disabilitas tuna wicara. Public Relations Manager KAI Commuter Indonesia (KCI), Leza Arlan membenarkan peristiwa penganiayaan oleh suporter di Stasiun Jatinegara. Korban diketahui mengalami luka di bagian pelipis sebelah kiri. Sedangkan para suporter yang melakukan penganiayaan masih belum diketahui identitasnya.

Aksi Pemerasan

Bukan cuma video di Jatinegara saja yang heboh di media sosial. Video yang menampilkan aksi dugaan pemerasan kepada pasangan muda mudi dalam laga Persija vs Persib pun ikut viral. Dalam video yang diunggah oleh akun bernama John Sitorus itu terlihat seorang pria berkaos hitam menaruh tangannya di leher pria lainnya.

“Infonya pasangan ini sedang DIANCAM oleh cowok berbaju hitam dengan kaki bertato saat nonton Persija vs Persib di Bekasi Dalam posisi DICEKIK, ceweknya korban kemudian mentransfer uang ke rekening pelaku segera menunjukkan bukti transfer agar keduanya aman,” cuit John Sitorus.

Aksi ini menyita perhatian publik. Di Twitter atau X banyak yang menawarkan bantuan hukum atau bantuan untuk menemukan sang pelaku. Pihak kepolisian Bekasi pun berharap korban yang merasa dirugikan dengan aksi tersebut bisa segera menyampaikan laporannya ke pihak yang berwajib.

Respons APPI

Selain warganet, beberapa pihak pun mengungkapkan tanggapannya. Salah satunya adalah Asosiasi Pesepakbola Profesional Indonesia (APPI) yang memberikan respons terkait kerusuhan suporter kemarin. Asosiasi yang berisikan legenda-legenda sepakbola Indonesia itu, sangat menyayangkan apa yang terjadi di Stadion Patriot Candrabhaga.

Dalam unggahan di instagramnya, APPI merasa bahwa laga antara dua klub bersejarah itu seharusnya bisa jadi laga terbaik Liga 1 Indonesia musim ini. Penuh tensi, aksi, adu taktik, skill, dan drama yang seru. Sayangnya, keindahan itu harus ternoda oleh sederet insiden pasca pertandingan yang seharusnya bisa dihindari. 

Menariknya, beberapa fans Persib termasuk eks member JKT48, Hasyakyla Utami justru mengkritik keras postingan tersebut. Menurut mereka, teguran APPI terkesan sangat lembut. Bahkan, ada yang menyebut bahwa APPI ini pilih kasih. Giliran yang salah fans Bandung, APPI sangat keras mengkritisi. Opini ini muncul karena ketua APPI periode 2022-2025 adalah kiper Persija, Andritany Ardhiyasa.

Potensi Sanksi

PT Liga Indonesia Baru (PT. LIB) pun tak mau ketinggalan dalam menyikapi peristiwa ini. LIB meminta Komisi Disiplin PSSI untuk mengambil tindakan yang lebih tegas terkait insiden kericuhan suporter agar tidak menjadi kebiasaan bagi pendukung klub lain. Soal sanksi, Komdis sedang menggodok kasus ini. 

Dilansir Poskota, baik Persija maupun Persib sama-sama berpotensi kena sanksi. Berkaca dari kasus serupa, Persija kemungkinan akan mendapat sanksi denda yang nilainya bisa mencapai puluhan hingga ratusan juta. Begitu pun dengan Persib yang berpotensi dijatuhi sanksi denda karena dianggap gagal mencegah suporternya datang ke Patriot.

Ketidakbecusan PSSI

Apa yang dikeluhkan PT LIB memang ada benarnya juga. PSSI memang kurang tegas dengan peraturan yang mereka terapkan sendiri. Melarang fans untuk hadir di laga tandang, tapi tak pernah becus untuk menciptakan sistem yang baik. Fokus mereka hanya sanksi dan denda, bukan pencegahan yang konkret.

Paguyuban Suporter Timnas Indonesia, atau PSTI justru lebih keras lagi dalam mengkritik peraturan ini. Menurut mereka, larangan kehadiran suporter tim tamu tersebut dianggap ketidakmampuan PSSI untuk mengedukasi perbaikan suporter sepakbola di Indonesia. Dari peraturan ini, PSTI melihat PSSI ini seolah-olah menyalahkan suporter. 

Di benak PSSI, mereka masih beranggapan kalau semua fans sepakbola Indonesia pasti akan berperilaku brutal. Pada dasarnya, tidak semuanya begitu. Karena itu, PSTI berharap PSSI bisa dan mau melakukan edukasi kepada seluruh suporter di Indonesia. Sehingga, nantinya tidak mengambil keputusan sepihak dan fans masih bisa memenuhi haknya untuk mendukung tim kesayangan di kandang lawan.

Sumber: Kompas, CNN Indonesia, Poskota, Bolasport

Gabung sekarang juga, Member Kami Batasi!

spot_img

ORIGINAL MERCHANDISE STARTING ELEVEN

Obral!
Obral!

Glory Glory Manchester United

Rp109,000Rp125,000
Obral!
Obral!

Cristiano Ronaldo Siuuuu...

Rp109,000Rp120,000

Artikel Terbaru