Sebagai sebuah klub tersukses di Eropa, seharusnya Real Madrid punya koneksi yang luas dengan para agen pemain. Koneksi itu nantinya akan berguna bagi Madrid untuk mendapatkan pemain-pemain yang diinginkan. Karena melalui agen Madrid bisa berkomunikasi dengan pemain incarannya.
Tapi, Madrid justru mem-blacklist Jorge Mendes dari daftar orang yang akan diajak negosiasi apabila mencari pemain baru. Hal tersebut cukup mengejutkan, mengingat sebelumnya Madrid dan Mendes memiliki hubungan spesial. Lantas, mengapa sekarang Madrid begitu anti dengan Mendes?
Daftar Isi
Sosok Jorge Mendes
Sebelum membahas inti permasalahan, kita akan sedikit menilik latar belakang Jorge Mendes. Jika di sepakbola kita mengenal Cristiano Ronaldo dan Lionel Messi, di dunia agen pemain, Jorge Mendes sama besarnya dengan mereka. Mendes adalah GOAT-nya para agen.
Mendes bahkan dijuluki sebagai super agent karena menangani banyak pemain bintang dan mampu meraup banyak untung dari bisnis negosiasi transfer pemain. Ketika jendela transfer Eropa dibuka, tak ada yang lebih sibuk dibanding pria yang bernama lengkap Jorge Paulo Agostinho Mendes itu.
Pada periode tersebut, telepon genggamnya terus berdering siang dan malam. Bersama agensi-nya, Gestifute, ia menangani lebih dari 100 kontrak pesepakbola yang tersebar di berbagai belahan dunia. Tapi untuk mencapai titik ini, Mendes telah melewati karir yang panjang nan berliku.
Layaknya bocah Portugal pada umumnya, Mendes sebetulnya bercita-cita jadi pesepakbola profesional. Tapi karirnya tak berjalan dengan baik. Mendes baru mendapat kesempatan menjadi agen pada tahun 1996. Di sebuah kelab malam, dirinya bertemu dengan Nuno Espirito Santo yang kala itu masih bermain untuk Vitoria Guimaraes.
Saat itu, Nuno tidak memiliki agen dan kontraknya akan segera habis. Mendes pun menyarankan Nuno untuk bergabung dengan klub Spanyol, Deportivo La Coruna yang memang sedang mencari kiper baru.
Nuno akhirnya menerima tawaran tersebut. Pemain yang kini berkarir sebagai pelatih itu pun kemudian hijrah ke Deportivo dengan status free transfer. Ini adalah transaksi pertama Jorge Mendes sebagai agen. Setelah transaksi itu, lahirlah perusahaan Mendes yang bernama Gestifute.
Hubungan Baik dengan Real Madrid
Dengan kelihaian Jorge Mendes dalam basa-basi dan bernegosiasi dengan klub-klub baik di Portugal maupun luar Portugal, Gestifute mampu berkembang pesat. Reputasi Jorge Mendes sebagai agen pemain semakin meningkat dari tahun ke tahun. Beberapa pemain bintang pun mulai memintanya untuk mengurus soal negosiasi dan rincian kontrak.
Tak cuma itu, layaknya klub sepakbola Mendes juga melakukan scouting dari turnamen ke turnamen lain. Dari situ, dirinya menemukan pemain-pemain yang dirasa memiliki nilai jual tinggi di kemudian hari. Tak heran, dari situ, Mendes mendapatkan klien muda potensial seperti Cristiano Ronaldo, Tiago Mendes, Deco, Simao Sabrosa dan masih banyak lagi.
Lantas, bagaimana Mendes akhirnya memiliki hubungan baik dengan klub sebesar Real Madrid? Transaksi pertama antara kedua belah pihak terjadi pada tahun 2007 saat Los Merengues meminati salah satu klien Mendes, yakni Pepe. Transaksi ini tercipta di era Real Madrid masih dipimpin oleh Ramon Calderon.
Kala itu, Pepe langsung nyetel bersama Madrid. Dirinya menampilkan performa apik saat mengawal lini belakang El Real. Laga El Clasico musim 2007/08 turut membuat Pepe menjadi salah satu ikon Real Madrid saat itu. Dengan first impression yang bagus, Mendes jadi orang pertama yang ditelpon petinggi Madrid apabila sedang mencari pemain bintang.
Madrid Sukses Besar
Sejak kedatangan Pepe, makin banyak pemain yang berada di bawah naungan Jorge Mendes yang bergabung ke Real Madrid. Dari mulai Ezequiel Garay, Fábio Coentrão, Ricardo Carvalho, Angel Di Maria, James Rodriguez, dan masih banyak lagi. Belum termasuk pemain-pemain yang nyaris bergabung dengan Madrid.
Bahkan, kedatangan Jose Mourinho pada tahun 2010 adalah berkat kerja keras Jorge Mendes. Meski masih terikat kontrak dan baru meraih treble bersama Inter Milan, Mendes berhasil membujuk klub Serie A itu untuk melepaskan sang pelatih. Tentunya dengan kompensasi yang sesuai.
Namun, dari sekian banyak pemain Jorge Mendes yang bergabung dengan Los Blancos, Cristiano Ronaldo jadi yang paling diingat oleh publik sepakbola. Kala itu, dengan 94 juta euro, Los Merengues menjadikan Ronaldo sebagai pemain termahal di dunia saat itu.
Hubungan baik antara Jorge Mendes dan Real Madrid terus berjalan meski jabatan presiden klub sudah diambil alih Florentino Perez. Bermodalkan pemain-pemain yang didapatkan dari Mendes, Perez membangun Galacticos jilid dua. Generasi itu menghasilkan belasan trofi. Bahkan pemain-pemain Mendes jadi bagian penting El Real saat meraih La Decima pada tahun 2014.
Gara-gara David De Gea
Nah, hubungan Jorge Mendes dan Real Madrid mulai ruwet pada tahun 2015. Kegagalan Madrid mendatangkan David De Gea dari Manchester United disinyalir jadi penyebab utamanya. Sang super agen itu mulai berselisih paham dengan Florentino Perez. Keduanya sama-sama menyalahkan satu sama lain.
De Gea jadi salah satu pemain yang paling diinginkan Madrid kala itu. Dan agen dari sang penjaga gawang adalah Jorge Mendes. Maka dari itu, Madrid percaya bahwa transfer ini seharusnya tidak akan berjalan sulit. Terlebih Manchester United sudah sepakat untuk melepas sang pemain.
Melansir World Soccer Talk, situasi itu justru membuat Madrid seenaknya. Mereka merasa semuanya akan beres jika ditangani Mendes. Sementara sang agen melihat Madrid sebagai klub yang sombong karena enggan turun tangan dalam transfer ini. Menurut laporan, tak ada satu pun wakil Madrid yang terbang ke Manchester untuk bernegosiasi dengan MU.
Meskipun pada akhirnya kesepakatan telah disetujui, Real Madrid tetap gagal mendapatkan De Gea karena keterlambatan memproses beberapa dokumen penting. Kabarnya, dokumen-dokumen tersebut hanya terlambat sepersekian detik setelah bursa transfer ditutup. Transfer pun gagal di detik-detik terakhir.
Real Madrid malah menyalahkan Mendes atas kasus ini. Namun, sebagai pihak yang terlibat lebih dalam di saga transfer ini, Jorge Mendes berbalik menyalahkan Florentino Perez dan Real Madrid. Mendes merasa Madrid tak serius dalam mengadakan negosiasi. Alhasil, Jorge Mendes mulai hilang respect pada klub Spanyol itu.
2020 Mulai Dingin
Jorge Mendes pun mulai meminta pemain-pemainnya untuk hengkang dari Santiago Bernabeu. Berawal dari Fabio Coentrao yang langsung menyepakati peminjaman ke AS Monaco tahun 2015. Lalu Pepe langsung pindah ke Besiktas pada tahun 2017. Bahkan, Cristiano Ronaldo pun berhasil dibujuk untuk meninggalkan El Real pada tahun 2018.
Yang terakhir, James Rodriguez akhirnya hengkang ke Everton tahun 2020 setelah sempat menjalani masa peminjaman ke Bayern Munchen. Dalam catatan Marca, sejak tahun 2007, tahun 2020 jadi kali pertama skuad Madrid tidak diperkuat satu pun pemain yang merupakan klien Jorge Mendes.
2024 Kembali Memanas
Setelah empat tahun sudah tidak berhubungan lagi, Jorge Mendes dan Real Madrid kembali bersinggungan pada tahun 2024. Ada dua momen yang membuat Madrid kembali berhubungan dengan musuh bebuyutannya itu. Yang pertama, saat Andriy Lunin memutuskan untuk menunjuk Gestifute sebagai agennya pada April lalu.
Keputusan Lunin untuk berganti agen tampaknya akan mempengaruhi nasibnya di Madrid. Negosiasi perpanjangan kontraknya diperkirakan akan batal karena Jorge Mendes pasti akan merekomendasikan Lunin untuk segera hengkang. Yang kedua, saat Madrid mengincar Leny Yoro yang merupakan klien Jorge Mendes di musim panas kali ini.
Para petinggi klub paham betul bahwa Yoro hanya ingin bermain untuk Madrid. Maka dari itu, Madrid bertahan pada tawaran 25 juta euro. Namun, dengan beraninya Mendes justru membujuk Yoro untuk menerima pinangan Manchester United. Itu membuat Florentino Perez naik pitam. Kini, Madrid sedang dalam upaya menyudahi segala bentuk kerjasama dengan Mendes.
Sumber: World Soccer Talk, Marca, Goal, Managing Madrid, Sport Detik