Pemain sepakbola dituntut untuk selalu tampil prima dalam setiap pertandingan. Mereka harus menjaga kondisi serta tampil konsisten demi mempertahankan tempat di tim utama sekaligus harga diri. Ya, seringkali pemain sepakbola mendapat hinaan meski hanya melakukan beberapa kesalahan saja.
Seperti yang sudah disinggung di awal, setiap pemain memang dituntut untuk selalu tampil memuaskan. Bila tidak, mereka akan memiliki celah untuk dihina, atau bahkan meratapi nasib dimana karirnya sudah tidak lagi sama setelah melakukan kesalahan.
Seperti pada bahasan kali ini, starting eleven akan merangkum deretan pemain yang mengalami penurunan performa setelah dibully habis-habisan meski melakukan kesalahan dalam satu pertandingan saja.
Daftar Isi
Robert Green
Gelaran Piala Dunia 2010 menjadi pengalaman yang mungkin tidak ingin diingat oleh Robert Green. Pasalnya, di ajang tersebut, Green yang tampil membela Inggris di laga melawan Amerika Serikat telah melakukan blunder yang terbilang fatal.
Insiden itu terjadi pada pertandingan pertama grup C yang juga diisi oleh Aljazair dan Slovenia. Bermain di Royal Bafokeng Stadium di Rustenburg, Inggris langsung melakukan serangan sejak awal. Hasilnya, gelandang mereka, Steven Gerrard berhasil membuka keunggulan pada menit ke 4.
Sayangnya, keunggulan tim tiga singa tidak bertahan lama. Mereka harus rela gawangnya dibobol oleh aksi Clint Dempsey pada menit ke 40. Dempsey melakukan tendangan spekulatif dengan kaki kirinya dari jarak sekitar 25 yard. Dalam prosesnya, kiper Inggris, Robert Green sejatinya sudah berada di posisi yang tepat. Namun, dia justru gagal menangkap bola dengan sempurna. Bola hasil tendangan Dempsey tergelincir melewati tangan kanannya hingga melewati garis gawang.
Media Inggris lalu langsung menyebut kesalahan Robert Green dengan julukan “Tangan yang mengepal”. Sejak saat itu pula, kesalahannya tidak pernah dilupakan oleh dunia, utamanya bagi penggemar Inggris.
Di juga kehilangan tempat untuk kemudian digantikan oleh David James. Sementara itu, sisa karinya juga cenderung biasa-biasa saja. Green tercatat sudah tidak membela Inggris sejak tahun 2012. Di tahun yang sama, dia juga pergi dari West Ham setelah enam tahun lamanya. Di tahun 2019 lalu, dia putuskan pensiun dari dunia sepakbola.
Robert Green closing his eyes, coming for the ball, and reminding us all of England vs. USA. pic.twitter.com/SDdatyNmEO
— Squawka Football (@Squawka) March 7, 2015
Jerome Boateng
Jerome Boateng, sampai saat ini memang masih menjadi pemain yang wajib diwaspadai. Bahkan setelah melakukan kesalahan tak terlupakan dalam sebuah pertandingan pada tahun 2015 lalu, dia tetap menjadi andalan FC Bayern dan sukses merengkuh berbagai trofi.
Namun sekali lagi, Boateng pernah melakukan kesalahan fatal sekaligus konyol, yang mana itu membuat dirinya dibully oleh seluruh penggemar sepakbola, sampai saat ini!
Di tahun 2015, Messi memang masih mengalami performa luar biasa. Dia tampil moncer di La Liga sekaligus Liga Champions Eropa. Salah satu aksi gemilang Messi di ajang Liga Champions Eropa tentu saat berhadapan dengan FC Bayern. Barca bertemu Munchen di leg kedua yang digelar di Camp Nou. Ketika itu, Los Cules sukses menghajar Bayern dengan skor 3-0.
Pada proses gol kedua yang dicetak pada menit ke 80, Messi berhasil mempermalukan Jerome Boateng dengan liukan mematikan. Boateng tampak tak berkutik sama sekali ketika berhadapan dengan Messi hingga membuat dirinya harus rela dibuat lelucon oleh seluruh penggemar sepakbola.
Seperti yang sudah dijelaskan, Boateng sampai saat ini masih terus menerima candaan dari suporter lewat sosial media. Dia pun meminta mereka untuk berhenti. Namun sepertinya hal tersebut tidak akan pernah terjadi.
EXCLUSIVE: Jerome Boateng tells ESPN FC about his fall vs. Messi. “I was laughing at myself.” http://t.co/urLYYXMPpj pic.twitter.com/3eeEQpooGo
— ESPN FC (@ESPNFC) June 24, 2015
Asamoah Gyan
Asamoah Gyan menjadi salah satu pemain yang akan selalu diingat oleh seluruh penggemar sepakbola di Afrika. Di ajang Piala Dunia 2010, Gyan nyaris membawa timnya lolos ke fase semifinal ajang terbesar di seluruh dunia. Namun, hal itu tidak pernah terjadi setelah dirinya melakukan kesalahan yang mungkin belum dimaafkan sampai sekarang.
Di ajang tersebut, Gyan yang membela Ghana harus berhadapan dengan Uruguay di babak perempat final. Kedua tim yang sama-sama tampil ngotot harus melanjutkan pertandingan ke babak tambahan setelah skor berakhir imbang 1-1 di waktu normal. Sejatinya, Ghana bisa dengan mudah melaju ke babak selanjutnya setelah mereka mendapat hadiah tendangan penalti, menyusul handball yang dilakukan Luis Suarez di kotak penalti Uruguay.
Ketika itu, Gyan ditunjuk sebagai algojo penalti. Namun, dia malah gagal melakukan tugasnya dengan baik. Setelah pertandingan dilanjut ke babak adu penalti, Uruguay mampu menang dengan skor 4-2.
Akibat kesalahan itu, seluruh penggemar Ghana menyebut bila Asamoah Gyan adalah penyebab dari kegagalan ini. Bahkan, sepakbola Afrika juga ikut kecewa, meski tidak sedikit pula dari mereka yang mengecam aksi Luis Suarez.
Usai kesalahan di turnamen tersebut, Gyan sempat tampil di kompetisi EPL bersama Sunderland. Namun, setelah itu karirnya menjadi tidak jelas. Mulai dari UAE, China, sampai India pernah dijelajahi olehnya, tanpa diiringi dengan kabar kesuksesannya.
Asamoah Gyan’s Penalty miss that was supposed to secure Ghana a place in the Semis final’s of the 2010 world cup, and it would have made them the first African country to reach the semis final’s of the World Cup.
.(Ghana vs Uruguay).Bet9ja ID:9738465 pic.twitter.com/EG6QuvytPd
— Avatar (@Lastironbender_) July 22, 2020
Jonathan Woodgate
Jonathan Woodgate pernah disebut sebagai pemain muda paling menjanjikan setelah tampil brilian bersama Leeds United. Dia bermain apik bersama Leeds dari 1998 sampai dengan 2003. Setelah itu karirnya sempat tersendat bersama Newcastle United.
Namun keajaiban datang setelah pada tahun 2004, dia diminati oleh Real Madrid yang menjadi tim bertabur bintang. Padahal, ketika itu kondisi Woodgate tidak memungkinkan. Dia masih dihantam cedera dan masih harus beristirahat dalam waktu yang lama.
Benar saja, setelah mendarat di Bernabeu, Woodgate tidak bisa langsung melakoni debutnya karena masih terkena cedera. Beberapa bulan kemudian, dia muncul dengan performa prima usai sembuh. Nahas, itu malah menjadi momen yang tidak akan pernah dilupakan oleh siapapun. Di laga melawan Bilbao yang menjadi debutnya, Woodgate malah bermain sangat kacau.
Dia melakukan kesalahan berupa mencetak gol bunuh diri dan mendapat kartu merah. Sejak saat itu, dia tidak akrab lagi dengan tim utama. Karirnya anjlok dan harus membuatnya pulang ke Inggris.
Kesalahan yang dilakukan Woodgate sampai saat ini tidak akan pernah dilupakan dunia. Dia yang disebut sebagai pemain menjanjikan asal Inggris malah melakukan hal paling memalukan ketika tampil bersama raksasa Spanyol.
Throwback to Jonathan Woodgate’s Real Madrid debut:
😳 24′ – Own Goal
🚫 44′ – Booked
👋 66′ – Sent Off— Football Tweet (@Football__Tweet) September 24, 2017
Loris Karius
Semua tentu masih ingat dengan kesalahan yang dibuat Oleh Loris Karius. Ya, kiper asal Jerman itu membuat dua kesalahan sekaligus di laga yang sama sekali tidak bisa diremehkan, yaitu final Liga Champions Eropa!
Pada laga tersebut, Karius tampil di bawah mistar Liverpool untuk menghadapi Real Madrid. Dia dipercaya oleh Klopp menyusul penampilannya yang menjanjikan. Akan tetapi itu malah menjadi laga terakhirnya sebagai kiper andalan the Kop.
Liverpool kalah dengan skor 1-3, dimana dia patut disalahkan atas gol yang dicetak Karim Benzema. Di momen tersebut, Karius yang telah mengamankan bola terlihat terburu-buru mengirim umpan ke bek Liverpool. Namun aksinya mampu digagalkan oleh Benzema dan berujung gol bagi Real Madrid. Sementara kesalahan kedua, dia gagal mengamankan tendangan jarak jauh Gareth Bale, yang seharusnya dapat ditangkap.
Dari dua gol tersebut, Real Madrid semakin menasbihkan diri sebagai yang terbaik, sementara Liverpool gagal merengkuh trofi pertama sejak tahun 2005 silam.
Karius, seusai pertandingan terlihat meneteskan air mata. Dia berkali-kali mencoba mengusap air mata hasil dari kesalahan fatal yang dibuat. Meski sudah meminta maaf, kesalahan tersebut membuatnya tak lagi dipercaya untuk tampil di tim utama.
Dia bahkan dilepas ke Besiktas dan kini tercatat sebagai pemain Union Berlin dengan status pinjaman.
The memory of the Champions League final meant Liverpool were forced into finding Loris Karius’ replacement, says Graeme Souness.
Read: https://t.co/BfLpnf6b3k pic.twitter.com/gdXHfHTU7c
— Sky Sports Premier League (@SkySportsPL) July 18, 2018