Bahas preview final Champions League udah. Final Europa League juga udah. Hmm…kayaknya masih ada yang kurang deh…. apa ya? Oh iya, mimin hampir kelupaan kalau ada final Conference League juga. Hehehe… maafin ya, fansnya Chelsea sama Real Betis. Oke deh, final Conference League musim ini mimin akui jadi pertandingan liga melon yang sayang kalo sampai kelewatan nonton.
Chelsea dan Real Betis sedari awal memang sudah ramai diprediksi bakal sampai ke Wroclaw, Polandia untuk menyajikan pertandingan final kasta ketiga Eropa yang ideal. Dan sekarang ramalan itu telah terbukti. The Blues dan Los Verdiblancos akan baku pukul demi gengsi dan angkat piala di akhir kejuaraan. Keduanya pun datang ke partai puncak dengan memikul target yang sudah jelas berbeda.
Ada yang mengusung mimpi besar menjadi pengukir sejarah baru dalam sepak bola Eropa. Sementara di sisi seberangnya, ada nama luhur liga domestik yang dibopong demi menyelamatkan muka musim ini. Lantas, seberapa menariknya laga ini untuk ditonton dan ada cerita apa di balik persiapan kedua kubu?
Daftar Isi
Perjalanan Keduanya Di UECL Sepanjang Musim
Sudah mimin omongin dari dulu, kalau Chelsea tak akan mendapat kesulitan yang begitu berarti sepanjang perhelatan Conference League musim ini. Bahkan di video yang pernah Starting Eleven Story buat, mimin memprediksi klub London Biru akan menggapai tiket final. Beneran kejadian kan? Chelsea jadi salah satu finalisnya.
Loh, tapi kan Chelsea pernah keok dari Legia Warsawa, min? Di Stamford Bridge lagi. Iya, mimin tahu kok. Kayaknya Enzo Maresca sengaja ngalah aja itu. Lagi pula Chelsea sudah punya bekal agregat tiga gol tanpa balas waktu leg pertama. Jadi, apa salahnya berbagi kebahagiaan?
Chelsea will face Swedish side Djurgarden in the #UECL semi-finals. 🏆
Fixture confirmation will be announced in due course. pic.twitter.com/3VtbZVLC93
— Chelsea FC (@ChelseaFC) April 17, 2025
Dan sebagaimana dalam Surah Ar-Rahman ayat 60, “Tidak ada balasan kebaikan, kecuali kebaikan pula.” Chelsea langsung diganjar kebaikan setelah memberi secuil kebahagiaan pada Legia Warszawa. Musuh yang dihadapi di semifinal kualitasnya amat sangat jauh. Tim itu adalah Djurgarden. Kalau tidak bermain di Liga Konferensi Eropa, kita mungkin akan menyangka Djurgarden adalah nama kebun bukan tim sepak bola.
Dengan kekuatan skuad yang jomplang, gimana tim ini nggak jadi santapan empuk pemain-pemain Chelsea yang jago-jago itu? Selama dua kali pertemuan, lima gol diceploskan, sementara hanya satu saja gol balasan yang nyangsang di gawang Filip Jorgensen. Chelsea pun melenggang anggun menuju final.
Sementara dari sisi Betis, keberhasilan menapak anak tangga final menunjukkan keseriusan mereka sebagai penantang juara Conference League musim ini. Jauh sebelum kejuaraan dimulai, kemungkinan juara Betis masih 16%. Jumlah itu merangkak naik menjadi 26% setelah menumbangkan Fiorentina di empat besar.
Momen menyingkirkan La Viola di semifinal adalah adegan terbaik yang diperagakan Betis di Conference League musim ini. Tak lain karena Los Verdiblancos sanggup menggagalkan ambisi Fiorentina untuk menggenggam piala Conference League, setelah di dua kesempatan final terdahulu, menyerah dari West Ham dan Olympiakos.
🇪🇸 REAL BETIS vs FIORENTINA 🇮🇹
Conference League semi-final confirmed! pic.twitter.com/rInoHlQ0DR
— EuroFoot (@eurofootcom) April 17, 2025
Tapi mimin harus akui, kalau pertemuan Betis versus Fiorentina jadi final kepagian, saking meratanya komposisi pemain mereka. Sebelum pertandingan leg pertama, Fiorentina sudah pasang muka jumawa. Allenatore mereka, Raffaele Palladino begitu percaya diri dengan timnya yang dihuni pemain seperti David De Gea, Robin Gosens, dan Moise Kean.
ANTONY WITH AN INCREDIBLE FREE KICK OFF THE POST AND IN PAST DAVID DE GEA FOR REAL BETIS VS. FIORENTINA 😱
MAKE THAT THREE GOALS IN HIS LAST THREE MATCHES AND A GOAL IN EACH LEG OF THE TIE FOR THE BRAZILIAN 🔥 pic.twitter.com/gvLAGPHTox
— ESPN FC (@ESPNFC) May 8, 2025
Fiorentina sepertinya lupa, kalau Betis besutan Manuel Pellegrini punya sosok veteran yang jauh lebih berpengalaman di level Eropa. Siapa lagi kalau bukan Isco Alarcon yang pernah lima kali menang UCL bersama Madrid. Betis pun akhirnya menghukum kepongkahan Fiorentina, dengan duet dahsyat Isco dan Antony. Coba tanyakan De Gea, rasanya dikoyak dua kali oleh Antony, GOAT yang telah lama hilang.
Antara Rekor Eropa dan Tulang Punggung La Liga
Seperti yang sudah disinggung di awal, kedua tim membawa misi masing-masing di pertandingan final. Chelsea memburu sejarah baru dalam percaturan sepak bola Benua Biru. Kalau Jose Mourinho adalah pelatih pertama yang mengoleksi tiga trofi kejuaraan Eropa, Chelsea punya peluang menjadi tim pertama yang mengoleksi tiga piala Eropa berbeda.
Chelsea sebelumnya sudah mengamankan titel Champions League dan Europa League. Sudah barang tentu, final Conference League ini jadi harga mati untuk dimenangkan, demi lengkapnya koleksi trofi di lemari Stamford Bridge.
<
Para zerar a Europa 🏆:
🏟️ Chelsea vs Real Betis
🗓️ Quarta-feira, 28 de maio, às 16h
📍Slask Wroclaw, Polônia pic.twitter.com/eVQb9UVRs0— Chelsea Beagá – OSC Brasil 🦁 (@ochelseabeaga) May 10, 2025
Jika Chelsea memburu rekor, Betis tampil di final demi menyelamatkan kehormatan La Liga. Setelah Barcelona terhenti di Champions League, sedangkan Athletic Bilbao tergelincir di Europa League, dan Real Madrid yang, ah… sudahlah, Betis jadi satu-satunya harapan Spanyol untuk meraih kejuaraan Eropa. Boleh dibilang, Betis adalah tulang punggungnya La Liga saat ini.
WE ARE IN THE CONFERENCE LEAGUE FINAL! 💚🏆#BetisAlé pic.twitter.com/D5fpp1EWDI
— Real Betis Balompié (@RealBetis_en) May 8, 2025
Menariknya, Betis menggendong seisi La Liga saat mencapai final Eropa pertama mereka sepanjang sejarah klub. Sebelumnya, laju Betis di pentas Eropa paling banter hanya sampai tahap perempat final UEFA Winners Cup 1998. Kalau sampai juara, semua tim penghuni La Liga wajib sungkem sama Betis sih.
Pride Of London vs Pride Of Andalusia
Tak hanya soal rekor dan penyelamat nama baik, Chelsea dan Betis juga punya harapan lain ketika mereka nantinya dinobatkan sebagai juara. Ini soal kebanggaan dan harga diri sebagai tim terbaik di daerah masing-masing. Terkenal dengan slogan “Pride Of London”, Chelsea berambisi untuk makin menancapkan kekuasaannya sebagai klub kebanggaan Kota London, dengan membawa pulang Conference League.
Tak perlu gembar-gembor untuk mencari pengakuan, Chelsea memang sudah diakui sebagai klub terbaik dari ibukota Inggris. Dua UCL dan dua UEL jadi bukti sahih yang tak terbantah. Nah, dengan datangnya trofi UECL, lengkap sudah kedigdayaan Chelsea sebagai representasi London di Eropa. Bila itu kesampaian, fans Arsenal jangan pada tantrum ya. Mbok ya legowo gitu loh.
In case people were wondering why Chelsea are the Pride Of London, we see things there’ll never see. pic.twitter.com/o4vNHsYnGM
— Enzo Maresca’s Chelsea (@ChelseaMaresca1) August 20, 2024
Sama halnya dengan Betis yang mengincar Conference League, sebagai pembuktian kalau mereka juga bisa membanggakan Provinsi Andalusia. Selama ini, nama Andalusia di ajang Eropa selalu identik dengan Sevilla yang jadi rival sekota Betis. Statistik mencatat, Sevilla masih menjadi pemilik juara terbanyak Europa League dengan enam buah trofi.
💚🤍💚
Orgullosos de nuestra tierra y de su gente.
Te quiero, 𝐀𝐧𝐝𝐚𝐥𝐮𝐜𝐢́𝐚. pic.twitter.com/TCuNxp4XXX
— Real Betis Balompié 🌴💚 (@RealBetis) February 28, 2024
Berhubung sekarang Sevilla performanya tengah menurun, baik di level domestik maupun Eropa, kini saatnya bagi Betis unjuk gigi sebagai kebanggaan baru Andalusia. Masa bodoh dengan level Conference League yang hanya kasta ketiga, yang penting mereka berjasa menjaga kehormatan Andalusia. Tentu saja momen emas ini belum tentu datang dua kali. Pantang bagi Betis pulang dengan tangan hampa.
Chelsea Unggul Urusan Head To Head
Berdasarkan catatan head to head di panggung Eropa, final ini bukanlah pertemuan pertama Chelsea dan Betis. Ternyata, kedua kesebelasan sudah empat kali tatap muka di dua kompetisi berbeda, yakni Winners Cup dan Champions League. Hasilnya, Chelsea masih terlalu kuat dengan raihan tiga kemenangan, berbanding satu untuk Betis.
Pertemuan perdana tersaji di leg pertama perempat final Winners Cup musim 1997/98 di Benito Villamarin. Chelsea meraih kemenangan 2-1, berkat brace Tore Andre Flo. Sementara satu gol tuan rumah dipersembahkan Alfonso Munoz.
Sementara pertemuan terakhir sebelum final, berlangsung pada fase grup Champions League musim 2005/06 juga di kandang Betis. Namun, kali ini Los Verdiblancos sanggup menumbangkan The Blues dengan gol semata wayang Daniel Alexander ke gawang Petr Cech.
Prediksi Peta Kekuatan
Bagaimana dengan kekuatan masing-masing tim? Chelsea memiliki banyak talenta muda yang hebat, dan telah berperan besar dalam keberhasilan The Blues melaju sejak babak sistem gugur Conference League. Sebut saja Marc Cucurella, Kiernan Dewsbury-Hall, Jadon Sancho, dan Christopher Nkunku. Jangan lupakan juga Cole Palmer yang siap membekukan pertahanan Betis dengan aksinya.
Dari wakil Spanyol, Betis pun penuh dengan amunisi yang berkualitas dan sarat pengalaman. Cedric Bakambu menjadi mesin gol dengan mencetak tujuh gol di Liga Konferensi musim ini. Isco dengan segudang pengalamannya di final, siap membantu Antony menciptakan momen tak terduga. Sementara lini belakang mereka solid dengan penjagaan Natan dan Marc Bartra.
Dengan catatan cuma sekali kalah, dari tujuh kesempatan final kompetisi Eropa, Chelsea memang berada di atas angin. Namun, semangat meletup-letup Betis jangan dipandang tak akan sanggup hadirkan luka. Lalu, siapa yang akhirnya mengangkat piala dengan wajah sumringah?
uefa.com, sofascore.com, onefootball.com, bbc.com, sports.yahoo.com
