Saat para pemain muslim menjalankan ibadah puasa di bulan ramadhan, pihak operator Premier League tampaknya tidak hanya lepas tangan. Artinya, mereka sangat bersikap friendly terhadap sesama umat manusia di sana termasuk muslim. Meskipun populasi muslim di Inggris minoritas.
Premier League selaku organisasi yang menaungi beberapa klub dan pemain melakukan beberapa bentuk kerja sama yang dilakukan demi menghormati beberapa pemain di dataran Inggris yang beragama muslim termasuk di bulan suci ramadhan.
Daftar Isi
Kesepakatan Jeda Buka Puasa
Di Inggris sendiri kita tahu ibadah puasa ramadhan beda durasinya dengan di Asia maupun benua lainnya. Puasa di Inggris umumnya dilaksanakan sekitar kurang lebih antara 15-16 jam lamanya. Mereka di sana biasanya akan mulai berpuasa pada jam 5 pagi sampai hampir jam 8 atau 9 malam waktu Inggris.
Sedangkan dari beberapa laga sisa Liga Inggris yang dijadwalkan selama ramadhan, ada sekitar sembilan pertandingan malam yang mengharuskan para pemain muslim yang menjalani pertandingan itu, berbuka puasa di saat pertandingan pertandingan.
Teringat kejadian musim lalu 2020/2021, ketika Leicester City maupun Crystal Palace bertanding. Ketika itu terjadi jeda permainan selama beberapa menit dan itu dimanfaatkan oleh bek Leicester, Wesley Fofana maupun gelandang Palace, Cheikhou Kouyate untuk sejenak berbuka puasa.
In the 34th minute, a stoppage in play allowed Wesley Fofana to break his Ramadan fast after not eating or drinking in daylight hours.
Fans praised him for playing while displaying such devotion for his religion and fasting as part of Islamic tradition.
Respect! 🙌 pic.twitter.com/Dp3StDiQ7n
— FootballFunnys (@FootballFunnnys) April 27, 2021
Puasa merupakan tantangan tersendiri bagi pesepakbola muslim yang dituntut untuk mengubah sistem pelatihan khusus bagi mereka yang berpuasa untuk mengatasi kerasnya pekan pertandingan yang dihadapinya.
Untuk itu pada musim lalu, terjadilah kesepakatan informal antara kapten tim di Liga Inggris untuk memberikan jeda singkat ketika tendangan gawang atau lemparan ke dalam untuk memberi waktu pemain muslim dapat berbuka puasa.
Musim ini, meskipun tidak ada panduan resmi yang diberikan kepada para tim Liga Inggris, para kapten dapat kembali bisa meminta jeda istirahat jika ada salah satu pemain muslim yang terlibat untuk berbuka puasa.
Pada musim ini beberapa sisa pertandingan Liga Inggris yang kemungkinan akan menabrak waktu buka puasa antara lain partai big match Liverpool vs MU pada 19 April 2022 pukul 20.00 waktu Inggris. Artinya, Salah, Mane, Konate ataupun Keita kemungkinan akan berbuka puasa di saat pertandingan melawan United nanti.
Juga pada pertandingan Chelsea vs Arsenal pada 20 April pukul 19.45 waktu Inggris. Yang artinya kemungkinan juga Rudiger, Kante maupun Thomas Partey akan sejenak berbuka puasa di sela-sela pertandingan.
Selain pemakluman yang disepakati antara Premier League dengan para kapten tim, ada juga sikap lain dari Premier League dalam menghormati para pemain muslimnya seperti disediakannya akses untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang dasar-dasar ramadhan melalui Nujum Sports.
Nujum Sports yakni sebuah organisasi yang didirikan oleh seorang yang bernama Ebadur Rahman. Seorang muslim yang sehari-harinya bekerja di asosiasi sepak bola Inggris. Nujum Sports bergerak dibidang akses informasi, ceramah, maupun lokakarya mengenai Islam yang diberikan khusus bagi atlet muslim di Inggris
Ahead of Ramadan starting, a number of match officials from @FA_PGMOL took part in a workshop designed to further enhance their understanding of the needs of the Muslim faith observing the month of fasting, prayer, reflection and community. pic.twitter.com/NUR8wfjoDG
— Nujum Sports (@NujumSports) April 1, 2022
Paket Piagam Nujum Sports
Nujum Sports pada musim lalu pun pernah melakukan gerakan yakni peluncuran resmi piagam bagi atlet muslim. Sebuah ide yang dirancang oleh Ebadur Rahman.
Piagam tersebut bertujuan untuk membuat kemajuan dalam mendukung olahragawan muslim baik pria maupun wanita dengan penandatangan yang berisi perjanjian untuk menciptakan perubahan positif secara nilai-nilai islam.
Ada 10 poin yang terkandung dalam piagam tersebut. Seperti tidak mengkonsumsi alkohol, kenyamanan selama perayaan idul fitri, penyediaan tempat yang layak untuk beribadah, akses mudah akan makanan halal, dan diperbolehkan berpuasa di bulan ramadhan.
Nujum Sports menghitung ada sekitar 250 pemain Muslim di tim utama dan akademi di empat liga teratas sepak bola Inggris yang menerima piagam tersebut.
The world’s first Muslim Athletes Charter has been widely accepted, celebrated, and welcomed as an essential guide and accreditation for clubs and sporting organisations supporting their Muslim players and fan base.#Nujum #NujumSports #alhamdulilah pic.twitter.com/FU54Q7JMuI
— Nujum Sports (@NujumSports) January 20, 2022
Paket Parsel Ramadhan Nujum Sports
Nujum Sports selain merancang piagam bagi atlet muslim, pada musim ini, mereka kembali meluncurkan program baru di bulan Ramadhan 2022. Mereka membuat gerakan mengirimkan parsel ramadhan kepada 270 olahragawan pria dan wanita muslim, termasuk sekitar 180 pemain sepak bola mulai dari Premier League sampai pemain non-liga.
🎁 These gifts from @NujumSports will help support our Muslim players during Ramadan.@MoussaSissoko, @Louza_Imran and @KamaraHassane13 took a closer look to see what’s inside! 👀#WatfordFC | #Ramadan2022 pic.twitter.com/U1N5FRkpVx
— Watford Football Club (@WatfordFC) April 1, 2022
Parsel itu diluncurkan di sebuah acara di London pada awal bulan puasa 2022 ini. Dan parsel tersebut berisi antara lain seperti kurma, air zam zam, sajadah, dan parfum.
Nujum Sports is proud to launch our Ramadan Packs for Athletes this year. Everyone is asking what is inside our packs. Take a look….😃😍#nujum #nujumsports pic.twitter.com/V52gldAg8c
— Nujum Sports (@NujumSports) March 18, 2022
Nujum mengatakan, rasanya sangat istimewa mereka dapat mewakili komunitas Muslim dalam hal olahraga di Inggris ini. Mereka bekerja hanya demi membantu dan menghormati para atlet muslim sejauh apa yang mereka bisa.
Hal itu pun diapresiasi oleh kepala divisi keterlibatan pemain di lembaga amal anti-diskriminasi, Kick It Out, Troy Townsend.
“Nujum telah bekerja sangat baik untuk meningkatkan kesadaran tentang komunitas atlet muslim di Inggris, untuk dapat nyaman memahami agama mereka seperti yang mereka lalui selama periode seperti bulan ramadan ini. Pasalnya, ada banyak pemain yang menganggap dirinya sebagai muslim yang bahkan tidak diperhatikan atau dihargai oleh sepak bola di Inggris ini,” kata Townsend
Paket Informasi Muslim Chaplains In Sports (MCS)
Hal lain yang dilakukan Premier League untuk menghormati para pemain muslimnya yakni membantu memberikan beberapa informasi berupa brosur seputar islam di bulan ramadhan 2022 kali ini.
I think it’s safe to say, I’m back home today..
Have returned to @ManCity HQ to work with club staff and provide Islamic chaplaincy once again.
Thank you to @premierleague for your continued support.
Book a FREE workshop or a chaplain visit at your book today!! pic.twitter.com/3tTE37l47C
— Sport Chaplains (@Muslimchaplains) March 30, 2022
Muslim Chaplains in Sport (MCS) yang dibentuk pada tahun 2014 dan merupakan satu-satunya organisasi yang disetujui dan didanai oleh Premier League yang bergerak di bidang pembinaan rohani muslim bagi atlet di Inggris. Mereka selama ini bekerja di 92 klub sepak bola profesional Inggris untuk menyampaikan ceramah dan seminar pendidikan islam.
Klub-klub di dataran Inggris bisa secara teratur meminta nasehat seputar agama Islam dari MCS untuk kepentingan beberapa pemain muslim mereka. Termasuk tentang masalah seperti menunda puasa.
“Kami selalu memberi mereka nasihat tentang bagaimana mereka dapat menghormati puasa mereka dan kami juga mendiskusikan tentang kemungkinan untuk membatalkan puasa, misalnya ketika mereka bepergian atau sakit,” jelas Ismail Bhamji, kepala eksekutif MCS, kepada BBC Sport.
“Pesepakbola muslim datang dari latar belakang yang sangat beragam dan kami perlu menemukan solusi yang tepat bagi setiap orangnya untuk mempraktikkan keyakinan mereka dengan nyaman,” lanjut Ismail.
MCS dikenal selama ini pernah bekerja sama dengan dua klub top Premier League yakni Manchester City dan Liverpool. Bhamji ketika menyampaikan pidato ramadhannya di kampus Etihad memuji pendekatan mereka terhadap keragaman dan sekaligus kurikulum yang juga memperluas pengetahuan mereka tentang keragaman.
Beberapa sikap Premier League dalam membantu dan menghormati atlet muslim di Inggris merupakan bentuk toleransi yang nyata dalam dunia olahraga khususnya sepakbola. Premier League telah mencontohkan kepada dunia akan pentingnya aspek lain diluar sekedar sebuah pertandingan sepakbola di lapangan.
Ramadan 2022: How Premier League football is changing to help Muslim players https://t.co/e4i4BTz8Eo
— Just For You (@JustForu2794) April 3, 2022
https://youtu.be/9XL232u17gk
Sumber Referensi : bbc, kickitout, allfreesports