Timnas Indonesia semakin hari semakin menunjukkan arah perkembangan yang positif. Dengan komposisi pemain naturalisasi yang bertambah, dan juga pola permainan yang semakin ciamik, Timnas Indonesia akan makin optimis menyongsong laga demi laga, dan turnamen demi turnamen. Nah, di balik berkembangnya performa timnas ternyata diketahui ada peran penunjang lain diluar tangan dingin pelatih maupun staf.
Jelang laga kualifikasi Piala Dunia 2026 melawan Irak dan Filipina, Timnas Indonesia dihebohkan dengan penggunaan teknologi baru yang canggih dari Eropa. Seberapa penting sih, teknologi canggih ini bagi performa timnas nanti?
Daftar Isi
Teknologi Yang Dipakai Shin Tae-Yong Di Awal Ia Melatih Timnas
Fokus fisik adalah faktor utama ketika Shin Tae-Yong pertama kali ditunjuk melatih Timnas Indonesia. Secara khusus Coach Shin membenahi masalah fisik para pemain timnas. Bahkan porsi latihan fisik yang dominan itu masih menjadi fokus hingga sekarang.
Termasuk mendatangkan pelatih fisik dari Korea Selatan seperti Shin Sang-Gyu. Mantan asisten Shin Tae-Yong di Timnas Indonesia, Lee Jae-Hong juga adalah orang yang fokus pada segi fisik. Terbukti setelah cabut dari timnas, sekarang ini Lee Jae-Hong masuk sebagai pelatih fisik timnas Korea Selatan.
Tak cukup mengandalkan pelatih fisik yang handal, awal kedatangan Shin Tae-Yong di Timnas Indonesia juga disertai dengan penggunaan teknologi canggih untuk menunjang performa. Dalam pemusatan latihan pada bulan Februari 2020 lalu, ada hal berbeda yang ditunjukan Shin Tae-Yong, yakni penggunaan teknologi bernama Smart Gate.
Timnas Indonesia Ukur Stamina dengan Teknologi Canggih dari Koreahttps://t.co/etZg6LDRNH pic.twitter.com/1uPBsWAkef
— Bolalob.com (@Bolalob) February 20, 2020
Smart Gate singkatnya adalah teknologi yang digunakan spesifik untuk mengukur kemampuan fisik, kebugaran pemain, kecepatan serta kelincahan tiap pemain. Alat ini berupa tripod yang atasnya terdapat lampu.
Semua data pergerakan pemain dari alat tersebut bakal langsung terekam dan terhubung ke komputer maupun gawai. Setelah itu, data tersebut bisa dijadikan evaluasi buat analisis dan tim pelatih. Teknologi ini ternyata baru pertama kali diterapkan di Indonesia.
Begitupun di tahun 2021, ketika Shin Tae-Yong menggunakan teknologi jam tangan sakti yang terpasang pada setiap pemain timnas. Dikutip Bolasports, dengan jam tangan itu, Coach Shin bisa mudah memonitor kadar air, massa otot, hingga jam tidur anak asuhnya. Jadi, jika ada yang membandel dan menyepelekan fisik, sang pemain bisa ketahuan.
Jam Tangan Sakti Timnas Indonesia, Shin Tae-yong Bisa Tahu Gerak-Gerik dan Jam Tidur Pemain https://t.co/cCaHvQD4OZ pic.twitter.com/4PpV4OSUdz
— BaBe – Baca Berita (@BacaDiBaBe) March 3, 2021
Berbeda Dengan Luis Milla
Manuver yang digunakan Coach Shin dengan penggunaan teknologinya itu tentu patut untuk diapresiasi. Akan tetapi Coach Shin ternyata bukan yang pertama kali. Pelatih sebelum Coach Shin seperti Luis Milla dan Simon McMenemy juga sempat menggunakan perangkat teknologi untuk menunjang performa timnas.
Namun, alat yang digunakan Coach Milla dan Coach McMenemy ini berbeda dengan apa yang dipakai Coach Shin. Luis Milla misalnya, pada saat membesut timnas ia menggunakan teknologi bernama Action Cam. Sebuah alat berupa kamera pintar yang berfungsi untuk memantau perkembangan pemain. Kalau kata PSSI, spesifiknya alat itu khusus dipasangkan di tribun penonton, atau ditanam di pinggir lapangan dengan menggunakan stik setinggi 5 sampai 7 meter.
Saat latihan, penglihatan pelatih tertbatas. Tapi berkat ‘action cam’, pelatih bisa mendapatkan rekaman dan menjadikannya bahan evaluasi. pic.twitter.com/R56NrLAOvA
— PSSI (@PSSI) September 26, 2017
Alat itu digunakan Milla dimulai dari melakukan seleksi pemain, hingga latihan jelang laga. Ternyata sebab penggunaan teknologi tersebut dikarenakan Coach Milla tak bisa mengamati seluruh aktivitas para pemainnya secara langsung di lapangan latihan.
Berbeda Dengan Simon McMenemy
Lain halnya dengan pelatih Simon McMenemy. Coach Simon ketika menukangi timnas sempat memamerkan penggunaan teknologi bernama GPS Sport Vest. GPS Sport Vest adalah sejenis alat berupa rompi hitam yang digunakan pemain. Fungsinya adalah untuk mengirimkan data soal pergerakan pemain, jarak tempuh berlari, dan kecepatan.
Apa Itu GPS Sport Vest Teknologi yang Dipakai Pemain Timnas Indonesia? https://t.co/qJ6dhwMF8D
— Yahoo Indonesia (@Yahoo_ID) August 30, 2019
Cari berita lain? Silahkan klik disini https://t.co/etgqSfoIwQ pic.twitter.com/ExSR2fM5xy
Data-data tersebut nantinya dikirim ke aplikasi yang terhubung ke smartphone. Secara garis besar, alat itu berguna untuk mengukur kemampuan seorang pemain dalam mengikuti sesi latihan.
Penggunaan alat berupa rompi hitam tersebut sudah jamak dilakukan oleh beberapa klub dan timnas di seluruh dunia. Selain mudah didapat, fungsinya juga sangat membantu tim pelatih untuk mengontrol para pemainnya.
Teknologi Baru Timnas Jelang Lawan Irak Dan Filipina
Nah di tahun 2023 ini, Shin Tae-Yong kembali melakukan gebrakan bersama PSSI dengan menggandeng teknologi jenis baru lagi. Hal ini dikemukakan PSSI jelang laga melawan Irak dan Filipina di Kualifikasi Piala Dunia 2026.
Teknologi itu bernama Metrica Sports. Hal itu diketahui usai sang produsen, Metrica Sports mengumumkan kerja sama dengan PSSI lewat cuitan twitternya. Metrica Sports merupakan perusahaan asal Belanda yang memproduksi perangkat pendukung analisis berupa video pertandingan.
We are happy to welcome the @PSSI among our clients. 🇮🇩
— Metrica Sports (@MetricaSports) November 3, 2023
We are proud to enhance the workflow of top football analysts and coaches, also in @theafcdotcom 🌏⚽#KitaGaruda @TimnasIndonesia #indonesia #soccer #football #sportsdata #afcasiancup #afc #asianfootball pic.twitter.com/ImJuPuxhXa
Perangkat tersebut digunakan untuk memvisualisasikan grafis berupa garis-garis pola permainan, pergerakan pemain, skema, taktik, arah aliran bola, dan lain sebagainya. Perangkat ini akan memudahkan tim analis Timnas Indonesia untuk membedah taktik tim lawan
Seperti misal ketika Shin Tae-Yong mengirim secara khusus dua analis timnas yakni Feri Patriyadi dan Kim Dong-Jin ke Amman, Yordania untuk memantau langsung performa Timnas Irak ketika melawan Timnas Yordania.
Momen tim analis Timnas Indonesia, Coach Jin dan Feri Patriyadi, terekam media setempat sedang memantau pertandingan Irak vs Yordania, Selasa (17/10/2023).
— MakanBola Indonesia (@makanbolaID) October 18, 2023
Skuat Garuda serius menatap putaran kedua Kualifikasi Piala Dunia 2026 🔥 pic.twitter.com/k7WEKU31rJ
Dengan modal pengamatan mereka, nantinya akan diaplikasikan dan dibedah dengan menggunakan Metrica Sports. Nantinya sebagai hasil, akan diserahkan langsung kepada Coach Shin untuk jadi bahan pertimbangan.
Teknologi Yang Dipakai Klub Fenerbahce Dan Benfica
Perangkat Metrica Sports yang akan menjadi senjata Timnas Indonesia jelang dua laga tersebut, bukanlah teknologi yang kaleng-kaleng. Pasalnya, dua raksasa Eropa, yakni Fenerbahce dan Benfica telah lebih dulu berlangganan perangkat tersebut. Fenerbahce, yang merupakan raksasa Turki, menggunakan Metrica Sports untuk pengembangan pemain di akademi mereka.
Historic Turkish club @Fenerbahce joins the Metrica Sports team!🇹🇷
— Metrica Sports (@MetricaSports) October 3, 2023
The Youth Academy will utilize Play’s AI-powered capabilities to enhance player feedback and player development.
⚽ Good luck with elevating your play, Fener! #fenerbahce #superlig #fener #sportsdata pic.twitter.com/jiAAp5VXED
Sementara raksasa Portugal, Benfica menggunakan Metrica Sports untuk departemen analisis mereka. Untuk berjuang mendapatkan data yang lengkap dari tim maupun calon lawan, Benfica selalu percaya menggunakan Metrica Sports.
Media Vietnam Ketar-Ketir
Penggunaan teknologi baru tersebut, ternyata juga membuat ketar-ketir pihak lawan. Misal Vietnam yang tergabung dalam satu grup dengan Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia 2026, maupun Piala Asia 2023 nanti.
Beda Nasib dengan Timnas Indonesia, Media Vietnam Mulai Ketar-ketir Jelang Kualifikasi Piala Dunia 2026, Kenapa? https://t.co/CgQGU3d8O4
— tvOnenews (@tvOneNews) November 7, 2023
Laman Thethao247.vn tampak khawatir setelah tahu bahwa Shin Tae-yong bakal memiliki asisten tambahan berupa teknologi canggih di Timnas Indonesia. Itulah tajuk judul dalam sebuah artikel Thethao247.vn.
Mendengar kabar kerja sama antara PSSI dan Metrica Sports, Thethao247.vn juga seakan menegaskan kekhawatiran akan taktik pelatih Timnas Vietnam Philippe Troussier bakal terbaca dengan mudah.
Optimis Lawan Irak dan Filipina
Ketar-ketirnya calon lawan yang akan kita hadapi, tentu menjadi modal kepercayaan diri bagi Timnas Indonesia. Tinggal kita mampu tidak menggunakan teknologi tersebut dengan baik dan tepat. Jangan sampai teknologi itu hanya jadi pemanis belaka.
Ya, dengan teknologi baru yang canggih serta gemblengan yang terus diberikan Shin Tae-Yong, kita percaya dan optimis untuk menyikat Irak dan Filipina di dua laga awal Kualifikasi Piala Dunia 2026.
Well, tentu optimisme ini harus tetap kita jaga. Jangan sampai kita lengah hanya karena dininabobokan dengan penggunaan teknologi canggih. Tetaplah bekerja keras setiap hari. Karena perjuangan yang panjang ini baru akan dimulai. Tetap membumi Garudaku. Semoga dengan ikhtiar ini, hasil terbaik akan selalu menyertaimu. Aamiin.
Sumber Referensi : bolaokezone, inews, bola.com, viva.co.id, vietnam.post, bolanas.juara