Bukan perkara mudah untuk bisa meraih tiket promosi atau naik ke kasta teratas sebuah liga. Pelatih berpengalaman dengan segudang prestasi di level internasional mungkin bakal kesulitan. Namun, tidak dengan 7 pelatih berikut ini.
Tujuh pelatih yang akan kami bahas berikut ini telah sukses membangun reputasinya sebagai pelatih spesialis promosi. Tak hanya sekali, bahkan ada yang berkali-kali meraih tiket promosi hingga namanya sampai diabadikan di Guinness World Records.
Ketika sebuah tim membutuhkan promosi secepatnya, tujuh pelatih ini adalah solusi terbaiknya. Siapa saja mereka, berikut ulasannya.
Daftar Isi
Slavisa Jokanovic
Nama pertama dalam daftar ini adalah Slavisa Jokanovic. Ia bisa dibilang sebagai salah satu pelatih terbaik di Serbia. Jokanovic sukses mempersembahkan 2 gelar Super Liga dan 2 trofi Piala Serbia untuk Fk Partizan. Ia juga sukses mengantar Maccabi Tel Aviv menembus fase grup Liga Champions untuk pertama kalinya dalam sejarah. Pelatih yang kini berusia 54 tahun itu juga pernah menjuarai Thai Premier League bersama Muangthong United.
Akan tetapi, Slavisa Jokanovic jauh dikenal luas setelah meraih sukses di Liga Inggris. Pada musim 2014/2015, ia membuat kejutan usai berhasil membawa Watford finish di urutan kedua Championship dan meraih tiket promosi langsung ke Premier League.
Jokanovic sendiri juga terkejut dengan hasil tersebut. Bagaimana tidak, ia adalah pelatih keempat Watford di musim tersebut dan merupakan pengalaman pertamanya melatih di Inggris.
Kisah tersebut kemudian ia ulangi bersama Fulham. Jokanovic sukses membawa klub yang bermarkas di Craven Cottage itu memenangi final play-off promosi Premier League di musim 2018.
Sayangnya, kisahnya ini tak berlanjut ketika menangani Sheffield United di musim 2021/2022. Meski begitu, Jokanovic telah berhasil membangun reputasinya sebagai pelatih spesialis promosi.
Neil Warnock
Berikutnya, ada nama Neil Warnock. Namanya tentu terdengar asing. Namun jangan salah sangka, apa yang diraih Neil Warnock jauh melampaui prestasi Slavisa Jokanovic.
Pelatih Inggris berusia 74 tahun itu punya segudang pengalaman dan sudah nyaris berkarier sebagai manajer selama 5 dekade. Selama periode tersebut, Neil Warnock tercatat sudah menangani 16 tim berbeda, mulai dari tim Premier Leagu hingga Non-Liga. Sosok inilah yang diabadikan dalam Guinness World Records.
Neil Warnock memegang rekor sebagai manajer dengan jumlah promosi terbanyak di sepak bola Inggris. Delapan kali sudah ia berhasil membawa klub yang ia tangani naik kasta. Dari jumlah tersebut, empat di antaranya adalah promosi ke Liga Primer Inggris.
Klub pertama yang diantar Neil Warnock promosi ke kasta teratas Liga Inggris adalah Notts County yang memenangi play-off divisi 2 di musim 1990/1991. Berikutnya Sheffield United yang jadi runner-up Championship musim 2005/2006. Lalu, Queens Park Rangers yang menjuarai Championship di musim 2010/2011. Dan terakhir Cardiff City di musim 2017/2018 yang keluar sebagai runner-up Championship.
Sementara itu, 4 promosi lainnya dicatat Neil Warnock bersama Scarborough yang menjuarai National League musim 1986/1987, kemudian Nott County yang memenangi play-off Divisi 3 di musim 1989/1990, lalu Huddersfield Town di musim 1994/1995, dan Plymouth Argyle yang dibawanya memenangi play-off Divisi 3 di musim 1995/1996.
Neil Warnock sebenarnya pernah menyatakan pensiun pada April 2022. Namun, pada Februari 2023, ia kembali dari masa pensiun dan kembali ke Huddersfield Town untuk menyelamatkan klub tersebut dari jurang degradasi Championship. Belum diketahui apakah kali ini ia benar-benar pensiun lagi.
Giuseppe Iachini
Dari Inggris kita beralih ke Italia. Jika Inggris punya Neil Warnock, maka Italia punya Eugenio Fascetti. Fascetti masih memegang rekor sebagai pelatih yang paling banyak memenangi promosi ke Serie A, yakni sebanyak 5 kali. Lecce di musim 1985, Lazio di musim 1988, Torino di musim 1990, Verona di musim 1991, dan Bari di musim 1997. Namun, Fascetti yang sekarang berusia 84 tahun sudah tidak aktif melatih sejak tahun 2004.
Oleh karena itu, kini, titel pelatih spesialis promosi Serie A layak disandang oleh Giuseppe Iachini. Bagi pecinta Serie A, Beppe Iachini tentu tidak asing. Sebab, dalam beberapa tahun belakangan, ia kerap dilabeli sebagai “pelatih darurat” karena pekerjaannya sebagai manager pengganti di Liga Italia.
Namun, sebelum periode tersebut, Iachini lebih dulu dikenal sebagai pelatih spesialis promosi. Total, legenda Fiorentina yang kini berusia 59 tahun itu sudah lima kali membawa tim yang ia latih naik kasta. Dari jumlah tersebut, empat di antaranya adalah promosi dari Serie B ke Serie A Italia.
Klub pertama yang Iachini bawa naik kasta ke Serie A adalah Chievo Verona yang sukses menjuarai Serie B di musim 2007/2008. Tiga musim kemudian, Iachini berhasil mengantar Brescia kembali ke Serie A melalui babak play-off. Skema yang sama ia ulangi bersama Sampdoria di musim 2011/2012. Dan terakhir, ada Palermo yang sukses ia bawa promosi ke Serie A dengan status juara Serie B di musim 2013/2014.
Sebelum meraih 4 tiket promosi ke Serie A, Giuseppe Iachini terlebih dahulu menorehkan tinta emas dengan mengantar Cesena promosi ke Serie B di musim 2002/2003.
Fabio Pecchia
Setelah era Eugenio Fascetti dan Giuseppe Iachini, terbitlah Fabio Pecchia. Pelatih yang kini berusia 49 tahun itu adalah sosok yang mengantar Cremonese promosi ke Serie A musim ini, mengakhiri penantian klub berjuluk Le Tigri itu selama 26 tahun.
Sebelum promosi bersama Cremonese, Fabio Pecchia lebih dulu merasakan promosi bersama Hellas Verona di musim 2016/2017. Mundur ke musim 2012/2013, Pecchia juga pernah membawa Latina promosi ke Serie B.
Yang menarik adalah, Fabio Pecchia sukses mengantar 3 klub tersebut promosi langsung di musim pertamanya menukangi tim. Pecchia juga membawa ketiga tim tersebut meraih tiket promosi langsung tanpa melalui jalur play-off.
Jean-Marc Furlan
Menyebrang ke Prancis, ada sosok Jean-Marc Furlan. Namanya jelas yang paling asing dibanding pelatih lainnya. Namun, di Prancis, ia dikenal sebagai pelatih spesialis promosi terbaik. Tak tanggung-tanggung, Furlan langsung meraih predikat tersebut tak lama setelah dirinya pensiun.
Furlan mengawali karier kepelatihannya di klub kecil bernama FC Libourne, tepat setelah dirinya gantung sepatu di tahun 1993. Setelah 4 musim melatih tim muda, ia naik pangkat menjadi pelatih tim utama di musim 1997. Furlan kemudian menukangi klub tersebut hingga 2004. Selama periode tersebut, ia sukses mengantar Libourne naik kasta dari divisi 5 ke divisi 4, hingga menembus divisi 3.
Kesuksesan bersama FC Libourne itulah yang membuat Jean-Marc Furlan dikenal luas di Prancis. Ia kemudian membuktikan kapasitasnya di level yang lebih tinggi dengan mengantar tim yang ia latih naik kasta dari Ligue 2 ke Ligue 1 sebanyak 5 kali.
Dari 5 capaian tersebut, 3 di antaranya ia raih bersama Troyes di 3 musim yang berbeda, yakni di musim 2004/2005, 2011/2012, dan 2014/2015. Setelah sukses bersama Troyes, Jean-Marc Furlan kemudian berhasil mengantar Brest promosi ke Ligue 1 di musim 2018/2019. Terbaru, pelatih yang kini berusia 65 tahun itu sukses mengantar AJ Auxerre promosi ke Ligue 1 di akhir musim 2021/2022.
Rafael Benitez
Dari Prancis, kita menyebrang ke Spanyol. Kami yakin kalian akan terkejut ketika nama Rafael Benitez masuk dalam daftar ini. Maklum saja, Rafa Benitez adalah salah satu pelatih elit dunia. Sebelum membawa Liverpool menjuarai FA Cup, Community Shield, UCL, dan Piala Super Eropa 2005, ia lebih dulu membawa Valencia 2 kali menjuarai La Liga di musim 2002 dan 2004, serta UEFA Cup 2004.
Bersama Inter Milan, Rafa Benitez juga memenangi Supercoppa Italiana dan Piala Dunia Antarklub 2010. Sementara saat menukangi Napoli, ia sukses mempersembahkan trofi Coppa Italia dan Piala Super Italia 2014. Setahun sebelumnya, Rafa Benitez berhasil menjuarai Liga Europa bersama Chelsea.
Atas prestasinya yang bergelimang trofi itu, Rafael Benitez bisa dibilang sebagai salah satu pelatih terbaik di dunia. Namun, tahukah kamu, sebelum meraih trofi-trofi prestisius itu, Rafael Benitez lebih dulu dikenal sebagai pelatih spesialis promosi.
Predikat tersebut didapat Rafa Benitez setelah berasil mengantar dua klub kecil Spanyol, Extremadura dan Tenerife promosi ke La Liga. Ini terjadi di awal karier kepelatihan Rafa Benitez, tepatnya di musim 1997 dan 2000.
Capain itulah yang membuat Newcastle United yakin untuk mempertahankan Rafa Benitez ketika The Toon Army terdegradasi ke Championship di musim 2016. Hanya butuh setahun, ia langsung mengembalikan Newcastle United ke Premier League dengan status juara Championship musim 2016/2017.
Fakta menarik lainnya dari Rafael benitez adalah, ketika melatih Napoli, Real Madrid, dan Newcastle United, salah satu asisten pelatih Benitez adalah Fabio Pecchia. Hasil didikan Benitez itulah yang kini juga menjadikan Pecchia kita kenal sebagai pelatih spesialis promosi. Keduanya juga punya kesamaan, yakni hanya butuh setahun untuk membawa klub yang ia latih promosi langsung ke kasta teratas.
Subangkit, Pelatih Spesialis Promosi Indonesia
Itulah deretan pelatih spesialis promosi terbaik di dunia, khususnya di Eropa. Lalu, bagaimana dengan Indonesia? Apakah kita juga punya pelatih lokal dengan predikat spesialis promosi?
Jawabannya ada dan sosok tersebut adalah Subangkit. Pelatih senior yang kini berusia 63 tahun itu sukses membangun reputasi sebagai pelatih spesialis promosi usai membawa Persekabpas Pasuruan promosi dari Divisi 2 ke Divisi 1 di tahun 2003, lalu Persiku Kudus di tahun 2008, kemudian Persema Malang yang ia bawa promosi ke ISL di tahun 2009, dan yang terakhir PSIS Semarang yang ia bawa promosi ke Liga 1 2018.
Referensi: Football Express, Breaking The Lines, Lookcharms, The Guardian, Jawa Pos, SkySports.