Bersinar di Indonesia, Claudio Echeverri Masa Depan Manchester City

spot_img

Mendengar nama Claudio Echeverri, banyak yang menyebutnya di linimasa sebagai titisan Lionel Messi. Hmm…rasanya berlebihan nggak sih? Ya, memang Echeverri berkewarganegaraan Argentina. Namun dari gaya mainnya, Echeverri berbeda dengan Messi.

Sempat gacor ketika berlaga di Piala Dunia U-17 di Indonesia, kini Echeverri sudah jadi proyek masa depan Manchester City. Memangnya sebutuh apa sih The Citizens sampai merekrut Echeverri?

17 Tahun Sudah Jadi Bagian River Plate

Lahir 2 Januari 2006 di Resistencia, Echeverri mulai mengasah bakat sepakbolanya di klub amatir Deportivo Lujan sejak usia 11 tahun. Dilansir Planet Football, ketika itu ia sudah menjadi sorotan dengan tampil apik di turnamen remaja yang dihelat di Venesia, Italia. Menghadapi klub macam Juventus, Chelsea, maupun Atletico Madrid, ia mampu mengakhiri turnamen tersebut dengan koleksi sembilan gol.

Echeverri tergolong lama menimba ilmu di klub amatir tersebut. Pemain berjuluk El Diablito atau “Si Iblis Kecil” itu baru bergabung di River Plate U-20 pada bulan Januari 2023. Namun tak berselang lama pada Mei 2023 ketika usianya menginjak 17 tahun, Echeverri sudah ditarik ke skuad senior River Plate asuhan Marcelo Gallardo.

Debut pertama pemain berjuluk El Diablito itu tercatat di laga Superliga Argentina melawan Instituto pada Juni 2023. Debutnya istimewa, Echeverri langsung cetak assist padahal hanya menjadi pemain pengganti selama 27 menit.

Sorotan Piala Dunia U-17 Indonesia

Cerita keistimewaan El Diablito berlanjut. Berkat penampilannya yang mulai disorot di River Plate, ia kemudian masuk bagian dari Timnas Argentina U-17 yang akan berlaga di ajang Piala Dunia U-17.

Echeverri terbang menuju Indonesia untuk mengharumkan nama Argentina di Piala Dunia U-17. Ia menjadi salah satu andalan skuad besutan Diego Placente. El Diablito bahkan dijadikan kapten Albiceleste oleh Placente. Menurut Placente, Echeverri cocok jadi pemimpin karena punya mental dan daya juang yang berkelas, serta pola komunikasi yang baik dibanding rekan-rekannya.

Tak heran jika selama Piala Dunia U-17, ia menjadi sorotan. Selain kepemimpinannya, performanya bagi tim sangat menonjol. Misal yang membekas ketika hattrick-nya ke gawang Brazil di babak perempat final. Laga yang digelar di JIS tersebut benar-benar menjadi milik El Diablito. Bahkan nih, satu golnya dengan cara melewati kiper dibanding-bandingkan dengan gol Messi.

Namun sayang, Tim Tango hanya mampu diantarkan Echeverri sampai babak semifinal saja, karena harus kalah atas Jerman. Tapi tak jadi soal, torehan 5 gol 1 assist-nya selama berlaga di Indonesia sudah lebih dari cukup untuk memukau dunia.

Pilih Gabung Manchester City

Berangkat dari kisah Echeverri yang gacor di Piala Dunia U-17, banyak klub besar Eropa yang kemudian menancapkan radarnya ke pemain 17 tahun tersebut. Barcelona, Real Madrid, dan Manchester City dikabarkan kepincut dengan aksi El Diablito di Indonesia.

Usai laga terakhir River Plate musim ini melawan Rosario Central pada tanggal 23 Desember 2023, El Diablito tiba-tiba mengaku tidak akan akan memperbarui kontraknya bersama River Plate lewat wawancaranya dengan media. Kontraknya sendiri masih tersisa satu musim lagi. Pernyataan itu sempat membuat para fans River Plate geram dengan sikap Echeverri.

Setelah pernyataan itu muncul pula isu ia akan hengkang. Pihak River Plate sendiri tentu tak mau permata berharganya tersebut dicaplok tim lain secara cuma-cuma saat kontraknya habis musim depan. Maka dari itu, dengan diuangkan di musim ini merupakan win-win solution.

Sempat mengatakan jelang Piala Dunia U-17, bahwa Barcelona menjadi klub impian El Diablito karena ia sangat mengidolakan Messi. Namun ia akhirnya justru memilih Manchester City sebagai pelabuhan barunya. Dilansir The Guardian, The Citizens menebus Echeverri seharga 25 juta euro.

Pola Transfer Mirip Julian Alvarez

Kalau menurut juru transfer Fabrizio Romano, Echeverri meski sudah ditebus City musim ini, namun masih akan dipinjamkan di River Plate. “Si Iblis Kecil” baru akan bergabung di Etihad pada awal musim panas 2024/25 nanti.

Itu artinya, pola transfer seperti ini mirip dengan pendahulunya yang sudah lebih dulu sukses di Etihad, Julian Alvarez. Kita ingat di bulan Januari 2022 lalu, City sudah merampungkan transfer Alvarez dari River Plate sebesar 17 juta euro.

Namun pemain berjuluk La Aranita itu tak langsung bergabung dengan The Citizens, melainkan masih dipinjamkan ke River Plate. Alvarez baru bergabung di skuad Pep pada awal musim panas 2022/23.

Proyek Masa Depan City

Dilansir Football Express, Manchester City tak ujug-ujug mendapatkan Echeverri. Pasca minat Pep Guardiola pada bocah 17 tahun itu sejak gacor di Piala Dunia U-17, pihak manajemen City langsung menindaklanjuti dengan cara mengagendakan pertemuan untuk berunding dengan pihak River Plate maupun sang agen Echeverri. Tindak lanjut tersebut sebagai upaya serius dari The Citizens untuk segera mengangkut Echeverri.

Namun apa sih yang menjadikan City getol tak ingin kehilangan permata Argentina tersebut? City memang sedang membuat proyek masa depan baru di lini serangnya. Erling Haaland, Jeremy Doku, Jack Grealish, Julian Alvarez, maupun Phil Foden adalah beberapa pilar yang sudah ada.

Pep Guardiola sudah mulai menyusun kerangka baru lini depan Manchester City. Ia tak bisa mengandalkan Kevin De Bruyne yang sering sakit-sakitan. Energi Bernardo Silva juga tak selamanya bisa terus dipakai Guardiola. Echeverri yang agresif dan rajin merangsek ke kotak penalti cocok sekali jadi bagian dari amunisi lini serang City di masa depan.

Echeverri di Sistem Pep Guardiola

Mengutip Planet Football, sosok Echeverri digambarkan sebagai pemain “nomor 10” yang lincah dan cepat. Dalam bahasa Spanyol ia sering disebut “Enganche”. Meski berpostur 1,71 meter, jangan tanyakan skill individu maupun instingnya dalam mencetak gol.

Bedanya dengan Messi, Echeverri lebih beroperasi di lini tengah bukan di sayap. Kakinya juga yang lebih kuat adalah kaki kanan. Lalu cara ia menggiring bola, visi bermain, maupun umpan akuratnya menjadi beberapa kelebihannya.

Ketika di River Plate maupun Timnas Argentina U-17, ia lebih sering ditempatkan sebagai gelandang serang di belakang striker. Pergerakan dan tusukan liarnya di segala lini pertahanan lawan sering jadi ancaman.

Di sistem Pep yang bermain dengan format 3-2-4-1, ia kemungkinan bisa saling mengisi di salah satu pos gelandang serang yang ditempati Kevin De Bruyne ataupun dulu Ilkay Gundogan. Selain itu, dengan melihat kelincahan serta kecepatannya, bisa juga ia ditempatkan Pep di sisi sayap seperti halnya Bernardo Silva.

Mengikuti Jejak Sukses Julian Alvarez?

Well, Echeverri kini sudah jadi pelengkap proyek Manchester City di masa depan. Artinya Pep tak usah repot-repot lagi untuk cari amunisi lini serang lain di bursa transfer. Langkah Echeverri yang mirip dengan Julian Alvarez dulu, membuat publik City kini mulai membanding-bandingkannya dengan kesuksesan yang dicapai Alvarez.

Echeverri masih punya banyak waktu untuk mengasah kemampuannya lebih matang lagi di bawah gemblengan pelatih Martin Demichelis di River Plate. Paling tidak hingga bulan Juni atau Juli 2024 nanti.

Sebelum akhirnya ia akan jatuh ke pelukan Pep Guardiola, dan akan dipermak layaknya Julian Alvarez. Ya, kita nantikan saja apakah Echeverri akan sukses di City seperti Julian Alvarez. Namun yang jelas amunisi lini serang City di masa depan akan tambah mengerikan.

Sumber Referensi : theathletic, planetfootball, forbes, theguardian, transfermakt, dailysports, footballexpress

Gabung sekarang juga, Member Kami Batasi!

spot_img

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

ORIGINAL MERCHANDISE STARTING ELEVEN

Obral!
Obral!

Glory Glory Manchester United

Rp109,000Rp125,000
Obral!
Obral!

Cristiano Ronaldo Siuuuu...

Rp109,000Rp120,000

Artikel Terbaru