Belanda Memang Kuat, Tapi Apa Sanggup Ngalahin Senegal?

spot_img

Jalan terjal harus dihadapi Timnas Senegal di Piala Dunia 2022. Tim berjuluk Lions of Teranga itu harus lebih dulu menghadapi tim sulit, Belanda di babak penyisihan grup. Pertandingan kedua tim dijadwalkan berlangsung pada 21 November 2022 di Stadion Al Thumama, Qatar.

Rumitnya, Senegal tengah harap-harap cemas. Bomber andalan mereka, Sadio Mane belum jelas apakah bisa turun atau tidak. Meski Timnas Senegal sudah mengumumkan para pemain yang akan dibawa ke Qatar, dan Mane termasuk di dalamnya.

Belum lagi Timnas Belanda sedang dalam performa terbaik sejak kembali dilatih Louis Van Gaal. Kendati begitu, Senegal sebagai juara AFCON jelas tidak akan melepaskan poin begitu saja.

Head to Head

Pertandingan Belanda kontra Senegal ini diprediksi akan sangat menarik. Apalagi pertemuan di Piala Dunia Qatar nanti adalah pertemuan perdana bagi kedua tim. Bahkan bagi kedua pelatih: Aliou Cisse dan Louis Van Gaal.

Belanda harus mewaspadai kekuatan Senegal. Singa dari Teranga pernah mengalahkan Prancis di pertandingan pertama Piala Dunia 2002. Ketika itu status Prancis sebagai juara bertahan. Senegal akhirnya lolos ke fase gugur bersama Denmark. Sedangkan Les Bleus terdepak.

For your information aja nih, Aliou Cisse adalah kapten generasi emas Senegal ketika mengirim Prancis pulang di Piala Dunia 2002. Jadi Louis Van Gaal tetap harus mewaspadai kekuatan Senegal.

Komposisi Skuad

Namun, Van Gaal layak untuk percaya diri. Timnya boleh dikatakan tim terkuat di Grup A. Ditambah punya kedalaman skuad yang mumpuni. Untuk Piala Dunia 2022, Van Gaal mencoba mengelaborasi pemain muda dan pemain yang sudah berpengalaman.

Di lini depan misalnya. Selain memakai pemain senior seperti Memphis Depay, yang tentu saja akan menjadi pemain kunci, Van Gaal juga memanggil pemain muda Noa Lang. Di sektor tengah, Van Gaal pasti akan mengandalkan Frankie de Jong.

Tapi ia juga memanggil Teun Koopmeiners. Pemain yang naik daun berkat Gasperini di Atalanta. Tidak hanya itu, masih ada Cody Gakpo yang pernah meramaikan lantai dansa bursa transfer kemarin. Di lini belakang, Van Dijk sebagai kapten akan memimpin dengan pengalamannya.

Jurrien Timber, Tyrell Malacia, Jeremie Frimpong, sampai Denzel Dumfries akan jadi alternatif di lini belakang. Di posisi penjaga gawang, Van Gaal memang tidak membawa kiper-kiper yang punya nama. Namun Remko Pasveer yang senior bisa menjadi pilihan terbaik.

Sementara itu, di skuad Senegal sosok Sadio Mane adalah pemain penting. Saking pentingnya, Senegal sampai memakai jasa dukun agar Mane segera sembuh dari cederanya. Namun pemain yang jadi andalan Senegal tidak hanya Mane.

Di lini depan masih ada sosok Ismaila Sarr, pemain muda Watford yang musim ini sudah mencetak 6 gol dan 3 asis dari 17 laga di Championship. Di posisi gelandang, Senegal juga mempunyai Idrissa Gueye, Nampalys Mendy, sampai Nicolas Jacksen. Sementara itu di lini belakang, Senegal tampaknya tak perlu khawatir.

Pasukan Aliou Cisse masih punya Kalidou Koulibaly yang kemungkinan bakal jadi kapten. Selain itu, Senegal juga punya Abdou Diallo dan Ballo-Toure. Jangan lupakan juga kiper Edouard Mendy. Dengan kata lain, kedalaman skuad Senegal juga lumayan.

Taktik Louis Van Gaal

De Oranje akan dipimpin oleh pelatih yang menderita kanker prostat. Kendati Louis Van Gaal memang sosok pelatih yang sarat pengalaman. Van Gaal juga sosok pelatih yang suka berinovasi. Ia tidak patuh dengan filosofi sepakbola Belanda.

Bahkan baru-baru ini, ia mulai meninggalkan filosofi permainan Belanda. Betul Van Gaal beberapa kali memakai skema 4-3-3 di babak kualifikasi Piala Dunia. Namun ia merombaknya secara signifikan. Di ajang UEFA Nations League, Van Gaal memakai format 3-4-3 dan 3-4-1-2.

Meskipun secara prinsip sebagaimana Belanda pada umumnya. Van Gaal mengandalkan gaya ekspansif, tekanan tinggi, sepakbola lancar dengan rotasi posisi. Namun secara bentuk formasi berbeda. Ini karena Belanda memiliki pemain yang cocok dengan skema anyar Van Gaal.

Skema 3-4-3 atau 3-4-1-2 membutuhkan dua bek sayap yang baik. Nah, di dua sisi bek sayap, De Oranje memiliki Tyrell Malacia dan Denzel Dumfries. Keduanya memiliki kekuatan sama dalam menyerang maupun bertahan. Formasi tiga bek tersebut juga membutuhkan bek-bek tengah yang tangguh.

Belanda dibanjiri talenta hebat di posisi itu. Selain Van Dijk, masih ada De Ligt, Stefan de Vrij, dan Nathan Ake. Skema tersebut juga memungkinan Belanda membanjiri lapangan dengan daya tembak yang lebih banyak. Dengan Depay dan Bergwijn yang bermain di depan Cody Gakpo.

Lini tengah De Oranje juga tidak hanya berperan sebagai penyuplai bola. Tapi pemain seperti De Jong dan Koopmeiners bisa sesekali turun ke belakang. Keduanya bisa bermitra sebagai penghubung antarlini, terutama lini belakang dan depan, begitu pula sebaliknya.

Van Gaal membuktikan taktik ini sukses di Nations League. Berkat taktiknya, Belanda bisa lolos ke final four. Dan mereka juga belum terkalahkan di enam pertandingan terakhir.

Kelemahan

Belanda nyaris tanpa kelemahan. Kalaupun ada, kelemahan itu sangat-sangat minim. Menembus gawang Belanda bukan perkara mudah. Di babak kualifikasi Piala Dunia, Belanda baru kebobolan 8 gol.

Lalu di UEFA Nations League, Belanda juga hanya kebobolan 6 gol. Artinya Belanda memang sulit dibobol. Tapi bukan berarti tidak bisa. Sebab setidaknya Belanda kebobolan sekali dalam sembilan dari 15 pertandingan di bawah Van Gaal.

Penguasaan bola yang ekspansif dan rotasi posisi jadi senjata sekaligus bumerang bagi Belanda. Sebab ketika melakukan rotasi dan penguasaan bola yang ekspansif, tepat di titik itulah pasukan Van Gaal keropos. Celah ini pernah dimanfaatkan pemain Wales, Brennan Johnson untuk menjebol gawang Belanda.

Taktik Aliou Cisse

Sementara itu, Aliou Cisse adalah pelatih terlama dan tersukses Senegal. Sejak menukangi Singa dari Teranga tahun 2015, Cisse mengantarkan Senegal lolos dua kali Piala Dunia berturut-turut. Selain itu, ia juga membawa Senegal runner up dan juara AFCON.

Soal taktik, Aliou Cisse konsisten memakai skema 4-3-3. Formasi ini cukup untuk mengakomodir para pemain sayap berbakat, seperti Sadio Mane dan Ismaila Sarr. Sementara itu, tiga di lini tengah dibiarkan menyempit untuk membuka ruang bagi dua fullback seperti Bouna Sarr, Saliou Ciss, maupun Ballo-Toure maju.

Dua fullback yang maju akan menciptakan lima pemain di depan. Sedangkan baik Mane maupun Ismaila Sarr bisa sedikit bergerak ke dalam. Keduanya bisa menjemput bola, memastikan diri mereka juga bermitra dengan pemain yang berposisi sebagai fullback.

Gelandang Senegal seperti Idrissa Gueye akan masuk di antara salah satu bek tengah. Namun ia berperan sebagai gelandang, bertugas mencari peluang dan menciptakan umpan progresif, sekaligus menutup ruang di lini pertahanan. Taktik semacam ini pernah dicoba di final AFCON ketika Senegal menang atas Mesir.

Kalidou Koulibaly yang berposisi bek tengah juga patut diwaspadai. Pemain Chelsea itu punya kualitas operan yang luar biasa. Koulibaly di tangan Aliou Cisse disulap menjadi bek tengah dengan jangkauan umpan jauh yang oke.

Selama AFCON 2021 kemarin, misalnya. Koulibaly sudah menyelesaikan 46 operan jarak jauh. Umpan Koulibaly ini bisa jadi opsi permainan Senegal. Apalagi jika mereka bisa bertahan dengan blok di lini tengah. Situasi overload di lini tengah bisa membuka kesempatan Koulibaly mengirim umpan ke Sadio Mane maupun Ismaila Sarr.

Kelemahan Senegal

Berbeda dengan Belanda yang nyaris tanpa celah, Senegal justru tersenggal-senggal sebelum Piala Dunia 2022. Dari 6 laga terakhir yang dilakoni Senegal, mereka hanya mengambil 3 kali kemenangan. Sisanya 2 kali kalah dan sekali berakhir imbang.

Problem lainnya adalah Senegal kerap lambat panas. Pasukan Aliou Cisse acap kali pelan dalam memulai permainan. Gampangnya, Senegal tidak langsung menggebrak lawan dengan serangan-serangannya. Misal di ajang AFCON 2021 kemarin.

Rata-rata tembakan Senegal di babak pertama hanya 33 tembakan. Dan baru meningkat di babak kedua dengan rata-rata 57 tembakan. Pun soal tingkat konversi umpan menjadi tembakan. Babak pertama, rata-rata tingkat konversinya cuma 3%, sedangkan di babak kedua mencapai 14%.

Kelemahan ini harus segera ditutup Aliou Cisse. Jika Lions of Teranga tidak punya cara untuk menambal kelemahan itu, mereka akan mudah dieksploitasi Belanda dengan kekuatan lini tengah dan bek sayapnya yang mumpuni.

Sumber: TheAnalyst, TalkSPORT, TheHardTackle, The42, TVPWorld, TheAllStar, SportStar, FCTables

Gabung sekarang juga, Member Kami Batasi!

spot_img

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

ORIGINAL MERCHANDISE STARTING ELEVEN

Obral!
Obral!

Glory Glory Manchester United

Rp109,000Rp125,000
Obral!
Obral!

Cristiano Ronaldo Siuuuu...

Rp109,000Rp120,000

Artikel Terbaru