Sang juru taktik The Three Lions sudah mengumumkan dua puluh lima nama pemain timnas Inggris pada hari Jumat lalu. Timnas Inggris akan dijadwalkan akan menjalani laga uji coba melawan Swiss pada tanggal 27 dan melawan Pantai Gading pada 30 Maret ini.
Muncul tanggapan sinis ketika melihat daftar nama tersebut masih ada nama Harry Maguire yang tetap menjadi pilihan utama Gareth Southgate, untuk mengisi lini pertahanan Timnas Inggris.
Sebenarnya apa yang dipikirkan oleh Gareth Southgate, sehingga ia masih memilih Maguire sebagai pemainnya? Mengingat, Maguire menampilkan performa yang sangat buruk sepanjang musim ini bersama Manchester united.
Banyak pihak meragukan keputusan Southgate ini, apakah keputusan Southgate untuk tetap memanggil Harry Maguire ke Timnas Inggris merupakan keputusan yang tepat? Apa tidak ada pemain lain?
Daftar Isi
Maguire Bapuk di MU
Ekspektasi dari para penggemar Manchester United terhadap Harry Maguire sangat tinggi ketika Setan Merah memutuskan untuk mendatangkannya dari Leicester dengan mahar 87 juta euro atau setara dengan Rp1,3 triliun lebih pada tahun 2019 lalu.
Namun, faktanya adalah bandrol dan harapan yang selangit, tak sepadan dengan penampilan Maguire yang bapuk selama beberapa tahun terakhir.
Mungkin musim ini bisa dibilang jadi yang terburuk bagi Maguire. Bagaimana tidak? Alih-alih dapat memimpin lini pertahanan dan menjadi pemain belakang top bersama United, Maguire malah jadi bulan-bulanan netizen berkat performa buruknya.
If Maguire is not doing this, he’s scoring an own goal. Ọmọ Burúkú pic.twitter.com/7J3mZWMaWR
— Shakur𓃵 (@shark2last) March 12, 2022
Performa buruk Maguire tampak semakin terekspos seiring dengan kesulitan MU sebagai kesatuan tim. Maguire tidak bisa memimpin rekan-rekannya, bahkan untuk tampil konsisten saja ia sangat kesulitan.
Hal itu dibuktikan dengan statistik kebobolan Manchester United yang cukup tinggi meski sang palang pintu terakhir, David De Gea sudah berusaha semaksimal mungkin untuk menjaga gawang dari kebobolan.
Maguire kembali menampilkan performa yang buruk di beberapa laga terakhirnya bersama Manchester United. Jika kalian melihat performanya di derby Manchester, mungkin kalian akan semakin jengkel dengan pemain yang satu ini.
Sebagai kapten dan pemimpin di lini pertahanan, ia tak bisa menjaga keutuhan tim. Itu mengakibatkan lini pertahanan United di bombardir oleh serangan tujuh hari tujuh malam oleh anak asuh Pep Guardiola.
Maguire tetap bermain seperti biasa, lamban, minim respon dan sesekali salah mengambil keputusan ketika sedang menghadapi kemelut di depan gawang. Hujatan netizen semakin memuncak kala ia kembali gagal membawa Setan Merah lolos ke fase selanjutnya di Liga Champions.
Tapi Bagus di Timnas
Hal tersebut berbanding terbalik dengan performanya ketika membela Timnas Inggris. Tak dapat dipungkiri, performanya di Timnas di beberapa ajang terakhir cukup apik, ya setidaknya lebih mending daripada performa yang ia tunjukan di klub.
Kita contohkan saja performa Maguire kala Timnas Inggris berhasil menang 2-0 atas Jerman di ajang Euro 2021 pertengahan tahun lalu. Saat itu Southgate bermain dengan formasi tiga bek dan Maguire ditempatkan di tengah lalu ditemani oleh John Stones di kiri dan Kyle Walker di sisi kanan.
Kapten Manchester united itu tampil cukup mengesankan dengan memenangi hampir semua duel udara yang dihadapi. Maguire pun sesekali keluar untuk membantu serangan dengan sedikit membawa bola kedepan lalu diakhiri dengan umpan matang ke lini serang Timnas Inggris.
Di akhir pertandingan itu pun, Maguire dinobatkan sebagai Man of The Match, dan berhasil mengantarkan Timnas Inggris melaju ke perempat final Euro 2021. Serta memperpanjang tren positif tanpa kebobolan di turnamen tersebut.
Bek Timnas Inggris, kapten Manchester United Harry Maguire mencetak gol keren yang sekaligus jadi penentu kemenangan 2-1 the Three Lions atas Polandia!! #WCQ2022 #England pic.twitter.com/2YRJ8whQ8Y
— SepakbolaTV (@SepakbolaTweet) March 31, 2021
Bahkan setelah melakoni beberapa laga kualifikasi Piala Dunia 2022, Legenda Chelsea, John Terry, sempat memuji performa Harry Maguire bersama Timnas Inggris melalui akun Twitter pribadinya. Ia sempat mengklaim bahwa pemain Manchester United itu menjadi bek paling subur di The Three Lions.
Maguire menyumbang satu gol kala Inggris menggilas San Marino 10-0 di kualifikasi Piala Dunia 2022 zona Eropa, November lalu. Dia membobol gawang San Marino di menit kelima melalui bola sundulan, memanfaatkan sepak pojok dari Phil Foden.
Gol tersebut menjadi gol ketujuh Maguire untuk Timnas dalam sepanjang kariernya. Menariknya, empat dari tujuh gol tersebut dicetak Maguire selama babak kualifikasi Piala Dunia 2022.
Masih Jadi Salah Satu Bek Terbaik Inggris
Performa yang menjanjikan itulah yang mungkin mendasari Gareth Southgate tetap memanggil Harry Maguire ditengah kritikan pedas dan pertanyaan besar mengapa ia lebih memilih Maguire ketimbang Fikayo Tomori yang kini bermain untuk Il Rossoneri.
Bahkan, Southgate tak perlu pikir panjang untuk memantapkan keputusannya memilih Maguire. Maguire sudah menjadi bagian penting dalam perjalanan Timnas Inggris mencapai semifinal Piala Dunia dan tentu Final Euro kemarin.
Southgate tentu paham dengan keadaan sulit yang sedang Maguire alami bersama United. Namun ia berfikir luas dan lebih ingin melihat Maguire dari sudut pandang yang berbeda dan apa yang sudah ia berikan untuk The Three Lions.
Southgate masih yakin dengan Maguire. Ia percaya bahwa Maguire akan melewati masa-masa sulit dan kembali ke performa terbaiknya. Bagi Southgate, Maguire tetap bek terbaik yang dimiliki Timnas Inggris.
“Tidak ada keraguan dalam pikiran saya bahwa dia (Maguire) adalah salah satu bek tengah terbaik kami dan performanya, dalam pengertian itu, bersifat sementara.” Bela Southgate dilansir dari Talksport
Faktor Penunjang Harry Maguire di Timnas
Lantas apa yang membuat Maguire tampil lebih baik bersama Timnas ketimbang dengan klubnya. Manchester United? Hal itu tentu bisa dilihat dari materi pemain yang dimiliki oleh Timnas Inggris.
Materi pemain Timnas Inggris sangat jauh berbeda dengan yang dimiliki Manchester United. Di lini bertahan, Maguire memiliki sosok John Stones sebagai lawan mainnya di Timnas. Stones adalah sosok yang tepat untuk mengcover permainan Maguire.
The way Harry Maguire sought out John Stones during his celebration after Stones’ earlier mistake had cost England a goal 🥺 pic.twitter.com/ITDjW2cLT6
— ESPN FC (@ESPNFC) March 31, 2021
Sedangkan di MU, nama Lindelof faktanya tak begitu sukses jadi lawan main yang sempurna bagi Maguire. Lalu bagaimana dengan Varane? dengan waktu bermain mereka yang belum lama, duet Maguire Varane dirasa belum maksimal.
Lalu, apabila kita melihat lebih ke depan, Timnas Inggris memiliki pemain-pemain tengah yang luar biasa. Nama-nama seperti Jordan Henderson dan Declan Rice disinyalir memberikan ketenangan bagi siapa pun yang bermain di belakang mereka.
Jadi, tugas Maguire dan Stones akan sedikit ringan karena serangan lawan sudah disaring dengan baik oleh duo gelandang tersebut.
Jika dibandingkan dengan pemain tengah MU, ya jauh lah ya. MU cuma kerap mengandalkan Fred dan Mctominay di lini tengah. Sedangkan performa mereka berdua saja masih angin-anginan, praktis Maguire cukup kesulitan apabila di hadapkan langsung dengan serangan lawan.
Satu hal lagi yang mungkin jadi faktor penunjang bagi psikologis Harry Maguire. Bersama Timnas Inggris ia tak memiliki beban yang begitu berat, ia juga tak mengemban ban kapten seperti yang ia lakukan di Manchester United.
Mungkin MU harus memperhatikan hal-hal ini. Jika MU mau mengeluarkan uang untuk membeli gelandang bertahan yang tangguh di bursa transfer musim panas nanti, bisa saja performa Maguire juga akan ikut terkerek.
Sumber: Talksport, Sportbible, Dailystar, Twitter