Bagus Kahfi yang Tersingkir dari Timnas Indonesia

spot_img

Menjelang lanjutan Kualifikasi Piala Dunia 2026, Shin Tae-yong mulai membuat daftar para pemain untuk dipanggil membela Tim Garuda. Namun, dari nama-nama tersebut tidak ada nama Bagus Kahfi.

Padahal saudara kembar dari Bagas Kaffa tersebut dahulu digadang-gadang sebagai salah satu pilar penting tim nasional di masa depan. Bagus pernah menghentak publik sepak bola nasional dengan aksi-aksinya dan perjalanan karirnya di Eropa. Namun, kenapa sekarang dirinya seakan hilang begitu saja? Ada apa dengan seorang Bagus Kahfi?

 

Membara Saat Muda

Amiruddin Bagus Kahfi Alfikri adalah salah satu nama yang pernah masuk daftar teratas pemain potensial Indonesia. Pemuda kelahiran Magelang tersebut pernah membuat satu negara bangga saat dirinya tampil di bawah asuhan Fakhri Husaini di ajang AFF U-16 tahun 2018.

Kala itu, pemuda berambut kribo itu menjadi bintang turnamen. Bagus bisa mencetak gol di setiap pertandingan yang Garuda Muda lakoni saat itu, Meskipun golnya di laga final dicetak lewat babak adu penalti. Setidaknya, 13 gol ia ciptakan kala itu, termasuk sebuah hattrick lawan Kamboja.

Sontak, namanya meroket. Ia dielu-elukan sebagai calon masa depan Tim Garuda dan dibebani berbagai ekspektasi berat lainnya. Sejatinya wajar jika performa Bagas melenting tinggi pada kompetisi tersebut. Sebab, sejak kecil ia memang sudah bergelut dengan sepak bola.

Ia bahkan pernah bergabung dengan akademi sepak bola Malaysia, Frenz United. Ia bersama Bagas Kaffa dan Hamsa Lestaluhu bergabung ke skuad U-15 klub yang bermarkas di Janda Baik, Pahang pada tahun 2016. Di sana Bagus tak hanya melatih kemampuannya mengolah bola, namun juga mengasah mentalnya. Sebab, di usia semuda itu, bermain di tanah orang jelas bukan urusan yang mudah.

“Inilah permulaan Bagus dan Bagas datang ke Malaysia dengan Blue Eagle Football School. Dari situ, saya pilih mereka untuk ikut bersama Frenz United,” ucap Mohamad Shaipul selaku pelatih Bagus di Frenz United, via Vocket FC.

Setelah melenting bersama Garuda Muda, Bagus tercatat sempat masuk ke skuad muda tim lokalnya, PPSM Magelang dan kemudian pindah ke Barito Putera. Setelahnya, ia masuk program Garuda Select.

Performa mengesankannya bersama Garuda Select pun sempat membuat Bagus berkesempatan bergabung dengan klub Amerika Serikat, LA Galaxy. Sayangnya, cedera yang menyerang Bagus saat melawan Reading U-18 membuat mimpinya bermain di Los Angeles terkubur. Tak hanya itu, cedera ini juga disinyalir sebagai awal dari menurunnya performa sang pemain.

“Saya harus berangkat ke LA Galaxy di second division. Saya sudah harus berangkat untuk sign contract. Dennis Wise bilang selesaikan laga ini, tapi akhirnya saya malah cedera ketika melawan Reading,” ujar Bagus dikutip dari Bola.

 

Kekecewaannya di Eropa

Setelah pulih dari cedera di Inggris, Bagus Kahfi bergabung ke FC Utrecht di Belanda. Klub yang juga banyak menghasilkan talenta berbakat untuk Timnas Indonesia. Baik dari generasi Stefano Lilipaly hingga generasi terbaru dalam diri Marteen Paes. Bagus merapat ke sana sejak Februari 2021.

Namun, Bagus mendapat sangat sedikit menit bermain di Jong Utrecht. Total, ia hanya bermain selama 7 menit. Betul, 7 menit, kalian tidak salah dengar. Itu pun Bagus harus menunggu sekitar 6 bulan sejak kedatangannya untuk bisa merasakan ganasnya kompetisi Eropa.

Pertandingan pertama Bagus ia lakoni pada 28 Agustus 2021, kala Jong Utrecht melumat mantan klub Stefano Lilipaly, SC Telstar, dengan skor 3-0. Bagus dimasukkan pada menit ke-87 menggantikan Nick Venema. Di laga tersebut juga, Bagus akhirnya merumput dengan Ruben Kluivert, anak dari legenda Barcelona, Patrick Kluivert.

Lalu, laga terakhir Bagus di Belanda ia lakoni saat ADO Den Haag menahan imbang Jong Utrecht 1-1 pada 24 April 2022. Pada laga tersebut Bagus bermain satu menit lebih lama. Ia baru masuk di menit ke 86 dan kemudian membuat kartu kuning di injury time. Saat itu, ada nama mantan bek Timnas Belanda, Daryl Janmaat, di skuad ADO Den Haag.

Setelah performanya di FC Utrecht dianggap tak signifikan, Bagus dilepeh begitu saja pada musim panas 2022. Tak hanya itu, pada periode ini pula Bagus mulai merasakan bagaimana rasanya tak dilirik oleh Shin Tae-yong. Ia absen membela Garuda Muda untuk ajang AFF U-23 tahun 2022.

Sudah jatuh, eh malah tertimpa gerinda. Karirnya di level klub kian suram selah Bagus Kahfi memilih bergabung ke klub Yunani, Asteras Tripoli. Klub yang bermain di liga tertinggi Yunani pada musim 2022/23 itu tak memberi kesempatan barang sedetik untuk Bagus Kahfi.

Cedera yang ia alami ketika membersamai skuad Garuda Select plus minimnya menit bermain di Jong Utrecht dan Asteras Tripoli membuat performa Bagus terus menurun. Melempemnya performa Bagus ini tentu merupakan mimpi buruk yang salah satu perwujudannya adalah tak kunjung mendapatkan panggilan dari tim nasional senior.

 

Pulang dan Usaha Mengembalikan Performa

Setelah perjalanan karir yang mengecewakan di Eropa, Bagus Kahfi mencoba membangun ulang kisahnya bersama klub lamanya, Barito Putera. Ia bergabung ke klub yang bermarkas di Stadion Demang Lehman tersebut pada Juli 2023 setelah kontraknya di Yunani habis.

Sebenarnya, Bagus hampir selalu diberi Rahmad Darmawan kesempatan bermain di Liga 1 2023/24, meski tak selalu bermain penuh. Hanya laga menjamu Persebaya pada 9 November 2023 saja Bagus duduk manis di pinggir lapangan hingga peluit akhir berbunyi. Sisanya, ia selalu diberi kesempatan.

Sayangnya, performa Bagus tak begitu menggigit. Musim lalu, Bagus hanya mampu mencetak 2 gol dan 4 assist saja dalam total 33 laga yang dijalaninya. Angka yang sedikit lebih baik dari sang kembaran, Bagas Kaffa yang mencetak 2 gol dan 2 assist. Bedanya, Bagas hanya bermain 21 kali saja karena sempat absen akibat cedera dan panggilan Garuda Muda. Serta perlu diingat, Bagas bermain di posisi belakang.

Melihat fakta tersebut, agaknya cukup memprihatinkan bagi Bagus Kahfi. Pemain yang dulu digadang-gadang sebagai masa depan tim nasional, kini malah tak pernah lagi dikaitkan dengan tim nasional. 

Rahmad Darmawan sendiri berharap agar Bagus selalu meningkatkan performanya supaya bisa memikat hati jurulatih tim nasional. Sebab, terlalu lama publik tak melihat Bagus dengan rambut kribonya yang ikonik berseragam Garuda di dada. Terakhir kali Bagus membela lambang Garuda di dada adalah ketika Garuda Muda dua kali dibabat Australia pada ajang kualifikasi Piala Asia U-23 tahun 2021.

“Saya yakin kalau dia membuktikan kualitasnya, dipanggil tim nasional tinggal tunggu waktu saja,” kata Rahmad Darmawan dikutip dari Radar Banjarmasin.

Sumber: Transfermarkt, Vocket FC, Bola, Skor, dan Radar Banjarmasin

Gabung sekarang juga, Member Kami Batasi!

spot_img

ORIGINAL MERCHANDISE STARTING ELEVEN

Obral!
Obral!

Glory Glory Manchester United

Rp109,000Rp125,000
Obral!
Obral!

Cristiano Ronaldo Siuuuu...

Rp109,000Rp120,000

Artikel Terbaru