AWAS! Pemain Langganan STY Ini Berpotensi Disingkirkan Patrick Kluivert

spot_img

Beberapa hari lalu, Starting Eleven sudah membuat konten tentang pemain yang kemungkinan akan kembali dipanggil ke tim nasional era Patrick Kluivert. Kini, Starting Eleven akan membahas kebalikannya. Kita akan membahas tentang pemain-pemain langganan Shin Tae-yong, yang kemungkinan tidak masuk selera Kluivert.

Sebagai disclaimer saja, ini bukan pilihan subjektif. Atau hanya karena mimin sebel sama pemain-pemain ini, bukan. Pemain-pemain yang masuk daftar ini adalah pemain yang diprediksi tidak masuk dalam beberapa indikator yang menjadi standar Kluivert saat nantinya memilih pemain. 

Penasaran siapa saja yang kemungkinan tersisih di era Patrick? Selengkapnya mari kita bahas.

Preman lapangan, begitulah fans Indonesia menyebutnya. Justin Hubner memang dikenal sebagai pemain bertahan yang lugas dan tanpa kompromi saat menghalau serangan lawan. Gaya bermain itu kabarnya terinspirasi dari sang idola, Sergio Ramos. Namun, acap kali gaya bermain yang kelewat lugas itu justru merugikan tim nasional Indonesia.

Oleh karena itu, Justin bisa saja terpinggirkan saat Timnas Indonesia dilatih oleh Patrick Kluivert. Pelatih asal Belanda itu tampaknya lebih menggemari pemain yang lebih bijaksana dalam mengambil keputusan. Patrick bukan pelatih yang suka dengan pemain yang terlalu sering mengambil resiko. Apalagi itu di area pertahanan sendiri.

Selain itu, status Hubner yang masih jadi pemain Wolves U-21 juga jadi pertimbangan. Pengalamannya bermain di level senior masih minim. Selain itu, skema permainan Kluivert kabarnya akan menggunakan empat bek. Dua slot bek tengah akan menimbulkan persaingan yang semakin ketat dan Hubner dinilai masih kalah saing dengan Mees Hilgers dan Rizky Ridho. 

Apalagi, menurut CNN Indonesia, nama Elkan Baggot diprediksi bakal meramaikan bursa pemain belakang lagi. Meski sama-sama berkaki kiri, dengan postur tinggi dan kematangan berpikir yang baik, Elkan lebih relevan dengan kriteria Patrick.

Nathan Tjoe-A-On

Selanjutnya ada Nathan Tjoe-A-On. Kasusnya sih mirip-mirip dengan Justin Hubner. Malahan, urusan menit bermain, Justin lebih mending, ya walaupun cuma di tim muda. Sedangkan Nathan benar-benar cuma pelengkap di skuad Swansea. Sampai-sampai jersey putihnya selalu bersih karena tak pernah dipakai bermain.

Tak cuma itu, Nathan juga berada di situasi yang serba nanggung jika masuk Skuad Garuda. Mau bersaing di pos bek kiri, sudah ada Calvin Verdonk, Shayne Pattynama, hingga Pratama Arhan. Giliran mau bersaing di posisi gelandang tengah, kualitasnya masih kalah jauh dengan Ivar Jenner dan Thom Haye. Bahkan, beberapa pengamat bola merasa kalau Nathan dan Thom kurang klop jika dimainkan bersama.

Secara skema permainan, Nathan pun cenderung bertahan. Itu relevan dengan permainan Shin Tae-yong. Namun, tidak dengan Kluivert. Gaya bermain bertahan bukan gaya yang akan diterapkan oleh Patrick Kluivert. Filosofi yang diusung eks Barcelona itu adalah sepakbola cepat dan menyerang.

Muhammad Ferarri

Skema empat bek yang diusung Patrick Kluivert juga akan berpengaruh pada Muhammad Ferarri. Sejauh ini, Ferrari selalu jadi andalan Shin Tae-yong untuk menjaga kedalaman Skuad Garuda. Bahkan dirinya jadi pilihan utama Coach Shin di Piala AFF 2024 kemarin. Secara gaya bermain dan kedisiplinan, Ferarri pun cukup oke.

Namun, dengan hanya menggunakan dua bek tengah, posisi Ferrari jelas terancam di era Patrick Kluivert. Level permainan Ferarri memang cukup oke, tapi akan kebanting jika harus bersaing dengan nama-nama besar macam Jordi Amat, Jay Idzes, Mees Hilgers, dan seniornya di Persija Jakarta, Rizky Ridho. 

Belum lagi, jika Elkan Baggot benar-benar kembali dipanggil oleh Coach Patrick, itu jadi masalah besar bagi Ferarri. Masih banyak waktu bagi Muhammad Ferarri untuk meningkatkan kemampuan diri dan mengejar ketertinggalan para seniornya. Ferarri mungkin bisa turun dulu ke Timnas Indonesia U-23 yang memasang target tinggi di SEA Games 2025.

Ricky Kambuaya

Dari bek, kita masuk ke area lini tengah. Nama pertama yang kemungkinan akan terpinggirkan adalah Ricky Kambuaya. Secara permainan, Kaka Ricky sebetulnya masih masuk dalam kriteria. Menit bermain di level klub juga masih tinggi. Namun, Ricky kemungkinan akan tetap kesulitan untuk menembus starting line up Coach Patrick. 

Ricky Kambuaya dikenal sebagai gelandang kreatif, tapi pengambilan keputusannya masih kurang baik. Untuk urusan transisi menyerang, pengambilan keputusan yang buruk bisa saja merusak tempo permainan. Selain itu, wacana kehadiran Jairo Riedewald juga akan berpengaruh pada posisi Ricky.

Namanya kemungkinan bakal jadi yang dikorbankan jika Jairo memutuskan membela Timnas Indonesia suatu saat nanti. Jairo kan punya gaya bermain yang berbeda dengan Ricky? Benar. Namun, dirinya lebih fleksibel dan punya kematangan dalam mengambil keputusan. Pengalaman belasan tahun di Eropa tak bisa dipungkiri. 

Arkan Fikri

Jika nama Ricky Kambuaya masih dirasa “eman-eman” kalau dicoret, maka nama Arkan Fikri lah yang akan di blacklist dari daftar pemain Coach Patrick. Fikri bisa dibilang jadi pemain kesayangan Shin Tae-yong. Namanya selalu ada di segala jenjang usia tim nasional. Meski begitu, selain umurnya yang masih terlalu muda, kualitas Fikri masih jauh dari harapan. 

Itu dibuktikan dengan kepercayaan yang diberikan Shin Tae-yong di ajang Piala AFF 2024 kemarin. Menurut analisis, Fikri belum bisa menjadi motor permainan di lini tengah Timnas Indonesia. Di Arema, Fikri terbiasa ditopang oleh dua pemain asing Pablo Oliveira dan William Marcilio. Sedangkan situasi di lini tengah Indonesia saat itu berbeda. Fikri dituntut memikul peran lebih dan ia gagal memaksimalkannya.

Di tim nasional senior, Fikri bukan pilihan utama jika harus membentuk trio dengan Ivar dan Haye. Karena di situ masih ada Marselino Ferdinan yang kualitasnya jauh lebih baik. Fikri sendiri terakhir kali dipanggil ke Timnas Indonesia senior pada laga putaran kedua Kualifikasi Piala Dunia 2026 melawan Vietnam. Dan sepertinya, akan tetap seperti itu.

Witan Sulaeman

Dari sektor sayap, sebetulnya muncul dua nama. Witan Sulaeman dan Egy Maulana Vikri. Namun, karena Egy masih dalam top performa musim ini, maka nama Witan jadi yang paling pas masuk daftar ini. Selain performa Witan yang masih kalah bagus sama Egy, kedua pemain ini memiliki gaya bermain yang hampir mirip. Jadi, agak too much aja kalau semuanya masuk tim.

Slot yang ditinggalkan Witan nantinya akan diisi oleh pemain baru, Ole Romeny. Seperti yang kita ketahui, Ole memang berposisi sebagai penyerang tengah. Namun, dalam semusim terakhir, dirinya selalu dimainkan di posisi sayap kanan, posisi yang biasanya ditempati oleh Witan.

Di era Patrick Kluivert, Ole kemungkinan akan digunakan sebagai pemain sayap kanan. Nantinya, Yakob Sayuri dan Egy Maulana Vikri akan menjadi pelapis dari Ole.

Rafael Struick

Terakhir ada Rafael Struick. Nama yang satu ini masih bisa diperdebatkan. Karena peran El Klemer di era Shin Tae-yong begitu penting. Dirinya jadi garda terdepan untuk memberikan tekanan kepada pemain bertahan lawan. High press dan mobilitas tinggi dari Rafael kerap merepotkan pemain-pemain lawan.

Hanya saja, peran Rafael Struick di lini depan dalam memburu gol masih jauh dari kata memuaskan. Terbukti, dalam 22 laga bersama timnas senior, kelahiran 27 Maret 2003 baru mengemas sebiji gol. Begitu pun di Piala AFF kemarin. Di mana ia menjadi tumpuan, Rafael Struick justru kurang maksimal dan tak mampu menjebol gawang lawan. 

Posisinya di sisi kiri bisa saja diambil alih oleh Eliano Reijnders yang lebih kreatif dalam menyusun serangan. Tak cuma itu, kecenderungan Patrick yang gemar menggunakan striker nomor 9 juga akan membuat peluang Rafael untuk masuk line up makin kecil. Jika Patrick memilih untuk memasang Ramadhan Sananta atau Dimas Drajad di lini depan, maka posisi sayap kiri akan jadi rebutan antara Eliano dan Wak Haji Ragnar. Sedangkan Rafael? Buat cadangan masih oke lah ya.

Sumber: CNN Indonesia, Suara, Bola.com, TVOnenews

Gabung sekarang juga, Member Kami Batasi!

spot_img

ORIGINAL MERCHANDISE STARTING ELEVEN

Obral!
Obral!

Glory Glory Manchester United

Rp109,000Rp125,000
Obral!
Obral!

Cristiano Ronaldo Siuuuu...

Rp109,000Rp120,000

Artikel Terbaru