Piala AFF pertama kali digelar pada tahun 1996 di Singapura dengan nama Tiger Cup. Pada edisi keenam, turnamen paling bergengsi di Asia Tenggara itu digelar pada tahun 2007 dan namanya berganti menjadi Piala AFF setelah Tiger Beer berhenti menjadi sponsor utamanya.
Setelah itu, pada tahun 2008 hingga sekarang, Piala AFF disponsori Suzuki dan namanya menjadi AFF Suzuki Cup. Kini, Piala AFF sedang menggelar edisi ke-13nya dan Singapura kembali menjadi tuan rumahnya. Sebanyak 10 negara ASEAN menjadi pesertanya dan terbagi dalam 2 grup.
Officials Draw for #aff Suzuki Cup 2020
Group A
– Thailand, Myanmar, Philippines, Singapore & QR WinnerGroup B
– Vietnam, Malaysia, Indonesia, Cambodia & Laos pic.twitter.com/djyLD0IXtP— N12 Score (@N12Score) September 21, 2021
Gelaran Piala AFF bisa dibilang sebagai turnamen paling bergengsi di Asia Tenggara. Lewat gelaran Piala AFF yang diadakan tiap 2 tahun sekali, setiap negara ASEAN akan saling beradu untuk mengetahui siapa yang terbaik di kawasan tersebut.
Sama seperti negara lainnya, para kontestan Piala AFF juga punya julukan masing-masing yang menjadi kebanggan mereka. Dibanding dengan negara-negara Eropa, julukan timnas negara ASEAN punya karakteristik tersendiri yang memuat makna yang begitu dalam.
Seperti Thailand dengan julukan War Elephants, Filipina dengan julukan The Azkals, hingga Indonesia dengan julukan tim Garuda. Namun, tahukah kamu asal-usul dari julukan-julukan tersebut? Berikut ini starting eleven ulas profil dan asal-usul julukan dari para kontestan Piala AFF.
Daftar Isi
Thailand: War Elephant
Kita mulai dari pemegang gelar juara terbanyak Piala AFF, yaitu Thailand. Mereka telah memenangi turnamen tersebut sebanyak 5 kali. Selain itu, mereka juga 3 kali menjadi runner-up.
Tim nasional Thailand punya julukan “Changsuek” alias “War Elephants”. Penggunaan gajah sebagai julukan timnas punya makna yang begitu dalam bagi Thailand. Gajah sendiri merupakan simbol nasional negara Thailand dan menjadi satwa yang sangat dilindungi.
#Thailand War elephants of 1880 pic.twitter.com/leF9vu581g
— Asia-News-De (@base_thai) October 24, 2019
Namun jauh sebelum itu, Gajah digunakan oleh bangsa Thailand terdahulu sebagai kendaraan perang, bahkan sebagai alat perang itu sendiri. Dari situlah julukan War Elephants berasal.
Malaysia: Harimau Malaya
Asal-usul serupa juga dimiliki timnas Malaysia. Juara Piala AFF 2010 itu menjuluki dirinya Harimau Malaya. Julukan tersebut diambil dari nama hewan nasional Malaysia. Namun konon kabarnya, ada sumber yang mengatakan bahwa julukan tersebut merupakan pemberian Presiden Soekarno.
Pada 1953 atau 10 tahun sebelum Malaysia merdeka, ada sebuah pertandingan persahabatan antara Persija Jakarta dengan Kelab Bola Sepak Melayu Singapura. Kebetulan, Bung Karno menghadiri pertandingan tersebut. Persija berhasil unggul 3-0 di babak pertama. Namun, di babak kedua, keunggulan mereka sirna lewat hattrick yang dicetak Abdullah Mohammad Don atau yang lebih dikenal dengan nama Dollah Don.
Dollah don AKA harimau malaya dlm majalah harimau selatan pic.twitter.com/dXHpFafmcb
— rizal hashim (@rizalhashim_) April 7, 2014
Penampilan Dollah Don itu berhasil memukau Bung Karno. Oleh beliau, pemain asal Johor itu kemudian dijuluki “Harimau Malaya”. Kala itu, julukan tersebut begitu terkenal di semenanjung Malaya. Terlepas dari mana sumber yang benar, nama Harimau Malaya sama-sama diambil dari nama satwa endemik khas semenanjung Malaya.
Brunei Darussalam: Tebuan
Sementara itu, sang tetangga Brunei Darussalam punya julukan “Tebuan” yang artinya Tawon. Tidak banyak sumber soal asal-usul julukan tersebut. Namun, jika dilihat dari warna bendera negara Brunei dan corak jerseynya, timnas Brunei memang memakai seragam yang warnanya agak mirip dengan Tawon.
Sayangnya, timnas Brunei Darussalam baru mengikuti Piala AFF sekali, yakni pada edisi 1996. Setelah itu, mereka selalu absen, baik karena kalah di babak kualifikasi, terkena skors FIFA, dan terbaru mengundurkan diri dari Piala AFF 2020.
Singapura: The Lions
Kisah berbeda dimiliki timnas Singapura. Julukan juara 4 kali Piala AFF itu adalah The Lions yang artinya Singa. Meski diambil dari nama hewan, tetapi tidak ada sumber ilmiah yang menyebut bahwa terdapat Singa di negara tersebut. Namun, usut punya usut, julukan tersebut erat kaitannya dengan legenda Singapura.
Menurut legenda, Sang Nila Utama, seorang Pangeran dari Kerajaan Sriwijaya yang sedang berburu melihat sesosok hewan mirip Singa yang belum pernah ia lihat sebelumnya. Karena menganggapnya sebagai pertanda baik, sang pangeran kemudian mendirikan kota di mana ia melihat hewan tersebut. Dari situlah legenda Singapura bermula.
Tales from #Singapore: Did you know the island gets its name from the Sanskrit words – Singh Pura – meaning the city of Lions. It was named so by #Srivijayan King Sang Nila Utama when his ship crash landed on the island and he spotted a fantastic lion there. pic.twitter.com/u8lyQyNvwO
— Dr. Vineet Aggarwal (@drumbeatsofeden) March 26, 2019
Nama Singapura sendiri diambil dari bahasa Sansekerta, yakni “simha” yang artinya singa dan “pura” yang artinya kota. Singa kemudian menjadi ikon dari negara Singapura dan Asoasiasi Sepak Bola Singapura memakai lambang Singa sebagai logonya.
Myanmar: Chinthe, Asian Lions
Singapura bukan satu-satunya negara ASEAN yang memakai Singa sebagai julukannya. Selain Singapura, timnas Myanmar juga memakai hewan karnivora tersebut sebagai julukannya.
Timnas Myanmar punya julukan “Chinthe”. Nama tersebut diambil dari patung singa penjaga yang terdapat di banyak pintu masuk menuju pagoda dan kuil di Myanmar. Oleh masyarakat Myanmar, “Chinthe” dianggap sebagai simbol suci. Lambang “Chinthe” juga diaplikasikan menjadi logo Federasi Sepak Bola Myanmar.
As in a lot of pagodas in Laos are big lions at the gate of the Shwedagon Pagoda in Yangon #Myanmar, called Chinthe. They protect the pagoda pic.twitter.com/AGstnr5Mrh
— 2backpack (@twobackpack) February 8, 2017
Selain julukan tersebut, timnas Myanmar juga dijuluki “The Asian Lions”. Julukan tersebut mengacu pada era keemasan timnas Myanmar di era 1948 hingga 1970an. Kala itu, Myanmar jadi juara tiga Asian Games 1954, juara Asian Games 1966 dan 1970, juara Piala Asia 1968, dan lolos Olimpiade 1972.
Kamboja: Angkor Warriors
Asal-usul julukan yang tak kalah unik juga dimiliki Kamboja. Tim nasional mereka dijuluki “Angkor Warriors”. Sepertinya tak perlu menjelaskannya panjang lebar. Julukan tersebut tentu diambil dari nama Angkor, ibu kota Kerjaan Khmer di masa lalu.
Angkor menjadi bagian yang sangat penting dari sejarah Kamboja. Di reruntuhan kota Angkor itulah terdapat Kuil Angkor Wat yang begitu populer di seluruh dunia. Kini, reruntuhan kota tersebut telah ditetapkan sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO. Atas dasar itulah tak ada salahnya timnas Kamboja mengadopsi Angkor sebagai julukannya.
Vietnam: The Golden Stars Warriors
Berikutnya ada Vietnam yang dijuluki “The Golden Stars Warriors”. Julukan tersebut tentu diambil dari bendera negara Vietnam yang memuat lambang bintang lima berwarna keemasan.
It’s a party in Vietnam! 🎉
The Golden Dragons are @affsuzukicup champions for the second time in history, following their 3-2 aggregate victory over Malaysia in the final. 🏆🏆 Congratulations! 🇻🇳🇻🇳 pic.twitter.com/0NmE768WT3— FIFA.com (@FIFAcom) December 15, 2018
Vietnam yang merupakan juara Piala AFF edisi 2008 dan 2018 juga pernah mendapat julukan “The Golden Dragons”. Ini bermula dari keputusan Federasi Sepak Bola Vietnam yang meluncurkan logo naga emas untuk timnas putra pada tahun 2017. Meski begitu, logo tersebut sudah tak dipakai karena mendapat tanggapan negatif dari media dan para suporternya.
Laos: Lan Xang, Thim Xad
Sementara itu sang tetangga, Laos punya julukan yang jauh lebih sederhana. Laos yang sudah ikut serta dalam 12 edisi Piala AFF kerap dijuluki “Thim Xad”. Dalam bahasa setempat, “Thim Xad” artinya tim nasional.
Selain itu, timnas Laos juga punya julukan “Lan Xang”. Usut punya usut, julukan tersebut diambil dari nama Kerajaan Lan Xang yang berdiri pada 1353 hingga 1707. Dahulu, kerajaan tersebut merupakan salah satu kerajaan terbesar di Asia Tenggara dan merupakan pendahulu dari negara Laos. Lan Xang punya arti “Million Elephants” alias “Satu Juta Gajah”.
Filipina: The Azkals
Kisah berbeda dimiliki timnas Filipina. Pada awalnya, tim sepak bola mereka punya julukan “Tri-Stars” yang diambil dari tiga bintang yang terdapat di bendera Filipina. Namun, julukan tersebut kurang populer dan jarang digunakan hingga akhirnya timnas Filipina kini lebih dikenal dengan julukan “The Azkals”.
Ternyata, julukan tersebut diciptakan oleh suporter Filipina sendiri saat timnas mereka berlaga di Piala AFF 2010. Diskusi yang mereka lakukan menghasilkan julukan “Azkals”, sebuah kata yang mirip dengan “Askal” yang dalam bahasa Tagalog berarti anjing jalanan.
10 years ago today, the Philippine made history by defeating Previous champions Vietnam in the 2010 AFF Suzuki Cup, 2-0.
From this day, the Azkals begun it’s rise from the Ashes.This team made me love the beautiful game.#AZKALS#PFL#BCFC#AFFsuzukicup#MiracleOfHanoi pic.twitter.com/60W3FSHSQA
— iSupportNeilEtheridge – BCFC (@TheUnknown71187) December 5, 2020
Pada awalnya julukan tersebut banyak menimbuklan pro dan kontra. Namun kini, julukan “The Azkals” dianggap mewakili ketangguhan, keberanian, dan juga penghormatan kepada Filipina dan warisan darah campuran yang dimiliki anggota timnya.
Timor Leste: O Sol Nascente, Lafaek, The Little Samba Nation
Berikutnya ada timnas Timor Leste yang punya lebih dari satu julukan. Negara yang baru ikut Piala AFF sebanyak 3 kali itu kerap dijuluki “The Little Samba Nation”. Julukan tersebut tak lepas dari banyaknya anggota mereka yang punya keturunan dengan Brasil.
Timor Leste juga dijuluki “Lafaek” yang artinya buaya. Usut punya usut, julukan tersebut erat kaitannya dengan legenda terciptanya Pulau Timor. Berdasarkan mitos yang dipercayai penduduk Timor Leste, pulau yang mereka tinggali terbentuk dari seekor buaya tua yang berubah menjadi sebuah pulau untuk membayar utangnya kepada seorang bocah lelaki yang pernah menolongnya ketika sakit. Hmm sulit dipercaya ya. Selain itu, timnas Timor Leste juga terkadang dijuluki “O Sol Nascente” alias “The Rising Sun”.
Lalu, bagaimana dengan asal-usul julukan timnas Indonesia?
Indonesia: Garuda
Berdasarkan corak jersey dan warna bendera negara, timnas Indonesia mendapat julukan “Merah Putih”. Merah melambangkan keberanian, sedangkan Putih melambangkan kesucian. Selain itu, julukan paling lazim yang dimiliki timnas Indonesia adalah “Garuda”.
Seperti yang kita tahu, Garuda Pancasila dengan semboyan Bhinneka Tunggal Ika merupakan Lambang Negara Indonesia. Menurut sejarahnya, burung Garuda merupakan hewan mitologi yang menjadi kendaraan Dewa Wisnu. Dalam banyak kisah, Garuda melambangkan kebajikan, pengetahuan, kekuatan, keberanian, kesetiaan, dan disiplin. Sementara Garuda Pancasila dipakai sebagai Lambang Negara untuk menggambarkan bangsa Indonesia yang kuat dan besar.
Tiap bagian dari Garuda Pancasila mengandung banyak makna. Bagian paruh, sayap, ekor, dan cakar pada burung Garuda melambangkan kekuatan dan pembangunan. Sementara warna emas pada burung Garuda melambangkan keagungan dan kejayaan. Adapun jumlah bulunya melambangkan hari kemerdekaan Republik Indonesia.
Kaitannya dengan sepak bola Indonesia, Lambang Negara tersebut terpampang jelas di seragam timnas. Alih-alih memasang logo PSSI di seragamnya, timnas Indonesia justru memasang logo Garuda Pancasila di bagian dadanya. Lambang tersebut telah terpampang di jersey timnas Indonesia sejak 1954.
Jersey Merah Putih siap mendukung penggawa Garuda beraksi! ❤️🇮🇩#KitaGaruda #MeraihImpian #TimnasDay pic.twitter.com/8eM4QvUYVL
— PSSI (@PSSI) October 7, 2021
Menurut beberapa sumber, pemasangan lambang Garuda Pancasila di jersey timnas adalah perintah dari Bung Karno saat Indonesia akan menghadapi Cekoslovakia dalam sebuah laga persahabatan sekitar tahun 1954. Garuda yang jadi simbol kemerdekaan dan digambarkan begitu detail dan gagah diharapkan mampu memberi aura positif dan meningkatkan daya juang para pemain ketika bertanding.
Dilansir dari historia.id, meski lambang Garuda Pancasila sudah terpasang di jersey timnas sejak 1954, tetapi julukan Tim Garuda baru lahir pada era 1983. Julukan Tim Garuda pertama kali diberikan oleh John Halmahera lewat tulisannya yang berjudul “Garuda, Layakkah Jadi Harapan PSSI?”, yang dimuat dalam Rekaman Peristiwa ’84, terbitan surat kabar Sinar Harapan.
Adapun tim pertama yang menyandang julukan Garuda adalah timnas yunior PSSI era 1983 yang dipersiapkan untuk gelaran Kualifikasi Piala Asia 1984, Piala Raja 1984, dan SEA Games 1985. Sejak saat itu hingga sekarang, julukan Tim Garuda selalu melekat dengan timnas Indonesia. Sayangnya, dari keikutsertaannya di 13 edisi Piala AFF, prestasi terbaik Tim Garuda hanyalah menjadi runner-up sebanyak 5 kali.
***
Sumber Referensi: Bolasport, VisitSingapore, BolaTimes, Inews, PanditFootball, Historia, Kompas, The Azkals.


