Suasana internal skuad Inter Milan sedang mengalami turbulensi. Manajemen Inter Milan sedang berhadapan dengan situasi pelik mengenai sang striker, Mauro Icardi. Ban kapten dari lengan Icardi telah dicopot. Tak berselang lama, namanya tak masuk dalam daftar pemain Inter untuk menghadapi Rapid Vienna di Liga Europa.
Fans fanatik, fans netral, fans klub rival, dan para pandit serempak menyetujui satu hal: Icardi sedang dihukum manajemen Inter. Untuk ukuran orang yang telah mempersembahkan lebih dari 120 gol bagi tim dan telah menjadi kapten sejak 2015, keputusan ini dirasa terlalu janggal.
Lantas, apa sebenarnya masalah Mauro Icardi?
Icardi sebenarnya telah memantik kemarahan Ultras Inter pada 2016 saat mengkritik kelompok suporter Inter di bukunya. Konflik tersebut sampai berujung dengan adu mulut antara Icardi dengan pentolan suporter, yang bahkan masih berlangsung hingga kini.
Well, menurut jurnalis kenamaan Italia Gianluca di Marzio, keputusan pencopotan Icardi diambil oleh pelatih Luciano Spalletti dan manajemen. Meski menyakitkan, hal tersebut perlu dilakukan lantaran ketidakjelasan mengenai perpanjangan kontrak Icardi.
Terlebih, tindak tanduk Icardi juga tidak mencerminkan dirinya sebagai kapten. Icardi adalah tie pemain yang tidak banyak bicara di ruang ganti, apalagi jika menyangkut hubungannya dengan istri sekaligus agennya, Wanda Nara.
Wanda Nara telah diangkat Icardi sebagai agennya sejak 2016 menggantikan agen pertamanya yang sudah bekerja baginya selama sepuluh tahun. Pasangan Wanda-Icardi lantas menjadi pihak yang alot dan kerap kali mengesalkan fans dan manajemen Inter Milan.
Mengenai hubungan Inter dengan Wanda-Icardi, kita bisa mencermati beberapa perkataan Wanda yang dirasa terlalu tak sopan mengenai situasi Icardi. Football Italia telah merilis beberapa ucapan Wanda berdasarkan timeline:
Pada 7 April 2017, Wanda berujar pada majalah Gente bahwa ia adalah “satu-satunya istri yang memberi uang untuk suaminya”.
Pada 30 November 2017, Wanda mulai membikin telinga Inter panas. Ia menyatakan telah “menerima sejumlah panggilan”, tapi lebih memilih “tak membocorkan dari klub mana”. Ia juga mulai memberi harga pada suaminya, “Ia berharga paling sedikit 200 juta euro (Rp3,6 triliun)”.
Pada 15 November 2017, Wanda mulai menyebut Real Madrid, “Aku tidak tahu apa-apa tentang Real Madrid, tapi aku tak akan menjawab ya atau tidak.”
Pada 22 Februari 2018, Wanda mulai melempar bola panas ke Inter, “(Piero) Ausilio (Direktur Inter Milan) tahu apa yang aku pikirkan dan aku tahu apa yang ia dan klub pikirkan. Beberapa klub besar telah mendekati kami (Icardi) dan itu menunjukkan apresiasi mereka. Aku paling tidak harus mendengarkan mereka (klub-klub besar lain) dan mencerna situasi.”
Pada 22 Mei 2018, Wanda semakin menekan Inter, “Beberapa klub besar siap menebus klausul penjualan, tapi aku ingin berkata jujur, melihat bahwa nominal yang ada, nominal itu terlalu sedikit untuk pemain sepertinya (Icardi). Ada beberapa klub mulai mendesak…”
Pada 4 September 2018, Wanda mulai menyebut Juventus, “Juventus mengawasi Icardi tapi mereka menargetkan Cristiano Ronaldo. Aku yakin sekali Mauro (Icardi) bisa jadi alternatif.”
Pada 18 Desember 2018, Wanda mulai menyalahkan Inter terkait lambannya negosiasi perpanjangan kontrak, “Inter? Kami jauh terpisah. Apa yang ditulis beberapa hari ini mengesalkanku. Tak ada seorang pun yang meneleponku untuk memberi penjelasan. Inter ingin menjual Icardi ke Juventus tapi ia berkata tidak.”
Jadi, dengan semua ucapan Wanda di media massa, manajemen Inter barangkali telah muak. Apalagi, Direktur Olahraga Inter telah dijabat oleh Giuseppe Marrotta, sosok yang disebut menjadi aktor utama di balik pembekuan Icardi. Marrotta bahkan telah memperingatkan Wanda, “Ada banyak cara untuk menghormati negosiasi pemain dan ini fase yang cukup rumit. Mungkin dia (Wanda) tidak perlu banyak bicara agar berdampak baik untuk semua pihak.”
Icardi mungkin perlu mendengar pendapat adiknya, Guido, “Parasit itu hanya mengincar dompet Icardi. Aku sangat menyayangi Icardi, jadi aku hanya ingin yang terbaik untuknya.”