Aljazair vs Pantai Gading: Partai Hidup Mati Juara Bertahan

spot_img

 

Sepandai-pandai tupai melompat, pernah jatuh dan terluka. Selaras dengan klub yang panjang rekor kemenangannya, akan kalah pada waktunya. Seperti apa yang menimpa Timnas Aljazair.

Aljazair datang ke AFCON 2021 dengan status juara bertahan Piala Afrika 2019, Piala Arab 2021, serta rekor tak terkalahkan 35 pertandingan tentu membuat lawan-lawan di Grup E bergidik. Dihuni oleh Sierra Leone, Guinea Khatulistiwa, praktis hanya Pantai Gading lawan yang sepadan bagi Aljazair di grup ini.

Namun, yang terjadi justru di luar dugaan. Rekor tidak terkalahkan selama 35 pertandingan malah ditumbangkan oleh Guinea Khatulistiwa pada Senin (17/1) di Stadion Douala, Kamerun. Satu-satunya gol di laga itu dicetak pemain Guinea Khatulistiwa, Esteban Obiang pada menit 70. 

Kekalahan ini jelas bukan kabar baik bagi timnas berjuluk The Fennecs. Di laga pertama melawan Sierra Leone, Mahrez cs ditahan imbang 0-0. Hasil ini membuat Riyad Mahrez dan kolega duduk di dasar klasemen Grup E dengan 1 poin.

Meski peluang lolos masih terbuka, hanya meraih 1 poin menjadi preseden buruk bagi Aljazair. Apalagi mula-mula El Khadra datang ke Kamerun dengan optimisme untuk mempertahankan gelar dan membuat rekor dunia baru untuk urusan tak terkalahkan berturut-turut di sepak bola internasional.

Rekor ini kini dipegang oleh Italia dengan 37 pertandingan tak terkalahkan setelah melaju sepanjang Euro 2020. Sedangkan The Desert Foxes saat ini mencatatkan 34 pertandingan tak terkalahkan dengan rincian 26 kemenangan, 8 seri.

Harapan ini berbalik usai kekalahan pertama dari Guinea Khatulistiwa. Namun harapan untuk lolos masih terbuka. Asalkan Aljazair mampu mengalahkan Pantai Gading. Tapi jelas, Ivory Coast bukan musuh yang mudah ditaklukkan.

Pantai Gading  terdiri dari pemain hebat yang bermain di liga Eropa. Belum lagi The Elephant adalah pemegang rekor sebelumnya yang tidak terkalahkan selama 26 pertandingan sejak 2010 hingga 2013.

Bedah Kedua Kekuatan

Keseriusan anak asuhan Djamel Belmadi melayani Pantai Gading terlihat dalam latihan mengurangi kesalahan yang sering dilakukan saat mengalami kekalahan. Penyelesaian akhir juga menjadi sorotan, karena 13 kali percobaan dalam dua pertandingan, tidak ada satu pun yang berbuah gol.  

Hal itu sangat penting untuk meredam dominasi Pantai Gading. Ditambah senjata-senjata lain seperti Riyad Mahrez juga disiapkan. Sang kapten memainkan peran penting dalam kemenangan 2019 mereka dengan mencetak tiga gol.

Bukan hanya itu, pemain sayap itu mencetak lima gol dalam enam kualifikasi Piala Dunia. Di level klub, 10 kontribusi gol Mahrez (enam gol dan empat assist) di Liga Premier membuat Manchester City makin perkasa. 

Agresivitas Mahrez di kanan akan diimbangi oleh Youcef Belaïli. Pemain sayap kiri dengan kemampuan jago menggiring bola dan pencetak gol indah.

Bersama klub Esperance ia menjadi sosok kunci ketika mereka memenangkan Liga Champions CAF berturut-turut pada 2018-2019. Di musim berikutnya bersama Qatar SC, berhasil mencetak 15 gol dalam 22 pertandingan.

Di lini depan mereka punya dua pilihan Belaïliand Bounedjah yang datang ke turnamen ini dengan 11 gol dalam 11 pertandingan Qatar Stars League dan Slimani sebagai pencetak gol terbanyak sepanjang masa Aljazair dengan 39 gol.

Sementara, lini belakang akan dijaga oleh Djamel Benlamri dan Mandi. Kemampuan dua bek ini menjadi krusial di sisi pertahanan Aljazair.

Sedangkan, di kubu The Elephants kini belum nyaman memimpin klasemen Grup E dengan 4 poin. Jadi, kemenangan di partai nanti malam atas Aljazair akan mengunci posisi juara grup.

Hasil jika kalah atau imbang, The Elephants memiliki kesempatan lolos sebagai juara grup, asalkan laga lain Sierra Leone vs Equatorial Guinea berkesudahan imbang.

Konsistensi anak asuh Patrice Beaumelle diuji saat ditahan imbang 2-2 oleh Sierra Leone pada matchday 2. Pasalnya lawan mereka kali ini adalah Aljazair, sang juara bertahan Piala Afrika, sekaligus juara FIFA Arab Cup Bulan Desember 2021 lalu.

“Kami harus melupakan laga itu (melawan Sierra Leone) dan fokus ke laga berikutnya. Aljazair bukan lawan yang mudah. Tapi target kami masih tetap sama, yakni menjadi juara grup,” tutur salah seorang penggawa Timnas Pantai Gading, Nicolas Pepe.

Lolos dari grup merupakan anugerah bagi Pantai Gading usai gagal di kualifikasi Piala Dunia di Qatar. Piala AFCON 2021 barangkali jadi pelipur lara penggemar akan mengharapkan trofi untuk di bawa kembali ke Yamoussoukro.

The Elephant akan mengandalkan penyerang Ajax Amsterdam, Sebastian Haller. Ia berhasil menjaringkan 22 gol di semua kompetisi tahun ini dan memiliki enam assist. Striker berusia 27 tahun itu sedang dalam performa terbaiknya dan AFCON datang pada waktu terbaik untuknya.

Dia saat ini memimpin top skor Liga Champions Haller mencapai 10 gol Liga Champions dalam penampilan lebih sedikit daripada pemain lain dalam sejarah kompetisi (enam penampilan), dan juga menjadi pemain kedua dalam sejarah Liga Champions UEFA yang mencetak gol di semua enam pertandingan dari satu babak penyisihan grup, setelah Cristiano Ronaldo di 2017-18.

Golnya bukanlah kebetulan karena pemain Ajax ini memiliki total gol yang diharapkan tertinggi secara keseluruhan (7,72) dan dari tembakan non-penalti (6,93), sedangkan juga memiliki rata-rata tingkat konversi tembakan 53% yang luar biasa.

Kemampuan menyerang diimbangi dengan lini tengah kuat yang dipimpin oleh Franck Kessie. Pemain berusia 25 tahun itu telah menjadi bagian integral dari lini tengah Milan dalam beberapa musim terakhir.

Sejak awal musim lalu, dia menjadi pemain penting dalam mendaur ulang penguasaan bola bagi raksasa Serie A, dengan memulai urutan operan terbuka tertinggi kelima yang menghasilkan tembakan, dan terbanyak kedua oleh pemain Milan dalam kompetisi.

Pertahanan Pantai Gading diperkirakan kehilangan Eric Bailly dan Badra Sangare dalam laga ini. Keduanya sempat ditarik keluar saat berlaga melawan Sierra Leone karena cedera. Nama-nama Ghislain Konan, Wilfried Kanon, Willy Boly, dan Odilon Kossounou bisa menjadi pengganti seniornya

Pertemuan hidup mati Kamis (20/1) di AFCON 2021 besok bakal menjadi pertemuan kesembilan antara Pantai Gading vs Aljazair.

Delapan laga yang sudah dilalui. Kedua tim sama-sama berbagi 3 kemenangan, dan 2 laga imbang. Kubu Pantai Gading perlu melihat kemampuan Aljazair yang mampu menumbangkan mereka di Piala Afrika 2019 silam.

Skenario

The Fennec Foxes tidak punya alternatif selain menang. Kemenangan akan mengantarkannya lolos ke peringkat kedua jika ada pemenang di pertandingan grup lainnya (Sierra Leone vs Guinea Khatulistiwa). Aljazair masih bisa finis di tempat pertama jika laga lainnya berakhir imbang, dan Aljazair meraih kemenangan. 

Skenarionya, saat Aljazair menang 1-0 atas Pantai Gading, kesempatan mereka untuk lolos akan tipis karena Sierra Lione vs Guinea Khatulistiwa akan tampil habis-habisan. 

Aljazair harus memenangkan pertandingan itu dengan mengalahkan Pantai Gading dengan selisih dua gol atau lebih. 

Sementara untuk Timnas Pantai Gading, hasil imbang atau kekalahan bisa membuat The Elephant terkejar di pucuk klasmen dan mlorot ke peringkat dua. 

Di laga lain Guinea Khatulistiwa dan Sierra Leone memiliki potensi untuk lolos ke babak 16 besar dan memimpin Grup E. Hasil bergantung apa yang terjadi di Aljazair-Pantai Gading. Sementara Sierra Leone jika mendapat hasil imbang atau  tergelincir dengan hasil imbang,

Referensi: The Analysist, InewsCafonline, EuroSport

 

 

 

spot_img

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

ORIGINAL MERCHANDISE STARTING ELEVEN

Obral!
Obral!

Glory Glory Manchester United

Rp109,000Rp125,000
Obral!
Obral!

Cristiano Ronaldo Siuuuu...

Rp109,000Rp120,000

Artikel Terbaru