Belum lama ini, Real Madrid resmi kehilangan satu mahkota terbaiknya. Pemain bertahan dengan fisik kokoh nan rupawan, resmi mengumumkan kepergiannya dari klub ibukota. Sergio Ramos, setelah 16 tahun lamanya berjuang bersama tim kebanggaan La Liga, telah menyatakan pamit dan mengakhiri semua.
Di usia yang telah menginjak 35 tahun, perjalanan Sergio Ramos sebagai seorang pemain sepakbola layak mendapat pujian. Dia adalah pahlawan, tokoh utama, dan legenda bagi klub asal ibukota.
Daftar Isi
Perjalanan Ramos Bersama Real Madrid
Bila menilik perjalanan karirnya selama berada di Real Madrid, maka hanya akan ditemukan tumpukan gelar lengkap dengan prestasi individunya. Bagi sebagian orang, Ramos mungkin dipandang sebagai pemain kasar yang akan menghalalkan segala cara untuk meraih kemenangan. Namun sejatinya, dia justru banyak berkorban demi kehormatan tim yang dibelanya.
Sejak dibeli dari Sevilla pada musim panas 2005, Ramos sudah langsung masuk ke dalam daftar pemain elit milik Los Blancos. Ketika itu, Sergio Ramos menjadi satu-satunya pemain asal Spanyol yang didatangkan pada periode pertama era kepemimpinan Florentino Perez. Hal itu jelas menjadi pertanda bahwa ada sesuatu yang istimewa dari sosok kelahiran 30 Maret 1986 ini.
Masih berpenampilan lengkap dengan rambut panjangnya, nomor punggung 4 yang sebelumnya dikenakan Fernando Hierro terus menemani setiap langkahnya. Fleksibilitasnya dalam bermain di berbagai posisi membuat Ramos mendapat banyak menit bermain. Dari situ pula, bisa dipahami bahwa Ramos bukan pemain biasa. Dana senilai 27 juta euro yang dikeluarkan Perez ketika itu tampak terbayar dengan lunas.
Setidaknya sampai lima tahun berikutnya, dua trofi La Liga berhasil dipersembahkannya. Selama itu pula, perjuangannya untuk terus masuk ke dalam tim utama berbuah kebahagiaan.
Pada musim 2009/10, Ramos ditunjuk sebagai salah satu dari empat kapten Real Madrid. Meski mengakhiri musim tanpa trofi apapun, Ramos berhasil menyelesaikan penampilan ke 200 nya bersama Real Madrid, plus menjelma menjadi sosok bek tengah tangguh yang sulit untuk ditembus.
Pada musim 2011/12, Ramos kembali berhasil mempersembahkan gelar La Liga untuk Real Madrid. Meski gagal persembahkan gelar Liga Champions Eropa, Ramos turut membantu el Real yang meraih total 100 poin dalam satu musim kompetisi liga. Sebelumnya, dia juga setuju untuk memperpanjang kontraknya selama enam tahun di ibukota.
Tak mau lagi menunda perayaan gelar di level Eropa, Ramos yang menjadi salah satu bintang el Real lantas mampu sumbangkan trofi Si Kuping Besar pada musim 2013/14. Trofi tersebut terasa sangat istimewa bagi Ramos setelah dia menjadi penyelamat el Real di masa injury time. Lewat gol sundulannya di menit ke 92, Real Madrid yang terus melanjutkan perjuangan berhasil mengakhiri laga final melawan tim sekota dengan skor telak 1-4.
Sosoknya yang tak hanya pandai bertahan, namun juga lihai dalam membantu serangan, kemudian mampu dilanjutkan Ramos pada dua musim berikutnya. Tak tanggung-tanggung, sejak musim 2015/16, Ramos lantas berhasil persembahkan tiga trofi Liga Champions Eropa secara beruntun bagi tim kebanggaan La Liga.
Sejak resmi perpanjang kontrak pada 2015 dan resmi menjabat sebagai kapten sepeninggal Iker Casillas, pantas rasanya menyebut Ramos sebagai bagian dari tubuh Real Madrid. Dia mencetak rekor di kompetisi Eropa, plus berjaya di La Liga. Lebih dari itu, trofi Piala Super Eropa dan juga trofi Piala Dunia Antar Klub juga berhasil dipersembahkannya untuk tim bertabur bintang.
The last trophy Real Madrid won without Sergio Ramos was the 2003/04 Supercopa de España.
A true legend of the club. pic.twitter.com/WjgEgm2cye
— Squawka Football (@Squawka) June 16, 2021
Sebagai penutup karir gemilangnya di tim ibukota, Ramos berhasil persembahkan gelar La Liga pada musim 2019/20. Pasalnya semusim berikutnya, kiprahnya di sana tampak tidak lagi mendapat pujian. Ramos gagal persembahkan gelar dan bahkan kehilangan banyak menit bermainnya. Hanya tampil dalam 21 pertandingan selama musim 2020/21 membuat Ramos memiliki musim terburuknya selama berkiprah di Madrid.
Seperti yang sudah disinggung di awal, Ramos putuskan pergi dan mengucapkan selamat tinggal kepada seluruh penggemar.
Kronologi Kepergian Sergio Ramos Dari Real Madrid
Sergio Ramos yang sudah dipastikan pergi dari Real Madrid sejatinya tidak pernah punya niat untuk meninggalkan klub yang telah membesarkan namanya ini. Dia bahkan mengatakan secara langsung kalau hatinya selalu berada di Madrid.
“Aku tidak pernah ingin pergi meninggalkan Real Madrid. Aku selalu ingin melanjutkan karier di sini,” ucap Sergio Ramos.
Mulanya, Ramos sempat ditawari perpanjangan kontrak oleh pihak klub. Namun pandemi covid 19 membuat rencana pembicaraan tertunda. Ketika itu klub mengajukan perpanjangan kontrak satu tahun plus pemotongan gaji. Awalnya Ramos sempat menolak karena menurutnya ini akan berdampak buruk pada kondisi keluarganya. Namun, dia lantas melunak dan bersedia menandatangani kontrak selama satu tahun bersama Real Madrid. Ramos bahkan sudah berkata langsung kepada Presiden kalau dia ingin tetap tinggal.
Sergio Ramos has won so many trophies that they struggled to fit them in the video frame during his press conference 😳👏 pic.twitter.com/y1zOQKuFBT
— ESPN FC (@ESPNFC) June 17, 2021
Namun ketika sang pemain sudah bersedia menandatangani kontrak selama setahun, kini timbul masalah baru.
“Dalam pembicaraan terakhir, aku berkata bahwa aku menerima [kontrak setahun], namun kemudian mereka [direksi Madrid] berkata meskipun aku sudah setuju penawaran terakhir, penawaran itu punya batas waktu kadaluarsa dan aku tidak pernah mendengar itu.”
“Kami terkejut karena tawaran itu ada batas kadaluarsa tanpa kami tahu. Tidak ada satu pun yang memberi kami ultimatum,”
Ya, masalah tersebut adalah ternyata kontrak yang sebelumnya diberikan, memiliki batas waktu. Ada waktu kadaluarsa dari kontrak yang ingin ditandatangani Ramos. Padahal, tidak pernah ada pembicaraan apapun mengenai hal ini sebelumnya. Maka dari itu, wajar bila pihak Ramos merasa sangat terkejut dan tampak kecewa.
Namun meski dibuat kecewa, Ramos tidak mau menyalahkan siapapun, terutama presiden Florentino Perez. Dia merasa bahwa Perez telah memberikan banyak sekali hal luar biasa untuknya, termasuk membawanya ke Santiago Bernabeu. Selain itu, Perez juga menghindari konflik di momen ketika dia akan segera mengumumkan perpisahan. Dia memilih bijak dan mengucapkan rasa terima kasih sedalam-dalamnya kepada seluruh bagian di klub Real Madrid.
“Dia membawa ku ke Real Madrid dan aku tidak akan membuat pernyataan yang menentangnya karena dalam keluarga tentu akan selalu ada pertengkaran. Semua tentu punya kepentingan masing-masing namun hari ini aku lebih memilih mengingat pelukan yang kami lakukan.”
“Kesalahpahaman ini sudah menjadi masa lalu. Aku tak ingin terlibat dalam konfrontasi namun aku mengatakan yang sebenarnya.”
🗣️ Sergio Ramos: “I’ll always keep Real Madrid in my heart.”
⚪️ 16 seasons, 671 games, 101 goals, 4 Champions League titles. A modern icon departs 🏆🏆🏆🏆@SergioRamos | @realmadriden | #UCL pic.twitter.com/KUNlpYMWaC
— UEFA Champions League (@ChampionsLeague) June 17, 2021
Sergio Ramos Memang Seharusnya Pergi
Bila berkaca pada alasan Ramos sekaligus situasi yang terjadi di kubu Real Madrid saat ini, Ramos memang lebih baik pergi meninggalkan Los Blancos.
Ada beberapa alasan yang layak membuatnya meninggalkan tugas sebagai kapten el Real. Pertama adalah kedatangan David Alaba. Transfer tersebut bisa menjadi indikasi bahwa el Real memang sudah menyiapkan rencana untuk melakukan regenerasi. Masih berusia 28 tahun, Alaba tentu disiapkan sebagai rencana jangka panjang el Real. Apalagi bila melihat kemampuan yang tidak hanya bisa bermain sebagai bek tengah, namun juga posisi bek kiri, bahkan gelandang bertahan.
👊 @David_Alaba#AUT 🆚 #MKD#Euro2020
⏰ 18:00 CEST pic.twitter.com/3rzDJKGItW— Real Madrid C.F. (@realmadrid) June 13, 2021
Selain itu, Real Madrid juga sudah memiliki Eder Militao. Pemain berusia 23 tahun itu sukses gantikan peran Ramos saat sang pemain mengalami cedera. Dia lantas menunjukkan kualitas dan perkembangan yang memang layak membuat Madrid mengeluarkan dana besar untuk mendatangkannya.
Sergio Ramos leaves Real Madrid next season is Eder Militao time! pic.twitter.com/VoGk73zm52
— Simber Madridista (@SimbaMadridista) June 16, 2021
Belum Tentukan Destinasi Berikutnya
Jadi, memang sudah waktunya bagi Ramos untuk beranjak. 16 tahun lamanya dia berjuang, sebanyak 22 trofi berhasil dipersembahkan. Lebih dari itu, sebagai seorang bek dia juga punya catatan yang sangat mengagumkan. Dalam 671 penampilannya bersama Los Blancos, Ramos mampu ciptakan sebanyak 101 gol untuk tim ibukota.
Sampai saat ini sendiri, belum jelas kemana dia akan pergi. Yang pasti, tentang klub yang akan dibelanya nanti, Ramos akan bertindak sebagai orang pertama yang memberi informasi.
After taking the decision to leave #RealMadrid, #SergioRamos’ next destination is unknown yet, but should be interesting. #Ramos #Madrid #Chelsea #CFC #PSG #Paris #Manchester #ManchesterUnited #ManchesterCity #MUFC #MCI #MCFC #ManUtd #ManCity #Sevilla #TransferTalk #365Scores pic.twitter.com/ZhCaXG6MjY
— 365Scores (@365Scores) June 17, 2021
“Aku tidak bergabung dengan Sevilla, ini bahkan bukan pilihan. Barcelona? Mustahil. Kalian tidak akan pernah melihatku di Barca. Aku belum tahu klub mana yang akan aku ikuti. Ketika aku tahu, aku akan menjadi orang pertama yang mengumumkannya. Ini bukan waktu yang tepat untuk membicarakan masa depan,” ucap Sergio Ramos.
Sumber referensi: cnn, instagram, the guardian, instagram 2